Tulisannya di mingguan Welt am Sonntag yang menganjurkan partai ekstrem kanan jelang pemilu legislatif memicu kontroversi di Jerman. Kenapa tulisannya mendulang kecaman dan apa yang sebenarnya diperkarakan?
Iklan
Apa isi opini Elon Musk?
Manusia terkaya di dunia itu sempat mengunggah pendapatnya di jejaring X, bahwa cuma partai ekstremis kanan AfD, yang bisa menyelamatkan kebuntuan politik di Berlin.
Iklan
Musk menegaskan pendapatnya dalam sebuah tajuk di mingguan Welt am Sonntag. Dia menulis, betapa hanya Alternatif für Deutschland (AfD) yang bisa mengembalikan kejayaan Jerman.
"Jerman telah lama merasa nyaman berada di level medioker. Kini adalah saatnya membuat keputusan berani, dan AfD adalah satu-satunya partai politik yang bisa memandu jalannya."
Lebih lanjut, Musk menilai bahwa partai anti-pengungsi itu "merupakan secercah harapan terakhir bagi Jerman, yang berada di tepi "jurang kehancuran ekonomi dan budaya." Menurutnya, "kebijakan imigrasi terkendali" yang diusulkan AfD bisa mencegah punahnya identitas bangsa.
"Kepada mereka yang memvonis AfD sebagai partai ekstrem, saya katakan: jangan biarkan Anda disesatkan dengan pelabelan tersebut," tulisnya, merujuk kepada pasangan hidup Ketua Umum AfD Alice Weidel yang berasal dari Sri Lanka. "Apakah dia berkesan seperti seorang Adolf Hitler?," tukasnya.
7 Fakta AfD: Partai Anti Islam di Jerman
Banyak yang belum tahu, partai AfD yang anti Islam, anti Eropa dan anti imigran didirikan oleh segelintir elite dan profesor. Dengan cepat partai didukung kelompok yang frustrasi terhadap politik pemerintah di Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/K.-D. Gabbert
Didirikan Kaum Elite Jerman
Partai Alternatif untuk Jerman-AfD didirikan oleh kelompok elite, antara lain Bernd Lucke profesor ekonomi makro, Alexander Gauland, mantan sekretaris negara partai Kristen CDU, Konrad Adam, penerbit dan mantan wartawan koran kenamaan FAZ serta politisi dan Doktor ilmu kimia Frauke Petry (foto). Mula-mula program AfD memprotes secara terbuka politik pemerintah Jerman terkait krisis mata uang Euro
Foto: Getty Images/J. Koch
Pendukung Partai AfD
AfD resmi didirikan Mei 2013. Siapa pendukung AfD? Lembaga Riset FORSA menunjukkan, dari pemilu di negara-negara bagian Jerman, 70% pemilih AfD adalah lelaki dari kisaran umur rata-rata dia atas 50 tahun dan tidak terikat salah satu agama. Juga banyak pendukung partai liberal FDP yang menyebrang mendukung AfD. Jumlah anggota partai AfD kini mencapai lebih 17.000 orang.
Foto: DW/B. Gräßler
Partai Populis Kanan Anti Islam
Partai Alternatif untuk Jerman semula menuntut dibubarkannya zona mata uang Euro. Untuk menarik simpati banyak pemilih, AfD memilih retorika sebagai partai populis kanan dan memberi tekanan khusus pada program anti Islam. AfD juga gelar kampanye anti Yahudi dan sentimen rasisme. Inilah resep yang membuat AfD sukses meraih kursi di parlemen Jerman dan parlemen Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Sukses di Negara Bagian Jerman
AfD raup sukses dalam pemilu regional di sedikitnya 10 negara bagian Jerman. Bahkan di dua negara bagian di kawasan timur Jerman, AfD raih lebih 20 persen suara. Juga di tiga negara bagian di barat, partai anti Islam dan anti Yahudi Jerman ini meraih perolehan suara lebih 12% . Keterangan partai menyebutkan AfD meraih seluruhnya 485 mandat di berbagai parlemen regional dan lokal.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Wolf
Terwakili di Parlemen Eropa
Setahun setelah didirikan, dalam pemilu Parlemen Eropa 2014, ironisnya partai anti Uni Eropa ini meraih 7,1 persen suara. Terwakili dengan 7 mandat di Parlemen Eropa dan diterima bergabung dalam fraksi Konservatif dan Reformis Eropa-EKD. Tahun 2016 AfD diusir dari fraksi EKD setelah anggotanya Beatrix von Stoch dukung usulan penggunaan kekerasan senjata terhadap pengungsi.
