Ekstremis sayap kanan yang diyakini berada di balik serangan pada Oktober 2019 ini juga didakwa atas percobaan pembunuhan terhadap 68 orang.
Iklan
Jaksa penuntut di Jerman mengatakan pada hari Selasa (21/04) bahwa pelaku yang menganut ideologi ekstremis sayap kanan bertanggungjawab atasserangan teroris mematikan di sebuah sinagoga di kota Halle di bagian timur Jerman dan mendakwa pelaku dengan pembunuhan ganda.
Tersangka pelaku adalah seorang pria asal Jerman berusia 28 tahun yang diidentifikasi sebagai Stephan B. Ia juga menghadapi serangkaian dakwaan lainnya seperti penghasutan, pencederaan tubuh, pemerasan. Ia juga dituduh bertindak berdasarkan "sentimen antisemit, rasis, dan xenofobia."
Selain itu, ia juga didakwa atas percobaan pembunuhan terhadap 68 orang. Pria itu mencoba menyerang sinagoga setelah memposting cacian bernada antisemitisme di internet.
Serangan di hari suci umat Yahudi
Stephan B. berusaha menyerang sinagoga di kota Halle pada 9 Oktober tahun lalu pada hari Yom Kippur yang merupakan hari paling suci dalam perayaan kalender Yahudi. Sesaat sebelum serangan itu, ia memposting cacian bernada antisemitisme di internet dan menyerukan agar orang Yahudi dibunuh.
Pada hari kejadian, sedikitnya 52 orang berkumpul untuk beribadat di sinagoga yang didatangi Stephan B. Ia datang dengan membawa delapan senjata api, beberapa alat peledak, helm dan rompi, demikian tertulis dalam arsip dakwaan. Dia ingin "membunuh sebanyak mungkin jamaah," kata jaksa penuntut.
Melarikan diri dengan mencuri taksi
Setelah melemparkan bahan peledak ke bangunan sinagoga dan gagal mencoba membuka pintu depan rumah ibadat itu, dia menembak mati seorang perempuan berusia 40 tahun yang berada di luar sinagoga.
"Dia ingin membunuh umat yang sedang beribadat di sana atau membuat mereka melarikan diri dari sinagoga untuk kemudian dapat menembak mereka," menurut dakwaan.
Frustrasi karena tidak bisa memasuki sinagoga, Stephan B kemudian memutuskan untuk "membunuh orang-orang dengan latar belakang migran," melempar alat peledak ke kedai kebab terdekat dan menembak seorang pria berusia 20 tahun di dalam kedai.
Dia kemudian melarikan diri dari kota, menembak dua orang di sebuah kota kecil dekat Halle, di mana dia meninggalkan mobilnya dan kemudian mencuri taksi untuk tmelanjutkan pelariannya. Dia ditangkap tak lama setelah itu.
Surat dakwaan terhadapnya telah didaftarkan pada 16 April 2020 di pengadilan di Naumburg yang terletak sekitar 75 kilometer di selatan Halle. Masih belum jelas kapan persidangan terhadapnya akan dimulai. ae/yf (AFP, dpa, Reuters)
Penyerangan Sinagoge di Jerman
Penyerangan sinagoge di Halle bukanlah kejadian pertama yang terjadi di Jerman dalam kurun waktu terakhir. Bahkan ketika era Nazi telah usai, gerakan anti-semitisme dan penyerangan sinagoge masih terjadi.
Foto: Imago Images/S. Schellhorn
Köln, 1959: Lambang swastika dan ujaran kebencian
Pada bulan Desember 1959, dua anggota partai ekstrimis sayap kanan Jerman Deutsche Reichspartei (DRP) menggambar lambang swastika dan menuliskan kalimat "Tuntutan Jerman: Yahudi pergi" di sebuah sinagoge di Köln. Grafiti anti-semitisme muncul di seluruh negeri. Para pelaku dihukum dan parlemen Jerman menerapkan peraturan larangan ujaran kebencian yang berlaku hingga hari ini.
