Teknologi robotika ternyata sudah ada sejak 500 tahun silam. Sosok robotnya berupa binatang atau seperti jam duduk. Teknologi ini berkembang hinga bentuk humanoid saat ini.
Iklan
Sosok robot yang kita kenal saat ini tampaknya futuristik, berteknologi tinggi bahkan seperti fiksi ilmiah. Tapi sebetulnya sejarah teknik robotika sudah mengakar sejak 5 abad. Lintasan jaman teknologi robotika ini dipamerkan di Inggris dengan menampilkan 100 robot.
Merunut 500 Tahun Teknologi Robotika
00:55
Pemeran di London itu menampilkan teknologi awal robot berupa jam serta binatang hingga robot masa kini bersosok humanoid. Juga dipamerkan robot-robot peralatan pembantu manusia di pabrik dan industri. "Definisi robot terus berubah seiring waktu. Robot telah eksis sejak ratusan tahun silam, dengan defisini dasar, sosok otomatisasi yang bisa diprogram", ujar Ling Lee, kurator musium sains di London.
Lee mengatakan lebih lanjut, bahwa manusia senang melihat dirinya sendiri, yang terefleksikan dalam artefak budaya di seputarnya. "Para pengunjung ibaratnya terpesona oleh dirinya sendiri", tambah kurator musium sains itu. Karena itulah sejak berabad-abad umat manusia menciptakan kreasi meniru karya alam.
Robot Pembunuh Masa Depan
Robot militer sejak lama menggugah fantasi manusia lewat karya fiksi ilmiah seperti Avatar atau Matrix. Kini sebuah perusahaan teknologi Korea Selatan menuntaskan prototip pertama yang siap ditugaskan di medan perang,
Foto: Hankook Mirae Technology
Fiksi Ilmiah Jadi Nyata
Ada banyak teknologi impian manusia yang berawal dari fiksi ilmiah lalu menjadi karya nyata. Robot humanoid militer yang muncul di film Matrix atau Avatar adalah salah satunya. Method V2 adalah raksasa baja yang dikembangkan perusahaan Korea Selatan, Hankook Mirae Technology, buat menggantikan manusia di medan perang.
Foto: Hankook Mirae Technology
Berawak dan Nirawak
Menjulang setinggi empat meter dengan bobot 1,5 ton, Method V2 bisa dioperasikan oleh seorang pilot dari dalam kokpit atau dikendalikan dari jarak jauh layaknya wahana nirawak. Di dalam kokpit terdapat dua tuas pengendali. Hankook menjamin pilot bisa dengan mudah menggerakkan lengan baja Method V2 yang bobotnya mencapai 143 kilogram.
Foto: Hankook Mirae Technology
Teknologi Terjangkau
Ongkos pengembangan robot canggih ini tidak terlampau tinggi, yakni sebesar 190 juta Dollar AS dalam waktu satu tahun. Hankook Mirae sesumbar Method V2 adalah robot berkaki dua dan berawak pertama di dunia.
Foto: Hankook Mirae Technology
Desain ala Hollywood
Sebanyak 30 tenaga ahli dilibatkan buat merancang dan mengujicoba Method V2. Uniknya, paras robot ini diciptakan oleh Vitaly Bulgarow, seorang desainer kawakan yang selama ini lebih terlibat menciptakan sistem persenjataan fiktif untuk karya fiksi ilmiah seperti Terminator Genisys, Robocop atau Ghost In The Shell.
Foto: Hankook Mirae Technology
Serdadu Masa Depan
Hankook berniat menjual eksemplar pertama mulai pertengahan 2017. Setiap robot dibanderol seharga 7,95 juta Dollar AS atau sekitar 100 miliar Rupiah. Method V2 dinilai cocok diterjunkan di kawasan "berbahaya." Hankook misalnya mengajukan Method V2 kepada pemerintah Korsel buat berpatroli sepanjang garis demiliterisasi sepanjang 243 kilometer di perbatasan Korea Utara.
Foto: Hankook Mirae Technology
Tersandung Energi
Kelemahan terbesar Method V2 saat ini adalah sifatnya yang belum sepenuhnya independen atau lincah. Selama oeprasi robot ini harus tersambung ke sumber energi melalui kabel listrik. Selain itu gerakannya masih dinilai kaku. Langkah kakinya pendek dan posturnya cendrung berkesan gugup. "Robot ini kan baru berumur satu tahun," kata Yang Jin Ho, Direktur Hankook Mirae Tech.
