Sejumlah harian internasional menyoroti dengan kritis serangan teror simultan yang dilancarkan di Istanbul. Aksi ini menandai awal dari fase kekerasan baru yang akan melanda dunia.
Iklan
Teror di bandar udara Istanbul yang kembali menyasar "target lunak" yakni para penumpang sipil, menjadi pertanda jelas bahwa fase baru gelombang kekerasan yang dilancarkan kelompok Islamic State - ISIS akan melanda dunia.
Turki kembali diserang aksi teror kelompok fanatik pada momen bersejarah, saat Ankara mendefisnisikan baru strategi politiknya di kawasan bersangkutan. Harian Italia Corriere della Sera dalam tajuknya berkomentar: Serangan teror bunuh diri di bandar udara Istanbul menandai awal fase kekerasan baru kelompok jihadis . Teroris menyasar para wisatawan di saat musim turis yang sebelumnya juga sudah problematis di Turki. Aksi serangan berdarah ini adalah tragedi bagi Turki dan khususnya Istanbul yang tergolong kota terindah sedunia.
Sementara harian liberal kiri Spanyol El Pais yang terbit di Madrid berkomentar: Masalah keamanan yang rumit adalah tantangan berat bagi presiden Recep Tayyip Erdogan. Selain dipengaruhi politik dalam negerinya, politik luar negeri Turki kini juga memainkan peranan penting. Sesaat menjelang serangan teror di bandara Istanbul, Turki mencatat reformasi bersejarah melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel dan Rusia. Erdogan menunjukkan pragmatisme dan kesiapan berdialog. Tapi menyangkut politik dalam negerinya, dua sikap itu tidak terlihat. Kini Ankara juga harus menunjukkan lebih banyak koherensi dalam tema etnis Kurdi, krisis pengungsi dan konflik Suriah. Di bidang ini, Erdogan harus memperluas pragmatismenya. Bagaimanapun juga, Turki memerlukan bantuan dan solidaritas dalam perang melawan teror.
Sementara harian Jerman Osnabrücker Zeitung menulis komentar bernada kritis terhadap Turki terkait sikapnya dalam menangani Islamic State atau ISIS. Teroris Islamic State meninggalkan jejak pembunuhan berdarah amat panjang mulai dari Eropa, Afrika Utara dan kawasan Timur Tengah. Serangan di Istanbul memang tidak menyasar warga Turki. Tapi ini bukan berarti tanda bahaya bisa dicabut. Serangan teror di Paris menjadi buktinya. Sikap lunak Turki selama ini, tidak menindak tegas teroris ISIS karena memandang mereka sebagai mitra dalam perang melawan diktatur Suriah, akan dibalas dengan teror mengerikan. Sekarang bagi Turki jauh lebih penting mulai mengkonsentrasikan kekuatan untuk memberantas Islamic State, dan berusaha menjalin perdamaian dengan separatis Kurdistan PKK.
Juga harian Jerman Kölner Stadtanzeiger menulis komentar senada: Peningkatan keamanan di Jerman, Perancis atau Turki, dalam waktu dekat ini tidak dapat diharapkan. Malahan sebaliknya. Ancaman teror yang makin meningkat. Juga langkah politis tidak akan banyak membantu. Sebab kelompok teroris fundamentalis ini tidak bersedia melakukan dialog apapun. Di bawah situasi perang di kawasan, tidak mungkin dilakukan perundingan damai. Jadi kita harus mengantisipasi, bahwa aksi teror di masa depan akan terus berlanjut seperti sebelumnya.
Serangan Maut Teror Global 2016
Memasuki bulan ke 7 tahun 2016 tercatat rekor serangan teror terbanyak. Ratusan tewas dan cedera. Serangan teror di Baghdad, Ankara dan Brussel catat korban terbanyak.
Foto: Imago/Science Photo Library
Serangan Truk ke Pasar Natal Berlin
Serangan teror mengguncang Jerman di penghujung 2016. 19 Desember 2016 pukul 20:00 Sebuah truk curian ditabrakkan sengaja ke pasar Natal di tengah kota Berlin. Akibat aksi teror ini 12 orang tewas dan 50 lainnya cedera. Teroris pelakunya Anis Amri (24) warga Tunisia yang disebut berafiliasi dengan ISIS ditembak mati polisi Italia 4 hari kemudian saat buron.
Foto: Reuters/F. Bensch
Serangan Truk Maut di Nice
14 Juli 2016 truk maut dengan kecepatan tinggi menabrak kerumunan orang yang sedang menonton pertunjukan kembang dalam rangka perayaan Hari Nasional Perancis di Nice. Lebih dari 84 orang tewas, termasuk sejumlah besar anak. Pengemudi truk dikenal polisi tetapi tidak dikategorikan mungkin melaksanakan serangan.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Pemboman Brussels: 22 Maret
Serangan bom bunuh diri terkoordinasi di bandara Brussels dan stasiun trem Maelbeek dekat markas Uni Eropa di ibukota Belgia, menewaskan sediktnya 34 orang dan melukai lebih 300 lainnya. Para pelakunya anggota jaringan Islamic State-ISIS di Eropa.
