Kota Kecil Di Jerman Undi Tempat di Pemakaman Kuno
Jan D. Walter
24 Juli 2018
Di Berchtesgaden, sebuah kota kecil di negara bagian Bayern di selatan Jerman, tempat kosong di sebuah pemakaman kuno sangat langka sehingga warga harus ikut undian untuk dapatkan tempat.
Iklan
Banyak orang Berchtesgaden bercita-cita untuk dikuburkan di area Pemakaman Kuno kota itu. Alasannya cukup masuk akal, kompleks pekuburan itu terlihat sangat cantik dan terawat. Batu nisan berusia ratusan tahun berjajar rapi di sana menggemakan napas keabadian.
Selain itu, kompleks ini juga terletak di pusat kota di pegunungan Alpen yang indah itu. Tempat yang ideal untuk peristirahatan terakhir.
Namun untuk mendapatkan tempat di sana tidak mudah. Saat ini hanya tersedia 200 liang kubur dan sudah ada total 280 pelamar yang memesan liang.
Sejak 1972 memang tidak ada lagi liang pemakaman baru yang digali di sini. Tapi kini beberapa tempat sudah kosong dan dewan kota setempat memutuskan untuk kembali menggunakan area yang kosong itu, dengan cara diundi.
Pengundian adalah metode yang tidak biasa tapi dinilai adil mengingat tempat ini cukup populer.
Meninggalpun Bisa Ramah Lingkungan
Mengikuti tren ramah lingkungan, sejumlah pengusaha pemakaman menawarkan pemakaman ekologis. Antara lain dalam peti dari karton daur ulang atau dalam guci abu jenazah berisi humus dan bibit tanaman.
Foto: Passages International, Inc.
Kertas Daur Ulang
Peti mati ini dibuat dari karton daur ulang dan dirancang desainer. Jika kurang puas, bisa diberi ornamen atau warna keemasan. Karton daur ulang juga dirancang mudah terurai.
Foto: ARKA Ecopod
Nisan dari Tumbuhan
Selain menggunakan peti dari kertas daur ulang yang bobotnya ringan, sebuah pemakaman di Inggris Selatan juga mengganti batu nisan yang biasanya berbentuk salib, dengan bibit pohon dan tumbuhan perdu. Pemakaman ini jadi tampak menghijau.
Foto: ARKA Ecopod
Dikafani
Umat Muslim sejak berabad lazim dimakamkan dengan dibungkus kain kafan bukan dimasukkan peti mati. Kini pemakaman dengan hanya dikafani kembali jadi tren di barat. Tapi kain kafan ramah lingkungan semacam ini harganya selangit, mencapai 1.000 Dolar per jenazah.
Foto: Gordon Tulley, Respect Funeral Services
Pemakaman di Laut
Mereka yang meminta dimakamkan di laut, bisa memilih tempat abu jenazah yang dibuat dari kertas yang mudah terurai. Keluarga bisa menggambarinya atau menyisipkan surat perpisahan sebelum guci kertas berisi abu jenazah itu dimakamkan di laut.
Foto: Passages International, Inc.
Gaya Mesir Purba
Desainer guci abu jenazah gaya Mesir purba ini, Hazel Selina, mengatakan, dia terpukau dan terinspirasi ritual pemakaman di zaman Mesir purba. Gucinya kini juga dibuat dari kertas daur ulang yang mudah terurai. Alasannya, kertas juga berasal dari Papyrus, dari zaman Mesir purba.
Foto: ARKA Ecopod
Berisi Humus dan Benih
Ada desainer guci abu jenazah yang lebih berani lagi, dan melengkapinya dengan humus serta bibit tanaman. Jika pohonnya mulai tumbuh, penutup guci yang terbuat dari keramik dirancang akan pecah dengan mudah.
Foto: Spíritree
Manusia Jadi Tumbuhan
Ide lebih radikal dilontarkan di Italia. Jenazah dimakamkan dalam posisi seperti Embryo dan jadi pupuk untuk tumbuhan di atasnya. Tapi hukum ketat di Italia melarang gagasan pemakaman semacam ini.