Foto: Picture-alliance/dpa
Dimusuhi Partai Mainstream Jerman
Partai AfD dimusuhi partai mainstream, Kristen Demkrat-CDU maupun Sosial Demokrat-SPD. Yang terutama beradu keras lawan keras adalah pengikut partai kiri otonom. Dalam kongres partai di kota Köln baru-baru ini, lebih 50.000 demonstran gelar aksi menentang AfD. Juga partai-partai besar menolak koalisi dengan partai populis kanan ini.
Foto: Reuters/S. Loos
Dipuji di Luar Negeri
Ironisnya, di saat partai dimusuhi banyak kalangan di Jerman, pujian mengalir dari luar negeri, khususnya dari Inggris. Kelompok pendukung Brexit dan yang skeptis terhadap Uni Europa memuji haluan partai AfD. Bahkan seorang tokoh partai anti Eropa di Inggris-UKIP, Douglas Carswell memuji partai populis kanan ini, dengan menyebut, jika ia warga Jerman, pasti memilih AfD dalam pemilu.
Foto: Reuters/S. Wermuth
7 foto1 | 7
Bagaimana reaksi di Jerman?
Welt am Sonntag dikecam meski telah menurunkan opini tandingan. Redaksi dikritik arogan karena dianggap merasa mampu mengimbangi pengaruh manusia terkaya di dunia.
Asosiasi Jurnalis Jerman, DJV, mewanti-wanti kepada media agar tidak dijadikan corong kampanye jelang pemilihan umum dini, 23 Februari mendatang. "Media tidak boleh disalahgunakan oleh kaum pendukung otokrasi," kata Ketua DJV Mika Beuster.
Ketua umum partai konservatif Uni Kristen Demokrat, CDU, yang juga kandidat favorit kanselir, Friedrich Merz, memenilai imbauan kampanye Musk "berlebihan dan lancang," kata dia kepada surat kabar kelompok media Funke.
"Saya tidak dapat mengingat bahwa dalam sejarah demokrasi Barat ada kasus campur tangan yang serupa dalam kampanye pemilu di negara sahabat," ujarnya.
Ketua Umum Partai Sosialdemokrat, SPD, Lars Klingbeil menuduh Musk ingin "menjerumuskan Jerman ke dalam kekacauan”. "Dia tidak ada bedanya dengan Vladimir Putin. Keduanya ingin memanipulasi pemilu di luar negeri dan secara khusus mendukung musuh demokrasi AfD."
Calls for EU to sanction Elon Musk for 'interference'
03:05
Kepentingan bisnis atau manifesto politik?
Kepentingannya semata bisnis, kata sejumlah pengamat. Di dalam tajuknya untuk Welt am Sonntag, Musk memuji AfD karena berencana "melonggarkan regulasi negara, menurunkan pajak dan membebaskan pasar." Pihak yang akan paling diuntungkan dari perubahan kebijakan di Berlin, antara lain, adalah perusahaan otomotif Amerika Serikat Tesla milik Musk sendiri.
Rencana Tesla memperluas pabriknya di Brandenburg sejauh ini terhadang aturan ketat lingkungan dan penolakan warga. Perusahaan yang mempekerjakan 12.500 pegawai di pabriknya itu dikritik karena memboroskan air tanah yang kian langka.
Di luar kepentingan bisnis, Musk yang diikuti 200 juta pengguna di jejaring X diyakini juga memiliki agenda politik global, yakni mendorong kekuasaan kelompok konservatif. Tokoh populis kanan Inggris Nigel Farage, misalnya, dijanjikan sumbangan sebesar 95 juta Euro untuk partainya.
Musk juga membina kedekatan dengan kaum populis kanan Italia di bawah Perdana Menteri Giorgia Meloni dan Partai Fratelli d'Italia.
7 Kandidat Top di Pemilu Dini Jerman 2025
Jelang pemilihan umum dadakan pada tanggal 23 Februari 2025 selepas runtuhnya pemerintahan koalisi, partai-partai politik Jerman memilih kandidat utama mereka. Berikut ini daftarnya.
Foto: Carsten Koall/dpa/picture alliance
Olaf Scholz, SPD (Kelahiran 1958)
Lama jadi anggota Partai Sosial Demokrat, Scholz menganggap dirinya seorang pragmatis efisien. Ia menjalankan firma hukum, punya karier politik yang panjang, dan memegang jabatan pemerintahan mulai dari Wali Kota Hamburg hingga kanselir. Namun tampaknya Scholz belum bisa menghilangkan persepsi publik bahwa ia seorang birokrat arogan dan kurang mendapat dukungan publik.
