Menko Polhukam Mahfud Md blak-blakan alasan kerap membuka kasus-kasus tersembunyi ke publik. Mahfud memandang kasus-kasus itu dibuka agar dukungan publik mengalir dan masalah segera terselesaikan.
Iklan
"Bagi saya, itu agak rumit menyelesaikannya. Itulah sebabnya daripada saya bicara berbisik, berdua ingin menyelesaikan, saya lebih baik bicara terbuka agar orang tidak bisa menghindar," kata Mahfud dalam tayangan 'Podkabs' di YouTube Sekretariat Kabinet RI, dikutip Kamis (1/6/2023)
Mahfud mendorong agar kasus yang disinggungnya di publik segera ditindaklanjuti pihak yang berwenang. "Kalau ada apa-apa kan saya juga bicara keras katamu, suka speak up gitu ya. Saya bilang, itu biar apa, biar orang nggak bisa menghindar, 'Tuh Pak Mahfud sudah ngomong gitu loh'. Nah, gitu. Padahal saya nggak enak juga untuk sampai saya meneriaki orang gitu ya, sebenarnya bukan sesuatu yang enak," imbuhnya.
Mahfud lalu mengungkit kasus-kasus yang sempat santer usai diatensi oleh dirinya. Kasus itu di antaranya seorang lansia yang dianiaya remaja di Bengkulu dan kasus Mario Dandy yang menyeret Rafael Alun.
"Kan banyak kasus-kasus itu tersembunyi kan. Misalnya, di Bengkulu itu ada seorang nenek-nenek lalu ada anak-anak pulang sekolah dihajar itu. Masuk, viral itu dia. Beberapa hari ndak ada beritanya. Saya ambil saya kirim ke polisi lewat medsos, 'Pak, masak ada begini. Cari dong'. Sorenya ketangkap," kata Mahfud.
Kandidat yang Berlaga di Pilpres 2024
Partai politik sudah mendaftarkan kandidat masing-masing untuk berlaga di Pemilihan Presiden 2024. Tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil bacapres sudah resmi terdaftar di KPU.
Foto: DIKA/AFP/Getty Images
Prabowo Subianto
Untuk ketiga kalinya Prabowo maju sebagai kandidat partai Gerindra dalam Pilpres. Menteri pertahanan di kabinet Jokowi saat ini, kalah dalam Pilpres 2014 dan 2019. Dalam survei terakhir, Prabowo masih berada di pemuncak tren elektabilitas mengalahkan dua bacapres lainnya. Walau begitu mantan danjen kopassus ini masih punya sandungan, faktor usia dan keterkaitannya dengan Orba dan keluarga Suharto.
Foto: Grandyos Zafna/Detik.com
Anies Baswedan
Mantan gubernur DKI ini diusung partai NasDem sebagai bacapres jauh hari sebelum dua kandidat lainnya diumumkan. Posisinya masih yang paling lemah, karena dua partai lain, PKS dan PD yang akan berkoalisi mendukung, masih maju mundur. Rekam jejaknya dari pilkada DKI 2017 yang dijuluki pilkada paling intoleran dan sejumlah kegagalan saat memimpin DKI Jakarta, makin memberatkan langkahnya.
Foto: Germain Hazard/DPPI/picture alliance
Ganjar Pranowo
Ketua PDIP Megawati Sukarnoputri sudah resmi mengumumkan gubernur Jawa Tengah ini sebagai bacapres partainya. Ganjar juga didukung satu partai lain yang duduk di DPR, PPP dan dua partai nonDPR, PSI dan Hanura. Sosok Ganjar cukup populer, namun baru-baru ini ia tersandung polemik Piala Dunia U-20, yang menurut beberapa lembaga survei berpengaruh secara signifikan pada tren elektabilitasnya.
Foto: Jafar Umar Zaman/REUTERS
Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD secara resmi ditunjuk oleh PDI-P sebagai bakal cawapres mendampingi capres Ganjar Pranowo pada pilpres 2024. Tahun 2019 lalu, nama Mahfud juga mencuat untuk jabatan capres, tapi dibatalkan pada menit-menit terakhir.
