Tentara Perancis Tembak Penyerang Berparang di Museum Louvre
3 Februari 2017
Tentara Perancis tembak seseorang tersangka penyerang di Museum Louvre di Paris. Polisi telah menutup daerah sekitar Louvre di Paris. Wilayah ini dievakuasi.
Iklan
Pihak kepolisian Perancis menyebutkan, seorang tentara Perancis menembak seorang pria yang mencoba menyerang salah seorang tentara dengan sebilah parang di museum terkenal Louvre di Paris, Jumat(03/02). Yves Lefebvre, seorang pejabat dari kepolisian menerangkan, pria itu mencoba untuk menusuk salah satu tentara dengan parang.
Pria tersebut menyerang tentara itu setelah para tentara dan polisi mengatakan ia tak dapat masuk ke pusat pertokoan bawah tanah dengan tas-tasnya.
"Sebuah insiden keamanan serius sedang berlangsung di Paris di wilayah Louvre. Beri jalan bagi pasukan keamanan dan layanan darurat," demikian cuitan Kementerian Dalam Negeri di media sosial twitter.
Solidaritas Dunia Terhadap Perancis
Dari Sydney hingga San Fransisco, berbagai kota di dunia ikut menghormati korban serangan teror di Paris. Monumen-monumen bersejarah diterangi dalam warna-warni bendera Perancis sebagai bentuk solidaritas
Foto: Reuters/J. Reed
Dukungan Lewat Lampu
Gedung bersejarah City Hall di San Fransisco diterangi dengan warna biru, putih dan merah, menyusul serangan teror di Paris. Berbicara kepada rekan sejawatnya di Perancis, Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter menjanjikan "segala bentuk bantuan" dalam perang melawan kebiadaban IS.
Foto: Reuters/St. Lam
"Hati Kami Remuk Bersamamu"
"Malam ini gedung Opera akan diterangi dengan warna biru, putih & merah, bendera Perancis. Kami turut berkabung dan berdiri disampingmu, Paris," kicau Maik baird, Perdana Menteri negara bagian New South Wales, Australia.
Foto: Reuters/J. Reed
Belum Ada Serangan Udara
Ikon kota Toronto, Kanada, CN Tower juga disinari warna bendera Perancis. Kendati melayangkan simpatinya buat penduduk Perancis, PM Kanada, Justin Trudeau, mengklaim terlalu dini buat Kanada untuk mempertimbangkan serangan udara terhadap IS di Suriah.
Foto: Reuters/Ch. Helgren
Dukungan dari Cina
Menara Oriental Pearl TV di kawasan perbankan, Luijiazui di Shanghai juga ikut serta dalam aksi solidaritas internasional. Jurubicara Kementrian Luar Negeri, Hong Lei, mengatakan pihaknya "sangat terkejut," atas serangan tersebut dan menyatakan solidaritas terhadap Perancis dalam perang melawan teror.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eisele
Simpati dari Meksiko
Monumen kemerdekaan Meksiko, Angel de la Independencia, yang sangat ramai dikunjungi turis berubah warna pada Sabtu malam.
Foto: Reuters/T. Bravo
Berbagi Trauma
Gedung One World Trade Centre di New York yang dibangun di atas puing-puing menara kembar yang hancur berkat serangan teror 11.09.2001, menyinari menaranya dalam warna warni bendera Perancis. Menyusul seragnan di Paris, kepolisian New York menyiagakan aparatnya untuk memperketat pengamanan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Foto: Getty Images/D.-P. Wright
Solidaritas Berjarak 10.000 KM
Dari Taipei untuk Paris: menara ikonik Taiwan, Taipei 101, juga berubah warna untuk mengenang korban yang tewas dalam serangan teror IS di Paris, Jumat 13/11/15.
Foto: Reuters/P. Chuang
Belasungkawa dari Selandia Baru
Menara Sky Tower di Auckland ikut serta dalam aksi solidaritas buat korban serangan teror di Paris. Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, sempat menyuarakan kelegaannya begitu mengetahui putrinya yang belajar seni di Paris berada dalam kondisi baik. "Pikiran kami bersama keluarga korban," ujarnya.
