Teks Lagu "Silent Night" Dibuat Josef Mohr 200 Tahun Lalu
21 Desember 2018
Desember 1816, lebih dari 200 tahun lalu, warga Austria Joseph Mohr menulis sajak "Stille Nacht" (Malam Kudus). Bagaimana ceritanya sajak itu bisa menjadi lagu natal yang paling populer di dunia?
Iklan
Menjelang natal tahun 1818, alat musik orgel di gereja Oberndorf rusak. Padahal persiapan perayaan Natal sebenarnya sudah dirancang sampai selesai. Apa yang bisa menggantikan musik orgel?
Joseph Mohr teringat pada sajak yang dia buat dua tahun sebelumnya. Dia menemukan lagi teksnya dan meminta organis gereja Franz Xaver Gruber membuatkan melodi dan komposisi dengan dua suara pria diiringi paduan suara.
Franz Xaver Gruber menceritakan kisahnya begini: "Hari itu 24 Desember 1818, Josef Mohr datang ke gereja di Oberndorf dan menyerahkan sebuah sajak kepada saya, dengan permohonan untuk menciptakan melodi dengan dua suara solo dan suara koor dengan iringan gitar.
Pada kebaktian Natal 25 Desember 1818 di desa kecil Oberndorf itulah, lagu Stille Nacht berkumandang untuk pertama kalinya. Dinyanyikan dengan dua suara pria, Joseph Mohr dan Franz Xaver Gruber, diiringi dengan gitar oleh Joseph Mohr.
Tetapi mereka bukan orang yang mempopulerkan lagu Stille Nacht. Joseph Mohr bahkan dipindahkan dari Oberndorf. Keduanya tidak pernah bertemu lagi hingga mereka meninggal.
Silent Night, Holy Night
01:41
Tersebar ke seluruh dunia
Seorang pembuat orgel yang mereparasi orgel di Oberndorf, menemukan teks dan notasi lagu yang dinyanyikan Joseph Mohr dan Franz Xaver Gruber. Dia lalu membawa notasi itu pulang ke kampungnya di Zillertal. Di sanalah lagu itu dinyanyikan kelompok-kelompok paduan suara.
Tahun 1822, keluarga penyanyi terkenal Rainer dari Austria memperkenalkan lagu itu kepada kepada kaisar Austria Franz I dan penguasa Rusia Tsar Alexander I. Lagu itu kemudian dengan cepat tersebar. Sekitar 1890-an, lagu itu sudah populer dari Inggris sampai Swedia.
Komponis Johann Hinrich Wichern yang ada di Hamburg lalu memasukkan lagu itu dalam buku kumpulan lagunya, tetapi dalam versi yang pendek. Bait ke-3, 4 dan 5 dihapus, dan bait 6 disisipkan antara bait 1 dan 2. Itulah teks yang sekarang dikenal luas, dengan beberapa perubahan kata.
Tahun 2011, lagu "Stille Nacht" masuk dalam daftar warisan budaya dunia UNESCO. Tahun 2018, Austria merayakan 200 tahun "Stille Nacht, Heilige Nacht" dengan berbagai acara.
Berlin Cemerlang Menyambut Natal dan Tahun Baru
Setiap tahun, ibukota Jerman mempercantik diri untuk menyambut Natal dan Tahun Baru. Jalan-jalan dan bangunan bersejarah diterangi lampu lampu gemerlap.
Foto: picture-alliance
Pohon natal di Brandenburger Tor (Gerbang Brandenburg)
Menjelang natal, pohon natal raksasa di Brandenburger Tor menjadi daya tarik wisata. Suasana natal membuat orang-orang jadi murah senyum. Kota Berlin dirias dengan berbagai atraksi. Tapi toko-toko sering penuh dengan orang yang sedang mencari hadiah natal untuk keluarga dan kerabat.
Foto: picture-alliance
Jalan Unter den Linden warna-warni
Jalan utama Berlin, Unter den Linden, didekorasi dengan lampu-lampu yang berganti warna, dari hijau ke biru dan merah. Lalu ditambah cahaya emas yang memberi suasana pesta meriah. Tadinya ada pegiat lingkungan yang menggugat karena pemasangan lampu dianggp sebagai pemborosan energi. Tetapi konsep membuat pusat kota warna-warni akhirnya menang.
Foto: DW/C. Deicke
Masa-masa untuk berbelanja
Setiap akhir November, toko-toko di jalan protokol Kurfürstendamm, sering disingkat Kudamm, dihias menjadi gemerlapan. Lampu-lampu menghiasi jalan sepanjang 4,5 kilometer di kawasan belanja ini. Di jalan ini saja, ada 600 pohon yang didekorasi.
Foto: DW/C. Deicke
Pasar Natal Kudamm
Di Pasar Natal Kudamm di sekitar Kaiser-Wilhelm-Gedächtniskirche (Gereja Peringatan Kaisar Wilhelm) ada 200 anjungan yang menjajakan cinderamata, aksesori dan berbagai kerajinan tangan. Bagi yang sedang berburu hadiah natal, ini tempat yang ideal. Tahun ini pengamanan diperketat dengan konsep baru, setelah serangan teror truk dua tahun lalu.
Foto: DW/C. Deicke
Pusat belanja yang lagi trend
Di seberang pasar natal, ada pusat perbelanjaan yang sekarang sedang jadi trend kaum muda di ibukota: Bikini Berlin. Bagian dalam pusat perbelanjaan dihias dengan gaya modern: pohon-pohon putih dan hewan-hewan musim dingin yang melekat di langit-langit.
Foto: DW/C. Deicke
Mall tertua Berlin: KaDeWe
Di Kudamm ada mall tertua di Berlin, KaDeWe - singkatan dari Kaufhaus des Westens (Rumah Belanja Barat), yang didirikan ketika kota Berlin masih terpecah dua menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur. Masih belum jelas, sampai kapan KaDeWe akan dipertahankan. Investornya sedang memikirkan untuk pindah, karena kontrak gedung akan berakhir dalam waktu dekat dan kontrak baru pasti akan sangat mahal.
Foto: DW/C. Deicke
Dunia dongeng di Potsdamer Platz
Sejak Berlin bersatu kembali, Potsdamer Platz di tengah kota Berlin menjadi pusat keramaian baru. Di sekitar Sony Center yang punya desain unik dengan lapangan besar di tengahnya, dipasang dekorasi dari dunia dongeng: kuda bersayap, burung api, dan peri yang sedang menari. Ini tempat berfoto yang ideal.
Foto: DW/C. Deicke
Piramida Natal di Alexanderplatz
Piramida Natal yang terbuat dari kayau adalah hiasan natal tradisional Jerman. Biasanya terbuat dari kayu dengan 4 sampai 7 tingkat. Di Alexanderplatz ada piramida natal raksasa dan karusel antik. Alexanderplatz yang dulu terletak di Berlin Timur memang sebuah tempat bersejarah. Namanya berasal dari tsar Alexander I. Warga Berlin menamakan tempatb ini "Alex". (Teks: Christina Deicke/hp/ )