Ukraina: Ada Kesepakatan Koridor Kemanusiaan di Mariupol
20 April 2022
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan Rabu (20/04), Kyiv telah mencapai kesepakatan awal dengan Rusia untuk membentuk koridor kemanusiaan bagi warga sipil dari kota Mariupol.
Iklan
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan, rute telah disepakati untuk evakuasi perempuan, anak-anak dan orang tua. "Mengingat situasi keamanan yang sangat sulit, perubahan mungkin terjadi selama aksi evakuasi lewat koridor tersebut," kata Vereshchuk dalam pesan yang diposting di Facebook.
"Kami akan melakukan upaya terbaik, untuk membuat semuanya berjalan sebagaimana mestinya", tulis Wakil Perdana Menteri Ukraina itu.
Dia sebelumnya menerangkan, sudah ada kesepakatan dengan Rusia untuk membentuk koridor kemanusiaan bagi warga sipil dari kota Mariupol.
Mariupol: Sebuah Kota yang Hancur, tapi Tetap Bertahan
Invasi Rusia ke Ukraina memasuki minggu keempat, dan serangan terus meningkat. Sementara warga berbondong-bondong melarikan diri dari Mariupol, Zelenskyy enggan menyatakan takluk di kota yang terkepung itu.
Foto: Str/AA/picture alliance
Eksodus dari Mariupol
Selama seminggu terakhir, puluhan ribu orang setiap harinya melarikan diri dari kota Mariupol yang hancur akibat serangan Rusia. Sejak awal perang, kota pelabuhan penting di selatan Ukraina itu telah menghadapi pemboman berat dan serangan rudal yang melukai warga sipil. Menurut data Rusia, 130.000 dari sekitar 440.000 penduduk masih bertahan di kota.
Foto: Str/AA/picture alliance
Sebuah kota yang hancur
Setelah hampir empat minggu diserang, kota Mariupol yang terkepung hancur dan nyaris tidak dapat dihuni. Menurut pemerintah setempat, 80% dari seluruh apartemen di kota telah hancur. Banyak foto yang menunjukkan bangunan tempat tinggal yang hancur atau terbakar, seperti foto dari kantor berita resmi Rusia, Tass ini.
Serangan Rusia terhadap warga sipil Ukraina telah mendorong beberapa politisi Barat, seperti Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan Komisaris Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell, untuk berbicara tentang "kejahatan perang". Borell mengatakan Rusia menghancurkan Ukraina tanpa menghormati aturan perang.
Foto: REUTERS
Rusia: Hanya target strategis yang terdampak
Rusia mengklaim mereka hanya menyerang fasilitas strategis dan militer. Mereka menyalahkan unit milisi Ukraina, Batalion Azov, yang mencakup ekstremis nasionalis sayap kanan, atas pemboman teater Mariupol. Ratusan orang selamat dari serangan itu, berlindung di bunker serangan udara di bawah teater, yang terlihat seperti dalam foto reruntuhan ini.
Foto: Azov Battalion/AP/dpa/picture alliance
Separatis Rusia mengontrol rute pelarian
Separatis pro-Rusia, yang juga menguasai wilayah tetangga Donetsk di Ukraina timur, melakukan pemantauan jalur pelarian penduduk. Mereka hanya mengizinkan warga sipil tak bersenjata meninggalkan kota yang terkepung.
Foto: Str/AA/picture alliance
Tuding dievakuasi ke negara musuh
Foto yang dirilis oleh kantor berita Rusia, Tass, menunjukkan orang-orang yang dievakuasi dari Mariupol di sebuah kamp darurat di Donetsk. Rusia mengatakan ingin memberikan perlindungan bagi pengungsi Ukraina. Namun, Dewan Kota Mariupol menuduh Rusia mengizinkan separatis membawa paksa ribuan warga Ukraina ke Rusia.
Banyak penduduk telah melarikan diri ke kota Zaporizhzhia, di mana beberapa warga yang terluka mendapat perawatan. Pemboman rumah sakit di Mariupol telah menutup akses bantuan medis darurat. Beberapa pekan lalu, terjadi kebakaran singkat di PLTN terbesar di Eropa di Zaporizhzhia. Sebagian besar kawasan di kota dengan populasi 750.000 jiwa itu lolos dari pertempuran.
