Cina Tegaskan Wabah Penyakit Pernapasan Misterius Bukan SARS
6 Januari 2020
Sempat khawatir wabah SARS kembali merebak, Otoritas Kesehatan Cina mengatakan bahwa penyakit misterius yang menyerang sistem pernapasan manusia di Provinsi Hubei bukanlah virus SARS, MERS atau flu burung.
Iklan
Setidaknya ada 59 pasien di kota Wuhan, Cina, yang telah diisolasi untuk diawasi secara medis. Komisi Kesehatan Kota Wuhan pada hari Minggu (05/01) mengatakan bahwa dari puluhan orang yang kini tengah diisolasi, tujuh dari mereka berada dalam kondisi kritis.
Wuhan terletak di sebelah barat Shanghai dan jaraknya sekitar 900 kilometer di utara Hong Kong. Kota ini adalah ibu kota Provinsi Hubei yang berpenduduk sedikitnya 11 juta orang.
Selain menyatakan bahwa ini bukanlah virus SARS yang telah menewaskan ratusan orang pada dekade lalu, investigasi awal juga mengesampingkan kemungkinan penyakit akibat sindrom pernapasan Timur Tengah atau MERS, influenza, flu burung dan adenovirus, kata komisi itu.
Sementara itu dalam sebuah pernyataan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka memantau situasi ini dan terus menjaga komunikasi dengan pihak berwenang di Cina.
Beberapa pasien yang terinfeksi diketahui bekerja di pasar yang menjual makanan laut di kota Wuhan di Cina selatan. Pasar ini telah ditutup sejak Rabu (01/01) agar petugas dapat melakukan sanitasi lingkungan dan desinfeksi.
WHO mengatakan gejala yang paling umum di antara mereka yang terinfeksi adalah demam, kesulitan bernapas dan dalam "sejumlah kecil" kasus ditemukan juga lesi di paru-paru. Tidak ada indikasi yang jelas tentang penularan dari manusia ke manusia, kata WHO.
Wabah Influenza Terus Mengintai
Setiap tahun virus influenza menyerang dengan varian baru. Tahun lalu di Cina mewabah varian H7N9. Mutasi virus flu dan lompatan virus binatang kepada manusia, makin dikhawatirkan akan memicu pandemi mematikan.
Foto: bilderbox
Flu Burung H7N9 Menyerang
Sedikitnya 20.000 ekor ayam dan unggas lainnya dimusnahkan di Hongkong sebagi tindakan jaga-jaga serangan flu burung H7N9. Di Cina sejak awal tahun ratusan orang telah terinfeksi varian flu burung baru itu. Pemerintah di Beijing juga telah melarang penjualan unggas hidup di pasar agar wabah tidak menyebar.
Foto: Reuters
Virus Influenza
Tampilannya indah tapi berbahaya. Virus influenza tidak kasat mata, tapi serangannya dapat dirasakan dengan cepat. Demam, meriang, sakit persendian, sakit kepala dan batuk merupakan dampaknya. Virus hanya terdiri dari selubur protein dan rantai pendek DNA.
Foto: Novartis Vaccines
Flu Burung
Virus flu juga menyerang unggas. Jika peternakan unggas diserang wabah flu, ini wajib dilaporkan kepada pemerintah. Flu burung mematikan dipicu virus influenza type H5N1. Penularannya biasanya hanya diantara unggas. Tapi pada beberapa kasus, juga bisa menular pada manusia dengan dampak fatal.
Foto: picture-alliance/dpa
Dimusnahkan
Jika sebuah peternakan terjangkit wabah flu burung, berdasar hukum Jerman seluruh unggas yang ada di peternakan harus dimusnahkan. Pasalnya, sejak 1996 berjangkit wabah flu burung yang dipicu virus H5N1 yang mudah menular diantara manusia. Diduga ini merupakan virus varian baru yang bisa memicu pandemi.