Foto: Reuters/R. Ben-Ari
8 foto1 | 8
Kepala kepolisian Paris Michel Cadot mengatakan penyerang berteriak "Allahu Akbar," sebelum menyerang prajurit yang bertugas. Tentara itu menembakkan lima peluru pada pria pria itu yang menyebabkannya terluka parah.
Menyusul serangan tersebut, jalanan dan transportasi di sekitar museum, yang terletak di jantung ibukota Perancis, diblokir. Untuk sementara waktu, museum pun ditutup. Perdana Menteri Bernard Cazeneuve menyebutkan serangan itu "berkarakter teror."
Tentara dikerahkan di sekitar ibukota dan kota-kota lain di Perancis setelah serangkaian serangan teror dan pisau di dalam negeri. Perancis alami rangkaian serangan sejak Januari 2015, ketika para militan bersenjata membunuh para wartawan koran Charlie Hebdo yang mempublikasikan kartun Nabi Muhammad.
13 November 2015, sekelompok orang bersenjata dan pembom bunuh diri menyerang bar, restoran, ruang konser dan stadion nasional di Paris. Juli 2016, seorang ekstremis Tunisia menabrakkan sebuah truk di kerumunan orang merayakan Bastille Day di Nice. 86 orang tewas.
Louvre sudah menderita penurunan jumlah pengunjung setelah serangkaian serangan di Perancis. Selama dua tahun terakhir, jumlah wisatawan museum yang paling banyak dikunjungi di dunia itu turun sekitar dua juta orang. Tahun lalu, terjadi penurunan 15 persen pengunjung dibandingkan tahun 2015, menjadi sekitar 7,3 juta turis.
ap/vlz (ap/dpa)
Malam Berdarah di Nice
Malam mematikan di Nice, Perancis (antara 14/07 dan 15/07) tertangkap jepretan fotografer AFP, Valery Hache. Sejumlah foto mencekam ini kini tersebar ke sleuruh dunia.
Foto: Reuters/E. Gaillard
Truk mematikan
Kendaraan mematikan ini yang menabrak kerumunan massa di kota Nice, di selatan Prancis, Laju truk berakhir dengan kaca depan penuh lubang diterjang peluru. Laporan-laporan media menyebutkan, di dalam truk itu terdapat dokumen identitas warga Prancis berusia 31 tahun berlatar belakang Tunisia.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Masyarakat terkejut
Kekacauan terjadi selama berjam-jam setelah serangan. Ketenangan dan rasa aman di Nice, kota turis di pantai Mediterania, terkoyak. Petugas kesehatan berpacu dengan waktu menyelamatkan korban, sementara pemerintah berfokus menyelidiki apa yang terjadi - dan bagaimana hal itu terjadi.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Laporan awal Kamis malam
Tak lama setelah pukul 23:00 waktu setempat, koran lokal Nice, Matin, melaporkan bahwa sebuah truk menyeruduk kerumunan. Selama beberapa jam berikutnya, laporan media dan media sosial menunjukkan adegan mematikan. Pada pukul 01:00 Jumat (15/07) dini hari, jumlah korban tewas sudah mencapai 60 orang. Banyak korban tewas di antaranya adalah anak-anak.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Mereka yang selamat
Mereka yang selamat mengangkat lengan mereka untuk menunjukkan mereka tidak menimbulkan ancaman. Saat ini, polisi yakin pelaku bekerja sendirian. Pihak berwenang telah mengidentifikasi pria yang mengendarai truk itu dan mencari tahu motif serangan.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Malam yang mematikan
Petugas penyelamatan menceritakan gambaran mengerikan dari tempat kejadian. Mereka mmeparakan, bagaimana jalan-jalan dipenuhi dengan mayat korban berlumuran darah.. Banyak korban yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Kecerian berakhir tragedi
Fotografer Valery Hache tadinyaa berencana untuk mengambil gambar pesta kembang api dan perayaan Hari Bastille. Tapi tak lama setelah kembang api pertama, subjek foto secara drastis berubah.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Tengah dalam peperangan
Awalnya polisi diturunkan untuk mengendalikan situasi, dan tak lama kemudian diambilalih militer. Presiden Perancis Francois Hollande memperpanjang status darurat di Perancis hingga tiga bulan ke depan. Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve membuat pernyataan keras: "Kami tengah berperang melawan teroris yang ingin menyerang kami dengan menhalalkan segala cara dan jalan kekerasan.”