Sebuah eksperimen mencoba mengungkap bagaimana virus pembunuh mampu menyelinap masuk melalui dinding sel dan bersarang di dalam jaringan sel.
Iklan
DESY adalah laboratorium terbesar di Jerman untuk penelitian partikel, yang memiliki beberapa sumber cahaya raksasa. Laboratorium ini jadi fasilitas eksplorasi teknologi nano. Dalam akselerator bawah tanah sepanjang beberapa kilometer, dibangkitkan pancaran sinar X dengan konsentrasi tinggi.
Dalam eksperimen yang berlangsung di sumber cahaya Petra, ilmuwan menyelidiki, bagaimana virus perusak bergerak melewati dinding sel dan menancapkan dirinya pada jaringan sel. Tidak banyak yang diketahui tentang proses ini. Bagaimana sebenarnya cara kerja atom yang menyebabkan virus tidak bisa menancap? Tidak bisa dilihat jelas, tapi instrumen pengukur mencatat peristiwa tersebut.
Laser Raksasa Ungkap Rahasia Atom
Sebuah kamera dengan lensa sepanjang 3,4 kilometer mampu merekam obyek dengan kecepatan rana dalam ukuran femto detik dan resolusi dalam kisaran atom. Kamera ini dibuat untuk memahami reaksi kimia dalam tubuh manusia.
Foto: DESY 1999
Keajaiban Teknologi Tersembunyi
Bangunan di utara Jerman ini tidak mengesankan sebuah keajaiban teknologi. Tapi kesan tersebut menipu, karena 12 meter di bawah tanah terletak instalasi laser Röntgen terkuat di dunia. Untuk membangunnya pemerintah Jerman, Rusia dan beberapa negara kecil lain mengucurkan biaya sebesar 1,2 miliar Euro atau 17 triliun Rupiah.
Foto: European XFEL
Rahasia Terakhir Tubuh Manusia
Eksperimen ini bertujuan merekam proses kimia yang melibatkan senyawa organik, misalnya buat menjawab kenapa tubuh manusia justru memproduksi sel-sel kanker. Sejauh ini percobaan serupa di seluruh dunia selalu menemui kegagalan lantaran minimnya teknologi yang ada. Mampukah eksperimen Xfel alias X-Ray Free-Electron Laser menjawab teka teki tersebut?
Foto: DW
Kamera Raksasa
Untuk mengungkap rahasia Biomolekul ilmuwan menggunakan sinar Röntgen seperti yang lazim digunakan di rumah sakit. Namun berbeda dengan dokter yang menembak tubuh manusia dengan sinar Röntgen berkali-kali buat memproduksi citra X-Ray, Xfel menembak molekul satu kali, namun dengan energi yang sangat tinggi dan dalam waktu super singkat.
Foto: European XFEL/Design: Marc Hermann, tricklabor
Merekam Sebelum Meledak
Jika sinar tersebut mengenai Biomolekul, maka senyawa itu akan hancur dalam ledakan Coulomb. Rahasianya adalah merancang tembakan sinar Röntgen sesingkat mungkin (dalam hitungan femto detik), sehingga bisa memotret Molekul sebelum hancur. Dalam jargon ilmiah teknik itu disebut juga Diffraction before Destruction.
Foto: DESY 1999
Ribuan Kilat dalam Pipa Cahaya
Untuk itu ilmuwan merancang pipa laser yang membentang sepanjang 3,4 kilometer. Setiap detik sebanyak 27.000 kilatan Röntgen berkelebat menyusuri pipa akselerator dan menghantam sampel di ujung terowongan. Dengan kecepatan itu ilmuwan bisa merekam reaksi kimia dengan tajam dan jelas. Xfel adalah "mikroskop dan sekaligus kamera raksasa", kata Jurubicara Xfel Eropa, Bernd Ebeling kepada situs Golem.
