1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Teroris Bom Madrid Divonis Berat

1 November 2007

Kelompok ekstremis amat mudah meniru dan melancarkan cara-cara teror Al Qaida.

Vonis hukuman penjara amat berat kepada para pelaku serangan teror bom di Madrid tiga setengah tahun lalu, yang menewaskan hampir 200 orang dan melukai lebih 1.800 orang dikomentari dalam tajuk harian-harian internasional. Masih banyak yang kecewa dengan vonis tsb, karena tidak menunjukkan dengan jelas, apakah masih ada dalang intelektual di belakang aksi teror mengerikan tsb? Harian Italia Corriere della Sera yang terbit di Milan berkomentar : Vonis Madrid masih mencuatkan pertanyaan, siapa sebenarnya dalang intelektual dari serangan teror brutal itu? Terdapat berbagai elemen penting yang menentukan dalam penyidikan, yang tidak mencukupi untuk mengidentifikasikan keberadaan orang di belakang layar tsb. Mungkin saja ia cukup hebat melakukan penyamaran. Atau mungkin memang tidak ada tokoh kuncinya. Sebab dalam jaringan teroris bergaya Al Qaida memang nyaris tidak ada jenjang hierarki.

Sementara harian Inggris The Times yang terbit di London menyoroti kaitan teror Madrid dengan ideologi ekstrimis yang kini semakin mengimbas kaum muda Muslim. Proses pengadilan memang tidak membuktikan adanya kaitan langsung antara serangan teror di Madrid dengan jaringan Al Qaida. Akan tetapi terlihat jelas, kelompok ekstrimis dengan mudah meniru dan melaksanakan gaya serangan pembunuhan massal model Al Qaida. Serangan teror di Madrid itu, hendaknya membangkitkan kewaspadaan Eropa akan adanya ancaman dari kelompok yang menyalahgunakan agama sebagai kendaraan politik. Teror Madrid bukan hanya menunjukkan, betapa pentingnya kewaspadaan serta kerjasama lebih baik diantara para petugas keamanan. Melainkan juga membuktikan, ideologi kebencian tidak mengenal perbatasan negara.

Harian Swiss Tages-Anzeiger yang terbit di Zürich dalam tajuknya menulis : Proses pengadilan di Madrid itu memiliki efek penyembuhan bagi warga Spanyol. Para hakim membuat gambaran yang jelas dari aksi teror tanggal 11 Maret 2004. Delapan tersangka dibebaskan dan yang lainnya dihukum amat berat, melebihi tuntutan jaksa. Tentu saja di Spanyol masih ada kelompok yang tetap berpegang teguh pada teori komplotan busuk. Tapi sekarang partai oposisi terbesar dan harian politik kedua terbesar di Spanyol, El Mundo, tidak lagi setiap hari menguji kecerdasan publik di Spanyol, dengan teori konspirasinya.

Dan terakhir harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung dalam tajuknya berkomentar : Spanyol adalah negara barat pertama, yang berhasil menuntaskan proses pengadilan berat berlandaskan hukum dan undang-undang, terhadap para terdakwa teroris Islam. Sejauh ini, baik AS setelah serangan teror 11 September 2001 maupun Inggris setelah serangan teror 25 Juli 2005, tidak berhasil menggelar proses pengadilan berdasarkan bukti-bukti yang kokoh. Pengadilan Spanyol melakukan yang terbaik, dengan transparansi dan didukung bukti kuat, dapat menjatuhkan vonis hukuman berat terhadap para pelaku teror yang fanatik beserta para pembantunya.