Foto: Capsula Mundi
Peti Ranting Pohon
Bagi yang masih menghendaki peti mati konvensional bisa memilih peti dari anyaman ranting pohon dedalu (bahasa Inggris: willow). Peti dari bahan ini mudah terurai. Di samping itu, pohon dedalu bisa tumbuh cepat, sehingga kelanjutannya terjaga. Aktivis lingkungan yang meninggal bisa merasa bangga, karena ia tetap ramah lingkungan hingga meninggal dunia.
Foto: Passages International, Inc.
8 foto1 | 8
Tersedia banyak liang lahat
Namun ternyata masalah di atas termasuk jarang terjadi Jerman, karena biasanya terdapat cukup pasokan liang kubur di negara ini.
"Secara umum, ada kelebihan pasokan liang kubur yang tersedia di Jerman," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Pemakaman Jerman (BDB) di Duesseldorf.
Bahkan ahli sejarah budaya dari Hamburg, Nobert Fischer, mengatakan ia hanya mendapatkan satu contoh yang berbeda yaitu di pemakaman St. Severin di Pulau Sylt di Laut Utara. "Kebanyakan yang dikuburkan tidak pernah tinggal di sana."
Uniknya Pemakaman Bungalow di Serbia
Di Serbia ada tiga desa kecil, yakni Trnovce, Sapine dan Smoljinac, dimana warganya memiliki cara istimewa dalam mengingat orang yang mereka cintai.
Foto: Reuters/M. Djurica
Bukan perumahan biasa
Memasuki pemakaman Smoljinac, pada awalnya, terlihat batu nisan biasa. Tapi setelah melewatinya, tampak sebuah desa mini dengan berbagai bungalow berwarna pastel. Bangunan bertingkat satu ini menyerupai lingkungan perumahan, tetapi ketika didekati…
Foto: Reuters/M. Djurica
Cara unik untuk mengingat almarhum
... ternyata ini pemakaman pribadi. Gedung ini dihiasi dengan bunga-bunga, salib dan perlengkapan pemakaman.
Foto: Reuters/M. Djurica
Membangun suasana nyaman
Bunga, bersama beberapa kue dan botol air ditempatkan di meja di dalam kapel. "Kami membutuhkan atap agar kami bisa duduk dan minum kopi dengan tenang ketika berziarah," kata seorang perempuan penduduk desa.
Foto: Reuters/M. Djurica
Bungalow memberikan kenyamanan untuk usia lanjut
Seorang perempuan berjalan di sebuah pemakaman di desa Smoljinac. Letaknya di dekat sungai Danube, sekitar 95 km sebelah timur dari Beograd. Penduduk desanya sekitar 1800 orang, kebanyakan dari mereka berusia lanjut.
Foto: REUTERS/M. Djiurica
Permintaan cukup tinggi
Penggali ini tengah mengerjakan makam keluarga yang baru. Meskipun emigrasi ke Eropa Barat cukup signifikan, terutama ke Austria, masih terus banyak permintaan pembuatan kapel-kapel serupa ini. "Lebih dari 70 persen penduduk desa tinggal di luar negeri," kata Milomir, seorang mekanik yang lahir di Smoljinac.
Foto: Reuters/M. Djurica
Makam sederhana
Tidak semua keluarga mampu membuat kuburan seperti ini. Dekat pintu masuk ke pemakaman Sapine adalah kuburan penduduk desa yang miskin, ditandai dengan batu nisan sederhana di antara rerumputan.
Foto: Reuters/M. Djurica
Pemujaan leluhur yang mahal
Seorang penggali kubur bercerita: "Sebuah pemakaman umum keluarga sekitar 11 juta rupiah... Kapel besar butuh lebih banyak uang." Biaya untuk seluruh bungalow, rata-rata, sekitar 56 juta rupiah. Untuk pembuatan pemakaman ini tidak diperlukan izin konstruksi dari pemerintah kota.
Foto: REUTERS/M. Djiurica
Yang terbesar dan terbaik
"Orang-orang muda telah mengirim uang kembali dari Eropa Barat untuk membangun rumah di desa. Mereka bersaing dengan tetangga sekitar yang rumahnya lebih besar," kata mekanik Milomir. "Dan mereka juga bersaing dalam membangun kuburan."
