Siapapun bisa “gregetan“ bila terjebak macet padahal tengah berburu dengan waktu. Demikian juga Presiden Joko Widodo yang terpaksa berjalan kaki saat kemacetan panjang menghalanginya menuju HUT TNI di Banten.
Iklan
Kemacetan yang menjadi masalah pelik lalu lintas di Indonesia menjadi perhatian dunia ketika presiden Joko Widodo,Kamis (5/10) terpaksa berjalan kaki sejauh tiga kilometer untuk menghadiri peringatan HUT ke-72 TNI di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten.
Tak hanya warga, Jokowi pun seakan tak berdaya saat tertahan kemacetan ketika mendekati Cilegon, kota pelabuhan yang letaknya sekitar dua setengah jam perjalanan dari Jakarta tersebut.
Video berikut adalah rekaman dari salah seorang warga yang turut terjebak kemacetan Kamis pagi tadi bersama rombongan presiden.
Berdasarkan jadwal memang upacara HUT TNI harusnya dimulai pukul 08.00 WIB. Namun, hingga pukul 08.02 rombongan presiden masih terjebak kemacetan.
Salah satu wartawan nasional yang mengikuti iring-iringan Presiden Jokowi juga merekam seperti apa kondisi yang mendesak Presiden Joko Widodo memutuskan untuk berjalan kaki bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Tak hanya warga yang berada di lokasi yang ramai berkomentar, pengguna media sosial juga ramai "mencuit", banyak yang mempertanyakan mengapa pemimpin ekonomi terbesar di Asia Tenggara terpaksa berjalan ke acara tersebut. Namun tak sedikit pula yang memuji.
Presiden Joko Widodo pun akhirnya memimpin upacara peringatan HUT TNI ke-72. Pada saat upacara, TNI menampilkan parade dan latihan gabungan yang menggunakan alutsista andalan dari baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
ts/ap (dari berbagai sumber)
Kopassus Dalam Pusaran Sejarah
Dalam sejarahnya Komando Pasukan Khsusus banyak terlibat menjaga keutuhan NKRI. Tapi di balik segudang prestasi, tersimpan aib yang menyeret Kopassus dalam jerat pelanggaran HAM.
Foto: Getty Images/AFP/R.Gacad
Heroisme Baret Merah
Tidak ada kekuatan tempur lain milik TNI yang memancing imajinasi heroik sekental Kopassus. Sejak didirikan pada 16 April 1952 buat menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan, satuan elit Angkatan Darat ini sudah berulangkali terlibat dalam operasi mengamankan NKRI.
Foto: Getty Images/AFP/R.Gacad
Kecil dan Mematikan
Dalam strukturnya yang unik, Kopassus selalu beroperasi dalam satuan kecil dengan mengandalkan serangan cepat dan mematikan. Pasukan elit ini biasanya melakukan tugas penyusupan, pengintaian, penyerbuan, anti terorisme dan berbagai jenis perang non konvensional lain. Untuk itu setiap prajurit Kopassus dibekali kemampuan tempur yang tinggi.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Mendunia Lewat Woyla
Nama Kopassus pertamakali dikenal oleh dunia internasional setelah sukses membebaskan 57 sandera dalam drama pembajakan pesawat Garuda 206 oleh kelompok ekstremis Islam, Komando Jihad, tahun 1981. Sejak saat itu Kopassus sering dilibatkan dalam operasi anti terorisme di Indonesia dan dianggap sebagai salah satu pasukan elit paling mumpuni di dunia.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Terjun Saat Bencana
Segudang prestasi Kopassus membuat prajurit elit Indonesia itu banyak dilirik negeri jiran untuk mengikuti latihan bersama, di antaranya Myanmar, Brunei dan Filipina. Tapi tidak selamanya Kopassus cuma diterjunkan dalam misi rahasia. Tidak jarang Kopassus ikut membantu penanggulangan bencana alam di Indonesia, seperti banjir, gempa bumi atau bahkan kebakaran hutan.
Foto: picture-alliance/dpa
Nila di Tanah Seroja
Namun begitu Kopassus bukan tanpa dosa. Selama gejolak di Timor Leste misalnya, pasukan elit TNI ini sering dikaitkan dengan pelanggaran HAM berat. Tahun 1975 lima wartawan Australia diduga tewas ditembak prajurit Kopassus di kota Balibo, Timor Leste. Kasus yang kemudian dikenal dengan sebutan Balibo Five itu kemudian diseret ke ranah hukum dan masih belum menemukan kejelasan hingga kini.
Foto: picture-alliance/dpa
Pengawal Tahta Penguasa
Jelang runtuhnya ejim Orde Baru, Kopassus mulai terseret arus politik dan perlahan berubah dari alat negara menjadi abdi penguasa. Pasukan elit yang saat itu dipimpin oleh Prabowo Subianto ini antara lain dituding menculik belasan mahasiswa dan menyulut kerusuhan massal pada bulan Mei 1998.
Foto: picture-alliance/dpa
Serambi Berdarah
Diperkirakan lebih dari 300 wanita dan anak di bawah umur mengalami perkosaan dan hingga 12.000 orang tewas selama operasi militer TNI di Aceh antara 1990-1998. Sebagaimana lazimnya, prajurit Kopassus berada di garda terdepan dalam perang melawan Gerakan Aceh Merdeka itu. Sayangnya hingga kini belum ada kelanjutan hukum mengenai kasus pelanggaran HAM di Aceh.
Foto: Getty Images/AFP/Stringer
Neraka di Papua
Papua adalah kasus lain yang menyeret Kopasus dalam jerat HAM. Berbagai kasus pembunuhan aktivis lokal dialamatkan pada prajurit baret merah, termasuk diantaranya pembunuhan terhadap Theys Eluay, mantan ketua Presidium Dewan Papua. Tahun 2009 silam organisasi HAM, Human Rights Watch, menerbitkan laporan yang berisikan dugaan pelanggaran HAM terhadap warga sipil oleh Kopassus.