Peneliti Inggris mengklaim berhasil mendeteksi gas yang merupakan indikasi adanya kehidupan di planet Venus. Tapi ilmuwan Belanda mempertanyakan klaim ini. Apakah ada kesalahan pengukuran?
Iklan
Ilmuwan Belanda mempertanyakan hasil riset teranyar para pakar astronomi Inggris, yang mengklaim menemukan jejak gas fosfin jauh di atas atmosfer planet Venus.
Pakar astronomi Inggris mempublikasikan penemuan indikasi potensial adanya kehidupan di planet Venus yang tetangga terdekat Bumi itu dalam jurnal Nature Astronomy pada 14 September silam.
Tim ilmuwan Belanda dipimpin Ignas Snellen dari Leiden University, melakukan penelitian ulang data aslinya, dan menarik kesimpulan yang sama sekali berbeda. Deteksi gas itu secara statistik tidak signifikan dan kemungkinan ada kesalahan pengukuran.
Benih Kehidupan di Enceladus?
Berjarak 1,2 milyar km dari Bumi, membeku dalam suhu -130 derajat Celcius dan dibekap oleh lempengan es tebal, Enceladus saat ini adalah harapan terbesar umat manusia untuk menemukan mahluk hidup di luar Bumi.
Foto: picture-alliance/AP
Sumber Kehidupan di Enceladus
Adalah wahana nirawak, Cassini, yang mengungkap kemungkinan adanya sumber energi hidrotermal di dasar samudera yang menyelimuti Enceladus. Jika benar, maka samudera Enceladus yang ditutupi lempengan es tebal bisa menopang kehidupan meski suhu yang dingin dan tanpa sinar matahari. Namun ilmuwan belum menemukan bukti kehidupan di bulan membeku milik Saturnus itu.
Foto: picture-alliance/AP
Api dan Air
Hasil analisa data wahana penelitian Cassini yang menyelidiki semburan es dan debu di permukaan Enceladus membuktikan keberadaan molekul Hidrogen dalam jumlah besar. Satu-satunya penjelasan ilmiah mengenai pembentukan elemen tersebut adalah reaksi hidrotermal yang berlangsung secara terus menerus ketika batuan panas bersentuhan dengan air samudera di perut satelit Saturnus ini.
Foto: picture alliance/ZUMAPRESS/NASA
Benih Kebumian
Selain Hidrogen, ilmuwan juga menemukan keberadaan Karbondioksida pada semburan es dan debu Enceladus. Kedua senyawa merupakan bahan dasar Metanogenesis alias pembentukan gas Metana. Bumi misalnya juga memiliki sumber hidrotermal kaya mineral di dasar samudera yang menopang kehidupan satwa di laut dalam.
Foto: picture-alliance/AP
Kehidupan Primitif
Sejak lama ilmuwan meyakini benda langit membeku itu memiliki sumber panas di perutnya karena gaya gravitasi Saturnus 'memeras' inti berbatu Enceladus hingga mencair yang kemudian memanaskan lempengan es menjadi samudera air. Dengan begitu Enceladus memiliki resep kedua kehidupan, yakni energi. Tidak heran jika ilmuwan berspekulasi mengenai kehidupan primitif serupa mikroba di bulan Saturnus itu
Foto: picture-alliance/Photoshot
Cincin buat Saturnus
Enceladus yang memiliki diameter 504 kilometer merupakan bulan terbesar keenam yang mengitari Saturnus. Sejak 2005 silam citra yang dibuat Cassini telah membuktikan semburan es dan debu di kutub selatan Enceladus ke angkasa secara berkala. Semburan tersebut juga bertanggungjawab atas terbentuknya cincin terluar Saturnus.
Foto: picture-alliance/United Archives/WHA
Ragam Paras Enceladus
Keunikan lain Enceladus adalah wilayah kutub selatannya yang sama sekali bebas dari kawah hasil benturan meteorit. Ilmuwan meyakini kawasan itu mengalami peremajaan menyusul aktivitas geologis di perutnya, serupa seperti pada bulan Io yang mengitari Jupiter. Permukaan Enceladus yang dipenuhi patahan, lanskap bergelombang dan geyser juga mengindikasikan keberadaan air di bawah permukaan.