Foto: Reuters/M. Djurica
Konsep populer
Pemakaman Smoljinac menggambarkan bagaimana wajah desa dengan pemakaman itu berubah. "Ketika saya menikah di sini 40 tahun yang lalu, hanya segelintir kuburan seperti ini yang dibangun," kata Rajka, seorang perempuan tua yang datang untuk meletakkan karangan bunga di sebuah makam. "Lihatlah kuburannya sekarang." Ed: Nadine Berghausen (ap/vlz)
Foto: Reuters/M. Djurica
9 foto1 | 9
Penyebab banyaknya liang kubur yang kosong ini cukup jelas, kata Mann Heuser dari BDB. "Semakin banyak orang ingin dikremasi daripada dikuburkan. Ini butuh tempat yang lebih sedikit."
Pada masa awal-awal Republik Weimar, yaitu hampir 100 tahun lalu, kurang dari dua persen orang mati dikremasi di Jerman. Namun setelah Perang Dunia Dua, di Jerman Barat proporsi kremasi meningkat 10 persen sementara di Jerman Timur ini menjadi hal yang standar.
Alasan lain yang penting adalah banyaknya orang berpaling dari tradisi Kristen yang percaya bahwa tubuh yang dimakamkan akan lestari pada hari kebangkitan.Neuser menambahkan bahwa para ahli waris saat ini juga menghindari biaya perawatan makam yang mahal.
"Selain itu para anggota keluarga juga tinggal di berjauhan satu sama lain. "Pekuburan keluarga model klasik bukan lagi solusi yang ideal."
Solusi pemakaman kreatif
Belakangan telah ada beberapa pemakaman yang dibangun untuk suatu komunitas. "Misalnya pada dekade 1990an sudah ada pekuburan komunitas untuk orang-orang miskin yang terkena AIDS," kata Fischer. Selain itu juga ada beberapa pemakaman khusus untuk perempuan dan juga lapangan untuk memakamkan fan klub sepakbola Schalke 04 di Gelsenkirchen.
Dari segi ekonomi, model pemakaman klasik telah kehilangan monopoli dengan tumbuhnya konsep pekuburan baru sebagai saingan. Neuser yang juga ahli pemakaman ini mengatakan: "Anda harus mengembangkan kosep baru dan mempresentasikannya ke publik agar orang-orang tahu pilihan yang ada."
Pemakaman Muslim di Jerman
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, tahun 2016 sebuah pemakaman Muslim pertama yang dikelola yayasan-yayasan Islam di Jerman akan didirikan di Wuppertal.
Foto: picture-alliance/Rainer Hacken
Harmoni di Wuppertal
Di kota ini warga hidup berdampingan dan saling menghormati tradisi agama masing-masing. Di Wuppertal harmonisasi agama punya tradisi panjang. Jadi tidak sulit menemukan lahan untuk mendirikan perkuburan Islam, di antara perkuburan Yahudi dan Kristen.
Foto: picture-alliance/Rainer Hacken
Muslim di Wuppertal
Di Wuppertal ada sekitar 340.000 warga muslim. Banyak warga muslim di sini yang ingin menguburkan keluarganya yang meninggal di sebuah pekuburan Islam dengan tata cara Islam.
Foto: DW
Salah satu alasan
Di perkuburan umum, lahan kuburan disewakan untuk jangka waktu 25 tahun. Tapi jika pekuburan itu menjadi milik komunitas Islam, kuburan bisa digunakan untuk seterusnya. Maka dari itu, warga muslim di Wuppertal ingin membeli lahan pekuburan sendiri.
Foto: picture-alliance/dpa
Tiga keyakinan berdampingan
Yang menarik, tempat peristirahatan akhir ini, tidak hanya terletak di dekat kuburan orang-orang Kristen, tetapi juga di dekat dengan pemakaman Yahudi.
Foto: DW/C. Ignatzi
Generasi baru
Orang tua Samir Bouaissa berasal dari Maroko. Keluarganya sudah tinggal selama dua generasi di Wuppertal. Dia bekerja di Balai Kota Wuppertal sebagai Ketua Dewan Pegawai. Generasi orang tuanya dulu masih sering berkunjung ke Maroko. Tapi dia dan keluarganya sudah jarang, mungkin empat atau lima tahun sekali.