Foto: Hankook Mirae Technology
Multiguna
Namun demikian Hankook menilai karyanya itu bisa pula digunakan di pabrik atau proyek konstruksi sebagai moda angkut berbobot tinggi. Saat ini Hankook mengklaim sudah kebanjiran pesanan. Namun begitu Method V2 terutama dikembangkan sebagai basis untuk teknologi masa depan. Ironisnya beberapa pesanan Method V2 bukan diniatkan untuk keperluan militer, melainkan buat iklan.
Foto: Hankook Mirae Technology
7 foto1 | 7
Fantasi tanpa batas
Artefak tertua yang dipamerkan adalah robot angsa seukuran aslinya buatan tahun 1773, yang digerakkan dengan teknologi mekanisme roda gigi dan pegas seperti lazimnya digunakan pada pembuatan jam. Menurut Lee karya ini menunjukkan dengan jelas, keterpesonaan tanpa batas dari umat manusia untuk membuat tiruan makhluk hidup dalam bentuk mekanik.
Dalam pameran di London itu juga ditunjukan fantasi tanpa batas dari para pencipta sosok robot. Istilah robot sendiri pertama kali resmi dipakai tahun 1920, mengacu pada karya drama penulis Ceko, Karel Capek, berjudul Rossum Universal-Robots. Robota dalam bahasa Slavia bisa diartikan sebagai pekerja atau pekerja paksa.
Menggunakan Robot di Sekolah
03:30
This browser does not support the video element.
Dari dunia film misalnya, dipamerkan replika robot Maria dari film fiksi ilmiah Metropolis (1927) atau Robot T800 dari film Terminator Salvation (2009). Atau juga robot-robot terbaru berupa Interacktive Droid "Zeno R25" yang mampu menunjukkan ekpresi wajah. Juga iCub robot pintar yang memiliki kecerdasan setara anak umur 5 tahun.
"Setelah 500 tahun melakukan investigasi, riset dan pengembangan teknik robotika, kita bisa melihat sejauh mana pencapaian umat manusia", ujar Kurator Ling Lee. Tapi ia juga menekankan, jangan heran jika semua pencapaian itu, masih terlalu jauh dan belum mampu menyamai kemampuan otak dan badan manusia, yang merupakan obyek paling rumit di alam semesta.
Robot Pelayan Restoran
Robot pelayan kini jadi pemandangan normal di sejumlah restoran di Cina. Memang fungsinya masih lebih banyak sebagai penarik agar pelanggan datang, dan tidak sesempurna pelayan manusia.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Zhang
Anda Pesan Apa?
Robot pelayan di Cina memang lebih banyak sebagai "gimmick" teknis untuk menarik lebih banyak pelanggan ke restoran. Berguna atau tidak itu urusan nomor dua. Robot pelayan ini paling tidak sudah bisa melakukan fungsinya, seperti mencatat pesanan makanan dari para pelanggan.
Foto: picture-alliance/epa/P. Hilton
Makanan Siap Disantap!
Mesin-mesin humanoid itu juga sudah bisa melakukan fungsi mengantar makanan yang sudah selesai diolah dan siap santap ke meja pelanggan. Keuntungannya: robot pelayan tidak pernah mengeluh lelah, tidak minta naik gaji atau minta cuti. Tugasnya hanya satu: bekerja! Tapi ruginya pelanggan juga tidak bisa mengeluh kalau pelayanan tidak memuaskan atau makanan yang diantar salah.
Foto: picture-alliance/dpa/ChinaFotoPress/MAXPPP
Robot Koki
Robot-robot tidak cuma bisa dikerahkan sebagai pelayan, tapi juga bisa bertugas di dapur. Tapi kerjanya juga sangat terbatas. Koki manusia tetap harus meracik, mengolah dan memasak menunya. Robot ini hanya bertugas menjaga agar makanan siap saji tetap hangat pada suhu tertentu.
Foto: picture-alliance/dpa/ChinaFotoPress/MAXPPP
Ini Juga Robot
Tidak semua robot pembantu kerja di restoran berwujud seperti manusia atau humanoid. Mesin-mesin ini, yang cuma berupa kepala, kaki atau lengan pembantu untuk membuat adonan, mengiris, menggoreng dan mencuci sebetulnya juga robot. Tapi lebih ditekankan pada fungsinya sebagai pembantu kerja, bukan untuk dipamerkan kepada pelanggan.
Foto: picture-alliance/dpa
Terutama Untuk Hiburan
Robot-robot di sebuah restoran di kota Shanghai terutama dikerahkan untuk program hiburan. Para pelanggan menyatakan puas dengan program hiburan yang ditampilkan robot-robot itu. Ironisnya banyak yang tidak puas dengan makanan yang disajikan, karena dinilai kurang lezat. Pengelola restoran harus mengakui, makanan di sini hanya sebagai pendamping acara hiburan oleh robot.