Foto: European XFEL
Instalasi Lintas Disiplin
Fasilitas baru itu juga bakal digunakan oleh ilmuwan lintas disiplin, antara lain Fisika dan Astronomi, Kimia, Teknologi Nano, Energi, Biologi, Medis dan juga Farmasi. Terutama penelitian seputar proses kimia pada sel surya dan sel bahan bakar diharapkan mampu mempercepat pengembangan jenis energi masa depan.
Foto: European XFEL
Informasi yang Hilang
Namun begitu keberadaan Xfel bukan tanpa kritik. Instalasi tersebut dianggap terlalu mahal, lantaran sebagian besar eksperimen Biomolekul tidak membutuhkan sinar laser sekuat itu. Selain itu metode merekam dengan menghancurkan Biomolekul dengan sinar Röntgen juga menghilangkan sebagian informasi penting yang dibutuhkan untuk merekonstruksi ulang struktur molekul.
Foto: European XFEL
Keyakinan Pada Sains
Belum juga jelas apakah Xfel akan mampu mengemban tugas seperti yang diidamkan ilmuwan. Instalasi unik ini baru akan diaktifkan pada September mendatang. Namun Walikota Hamburg, Olag Scholz, yakin Xfel akan membantu "ilmuwan menerangi struktur atom pada virus dan sel-sel mahluk hidup, merekam reaksi kimia dan menambah pengetahuan tentang inti planet."
Foto: European XFEL
8 foto1 | 8
Oliver H. Seeck, ahli fisika: "Detektor awalnya hanya menunjukkan intensitas maksimal, dan saya bisa menampilkannya dengan berbagai warna. Untuk orang awam hanya tampak citra warna-warni."
Citra dari dunia atom tampak tidak berarti apa-apa bagi mata yang tidak terlatih. Bagi ilmuwan, itu menunjukkan citra berharga bagi kehidupan yang tidak kasat mata. Dalam hal ini virus.
Yang Baru dari Dunia Laser
Kongres laser 2014 di Aachen menonjolkan masa depan teknik ini. Masa depan yang penuh cahaya. Ada printer laser 3D, mesin pemotong laser, mesin las laser dan sebagainya.
Foto: Airbus S.A.S. 2011
Terbang dengan Cara Lain
Dalam pembuatan pesawat, semakin banyak suku cadang dibuat dengan Printer 3D. Apakah di masa depan pesawat juga dibuat dengan printer? Selain itu banyak inovasi laser lain, ditampilkan di kongres laser tahun ini di Aachen.
Foto: Airbus S.A.S. 2011
Perasaan Terbang Yang Baru
Penumpang pesawat di masa depan bisa menikmati pemandangan dengan lebih baik. Konsep pesawat Airbus buatan printer 3D ini jadi contohnya, bagaimana konsep kendaraan yang menghemat bobot bisa diwujudkan di masa depan.
Foto: Airbus S.A.S. 2011
Ringan Juga Indah
Suku cadang ringan yang berasal dari printer laser tampak seperti ini. Struktur bagian dalam yang tipis tapi stabil bisa menghemat bobot. Suku cadang ini dibentuk dari material berupa serbuk, yang dilelehkan lapis demi lapis.
Foto: DW/F. Schmidt
Isolasi Mengurangi Gesekan
Pelapis isolasi rotor helikopter ini juga berasal dari printer laser. Lapisan ini mencegah udara melewati sisi baling-baling, hingga rotor turun efektifitasnya. Struktur yang serupa sarang lebah berguna untuk mencegah friksi udara dengan ujung baling-baling. Struktur menyebabkan tidak banyak permukaan yang bisa bergesekan.
Foto: DW/F. Schmidt
Bilah Turbin Berukuran Kecil
Bilah-bilah turbin ini juga diciptakan dengan printer 3D. Dalam stadium ini, permukaan masih kasar. Ini akibat struktur serbuk logam yang kasar. Tetapi di bagian dalamnya, logam berstruktur halus, itu bisa dilihat dari bagian yang sudah diamplas.
