1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Terancam Resesi, AS Luncurkan Paket Kebijakan Ekonomi

23 Januari 2008

Presiden Amerika Serikat George W. Bush yang sebentar lagi akan habis masa jabatannya disibukkan krisis dalam negeri. Resesi mengancam ekonomi terbesar dunia itu.

Foto: AP

Presiden Bush bertemu sejumlah anggota parlemen dan pakar ekonomi, Selasa (23/01). Ia mengaku optimis paket kebijakan keuangan yang bertujuan untuk merangsang ekonomi Amerika Serikat akan segera disetujui Kongres Amerika.

Bush berencana memberi suntikan dana sebesar 150 miliar Dollar Amerika berupa potongan pajak dan investasi modal pemerintah untuk menghindari resesi di Amerika Serikat. Bush mengaku, masih perlu mencari perumusan waktu untuk paket perangsang ekonomi itu.

„Saya yakin kita akan menemukan solusi yang menyeluruh dan efektif untuk memberikan dorongan bagi ekonomi yang dasarnya sudah kuat. Sehingga ketidak-jelasan saat ini berubah menjadi peningkatan ekonomi untuk para pekerja dan pengusaha kecil.“

Sementara itu, Bank Sentral Amerika Serikat menindak-lanjuti ancaman krisis di ekonomi terbesar dunia dengan memangkas suku bunganya sebesar 0,75 persen. Sebenarnya, pengamat ekonomi memperkirakan akan ada penurunan sebesar 0,50 persen di akhir bulan ini.

Langkah mengejutkan ini disambut baik oleh Menteri Keuangan Amerika Henry Paulson: „Ini membuktikan pada Amerika dan sisa dunia bahwa Bank Sentral kami lincah dan dapat bergerak cepat dalam mengantisipasi kondisi pasar. Dan ini seharusnya memperkuat kepercayaan pada kami.“

Namun, sejumlah pakar ekonomi skeptis apakah kebijakan Bank Sentral Amerika untuk menurunkan suku bunganya akan membawa dampak yang diharapkan. Menurut ekonom Deutsche Bank Norbert Walter, rencana Bush untuk meluncurkan paket konjungkur juga gagal meyakinkan dunia bahwa ekonomi Amerika Serikat kembali stabil. Dalam wawancara dengan Deutsche Welle Norbert Walter mengatakan:

„Dunia ekonomi malah terkejut melihat langkah Bush, kebijakan untuk menstabilkan keuangan justru dinilai sebagai tanda kelemahan ekonomi Amerika Serikat. Bila penaikan suku bunga oleh Bank Sentral disalah-artikan maka bisa saja ekonomi dunia justru berpaling dari asset Amerika, sehingga masalah yang seharusnya diselesaikan menjadi makin rumit.“

Rencana pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat disambut dengan hati-hati oleh pasar dunia. Namun, para ekonom dan pemimpin dunia yang saat ini berkumpul di Davos, Swiss menuntut kepemimpinan yang lebih tegas untuk menghindari menjalarnya krisis ekonomi AS. Apakah kebijakan yang diluncurkan pemerintah Amerika Serikat sudah cukup untuk mengantisipasi resesi, masih harus dibuktikan.(ag/zer)