Terhenti 5 Tahun, AS dan Palestina Gelar Dialog Ekonomi
15 Desember 2021
Dialog Ekonomi AS-Palestina kembali digelar untuk "keamanan dan kemakmuran" bagi Palestina, kata Kementerian Luar Negeri AS. Konsultasi AS-Palestina terakhir kali dilaksanakan 2016.
Iklan
Dialog Ekonomi AS-Palestina, USPED, kembali digelar untuk pertama kalinya setelah lebih dari lima tahun, kata Kermenterian Luar Negeri AS pada hari Selasa (14/12).
"Para peserta mengakui pentingnya memulihkan hubungan politik dan ekonomi antara pemerintah AS dan Otoritas Palestina dan berjanji untuk memperluas dan memperdalam kerja sama," kata sebuah rilis dari Departemen Luar Negeri AS.
Delegasi itu melibatkan sejumlah pejabat diplomatik dan perdagangan senior AS, termasuk Asisten Menlu untuk Urusan Timur Dekat, Yael Lempert. Lempert mengatakan kepada para pejabat Palestina bahwa Presiden Joe Biden menginginkan "kebebasan, keamanan dan kemakmuran" untuk Wilayah Palestina.
"Menumbuhkan ekonomi Palestina juga akan memainkan peran penting dalam memajukan tujuan politik menyeluruh kami: solusi dua negara yang dinegosiasikan, dengan negara Palestina yang layak hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan dengan Israel," kata Yael Lempert.
Dialog dengan banyak kendala
Dialog USPED yang terakhir diadakan pada Mei 2016, sebelum mantan Presiden Donald Trump terpilih jadi presiden. Trump kemudian bersikeras mengambil sikap pro-Israel, dan secara kontroversial memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pemerintahan Joe Biden telah berjanji untuk membuka kembali konsulat AS untuk Wilayah Palestina, meskipun belum memberikan batas waktu untuk proyek ini. AS juga telah memulihkan bantuan kepada Palestina yang dipangkas di bawah pemerintahan Trump.
Rangkaian Perjanjian dan Prakarsa Damai Israel-Palestina yang Gagal
Selama lebih dari setengah abad, berbagai upaya telah digalang untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina, namun semuanya gagal.
Perjanjian Camp David dan Perdamaian Israel-Mesir, 1978-1979
Perundingan Arab-Israel dimulai pada tahun 1978 di bawah penengahan AS. Bertempat di Camp David, pada 26 Maret 1979, Perjanjian Damai Israel Palestina ditandatangani oleh Presiden Mesir Anwar Sadat (kiri) dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin (kanan), melalui penengahan Presiden AS Jimmy Carter (tengah).
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Daugherty
Perjanjian Oslo I, 1993
Negosiasi di Norwegia antara Israel dan PLO menghasilkan Perjanjian Oslo I, yang ditandatangani pada September 1993. Perjanjian tersebut menuntut pasukan Israel mundur dari Tepi Barat dan Jalur Gaza, dan otoritas sementara Palestina akan membentuk pemerintahan otonomi untuk masa transisi lima tahun. Kesepakatan kedua ditandatangani pada tahun 1995.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Sachs
Pertemuan Puncak Camp David, 2000
Presiden AS Bill Clinton pada tahun 2000 mengundang Perdana Menteri Israel Ehud Barak (kiri) dan Pemimpin PLO Yasser Arafat (kanan) ke Camp David untuk membahas masalah perbatasan, keamanan, permukiman, pengungsi dan status Yerusalem. Meskipun negosiasi menjadi lebih rinci dari sebelumnya, tidak ada kesepakatan yang dicapai.
Foto: picture-alliance/AP Photo/R. Edmonds
Prakarsa Perdamaian Arab dari KTT Beirut, 2002
Negosiasi Camp David diikuti dengan pertemuan di Washington di Kairo dan Taba, Mesir - semuanya tanpa hasil. Setelahnya Liga Arab mengusulkan Prakarsa Perdamaian Arab di Beirut, Maret 2002. Rencana tersebut meminta Israel menarik diri ke perbatasan sebelum 1967. Sebagai imbalannya, negara-negara Arab akan setuju untuk mengakui Israel.
Foto: Getty Images/C. Kealy
Peta Jalan Kuartet Timur Tengah, 2003
AS, Uni Eropa, Rusia, dan PBB bekerja sama sebagai Kuartet Timur Tengah untuk mengembangkan peta jalan menuju perdamaian. PM Palestina saat itu, Mahmoud Abbas, menerima teks tersebut, namun mitranya dari Israel, Ariel Sharon, keberatan. Peta jalan itu memuat tentang solusi dua negara Sayangnya, hal itu tidak pernah dilaksanakan. Dalam foto: Yasser Arafat dan pejabat Uni Eropa Lord Levy.
Foto: Getty Iamges/AFP/J. Aruri
Prakarsa Perdamaian Trump, 2020
Presiden AS Donald Trump memperkenalkan rancangan perdamaian tahun 2020. Tetapi rancangan itu menuntut warga Palestina menerima pemukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat yang diduduki Israel. Palestina menolak rencangan tersebut.
Foto: Reuters/M. Salem
Konflik kembali berkobar 2021
Rencana Israel mengusir empat keluarga Palestina dan memberikan rumah mereka di Yerusalem Timur kepada pemukim Yahudi berujung bentrokan dan aksi protes di Yerusalem. Hamas kemudian menembakkan lebih 2.000 roket ke Israel, dibalas dengan serangan udara militer Israel, yang menghancurkan banyak bangunan di Jalur Gaza. (hp/gtp)
Foto: Mahmud Hams/AFP
7 foto1 | 7
Terlepas dari langkah-langkah ini, hubungan antara kedua pihak tetap diwarnai perbedaan pandangan. Meskipun AS memiliki kantor urusan Palestina di dalam kedutaan besarnya di Yerusalem, Otoritas Palestina hingga kini tetap menolak kerja sama terbuka dengan Washington dalam bentuk apa pun.