Teror Paskah: Hampir 300 Tewas, Sosial Media Diblokir
22 April 2019
Sri Lanka masih mengalami syok dari gelombang serangan teror terburuk sejak perang saudara berakhir satu dekade lalu. Ratusan orang tewas setelah serangkaian bom meledak hari Minggu (21/4).
Iklan
Otoritas Sri Lanka hari Senin (22/4) menyatakan sedikitnya 290 orang tewas dalam rangkaian serangan bom hari Minggu (21/4) dan lebih 500 lainnya luka-luka.
Bom meledak di beberapa gereja ketika ibadah Paskah sedang berlangsung dan di beberapa hotel yang populer di kalangan warga asing. Serangan teror itu merupakan aksi kekerasan terburuk di Sri Lanka sejak berakhirnya perang saudara 10 tahun lalu.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi polisi mengatakan mereka telah menangkap 13 warga Sri Lanka sehubungan dengan aksi teror tersebut.
Investigasi awal mengindikasikan bahwa pelaku bom bunuh diri melakukan setidaknya tiga serangan. Media Sri Lanka memberitakan, sepuluh hari sebelumnya sudah beredar peringatan dari dinas rahasia negara itu kepada pihak-pihak terkait bahwa ada ancaman serangan teror kelompok militan Islam terhadap gereja-gereja.
Namun Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe kepada media mengatakan, dia tidak tahu-menahu soal peringatan itu. Pemerintah mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan adanya peringatan intelijen yang diabaikan oleh dinas keamanan.
Jam malam dicabut
Hari Senin pihak berwenang mencabut jam malam yang sebelumnya diberlakukan dan mengatakan, mereka berhasil menjinakkan bom rakitan yang ditemukan di bandara internasional Kolombo.
Rangkaian serangan teror itu menimbulkan kekhawatiran akan timbulnya kembali kekerasan komunal yang sering melanda negara itu. Polisi melaporkan pada Minggu malam (21/4) bahwa sebuah masjid di barat laut menderita serangan bom bensin dan dua toko milik Muslim di barat menjadi sasaran aksi pembakaran.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan akan "bekerja sangat intensif" untuk mencari tahu apakah ada warga negara Jerman yang terbunuh atau terluka. Setidaknya 27 warga asing diberitakan tewas dalam serangan teror itu, di antaranya warga Amerika Serikat, Jepang dan India.
Pemblokiran media sosial
Pihak berwenang Sri Lanka memblokir layanan media sosial Facebook, WhatsApp dan Instagram hari Senin (22/4) dengan alasan untuk menghentikan penyebaran "laporan berita-berita palsu" di berbagai platform mengenai serangan Minggu Paskah.
Pihak berwenang mengatakan pemblokiran akan dilakukan sampai ada kesimpulan cukup jelas dari penyelidikan atas rangkaian serangan bom itu. Pemblokiran juga diberitakan terjadi pada YouTube dan Snapchat, namun tidak pada Twitter.
Langkah itu bukan yang pertama kali dilakukan pemerintah Sri Lanka. Bulan Maret 2018 pemerintah juga memberlakukan pemblokiran media sosial selama seminggu karena khawatir bahwa platform media sosial akan digunakan untuk menggerakkan kekerasan anti-Muslim di wilayah tengah negara itu.
hp/ml (afp, rtr, ap)
Teror di Hari Paskah
Minggu 21 April 2019 adalah Hari Paskah berdarah di Sri Lanka. Menurut laporan terakhir, sedikitnya 290 orang tewas setelah terjadinya serangan teror atas beberapa gereja dan hotel.
Foto: Getty Images/AFP/I. S. Kodikara
Serangan besar-besaran
Foto menunjukkan pintu utama hotel mewah Shangri-La di ibukota Sri Lanka, Kolombo, porak-poranda akibat ledakan bom. Ini salah satu hotel yang jadi sasaran serangan teror. Melihat jumlah korban tewas, serangan di enam lokasi itu disebut serangan terbesar di Sri Lanka sejak 2009.
Foto: Getty Images/AFP/I. S. Kodikara
Serangan terhadap sektor perekonomian
Di Sri Lanka turisme berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Serangan Minggu 21 April berdampak parah bagi sektor wisata. Shangri-La memiliki lebih dari 500 kamar dan 41 apartemen. Pengoperasian hotel sebagaimana normalnya kini tidak mungkin lagi dilakukan. Hotel lain yang jadi sasaran di Kolombo adalah Cinnamon Grand dan Kingsbury.
Foto: picture-alliance/AA/C. Karunarathne
Penyelidikan di lokasi serangan
Polisi mencari petunjuk di bangunan Shangri-La yang porak poranda. Sri Lanka memiliki sejarah yang penuh kekerasan. Tetapi setelah berakhirnya perang saudara tahun 2009, situasi keamanan di sana terus membaik. Setelah serangan Minggu Paskah, Departemen Luar Negeri Jerman kembali mempertajam peringatan bagi warganya yang akan pergi ke negara itu.
Foto: Getty Images/AFP/I. S. Kodikara
Gereja Santo Antonius
Penyerang juga menyasar tiga gereja, di mana sedang berjalan ibadahPaskah. Di kawasan Kochcikade, Kolombo, gereja Santo Antonius menjadi sasarannya. Dua gereja lain berlokasi di Negombo dan di Batticaloa.
Foto: picture-alliance/AA/C. Karunarathne
Ledakan mematikan
Segera setelah ledakan, sekitar 160 orang dilarikan ke rumah sakit dari Santo Antonius. Foto: pagung Bunda Maria yang terbelah dua akibat ledakan.
Foto: Reuters/D. Liyanawatte
Siapa pelakunya?
Sebuah ambulans tampak ketika dikerahkan ke gereja Santo Antonius. Sampai sekarang belum ada pihak yang menyatakan diri bertanggungjawab atas serangan. Tetapi beberapa waktu terakhir ini ada laporan tentang konflik antara estrimis Islam dan Buddha. Mayoritas warga Sri Lanka beragama Buddha.
Foto: Getty Images/AFP/I. S. Kodikara
Langkah perlindungan keamanan
Setelah serangan, keamanan di seluruh negeri ditingkatkan. Minggu malam ditetapkan larangan keluar, tetapi dicabut kembali Senin pagi. Pemerintah juga memblokir akses ke media sosial mulai hari ini selama seminggu dengan alasan, agar tidak ada desas-desus yang menyebar.
Foto: Reuters/D. Kiyanawatte
"Pemandangan mengerikan"
Lebih dari 500 orang luka-luka akibat serangan, dan dirawat di rumah sakit. Menteri Harsha de Silva menyebut situasi di lokasi serangan "pemandangan mengerikan". Di salah satu gereja, ditemukan banyak bagian tubuh yang berserakan. PM Ranil Wickremesinghe mengatakan, serangan jelas ditujukan untuk menggoyahkan stabilitas negara.
Foto: Reuters/D. Liyanawatte
Menghibur saat duka
Seluruh dunia mengecam serangan. Pernyataan turut berduka cita antara lain berdatangan dari pemerintah Jerman, India dan Selandia Baru. Paus Fransiskus memperingati kematian para korban serangan. Sementara perwakilan dari agama-agama lain mengutuk serangan. Foto: tiga pastur sedang memasuki gereja Santo Antonius yang dijaga ketat. (Ed.: ml/hp)