Teras Menara Eiffel Kembali Dibuka Untuk Pesta Malam
11 Juli 2020
Teras Menara Eiffel kembali siap menyambut para tamu untuk menikmati musik dan minuman di udara terbuka pada malam hari tertentu selama musim panas.
Iklan
Pengunjung Menara Eiffel di Paris, Prancis, kini dapat kembali menikmati minuman dan bahkan berdansa di teras lantai 1 selama musim panas. Dari teras ini, ketika cuaca cerah para pengunjung dapat menikmati pemandangan kota Paris yang menakjubkan di bawah hangatnya langit biru.
Teras Menara Eiffel yang terletak 57 meter di atas permukaan tanah dapat menampung sekitar 300 hingga 350 orang dan memiliki sebuah bar.
Para pengunjung dapat menikmati musik dari DJ set di teras ini selepas pukul 7 malam waktu setempat setiap Kamis dan Jumat malam, sejak 9 Juli hingga Agustus 28 mendatang, ujar Patrick Branco Ruivo, Direktur Pelaksana Menara Eiffel, Jumat (10/07).
"Setiap malam, 2 artis musik elektronik akan memainkan musik di Menara dan membenamkan Anda dalam suasana yang asyik, nyaman, dan santai," demikian tulis laman internet resmi Menara Eiffel.
Menara Eiffel sempat ditutup pada pertengahan Maret 2020 karena wabah corona. Penutupan kali ini mencatat waktu terlama sejak penutupan pada Perang Dunia Kedua.
Tidak ada lift dan harus pakai masker
Menara Eiffel kembali dibuka untuk para pengunjung pada hari 25 Juni 2020 dengan protokol kebersihan dan keamanan yang ketat.
Semua pengunjung Menara Eiffel diharuskan memakai masker wajah dan menjaga jarak aman. Namun pada malam pembukaan acara musik yang berlangsung pada Kamis (09/07) malam hanya terlihat beberapa orang yang memakai masker.
"Ini benar-benar menyenangkan, cuacanya panas sekali jadi ini adalah saatnya berpesta di udara terbuka," kata mahasiswa asal Prancis, Mia Lahrich. “Saya merasa baik dan orang-orang ini keren. Saya merasa lupa akan virus corona,” ujarnya.
Para pengunjung dapat mengakses menara setinggi 324 meter ini dengan menaiki tangga. Untuk sementara waktu lift tidak digunakan karena pertimbangan keselamatan. Selain itu, pengunjung tidak boleh naik lebih tinggi dari lantai dua menara, dan siapa pun yang berusia di atas 11 tahun wajib mengenakan masker penutup wajah.
Menara yang oleh banyak orang dianggap romantis ini tiap tahunnya dikunjungi oleh sekitar 7 juta orang, 75 persen di antaranya adalah wisatawan asing. Tetapi dengan belum pulihnya penerbangan global akibat pembatasan guna memperlambat laju sebaran pandemi, sebagian besar pengunjung dalam waktu dekat ini diperkirakan akan berasal dari Prancis.
ae/yp (Reuters, toureiffel.paris)
Jalan-Jalan ke Mana Kalau Jatuh Cinta?
Di Eropa ada beberapa kota yang dianggap jadi kota tujuan bagi orang-orang yang jatuh cinta. Kota-kota ini memang cantik. Tapi apa hanya itu alasannya?
Foto: picture-alliance/C. Ehlers
Semalam di Venesia
Kota laguna di Italia ini jadi lokasi tempat berbagai kisah cinta ditulis dan diceritakan. Misalnya opera karya Johann Strauss, di mana dinyanyikan kalimat: "Ayo naiklah ke gondolaku, sayang, ayo naiklah". Mereka yang berciuman saat lewat di bawah jembatan Ponte dei Sospiri (jembatan desahan) di petang hari, akan saling menyayangi selamanya, demikian kata legenda.