Foto: Reuters/F. Lenoir
Serangan Teror Simultan Arab Saudi: 4 Juli
Tiga serangan bunuhdiri mengguncang tiga kota di Arab Saudi, yakni di Jeddah, Madinah dan Qatif. Laporan resmi menyebut 4 anggota polisi di dekat mesjid Nabawi di Madinah tewas bersama pelaku yang meledakkan ikat pinggang bom. Islamic State diduga keras berada di balik serangan di negara pusat Islam Sunni itui.
Foto: Reuters
Serangan Bom Baghdad: 3 Juli
Sedikitnya 215 orang tewas dan lebih 200 cedera dalam sebuah serangan teror di pusat perbelanjaan Karrada di kawasan pemukiman kaum Syiah di ibukota Irak, Baghdad di penghujung bulan Ramadhan. Teroris Islamic State lagi-lagi dituduh jadi dalang serangan berdarah ini.
Foto: Reuters/Khalid al Mousily
Pembantaian di Dhaka: 2 Juli
Aksi penyanderaan dan pembunuhan terarah yang diakhiri baku tembak dengan aparat keamanan di sebuah cafe di ibukota Bangladesh, Dhaka menewaskan 28 orang. Rinciannya: 20 korban tewas adalah pebisnis asing yang disandera, 2 korban lainnya polisi dan sisanya 6 pelaku teror. ISIS mengaku bertanggung jawab, tapi klaim ini dibantah oleh pemerintah Bangladesh.
Foto: Getty Images/AFP
Bandara Ataturk Istanbul: 28 Juni
Sedikitnya 45 tewas dan ratusan cedera akibat serangan bom bunuh diri simultan yang dilancarkan tiga orang pelaku di bandara Ataturk. Pemerintah di Ankara menuding Islamic State-ISIS sebagai dalang serangan teror kesekian kalinya yang menerpa kota metropolitan Turki berpenduduk terbanyak itu.
Foto: Getty Images/AFP/O. Kose
Bom Bunuh Diri Lahore: 27 Maret
Serangan bom bunuh diri di Lahore, Pakistan yang menyasar taman bermain anak-anak saat perayaan Paskah tewaskan sedikitnya 72 orang dan 200 lainnya cedera. Banyak korban anak-anak dan perempuan Muslim. Taliban nyatakan bertanggung jawab. Motivnya, kebencian terhadap orang yang rayakan libur Paskah.
Foto: picture alliance/dpa/R. Dar
Bom Mobil Ankara: 13 Maret
Ankara kembali berdarah. Sebuah mobil yang dimuati bom meledak di kawasan pusat keramaian ibukota Turki ini. Sedikitnya 37 orang tewas dan 127 cedera. Kelompok separatis Kurdistan Freedom Falcons kembali nyatakan bertanggung jawab atas serangan teror itu.
Foto: Reuters/U. Bektas
Serbuan di Grand-Bassam: 13 Maret
Kelompok bersenjata yang terkait Al Qaida di kawasan Maghreb menyerbu Hotel Etoile du Sud di Grand Bassam, Pantai Gading. Sedikitnya 18 orang tewas dan 33 cedera. Hotel yang diserbu adalah hunian pekerja ahli asing di negara Afrika Barat itu.
Foto: Reuters/L. Gnago
Serangan Bom Mobil Mogadishu: 26 Februari
Pelaku serangan bunuh diri menabrakkan mobil berisi bom ke sebuah Hotel di distrik Hamarweyne, ibukota Somalia, Mogadishu. Setelah itu penyerang bersenjata api menyerbu gedung Hotel. Sedikitnya 15 tewas dan puluhan cedera. Pelakunya: militan afilisi kelompok teror Al Shabab.
Foto: Reuters/F. Omar
Bom Ankara: 17 Februari
Turki kembali diguncang serangan teror. Sebuah konvoi bus militer di ibukota Ankara diserang bom saat jam sibuk di petang hari . Akibatnya 29 tewas, kebanyakan anggota militer, dan 60 lainnya cedera. Kelompok separatis Kurdistan Freedom Falcons nyatakan bertangung jawab atas serangan teror itu.
Foto: Reuters/Ihlas News Agency
Ouagadougou Splendid Hotel: 15 Januari
Sehari setelah serangan Jakarta, serangan teror melanda Ouagadougou, ibukota Burkina Faso. Splendid Hotel yang sebagian besar dihuni warga asing diserang. Sedikitnya 23 orang dari 18 negara tewas dan puluhan cedera. Operasi militer bersama Perancis berhasil membebaskan puluhan sandera. Pelaku serangan: kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaida.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Elsen
Serangan Teror Jakarta: 14 Januari
Hanya terpaut dua hari, sebuah serangan teror mengguncang Jakarta. Beberapa pelaku meledakkan sejumlah bom dan terlibat baku tembak dengan polisi di ibukota Indonesia. Akibat serangan, 8 orang tewas dan 24 cedera. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Serangan Bom Istanbul: 12 Januari
Memasuki tahun 2016, dunia sudah diguncang serangan teror. Sebuah serangan bom bunuh diri di kawasan turis di Istanbul, Turki, tewaskan 13 orang dan lukai puluhan lainnya. Kebanyakan korban tewas adalah turis asing. Pelaku serangan: Nabil Fadli, warga Suriah pendukung Islamic State (ISIS).