Foto: NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute
Bulan Kembaran
Benda langit berselimut samudera dan es bukan barang langka di sistem tata surya. Selain Enceladus, Europa yang mengitari Jupiter juga diyakini menyimpan samudera di balik permukaannya. Hasil analisa data wahana nirawak Galileo mengindikasikan keberadaan laut sedalam 100km yang tertutup lempengan es setebal beberapa kilometer di bulannya Jupiter itu.
Foto: imago/EntertainmentPictures
7 foto1 | 7
Hasil penelitian ilmuwan Belanda ini dipublikadikan sebagi riset awal yang belum mendapat penilaian ilmiah dalam jurnal Astronomy & Astrophysics pada platform pracetak arXiv.
“Namun ini bukan merupakan bukti bagi sebuah sumber biologis di planet tetangga Bumi itu,“ tegas tim ilmuwan Inggris yang dipimpin Jane Greaves dari Cardiff University dalam jurnal ilmiah Nature Astronomy. Gas ini mula-mula menjadi petunjuk bagi proses geologis atau kimia yang belum dikenal.
Juga salah satu anggota tim penulis laporan ilmiah itu, David Clements, pakar astrofisika dari Imperial College London menyebutkan: “Itu bukan merupakan bukti yang sangat kuat dan meyakinkan. Namun semacam jejak dan indikasi di udara, yang bisa menunjukkan adanya sesuatu.“ Clemens menyebutkan lebih jauh, probabilitas adanya kehidupan di Venus hanya 10%, namun ia mengatakan sangat puas dengan kemungkinan ini.
Senada dengan itu, anggota tim penulis lainnya, Sara Seager dari Massachusetts Institute of Technology menegaskan kepada para wartawan, tim peneliti tidak mengharapkan akan menemukan kehidupan di planet Venus. “Kami mendeteksi adanya gas monophoshan, yang asal usulnya masih misterius.“
Penjelasan lain dari keberadaan gas fosfin di planet Venus adalah aktivitas vulkanik. Demikian kata Justin Filiberto, pakar geofisika planet pada Lunar and Planetary Institute di Houston. "Saya tidak skeptis. Saya hanya sedikit ragu,“ ujarnya menanggapi temuan ini.
Iklan
Venus ibarat neraka
Venus adalah planet yang ibaratnya neraka bagi manusia dan banyak organisme di Bumi. Planet ini ukurannya nyaris sama denga Bumi, namun suhu permukaan di planet ini akibat efek rumah kaca mencapai 425° Celsius dan tidak mengandung air.
Namun, pada lapisan atmosfer di ketinggian antara 50 sampai 60 kilometer di atas permukaan planet, lapisan tebal awan karbon dioksida suhunya turun hingga ke suhu di Bumi. Lapisan ini juga mengandung partikel tetesan air dalam kadar kecil dalam lingkungan yang sebagian besaranya terdiri dari asam sulfat.
Memetakan semesta mustahil tanpa menemukan anomali. Beberapa galaksi menyimpan misteri yang hingga kini tidak bisa dijawab ilmu pengetahuan. Mulai dari galaksi bermata iblis hingga yang berjantung ganda. Simak daftarnya
Foto: NASA/R. Lucas
Galaksi Lumba-lumba
Tidak sulit menerka kenapa NGC 2936 dijuluki lumba-lumba. Galaksi ini awalnya berbentuk spiral dan berubah bentuk setelah ditarik gravitasi galaksi eliptis ARP 142 yang bermassa jauh lebih besar. Kuatnya gaya gravitasi ARP 142 membuat NGC 2936 berbentuk lumba-lumba. Pada bagian matanya terletak inti galaksi. NGC 2936 dan ARP 142 akan melebur dalam waktu satu milyar tahun.
Foto: NASA, ESA, and The Hubble Heritage Team (STSci/AURA)
ARP 87
ARP 87 ibaratnya tarian maut dua galaksi, NGC 3808A dan NGC 3808B, yang hampir bertabrakan. Interaksi gaya gravitasi kedua obyek langit raksasa ini mendistorsi bentuknya. NGC 3808A dan NGC 3808B akan terus berdansa dan saling tarik menarik selama dua miliar tahun sebelum menyatu menjadi sebuah galaksi raksasa. ARP 87 berjarak 300 juta tahun cahaya dari Bumi
Foto: NASA, ESA, and The Hubble Heritage Team (STScI/AURA)
Galaksi Antena
Serupa ARP 87, Galaksi Antena adalah hasil perkawinan dua galaksi, NGC 4038/39, yang saat ini berada dalam fase akhir. Tarian maut kedua galaksi spiral ini berawal beberapa ratus juta tahun lalu. Dua gugus bintang berwarna kuning adalah inti galaksi yang belum menyatu. Ilmuwan hanya bisa membayangkan apa yang terjadi jika galaksi Bima Sakti membaur dengan Galaksi Adromeda..