Foto: Kemenko Polhukam RI
Muhaimin Iskandar
Ketua partai PKB yang biasa dipanggil Cak Imin ini juga sudah resmi didapuk sebagai bacawapres mendampingi capres Anies Baswedan. Rekam jejaknya bisa menjadi kendala meraih suara di kalangan NU pendukung Gus Dur, yang menilai ia merebut PKB dari pamannya. Juga kasus "Dus Durian" akan jadi batu sandungan mendulang suara.
Foto: Ajun Ally/Pacific Press/picture alliance
Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka (36), anak sulung presiden Joko Widodo, yang saat ini menjadi walikota Solo, pada menit terakhir pendaftaran paslon di KPU didapuk menjadi bacawapres. Gibran yang sebelumnya menyatakan tetap tegak lurus pada PDIP diusung oleh partai Golkar dan PAN untuk mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024.
Foto: DIKA/AFP/Getty Images
6 foto1 | 6
Menyelisik kasus transaksi mencurigakan Rafael
"Rafael, ya kan. Saya katakan si Mario, anaknya nganiaya itu. Lalu apa, kok orang jahat dan sombong begitu anaknya siapa. Disebut itu anaknya Rafael, 'Rafael itu siapa?'. Ternyata pejabat eselon 3 di Departemen Keuangan," kata Mahfud.
Mahfud menceritakan bagaimana dia menyelisik kasus transaksi mencurigakan yang menyeret Rafael Alun. Mahfud mengatakan kasus dugaan transaksi mencurigakan ratusan miliar yang melibatkan Kementerian Keuangan terungkap buntut pendalaman kasus Mario Dandy itu.
"Coba, saya bilang, lihat daftar kekayaannya. Jalan-jalan transaksi dan laporan kekayaannya. Terus saya dapat dari PPATK, 'Pak ini punya masalah sejak 2012, itu sudah dilaporkan memiliki kekayaan tidak wajar'. Lho kok ini diam, tidak bergerak," katanya.
"Itu si Rafael itu yang anaknya nganiaya orang itu. Bapaknya sudah dilaporkan pencucian uang sejak 2012. Lalu ribut orang, dibuka, 'Oh iya ya, 2012'. Lalu diselidiki lagi hartanya ketemu yang smapai Rp 500 T kan pada akhirnya itu. Nah kalau saya ndak teriak, nggak kebuka," lanjutnya.
Koruptor Paling Tamak Dalam Sejarah
Hampir tidak ada diktatur di dunia yang tidak menilap uang negara. Tapi ketika sebagian puas dengan vila atau jet pribadi, yang lain rakus tanpa henti. Berikut daftar koruptor yang paling getol mengumpulkan uang haram
Foto: AP
#1. Soeharto, Indonesia
Selama 32 tahun berkuasa di Indonesia, Suharto dan keluarganya diyakini menilap uang negara antara 15 hingga 35 miliar US Dollar atau sekitar 463 trilyun Rupiah. Jendral bintang lima ini lihai menyembunyikan kekayaannya lewat berbagai yayasan atau rekening rahasia di luar negeri. Hingga kini kekayaan Suharto masih tersimpan rapih oleh keluarga Cendana
Foto: picture alliance/CPA Media
#2. Ferdinand Marcos, Filipina
Ferdinand Marcos banyak menilap uang negara selama 21 tahun kekuasaanya di Filipina. Menurut Transparency International, ia mengantongi setidaknya 10 milyar US Dollar. Terutama isterinya, Imelda, banyak menikmati uang haram tersebut dengan mengoleksi lebih dari 3000 pasang sepatu. Imelda kini kembali aktif berpolitik dan ditaksir memiliki kekayaan sebesar 22 juta USD
Foto: picture-alliance/Everett Collection
#3. Mobutu Sese Seko, Zaire
Serupa Suharto, Mobutu Sese Seko berkuasa di Zaire selama 32 tahun. Sang raja lihai memainkan isu invasi negara komunis Angola untuk mengamankan dukungan barat. Ketika lengser, Mobutu Sese Seko menilap hampir separuh dana bantuan IMF sebesar 12 milyar US Dollar untuk Zaire dan meninggalkan negaranya dalam jerat utang.