Foto: Carsten Koall/dpa/picture alliance
Friedrich Merz, CDU (Kelahiran 1955)
Merz, seorang Demokrat Kristen yang konservatif, dan kandidat kanselir tertua yang diajukan oleh partai Jerman dalam lebih dari 50 tahun. Sebagai seorang Katolik dan pengacara bisnis dari pedesaan Sauerland, Merz pernah berkarier di sejumlah perusahaan swasta, termasuk di salah satu perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, BlackRock, serta beberapa tahun di Bundestag.
Foto: Ruffer/Caro/picture alliance
Robert Habeck, Partai Hijau (Kelahiran 1969)
Dengan ciri khasnya yang tampak kusut dan tidak bercukur, Robert Habeck terlihat mudah didekati. Politikus pragmatis itu tidak ragu mengakui kesalahannya. Habeck menemukan kata-kata sederhana dan tulus untuk menjelaskan keputusan politik pemerintah kepada publik dan mengimbangi anggapan arogansi mitra koalisinya. Sebelum berkarier di politik, ia adalah seorang penulis, penerjemah, dan filsuf.
Foto: appeler/dpa/picture alliance
Alice Weidel, AfD (Kelahiran 1979)
Weidel, salah satu ketua Partai AfD yang ekstremkanan. Ia meraih gelar doktor di bidang ekonomi, pernah bekerja dan belajar di Cina, dan skeptis terhadap euro dan NATO. Weidel terkenal karena provokasi dan retorika antiimigran yang bersifat menghasut. Ia tinggal di Swiss dalam sebuah kemitraan sipil dengan seorang perempuan dari Sri Lanka. Bersama-sama, mereka memiliki dua anak angkat.
Menteri Keuangan yang baru dipecat oleh Scholz dan menggoyahkan stabilitas pemerintah koalisi, Lindner mempelajari ilmu politik, mendirikan bisnis periklanan kecil, dan menjadi perwira cadangan di angkatan udara. Di usia 34 tahun ia menjadi ketua Partai Demokrat Bebas (FD) yang neoliberal. Ia punya reputasi sebagai orang yang paham media sosial, penuh gaya, dan cinta mobil sport.
Foto: Hannes P Albert/dpa/picture alliance
Sahra Wagenknecht, BSW (Kelahiran 1969)
Wagenknecht, mantan pemimpin Partai Kiri, sering menjadi tamu di acara bincang-bincang politik dan ahli retorika populis. Ia mencemooh politisi lain sebagai orang dungu dan munafik. Ia menganut pandangan sosial konservatif dan kebijakan ekonomi yang terinspirasi dari sayap kiri, serta posisi antimigrasi. Ia skeptis terhadap perubahan iklim dan kritis terhadap NATO.
Foto: Kay Nietfeld/dpa/picture alliance
Jan van Aken, Partai Kiri (Kelahiran 1961)
Jan van Aken, lahir di Jerman Barat, meraih gelar doktor di bidang biologi dan bekerja sebagai inspektur senjata biologis untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dari 2004 hingga 2006. Ia menjadi anggota parlemen untuk Partai Kiri di Bundestag dari 2009 hingga 2017. Sejak Oktober 2024, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Partai Kiri.
Foto: Axel Heimken/dpa/picture-alliance
7 foto1 | 7
Kenapa media kanan Axel Springer ikut dibidik?
Surat kabar "Welt" didirikan di zona pendudukan Inggris dan pertama kali terbit pada tanggal 2 April 1946. Tujuh tahun kemudian, penerbit konservatif Axel Springer mengambil alih surat kabar tersebut. Raksasa penerbitan Jerman itu rajin mencaplok media dan kini aktif di lebih dari 40 negara.
Axel Springer paling dikenal lewat tabloid "Bild", yang rutin membuat kontroversi lewat jurnalisme sensasional, dan giat mempengaruhi politik di Jerman.
Opini Musk dikabarkan sempat memicu diskusi panas di tubuh redaksi. Buntutnya, editor kepala bagian opini, Eva Marie Kogel, mengundurkan diri setelah artikel diterbitkan. Redaksi dikatakan terbelah antara menjunjung keragaman opini, dan tuduhan disalahgunakan sebagai corong kaum ekstrem kanan.
Direktur utama Axel Springer Mathias Döpfner dikenal sebagai pengagum Musk dan memiliki kontak pribadi dengan sang miliarder. Döpfner gemar mengutarakan opini yang mengritik aksi iklim atau mendukung kampanye partai konservatif
Dia juga mengkritik "para elit media” yang dianggapnya bersikap bias terhadap AfD. Opini Elon Musk di "Welt am Sonntag" dapat dilihat sebagai upaya Döpfner menormalisasi pandangan kaum ekstrem kanan di ruang publik.