Foto: DW/F. Schmidt
Dikocok, Bukan Diaduk
Dua wadah untuk serbuk logam yang berbeda. Ini digunakan dalam proses las laser. Dengan cara itu, para insinyur bisa mengubah secara fleksibel takaran logam campuran ketika suku cadang sedang dicetak. Dengan cara itu, suku cadang jadi mempunyai beberapa sifat.
Foto: DW/F. Schmidt
Siap untuk Diperbaiki
Ini sebuah baling-baling turbin yang sudah sering dipakai. Bopeng dan cacat pada permukaan logam terlihat di mana-mana. Spuyer laser siap untuk mereparasi. Semprotan kecil menyemburkan serbuk logam langsung ke fokus pancaran laser, dan menutup cacat pada baling-baling. Setelah selesai, baling-baling tampak seperti baru.
Foto: DW/F. Schmidt
Juga untuk Las
Kepala laser menempatkan lapisan satu persatu pada permukaan. Perlahan tercipta bentuk tiga dimensi. Metal yang ditambahkan menyatu begitu keras dengan bahan yang sudah ada, sehingga hampir tidak mungkin patah.
Foto: DW/F. Schmidt
Pernukaan Baru
Proses ini juga bagus untuk memperbaiki permukaan bagian luar benda. Misalnya untuk melapiskan pelindung karat, atau untuk memperkuat bagian yang harus menahan gesekan mekanis.
Foto: DW/F. Schmidt
Hadiah Inovasi untuk Sel Surya
Pemenang hadiah inovasi teknologi laser 2014 adalah Ralf Preu dari Institut Fraunhofer untuk sistem energi surya (ISE) di Freiburg Jerman. Preu mengembangkan metode untuk menyatukan apa yang disebut 'lapisan pasif' di bagian belakang sel surya secara optimal dengan wafer silisium.
Foto: Fraunhofer ISE
10 foto1 | 10
Petra sangat cocok untuk uji coba biologis. Protein bisa dikristalisasi dengan mudah dan didinginkan. Dalam temperatur membeku, protein mempertahankan karakteristiknya. Dengan pancaran sinar x gelombang pendek detail kecil dalam komponen protein bisa difoto. Ini jadi petunjuk, struktur atom mana yang harus diblokir untuk mencegah bakteri dan virus menempel pada sel. Ini penting bagi pengembangan obat melawan penyakit infeksi.
Ahli fisika Alke Meent menjelaskan, "Kami punya sinar Röntgen yang sangat kuat, kita tidak hanya bisa melihat citra statis, jadi status quo-nya, melainkan juga menyulut reaksi dan bisa membuat film di tingkat atom. Yang menunjukkan bagaimana molekul protein berubah."
Teknologi Laser Mengungkap Kehidupan di Dalam Sel
07:28
Sumber cahaya XFEL
Selama beberapa tahun, riset untuk melihat secara langsung proses kristalisasi tidak bisa direalisasikan. Proses ini memberikan pandangan pada sifat elemen di bawah kondisi ekstrim. Untuk itu diperlukan XFEL akan jadi sumber cahaya paling terang di dunia, dan bisa digunakan untuk meneliti struktur paling kecil di planet ini. XFEL akan menguntungkan banyak ilmuwan dari berbagai bidang, misalnya fisika semikonduktor, biologi molekuler, kedokteran, kimia, astrofisika dan geologi. Di samping itu, ilmuwan dapat meneliti obat baru, atau struktur materi untuk mobil dan pesawat.
