Terlalu Banyak Korupsi. Kritik UE terhadap Bulgaria dan Rumania
23 Juli 2009Bulgaria dan Rumania sudah termasuk Uni Eropa sejak dua setengah tahun yang lalu. Namun demikian di dua negara Balkan itu tetap saja masih banyak kekurangan dalam hal pemberantasan korupsi dan kejahatan yang terorganisir. Demikian dinyatakan dalam laporan Komisi Eropa.
Evaluasi Sangat Penting
Pada saat bersamaan juru bicara Komisi Eropa, Johannes Laitenberger juga menekankan bahwa evaluasi kemajuan tentang hal itu penting. "Sejak laporan komisi yang terakhir, pertengahan tahun lalu, ada kemajuan. Terutama dari segi teknis. Tetapi tekad di bidang politik harus terus diperkuat, dan kami sekarang belum melihat bahwa semua tindakan yang diperlukan benar-benar dilaksanakan. Jadi belum dapat dikatakan bahwa tujuan sudah tercapai sepenuhnya," demikian Laitenberger.
Contohnya Rumania. Tahun lalu sebenarnya harus diadakan penelitian soal korupsi terhadap enam mantan menteri. Tetapi parlemen hanya menyetujui penelitian terhadap empat orang. Parlemen menolak mencabut hak imunisasi bagi dua mantan menteri lainnya. Oleh sebab itu Komisi Eropa menuntut agar semua badan dan orang yang berwenang berusaha memerangi korupsi tanpa pandang bulu, terutama di tingkat tinggi.
Reformasi Masih Kurang
Dalam bidang kehakiman sudah banyak reformasi yang dilaksanakan. Itu dibenarkan Komisi Eropa. Tetapi sekarang bukan hanya korupsi saja yang semakin meluas, melainkan juga ancaman tambah rumitnya undang-undang dan peraturan khusus yang sifatnya tambal sulam. Demikian dikatakan dalam laporan komisi. Kini Rumania dan Bulgaria mendapat banyak pekerjaan rumah dari Komisi Eropa. Rumania harus sesegera mungkin mengambil 16 langkah kongkrit, dan Bulgaria 21.
Johannes Laitenberger menyebut beberapa contoh. Misalnya tindakan konkret, yang mencakup koordinasi pelacakan pelaku kejahatan atau urusan pengadilan. "Itu bisa tentang metode pelacakan atau juga penyelidikan. Misalnya saja apa yang disebut "Team Ad hoc", yang dibentuk di Bulgaria, di mana berbagai badan bekerjasama. Langkah seperti ini bisa ditetapkan dalam landasan yang permanen. Dua negara itu terutama harus mengusahakan tindakan hukum yang harus terus ditingkatkan dan dilaksanakan. Contohnya peraturan proses hukuman, yang memungkinkan dikeluarkannya keputusan sesuai negara hukum, yang juga dapat dilaksanakan secara cepat dalam jangka waktu tertentu."
Evaluasi Tahun Depan
Sebelum semua itu terlaksana, Bulgaria dan Rumania tetap akan berada dalam pengawasan. Pertengahan tahun depan Komisi Eropa akan kembali mengadakan evaluasi terhadap kedua negara Balkan itu, dan mengumumkan hasilnya. Kemungkinan, tahun depan Bulgaria dan Rumania juga belum mencapai tujuan sepenuhnya. Bagi kedua negara itu, pelaksanaan tuntutan Komisi Eropa juga menyangkut masalah dana.
Karena Bulgaria dan Rumania selama ini kurang mengambil tindakan terhadap korupsi, dukungan berupa dana dan subside berjumlah jutaan Euro sudah dibekukan atau ditunda. Bantuan bagi Bulgaria bahkan sudah dikurangi hampir setengah milyar Euro. Apakah dana bisa diberikan di masa depan, atau malah sanksi berikutnya yang akan dijatuhkan, semuanya akan diputuskan Uni Eropa beberapa bulan mendatang.
Andreas Reuter / Marjory Linardy
Editor: Asril Ridwan