Foto: DW/C. Ignatzi
Mengelola bersama
Samir Bouaissa menunjuk ke arah kawasan yang ingin dibangun. Ada 15 mesjid yang sekarang menyatakan bersedia mengelola pekuburan itu dan mengurus pembiayaannya. Gelombang generasi pertama imigran Turki yang mayoritasnya memeluk agama Islam, 80 persennya dimakamkan di tanah airnya. Pada generasi kedua, sudah ada 30 sampai 40 persen yang dikuburkan di Jerman.
Foto: DW/C. Ignatzi
Pemakaman Friedhof am Hallo di Essen
Di kota-kota lain di Jerman juga terdapat pekuburan Islam. Di pemakaman Friedhof am Hallo di Essen, terdapat pemakaman bagi umat Muslim, sejak tahun 1972. Sudah seribuan warga Muslim dikuburkan di sini. Makam imigran Turki berdampingan dengan makam warga keturunan Bosnia.
Foto: DW
Kuburan Sehitlik di Berlin
Di Berlin terdapat ratusan ribu warga Muslim. Kuburan Islam juga bisa ditemukan di samping Mesjid Sehitlik, Berlin. Sekarang, di kuburan itu hanya dilaksanakan upacara penguburan. Jenazah kemudian dimakamkan di kuburan lain atau dibawa ke negara asalnya.
Foto: DW
Peristirahatan Terakhir di Köln
Tanah pemakaman Muslim Westfriedhof di Köln terletak di Bocklemünd. Dalam upacara pemakaman, seorang imam membaca doa dan Al Qur’an. Tetangga dan teman-teman akan menyiapkan makanan kecil di sekitar pelayat. Menurut warga keturunan Turki, biaya pemakaman di Jerman jauh lebih tinggi daripada di Turki.
Foto: DW/U. Hummel
9 foto1 | 9
Pemakaman Ohlsdorf di Hamburg melakukannya dengan membadakan kode warna bagi masing-masing jenis pemakaman. Di laman situs internetnya terdapat berbagai pilihan untuk pemakaman, apakah dengan kolumbarium, krypt, menggali pohon, nisan dengan desain individual ataupun servis pemakaman secara Islam maupun dengan tradisi Cina.
Pada akhirnya, hasil pengundian di Berchtesgaden kemungkinan memuaskan bagi banyak peserta, karena masih ada 85 titik liang lahat kosong yang tersisa. Salah seorang warga Berchtesgaden berusia 53 tahun pun berhasil mengamankan tempat pemakaman di Pemakaman Kuno kelak baginya dan suaminya.
Pemakaman Cantik di Jerman
Dari Köln ke Berlin, dari Weimar ke München - menjelajahi pemakaman cantik di Jerman
Foto: picture-alliance/Dumont
Dorotheenstädtischer Friedhof di Berlin
Pemakaman bukan hanya tempat untuk mengenang yang telah meninggal, tapi juga merupakan tempat wisata. Hal ini karena pemakaman di Jerman memiliki tata arsitektur dan pemandangan alam yang indah. Selain itu juga karena merupakan makam orang-orang terkenal contohnya di Dorotheenstädtischen Friedhof. Di sini dimakamkan orang-orang terkenal Jerman misalnya Bertolt Brecht dan Johannes Rau.
Foto: picture-alliance/ZB
Kuburan Ohlsdorf di Hamburg
Dengan luas tanah 391 hektar, taman pemakaman di Ohlsdorf, Hamburg merupakan taman pemakaman terbesar di dunia. Sejak diresmikan tahun 1877, di sini telah terjadi 1,4 juta kali pemakaman. Di sini terdapat 235.000 makam diantara merupakan makam bintang film dan sutradara terkenal Jerman Gustaf Gründgens dan seniman Wolfgang Borchert.
Foto: picture-alliance/BREUEL-BILD
Melaten-Friedhof di Köln
Pemakaman ini awalnya merupakan tempat penampungan bagi penderita penyakit kusta. Di abad pertengahan pemakaman ini sempat dijadikan tempat eksekusi. Ada sekitar 55.000 makam di sini. Ada kisah unik: Siapa pun tahu Köln begitu terkenal karena festival karnavalnya. Uniknya saking cintanya pada karnaval, makam seorang pencinta karnaval di Köln sampai mengabadikan kecintaannya itu di batu nisannya.