Penyakit Yang Ikut Mengembara
Perdagangan dan turisme internasional, mempertukarkan intensif barang dan orang antar benua. Dampaknya penyakit dan parasit juga ikut menyebar. Ini bisa memicu efek serius.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Perrey
Virus Usutu
Virus yang asalnya dari Afrika ini sekarang sudah menyebar ke Jerman. Ribuan burung sikatan hitam mati akibat virus. Belum jelas, apakah virus juga mematikan jenis burung lain. Infeksi Usutu sejauh ini baru menginfeksi satu orang di Jerman. Simptom khas tidak terlihat. Tapi di seluruh Eropa ditemukan lima kasus berat.
Foto: Imago/Blickwinkel
Flu Burung
Sepuluh tahun lalu kasus flu burung pertama ditemukan di Jerman. Sejak itu, kasus virus tersebut kerap muncul di Jerman. Baru-baru ini kasus baru menyerang peternakan di Mannheim. Diduga, flu burung disebar burung pengelana, atau ditransfer lewat perdagangan unggas ke Jerman.
Foto: picture-alliance/ dpa
Jamur Pelahap Feuersalamander
Sejenis jamur kulit mengancam jenis Salamander khas Eropa yang disebut Feuersalamander (Salamander Api). Jamur yang dijuluki Feuersalamanderfresser (pemakan Salamander Api) diduga datang bersama sejenis katak ke Eropa. 2015 kasus pertama ditemukan. Di Belanda dan Belgia infeksi jamur sudah menyebabkan punahnya sejumlah populasi.
Foto: picture-alliance / dpa
Malaria Burung
Jenis malaria ini juga disebar nyamuk. Burung yang terinfeksi terserang demam dan kekurangan darah. Akhir abad ke-19, malaria burung mencapai Hawaii dan menyebabkan punahnya sejumlah jenis burung. Sekarang, nasib sama mengancam burung-burung di kepulauan Galapagos. Nyamuk itu dibawa pesawat terbang ke kepulauan tersebut.
Foto: Imago
Tikus
Tikus sebenarnya bukan penyakit, tetapi tikus hewan yang sangat invasif. Karena rasa laparnya yang besar, dan perkembangbiakan yang sangat cepat, tikus berkembang biak dengan cepat. Di Pulau Gough di Atlantik tikus-tikus merejalela dan memangsa anak burung yang khas di Gough. Kini jenis burung itu terancam punah.
Foto: picture alliance/Arco Images/K. Hinze
Cacing Kulit Anjing
Larva cacing kulit anjing disebarkan oleh nyamuk. Dulu penyakit ini hanya ditemukan di Eropa Selatan, Afrika dan Asia. Kasus pertama penyakit ini di Jerman ditemukan 2015. Manusia bisa menjadi inang. Larva cacing tidak bisa berkembangbiak di bawah kulit manusia. Tapi jika berkembang, cacing ini bisa menyebabkan penyakit Meningitis. Penulis: Hannah Lesch (ml/as)
Foto: picture-alliance/dpa/U. Perrey
6 foto1 | 6
Untuk pertama kalinya, mereka akan mampu melakukan observasi dari bagian dalam sel, dan melihat secara "realtime" bagaimana tanaman mengubah cahaya jadi energi. Ilmuwan Dr. Jan Grünert: "Kami membuat banyak hal bisa dilihat, yang sekarang bagi manusia dan mesin masih tak kasat mata, tapi jelas penting buat hidup kita. Salah satu contohnya adalah fotosintesa, bagaimana cahaya ditangkap tanaman. Kami ingin mengerti, bagaimana tanaman mampu menangkap quantum cahaya dan menyimpannya."
Lorong panjangnya 3.4 km. Akselerator pertama berlokasi 40m di bawah tanah. Nantinya akan ada 100 buah dan XFEL mulai berfungsi tahun 2017. Elemen akselerator didinginkan hingga -271°C sehingga bisa mengalirkan listrik tanpa mengalami kehilangan energi. Pancaran radiasi diarahkan ke 5 terowongan untuk memungkinkan beberapa eksperimen dilakukan pada saat bersamaan. Elektron yang berlebihan diserap pilar-pilar berlapis tembaga sehingga tidak bocor keluar.