Foto: AP
#4. Sani Abacha, Nigeria
Cuma butuh waktu lima tahun buat Sani Abacha untuk mengosongkan kas Nigeria. Antara 1993 hingga kematiannya tahun 1998, sang presiden meraup duit haram sebesar 5 milyar US Dollar atau sekitar 66 trilyun Rupiah. Sesaat setelah meninggal, isterinya lari ke luar negeri dengan membawa 38 koper berisi uang. Polisi kemudian menemukan perhiasan senilai jutaan dollar ketika menggeledah kediaman pribadinya
Foto: I. Sanogo/AFP/Getty Images
#5. Slobodan Milosevic, Serbia
Slobodan Milosevic yang berkuasa di Serbia antara 1989-1997 dan kemudian Yugoslavia hingga 2000 tidak cuma dikenal berkat serangkaian pelanggaran HAM berat yang didakwakan kepadanya, melainkan juga kasus korupsi. Selama berkuasa Milosevic diyakini menilap uang negara sebesar 1 milyar US Dollar atau sekitar 13 trilyun Rupiah.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
#6. Jean-Claude Duvalier, Haiti
Selama 15 tahun kekuasaannya di Haiti, Jean-Claude Duvalier tidak cuma bertindak brutal terhadap oposisi, tetapi juga rajin mengalihkan uang negara ke rekening pribadinya di Swiss. Saat kembali dari pengasingan 2011 silam, Duvalier didakwa korupsi senilai 800 juta US Dollar.
Foto: picture-alliance/AP/Dieu Nalio Chery
#7. Alberto Fujimori, Peru
Alberto Fujimori berkuasa selama 10 tahun di Peru. Buat pendukungya, dia menyelamatkan Peru dari terorisme kelompok kiri dan kehancuran ekonomi. Tapi Fujimori punya sederet catatan gelap, antara lain menerima uang suap dan berbagai tindak korupsi lain. Menurut Transparency International ia mengantongi uang haram sebesar 600 juta US Dollar atau sekitar 8 trilyun Rupiah.
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Dorong ungkapkan kasus Sambo
Begitu pula, sambung Mahfud, dengan kasus Ferdy Sambo yang sempat mencuat di publik. Mahfud mengatakan pembunuhan terhadap Brigadir Yosua Hutabarat dapat terungkap dengan benar setelah ada dorongan penyelidikan dari dirinya.
"Sambo juga. Saya bilang nggak benar tuh masak orang mati cara begitu. Itu bukan tembak-menembak itu pembunuhan, selidiki. Semua orang sudah bicara itu tembak-menembak. Dan Sambo tidak tahu itu tembak menembak dua orang. Tapi saya bilang nggak mungkin, selidiki, selidiki," ujarnya.
"Akhirnya ketemu juga kan. Begitu kadangkala, bukan karena saya sok biar orang tahu, gitu. Begitu saya ngomong dukungan publik mengalir. Kalau dukungan publik mengalir, bisa ngelak? ya kan," lanjutnya.
Iklan
Terima Ribuan Kasus Per Hari
Mahfud mengaku mendapat ribuan laporan per hari dari masyarakat. Dia mengatakan laporan kasus itu masuk melalui media sosial maupun sambungan telepon.
"Sekarang itu saya agak risau juga itu laporan kepada saya itu setiap harinya bisa ribuan masuk. Masuk lewat WA, Twitter, telepon. Nah itu kan tidak bisa saya selesaikan semua," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan sebagian laporan tersebut sebetulnya dapat disampaikan ke aparat setempat. Mahfud mengaku ada kebanggaan tersendiri lantaran ribuan laporan yang diterimanya menunjukkan kepercayaan publik.
"Sebenarnya itu bisa disampaikan setempat ya, tapi ada bilang ini udah lapor tapi nggak ditanggapi. Tapi saya merasa bahwa itu semua masuk ke saya karena orang mengira bahwa saya bisa ngatasi itu. Itu kan suatu kebanggaan tersendiri. Daripada orang nggak percaya kan," katanya.
Mahfud juga meminta maaf kepada masyarakat karena tak semua kasus bisa langsung ditanganinya. "Tapi ya mumpung kamu tanya itu, mumpung kita bicara ini saya minta maaf ke masyarakat tidak semua laporan bisa saya tangani. Karena apa, karena saya ini menteri koordinator bukan menteri teknis," kata dia.