Foto: picture-alliance/Arco Images/Joko
Lübeck, 1994: Sinangoge dibakar
Orang-orang di seluruh negeri dikagetkan oleh sebuah penyerangan sinagoge yang ada di utara kota Lübeck pada Maret 1994. Untuk pertama kalinya, sebuah sinagoge di Jerman dibakar. Empat ekstrimis sayap kanan dihukum karena melakukan pembakaran. Sehari setelahnya, 4.000 warga Lübeck turun ke jalan dan membentangkan slogan "Lübeck menahan nafas." Pada tahun 1995, sinagoge yang sama kembali dibakar.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Büttner
Essen, 2000: Sinagoge dilempari batu
Lebih dari 100 orang Palestina melempari sebuah sinagoge tua yang terletak di kota Essen dengan bebatuan pada bulan Oktober 2000. Insiden tersebut terjadi ketika massa berunjuk rasa melawan "kekerasan di Timur Tengah." Seorang polisi terluka. Mahmud Alaeddin, wakil ketua delegasi umum Palestina di Jerman, menjauhkan diri dari penyerangan itu.
Foto: picture-alliance/B. Boensch
Düsseldorf, 2000: Dibakar dan dilempari batu
Seorang warga Palestina 19 tahun dan warga Maroko 20 tahun menyerang sebuah sinagoge di Düsseldorf dengan membakar dan melempari batu di bulan Oktober 2000 sebagai aksi "balas dendam" terhadap kaum Yahudi dan Israel. "Kami butuh orang-orang terhormat untuk memberontak" melawan anti-semitisme, ujar kanselir Jerman Gerhard Schröder. Pemerintah dan berbagai NGO mengkampanyekan aksi melawan ekstrimis.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Weihrauch
Mainz, 2010: Serangan bom molotov setelah peresmian
Tak lama setelah peresmian di bulan September 2010, sinagoge di Mainz diserang pada malam hari di tanggal 30 Oktober. Bangunan yang diarsiteki Manuel Herz ini menggantikan sinagoge sebelumnya yang hancur terbakar pada masa Kristallnacht, pembantaian kaum Yahudi oleh Nazi di tahun 1938.
Foto: picture-alliance/akg/Bildarchiv Steffens
Wuppertal, 2014: Sinagoge dibakar
Pada Juli 2014, tiga pemuda Palestina mencoba membakar gerbang depan sinagoge yang ada di Wuppertal. Berdasarkan keputusan yang kontroversial, pengadilan memutuskan tidak ditemukan adanya bukti dan motif anti-semitisme. Kaum Yahudi di Jerman dan sejumlah media asing meradang. Ketua komunitas Yahudi Wuppertal menyatakan putusan tersebut sebagai undangan tindakan kriminal.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Seidel
Berlin, 2019: Penyerang menggunakan pisau
Seorang pria sambil membawa pisau memanjat tembok pembatas sebuah sinagoge di Berlin pada malam Sabat, 4 Oktober 2019. Petugas keamanan menangkap pelaku penyerangan. Pelaku dinilai tidak memiliki motif yang jelas. Polisi pun membebaskannya kemudian, yang disebut sejumlah pemimpin Yahudi "kegagalan" dalam keadilan.
Foto: picture-alliance/dpa/Avers
Halle, 2019: Penembakan di hari Yom Kippur
Sekita 80 orang tengah berada dalam sinagoge pada Rabu siang saat tengah memperingati hari Yom Kippur, hari suci umat Yahudi. Penyerang dilaporkan berusaha melakukan penembakan ke sinagoge namun dihalangi oleh petugas keamanan. Dua pejalan kaki tewas dan dua lainnya terluka. Tersangka yang mempunyai kaitan dengan ekstrimis sayap kanan anti-semitisme dan misoginis, telah ditahan. (rap/vlz)