Ikan, Nyamuk dan Kodok Dikerahkan Lawan Virus Zika
Negara-negara di Amerika Selatan kembangkan beragam cara berantas vektor virus Zika. Sebagian besar pilih cara alami yang lain dengan rekayasa genetika. Targetnya terutama musnahkan jentik dan reduksi populasi nyamuk.
Foto: Reuters/U. Marcelino
Kerahkan Pasukan Ikan
Para petani di El Salvador mengerahkan ikan yang di kawasan itu disebut ikan Zambo. Remaja dikerahkan menangkapi ikan air payau ini untuk disebar lagi di kolam atau tong persediaan air. Ikan ini terkenal lahap memakan larva alias jentik nyamuk Aedes aegypti vektor virus Zika. (Foto: ikan air tawar Brasil)
Foto: Matheus Volcan
Nyamuk lawan Nyamuk
Kolumbia dan Brasil, dua negara yang paling parah dilanda virus Zika yang tidak mematikan tapi menyebabkan “mikrosephalus“ pada janin, mengembangkan teknik nyamuk lawan nyamuk. Para ilmuwan di Universitas Antioquia Kolumbia kembangbiakan nyamuk jenis lain pembawa bakteri “Wolbachia“ yang memblokir kemampuan nyamuk Aedes tularkan virus pada manusia.
Foto: Imago
Kodok Pemangsa Nyamuk
Di Argentina kini mulai dijual kodok yang dipromosikan sebagai pemangsa nyamuk Aedes. Para pedagang yang cerdas memanfaatkan panik virus Zika dengan mengklaim, kodok yang harga sekornya 7 US Dolar itu mampu menumpas nyamuk penyebab infeksi Zika dan demam berdarah. Kodok dipromosikan lebih efektif ketimbang repelent anti nyamuk.
Foto: picture alliance/WILDLIFE/P. Oxford
Gunakan Insektisida Organik
Peru menggunakan insektisida organik untuk musnahkan jentik nyamuk Aedes aegypti yang juga vektor penyakit demam berdarah Dengue-DBD dan Chikungunya. Pembasmi serangga dibuat dari campuran coco, yucca, asparagus dan kentang. “Biolarvacides“ organik ciptaan ahli biologi Palmira Vetosilla ini murah, tak beracun dan ampuh basmi larva nyamuk Aedes.
Foto: AP
Radiasi Mandulkan Nyamuk Jantan
Meksiko memilih cara lebih canggih, yakni memandulkan nyamuk jantan dengan radiasi. Dengan begitu populasi larva bisa ditekan drastis, karena nyamuk betina tidak bisa bertelur. Para ilmuwan menegaskan, nyamuk vektor virus Zika tidak bisa diberantas habis, tapi bisa ditekan hingga populasinya minimal.
Foto: Kerry Skyring
Fumigasi
Cara yang paling lazim digunakan di negara-negara dengan kasus Zika atau demam berdarah Dengue tinggi adalah fumigasi atau pengasapan. Lazimnya digunakan insektisida DDT yang sudah dilarang di berbagai negara sejak beberapa dekade silam. Fogging ampuh bunuh nyamuk dewasa tapi tidak efektif basmi jentik. Cara ini memberi rasa aman semu pada masyarakat agar tidak panik hadapi wabah Zika.
Foto: Reuters/O. Rivas
6 foto1 | 6
"Gambaran kita tentang alam berubah total, karena kita mengerti dinamika struktur terkecil, yang selama ini tidak bisa kita lihat. Misalnya, bagaimana protein bisa membelah diri. Dinamika ini penting untuk bisa mengerti, bagaimana proses di alam berfungsi pada skala nano", ujar Grünert. Detail atom pada virus dan sel bisa diurai kodenya, juga apa yang terjadi di dalam bintang.