Foto: Stringer/AA/picture alliance
Berkumpul dengan keluarga
Remaja ini melarikan diri dari Mariupol ke Lviv di Ukraina barat. Sang ibu menunggunya di stasiun kereta. Namun, tentara Rusia juga telah menyerang Lviv. Bagi banyak pengungsi, Lviv menjadi persinggahan terakhir sebelum melanjutkan perjalanan untuk menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga Eropa.
Foto: picture alliance / ASSOCIATED PRESS
Beberapa kota yang diserang tentara Rusia
Mariupol bukan satu-satunya kota di Ukraina yang dihantam serangan Rusia. Di utara dan timur Ukraina, roket dan peluru artileri terus menghantam kota-kota besar seperti Sumy, Kharkiv, dan Kyiv. Foto ini menunjukkan sisa-sisa pusat perbelanjaan di Kyiv setelah menjadi sasaran serangan Rusia. Empat orang tewas dalam serangan itu, menurut media setempat.
Foto: Daniel Ceng Shou-Yi/ZUMAPRESS/picture alliance
Ukraina tolak menyerahkan Mariupol
Pada hari Minggu (20/03), Rusia telah memberi Ukraina ultimatum untuk menyerahkan Mariupol pada Senin (21/03) sore. Namun, Ukraina menolak permintaan itu. Sebaliknya, ribuan warga sipil kembali berbondong meninggalkan kota tersebut. Menurut pemimpin separatis Rusia Denis Pushilin, pertempuran memperebutkan Mariupol bisa berlangsung berminggu-minggu lebih lama. (ha/as)
Foto: Evgeniy Maloletka/AP/dpa/picture alliance
10 foto1 | 10
Walikota Mariupol Vadym Boichenko hari Rabu mengimbau warga Mariupol, agar segera meninggalkan kota itu jika memungkinkan. "Jangan takut dan mengungsi ke Zaporizhzhia, di mana Anda bisa menerima semua bantuan yang Anda butuhkan -- makanan, obat-obatan, kebutuhan pokok -- dan yang utama adalah Anda akan aman,'' tulisnya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh dewan kota.
Vadym Boichenko mengatakan, dia berharap 6.000 orang dapat dievakuasi hari Rabu (20/04) ini dan berharap perjanjian awal tentang koridor kemanusiaan dengan Rusia bisa terlaksana.
Rusia saat ini diberitakan menyerang kompleks pabrik baja Azovstal dengan bom penghancur bunker. Kawasan itu merupakan benteng utama pasukan Ukraina yang tersisa di Mariupol. Batalion Azov Ukraina melaporkan, ratusan perempuan, anak-anak dan warga sipil lanjut usia berlindung di lokasi tersebut, dengan persediaan makanan hampir habis.
Komandan Brigade Marinir ke-36 di pabrik itu, Serhiy Volyna, menyerukan segera dilakukan evakuasi. Dia mendesak agar semua orang — tentara yang terluka dan ratusan warga sipil — dibawa ke tempat yang aman di wilayah negara ketiga.
"Ini adalah seruan kami kepada dunia," kata Volyna. "Ini bisa menjadi imbauan terakhir dalam hidup kami. Kami mungkin menghadapi hari-hari terakhir kami, jika bukan jam-jam (terakhir)."
Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Kyiv
Presiden Dewan Eropa Charles Michel secara diam-diam mengunjungi Kyiv untuk menunjukkan solidaritas dengan Ukraina. Kunjungan itu tidak diumumkan sebelumnya.
"Di Kyiv hari ini. Di jantung Eropa yang bebas dan demokratis," tulisnya di Twitter.
Wakil Perdana Menteri Ukraina untuk Integrasi Eropa, Olga Stefanishyna, menyambut kedatangan Charles Michel di ibukota Ukraina.
Presiden Dewan Eropa yang mewakili 27 negara anggota Uni Eropa itu dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.