Foto: picture-alliance / dpa
Melempar koin di Roma
Katanya, mereka yang melemparkan tiga koin berturut-turut ke kolam Trevi, kolam paling populer di kota Roma, akan menikahi kekasihnya. Kolam ini sudah muncul di berbagai film dan lagu, antara lain yang berjudul "Three Coins in the Fountain" (tiga koin di dalam kolam) dari tahun 1954.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Di Meo
Sebuah gembok di Frankfurt
Sambil menatap skyline kota perbankan Frankfurt, nyatakan sumpah saling menyayangi selamanya, dengan menempatkan gembok pada jeruji besi jembatan. Banyak pasangan datang ke sini dan tempatkan gembok yang berukir nama mereka, kemudian melempar kuncinya ke dalam sungai Main. Jembatan seperti ini juga ada di Paris dan Köln. Di Paris, karena banyaknya gembok yang ditempatkan, jembatan terancam ambruk.
Foto: picture alliance / dpa
Berjalan-jalan di tepi sungai Seine
37 jembatan ada di sungai Seine. Paris yang terkenal sebagai kota cinta juga jadi tempat penuh kerinduan bagi pengarang Jerman Kurt Tucholsky. Ia pernah menulis: "Aku berdiri di atas jembatan dan kembali berada di tengah Paris, di kampung halaman kita semua. Air mengalir di sana, dan di situ kamu berada, dan aku melempar hatiku ke sungai dan tenggelamkan diri dan mencintai kamu".
Foto: picture-alliance/dpa/C. Ehlers
Mandi air hangat di Reykjavik
Bláa Lónið (laguna biru) di ibukota Islandia menawarkan air hangat. Dari kedalaman 1.600 meter, tersembur air termal sepanas 240°C. Di tempat pemandian yang luas, air sudah bersuhu lebih rendah dan memberikan kenyamanan. Selain nyamannya air yang mengandung mineral dan uap air dan keadaan alam yang menawan menjadikan kawasan ini pengalaman tak terlupakan.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Holschneider
Tidak tergesa-gesa di Lissabon
Menikmati tur penuh nostalgia di ibukota Portugal. Seperti lebih dari 100 tahun lalu, tiga jalur kereta, misalnya Ascensor da Bica, menghubungkan kawasan Baixa, bagian kota di dataran rendah dan Chiada serta Bairro Alto, yang terletak di dataran tinggi.
Foto: picture alliance / J. Woitas
Uji keberanian di Alpen
Berjalan bersama hingga ujung balkon berlantai kaca yang menjorok ke jurang sedalam 2.000 meter, dan menikmati keindahan panorama. Platform yang bernama AlpspiX menjamin tambah cepatnya detak jantung mereka yang datang. "Petualangan" dimulai di atas stasiun kereta Alpspitzbahn, yang meluncur mulai dari lembah di Garmisch-Partenkirchen.
Foto: picture-alliance/dpa/K.-J. Hildenbrand
Berjalan di atas lava di Fuerteventura
Di pantai-pantai berpasir hitam ini, pasangan kekasih bisa berjalan sendirian. Pulau Kanaria yang termasuk wilayah Spanyol dulunya berupa gunung berapi. Awalnya, Fuerteventura muncul dari lautan dekat Afrika, sekitar 20 juta tahun lalu. Letusan gunung berapi sudah lama tidak terjadi, tetapi di dalam tanah, lava masih aktif.
Foto: picture alliance / P. Zimmermann
Berpacu di Wina dengan "horse power"
Porsi ekstra romantika bisa dinikmati pasangan yang berkunjung ke ibukota Austria, Wina. Dengan kereta yang ditarik dua kuda orang bisa mengunjungi istana Schönbrunn, atau naik kincir raksasa. Di malam harinya, orang diantar pergi ke restoran.
Foto: picture alliance / D. Kalker
Berdansa Tango di Helsinki
Seninya berpasangan juga bisa dilihat di lantai dansa. Tango ala Finlandia menawarkan lebih memikat dibanding Tango asli dari Argentina. Langkahnya lebih nyaman dan lebih mudah untuk dipelajari. Sejarah negara Tango kedua terbesar di dunia itu bisa ditelusuri hingga 100 tahun lalu. (Ed.: ml/hp)