Foto: NASA, ESA, and the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)-ESA/Hubble Collaboration
NGC 474
Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang terjadi dengan NGC 474. Galaksi berbentuk eliptis ini memiliki halo yang seakan bereaksi terhadap gaya gravitasi berskala besar. Penyebab kemunculan ekor pasang-surut (tidal tail) pada NGC 474 kemungkinan adalah hasil interaksi gravitasi dengan galaksi spiral di dekatnya atau jejak penyatuan dengan galaksi-galaksi yang lebih kecil.
Foto: P.-A. Duc (CEA, CFHT), Atlas 3D Collaboration
Messier 83
Messier 83 adalah galaksi spiral berpalang yang tergolong paling cemerlang di langit Bumi. Kendati terlihat biasa, M83 pernah mengalami ratusan ledakan bintang raksasa alias supernova. Saat ini ilmuwan sedang mengamati enam fenomena supernova pada Messier 83. Keunikan lainnya pada M83 adalah inti ganda yang berpusar pada jantungnya.
Foto: European Southern Observatory (ESO)
NGC 660
NGC 660 tergolong langka di alam semesta. Tipenya dikategorikan sebagai galaksi cincin kutub dan sejauh ini cuma ada belasan dari 10.000 galaksi yang diteliti ilmuwan. NGC 660 memiliki bintang, gas dan debu kosmik yang mengorbit inti galaksi dengan sudut yang nyaris vertikal. Tapi dari mana materi itu berasal? Pada NGC 660 ilmuwan berharap bisa mempelajari efek materi gelap pada cakram galaksi
Biasanya galaksi raksasa berbentuk spiral atau eliptis. Tapi Centaurus A
memiliki keduanya. Galaksi yang berjarak 16 juta tahun cahaya dari Bumi ini adalah satu-satunya galaksi eliptis yang memiliki lengan spiral. Ilmuwan berspekulasi, Centaurus A menyantap galaksi spiral antara 200 hingga 700 juta tahun silam, namun perkawinan semacam itu biasanya tidak menyisakan lengan spiral dalam bentuk utuh
Foto: ESO/Y. Beletsky
Galaksi Mata Hitam
Galaksi bernama Messier 64 ini memiliki julukan lain yang lebih seram, yakni galaksi mata iblis. Pasalnya M64 memiliki cakram berwarna hitam yang terbentuk dari debu kosmik di sekitar intinya. Misteri terbesar M64 adalah ketika cakram bagian dalam berputar searah, cakram terluarnya yang berisikan debu dan bintang bergerak ke arah sebaliknya. Fenomena semacam ini jarang ditemukan pada galaksi lain.
Foto: NASA and The Hubble Heritage Team
Galaksi Sombrero
Selain bentuknya yang menyerupai topi tradisional Meksiko, Messier 104 memiliki misteri yang belum bisa dijawab ilmuwan. Jika disimak lebih dekat M104 memiliki inti galaksi yang terdiri bukan cuma dari satu, melainkan beberapa gugus bintang sekaligus. Selain itu Galaksi Sombrero mengandung bintang-bintang muda yang cemerlang di cakram terluarnya. NASA menyebut M104 berkeperibadian ganda
Foto: NASA/ESA/ Hubble Heritage Team
Obyek Hoag
Sejak lama Obyek Hoag menjadi teka teka buat ilmuwan. Terutama bentuknya yang unik memicu pertanyaan, apakah obyek misterius ini terdiri atas satu atau dua galaksi. Pasalnya di antara gugus bintang di jantung galaksi dan cincin terluar terdapat ruang hampa yang sepenuhnya gelap. Ilmuwan belum bisa mengungkap bagaimana Obyek Hoag terbentuk. Galaksi ini berjarak 600 juta tahun cahaya dari Bumi.