1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tentara NATO Belanda di Afghanistan Terbunuh oleh Rekan Sendiri

14 Januari 2008

Dalam pertempuran dengan milisi Taliban di Afghanistan tentara ISAF asal Belanda nampaknya tidak sengaja membunuh dua rekan mereka sendiri. Dengan demikian jumlah tentara Belanda yang tewas menjadi 14 orang.

Tentara Belada yang tergabung dalam ISAF di kamp dekat KabulFoto: picture alliance/dpa

Panglima militer Belanda, Jendral Dick Berlijn menyampaikan laporan mengenai insiden yang sangat memukulnya. Sabtu (12/01) dua tentaranya dari pasukan Belanda tewas dan seorang lainnya cedera berat. Kedua kakinya harus diamputasi setelah pertempuran dengan milisi Taliban.

Sedangkan kedua korban tewas nampaknya tertembak mati oleh rekan mereka sendiri, demikian dikemukakan Dick Berlijn dalam konferensi pers minggu malam di Den Haag: "Sangat tidak menyenangkan bagi saya untuk menyampaikan, bahwa kedua tentara itu kemungkinan besar tewas akibat tembakan rekan sendiri. Bagaimana itu bisa terjadi, masih belum jelas. Yang pasti kegelapan, cuaca buruk dan situasi yang tidak jelas ikut menyebabkannya."

Wesley Schol berusia 20 tahun dan rekannya yang berusia 22 tahun, Aldert Poortema, merupakan korban tewas ke 13 dan 14 dari tentara Belanda sejak penugasan tahun lalu. Jendral Berlijn memperkirakan, bahwa dalam pertempuran itu ikut tewas pula dua pejuang Afghanistan. Insiden itu terjadi dekat kota Deh Rawod, Afghanistan selatan.

Penugasan tentara Belanda di daerah sekitar Uruzgan merupakan tema yang kontroversial, baik di tingkat politik maupun dalam masyarakat Belanda sendiri. Walaupun demikian setelah perundingan alot bulan November lalu, kabinet memutuskan perpanjangan missi ISAF sampai tahun 2010.

Panglima militer Belanda Dick Berlijn selalu mendukung keputusan politik itu. Minggu (13/01) malam ia sekali lagi menonjolkan keberhasilan yang dicapai oleh tentara Belanda. Hal ini menimbulkan kejengkelan pada Wim van den Burg dari serikat kerja tentara Belanda: "Setelah terjadi insiden serupa itu selalu timbul diskusi mengenai makna dan tujuan missi serupa itu. Dan tiap kali Kementrian Pertahanan selalu menonjolkan hasil yang dicapai. Itu pastilah bukan hal-hal yang dinantikan oleh keluarga para korban dan masyarakat. Dan itu juga tidak membantu jalannya diskusi."

Menteri pertahanan Belanda Eimert van Middelkoop Senin (14/01)sore memberikan informasi kepada parlemen Belanda mengenai peristiwa tersebut. Baik kementrian pertahanan maupun pihak kejaksaan akan melakukan pemeriksaan.