Foto: DW/ Maksim Nelioubin
Historischer Friedhof di Weimar
Pemakaman ini dibuka tahun 1818 dan menjadi situs warisan dunia UNESCO sejak tahun 1998. Di sini terdapat sebuah bangunan makam keluarga. Misalnya makam keluarga bangsawan Sachsen –Weimar dan Sachsen-Weimar-Eisenach, termasuk juga makam pujangga Goethe dan Schiller. Peti mati Schiller sejak tahun 2008 diketahui kosong- tes genetik menyebutkan- kerangka dalam peti itu bukan milik Schiller.
Foto: picture-alliance/DUMONT
Bergfriedhof di Heidelberg
Pemakaman ini dibuka tahun 1844 dan mempunyai panjang lebih dari 20 kilometer. Hingga kini disini telah dimakamkan lebih dari 17.400 orang – diantaranya Friedrich Ebert seorang politisi terkenal Jerman. Dua makam terkenal lainnya adalah makam Hilde Domin seorang penulis Jerman dan makam peraih nobel kimia Carl Bosch.
Foto: picture-alliance/Burkhard Juet
Alter Friedhof di Bonn
Pemakaman bersejarah ini merupakan situs yang dilestarikan di kota Bonn sejak awal abad 18. Makam pertama di kuburan ini dibuat tahun 1715. Banyak seniman terkenal dimakamkan disini seperti pasangan komponis terkenal Clara und Robert Schumann atau filusuf terkenal August Wilhelm Schlegel.
Foto: picture-alliance/Hans-Joachim
München-Bogenhausen: Friedhof St.Georg
Siapa yang ingin dimakamkan di sini harus memenuhi persyaratan tertentu. Karena pemakaman kecil ini merupakan tempat pemakaman yang sangat diminati oleh para seniman terkemuka - 208 makam yang ada disini merupakan saksi sejarah budaya Jerman dan Bayern. Di samping makam penulis terkenal Erich Kästner, di sini juga terdapat makam sutradara Rainer Werner Fassbinder dan produser film Bernd Eichinger.
Foto: picture-alliance/dpa
Waldfriedhof di München
Sejumlah tokoh terkenal dimakamkan di sini- diantaranya adalah dramawan Frank Wedekind, sutradara Fritz Kortner dan penulis Michael Ende. Münchner Waldfriedhof didirikan tahun 1905 dan merupakan kompleks pemakaman hutan pertama di Jerman. Area seluas 170 hektar ini merupakan tempat bagi 59.000 makam.
Foto: picture-alliance/dpa
Hauptfriedhof di Frankfurt am Main
Dengan luas lebih dari 70 hektar, pemakaman ini termasuk satu dari area pemakaman terbesar di Jerman. Tempat ini menjadi makam ahli filsafat dan penulis terkenal Jerman seperti Arthur Schopenhauer, Theodor W. Adorno und Ricarda Huch. Pemakaman ini adalah perpaduan antara gaya tata taman yang indah dan monumen seni bersejarah Reichenbach-Lessonitz-Mausoleum.
Foto: picture-alliance/Udo Bernhart
Waldfriedhof di Stuttgart
Pemakaman yang didirikan tahun 1913 ini, terkenal unik karena terletak di ketinggian 100 meter. Untuk bisa mencapai pemakaman ini, sejak tahun 1929 telah dibangun “Seilbahn“ atau kereta kabel. Disini dimakamkan mantan presiden federal Jerman Theodor Heuss, pelukis dan pematung Oskar Schlemmer dan penemu Robert Bosch.
Foto: picture-alliance/dpa
Jüdischer Friedhof di Berlin-Weißensee
Pemakaman ini merupakan satu di antara pemakaman terkenal di Jerman. Alasannya karena semua orang yang dimakamkan di sini, dimakamkan menggunakan ritual pemakaman Yahudi. Pemakaman ini berdiri sejak tahun 1880 dan merupakan pemakaman Yahudi terbesar di Eropa. Di pemakaman ini terdapat 11.600 makam yang satu diantaranya adalah makam penulis terkenal Stefan Heym.
Foto: DW/R. Pelzl
"Heiliger Sand" di Worms
Pemakaman ini merupakan pemakaman Yahudi tertua di Jerman. Pemakaman ini didirikan tahun 1034, tahun yang sama dengan tahun pendirian sinagog pertama di Worms. Di pemakaman ini terdapat sekitar 2000 makam. Makam tertua berasal dari tahun 1058.