Bakteri, Virus, Jamur: Berbahaya Sekaligus Berguna
Jamur, Bakteri dan Virus kita kenal sebagai pemicu penyakit dan penyebab busuknya bahan makanan. Tapi mikro organisme itu juga ada yang berguna bagi manusia. Kenali bahaya maupun kegunaannya.
Foto: imago/Gerhard Leber
Makanan Bulukan
Jamur buluk seperti pada roti ini kebanyakan berbahaya bagi kesehatan karena memproduksi racun dan spora yang bisa memicu alergi. Dalam kasus terburuk konsentrasi tinggi beban cemaran spora jamur buluk bisa memicu kematian pada orang yang daya tahan tubuhnya rendah.
Foto: imago/imagebroker
Berguna Sebagai Biokatalisator
Tapi jamur buluk juga punya kegunaan dalam industri makanan, karena mampu menguraikan karbohidrat, lemak dan protein lebih efektif. Jamur buluk Aspergillus niger yang direkaya secara genetika ini memproduksi Enzym yang bisa digunakan industri bahan makanan maupun industri sabun cuci. Jamur buluk ini dijuluki pabrik hidup.
Foto: BASF
Keracunan Sosis
Botulus adalah nama latin untuk sosis. Jika saat pengolahan daging sosis kebersihan kurang diperhatikan, bahan makanan ini bisa tercemar bakteri "Clostridium botulinum". Orang yang mengkonsumsi sosisnya akan mengalami keracunan bahan pangan yang disebut Botulismus yang dapat merenggut nyawa.
Foto: picture-alliance/dpa
Bahan Kosmetika
Clostridium botulinum dalam kondisi anareob memproduksi racun yang mempengaruhi saraf "Botox". JIka orang keracunan Botox dari bahan makanan, gejalanya adalah kelumpuhan sistem saraf dan jika menyerang otot jantung atau pernafasan bisa memicu kematian. Kini racun Botox digunakan dalam praktik ahli bedah kosmetik untuk melicinkan kembali kulit yang berkeriput.
Foto: picture alliance/OKAPIA
Bakteri EHEC yang Mematikan
Jerman diguncang infeksi bakteri Entero Haeomoragic Escherichia Coli EHEC pada 2011 yang menewaskan 53 orang. Bakteri ini memproduksi racun yang merusak sel pada dinding usus yang memicu diare berat dan akhirnya merusak ginjal serta sel otak. EHEC ditularkan lewat makanan mentah. Untuk mencegah penularan EHEC, makanan disarankan dimasak.
Foto: picture-alliance/dpa
Keluarga Bermanfaat
Tidak semua jenis bakteri Escherichia coli berbahaya. Dalam usus besar manusia bakteri E.coli berfungsi mendukung pertumbuhan tulang dan sel serta memproduksi Vitamin K yang diperlukan dalam pembekuan darah. Dalam bioteknologi bakteri E. coli dimanfaatkan untuk memproduksi Insulin dan hormon pertumbuhan. Bakteri ini juga dapat dimanfaatkan untuk memproduksi alkohol dari ganggang mikro
Foto: Harvard’s Wyss Institute
Penyebab Thypus
Bakteri Salmonella menyebabkan penyakit Typhus yang menyebar luas di kawasan tropis. Gejala penyakit itu adalah demam tinggi, detak jantung lemah dan konstipasi. Sekitar 32 juta orang terifeksi penyakit ini setiap tahunnya. Jika tidak diobati Thypus bisa menyebabkan kematian. Penyebab utama di negara berkembang adalah konsumsi air yang tercemar, dan di negara maju akibat konsumsi telur mentah.
Foto: picture-alliance/dpa
Virus Pemicu Diare
Norovirus juga memicu diare dan ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. 100 Partikel Norovirus mencukupi untuk memicu infeksinya. Di negara berkembang virus pemicu diare ini amat mudah ditularkan lewat sanitasi buruk, air minum yang terkontaminasi serta bahan makanan yang tidak bersih.