Foto: picture-alliance/dpa
Jangan Pandang Enteng
Wabah flu Spanyol (1918-1920) membunuh 25 juta manusia pada kisaran usia 20-40 tahun. Lazimnya korban flu adalah balita dan manula. Kebanyakan meninggal akibat radang paru-paru. Seringkali pada saat diserang flu, juga muncul radang bakterial yang menyerang otak dan otot jantung.
Foto: National Museum of Health and Medicine, Armed Forces Institute of Pathology/Washington D.C./United States
Apa Obatnya?
Pada serangan virus para dokter biasanya hanya memerangi simptomnya. Resep dokter biasanya : obat batuk, obat anti nyeri dan obat penurun demam. Semua itu bertujuan agar pasien dapat tidur dan beristirahat. Untuk kasus berat biasanya diberikan obat anti virus yang menghambat perkembang biakkan virus dalam tubuh.
Foto: Fotolia
Skandal Tamiflu
Salah satu obat anti virus flu adalah Tamiflu buatan Roche. Banyak negara beberapa tahun lalu menimbun obat ini, untuk mengantisipasii prakiraan serangan pandemi flu mematikan. Kini obatnya banyak yang sudah kadaluwarsa dan harus dibuang. Juga kini keraguan akan keampuhannya makin marak. Roche sejauh ini merahasiakan data uji coba.
Foto: Ulet Ifansasti/Getty Images
Produksi Vaksin
Vaksin dapat mencegah flu. Tapi virus flu terus mengalami mutasi dengan cepat. Karena itu setiap tahun dikembangkan vaksin baru. Komposisi lazimnya adalah partikel virus yang tidak aktif dari jenis yang paling banyak menyerang tahun itu.
Foto: Novartis Vaccines
Embryo Ayam Pabrik Vaksin
Vaksin juga diproduksi dengan mengembangbiakan virus flu dalam telur ayam yang dibuahi. Sebab virus flu juga menyerang unggas. Sebutir telur ayam bisa memproduksi satu dosis vaksin.
Foto: GlaxoSmithKline
Flu Babi
Virus influenza juga menyerang babi dan menyebabkan penyakit saluran pernafasan. Subtype virus H1N1 juga menginfeksi jenis binatang menyusui lainnya, termasuk juga manusia. Tahun 2009 terjadi pandemi flu babi.
Foto: dpa
Wabah Mematikan
Wabah flu babi 2009 berasal dari Meksiko kemudian menyebar ke Amerika Serikat dan ke 200 negara lainnya. Terutama wabah yang melanda Asia Selatan, Afrika Timur dan Amerika Selatan menyebabkan jutaan orang sakit dan lebih 18.000 meninggal sebagai dampak flu babi.
Foto: AP
Pencegahan
Mencuci tangan merupakan tindak pencegahan terbaik bagi serangan penyakit infeksi termasuk flu. Infeksi penyakit amat mudah menular lewat tangan yang tak sengaja memegang sisa sekret flu dan tidak dicuci.
Foto: bilderbox
12 foto1 | 12
Sementara itu di Hong Kong, lima belas pasien dirawat karena menunjukkan gejala tersebut setelah mengunjungi Wuhan baru-baru ini.
Pada 2003, SARS telah membunuh 349 orang di Cina daratan dan 299 orang di Hong Kong. WHO saat itu mengkritik bahwa Cina telah mengurangi laporan kasus SARS di tengah adanya kekhawatiran akan terjadinya pandemi global.
Sementara Departemen Kesehatan Filipina pada Senin (06/01) mengatakan pihaknya telah meningkatkan pemeriksaan terhadap para pengunjung yang datang dari Cina.
Para penumpang dari Cina diharuskan menjalani pemeriksaan fisik dan dapat dikarantina jika mereka diketahui menderita demam, flu atau batuk setibanya di negara itu, kata Eric Domingo, Wakil Menteri Kesehatan Filipina.
Pemindai termal akan membantu petugas kesehatan di bandara untuk menentukan apakah ada penumpang yang mengalami demam, kata Domingo.
"Kami sangat berhati-hati dan waspada bersama dengan negara-negara Asia lainnya sehingga kami dapat mengisolasi dan mencegah penyebaran virus di negara ini," katanya.