Trump Puas Paus Baru dari Amerika
9 Mei 2025
Amerika Serikat
Presiden AS Donald Trump menyebutkan penunjukkan paus kali ini adalah "kehormatan besar" bagi Amerika Serikat karena Robert Francis Prevost, telah terpilih sebagai "Paus Amerika pertama."
Trump menanti-nantikan kesempatan untuk bertemu dengan Paus Leo XIV. "Ini akan menjadi momen yang sangat berarti," tulis Trump di wadah layanan onlinenya, Truth Social.
Wakil Presiden AS JD Vance menambahkan, "Saya yakin jutaan umat Katolik Amerika dan umat Kristen lainnya akan berdoa untuk keberhasilan beliau dalam memimpin gereja."
Peru
Presiden Peru, Dina Boluarte, menyebut pemilihan paus baru yang telah lama berkarya sebagai misionaris di negara Amerika Selatan itu sebagai "sejarah bagi Peru."
"Seorang paus dengan jiwa Peru akan memimpin gereja." Robert Francis Prevost juga menyandang kewarganegaraan Peru pada tahun 2015, yang membuatnya berkewarganegaraan ganda.
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyerukan untuk melanjutkan kerja sama antara PBB dan Vatikan, "untuk membangun dunia yang adil dan berkelanjutan bagi semua."
Pemilihan paus ini berlangsung pada saat yang tepat, ketika "dunia sangat membutuhkan suara-suara vokal untuk perdamaian, keadilan sosial, martabat manusia, dan kasih sayang."
Jerman
Kanselir Jerman Friedrich Merz mengucapkan "banyak kekuatan, kesehatan, dan berkah Tuhan" kepada penerus Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April 2025.
Warga Jerman memandang "dengan keyakinan dan harapan positif" terhadap kepemimpinan Paus Leo XIV, tulis sang kanselir Jerman itu di platform internet X.
Sementara itu Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatasnamakan Jerman. mengirimkan "ucapan berkat yang tulus" kepada paus yang baru: "Semoga pengalaman pribadi Anda sebagai pembangun jembatan antara Amerika Serikat dan negara-negara Amerika Latin membantu Anda untuk mendengarkan kekhawatiran dan harapan umat manusia di seluruh dunia," demikian isi surat ucapan selamat Steinmeier.
Uni Eropa (UE)
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan UE António Costa juga mengucapkan selamat kepada paus yang baru.
Mereka berharap, ia akan menginspirasi dunia "dengan komitmennya terhadap perdamaian dan dialog," tulis von der Leyen dan Costa dalam pernyataan bersama.
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pemilihan paus ini sebagai "momen bersejarah bagi Gereja Katolik."
Ia berharap "kepemimpinan baru ini membawa perdamaian dan harapan," tulis Macron di media sosial X.
Polandia
Presiden Polandia Andrzej Duda menyatakan kesiapan Warsawa untuk "memperkuat ikatan unik" antara Polandia dan Gereja Katolik—"dalam nama nilai-nilai bersama, tanggung jawab untuk kesejahteraan bersama, dan penguatan perdamaian di dunia."
Italia
Kepala pemerintahan Italia Giorgia Meloni memuji pidato pertama Paus Leo XIV di balkon Basilika Santo Petrus sebagai "seruan yang kuat untuk perdamaian, persaudaraan, dan tanggung jawab."
Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyj menulis di X bahwa ia berharap bahwa di bawah kepemimpinan Paus Leo XIV, Vatikan akan terus "memberikan dukungan moral dan spiritual" kepada Ukraina, "untuk mencapai perdamaian yang abadi."
Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dalam surat ucapan selamat yang disebarkan oleh Kremlin, bahwa ia yakin, "dialog konstruktif dan kerja sama antara Rusia dan Vatikan akan terus berkembang berdasarkan nilai-nilai Kristen yang menyatukan kita."
Israel
Presiden Israel Isaac Herzog menyerukan untuk "memperluas hubungan antara Israel dan „ serta memperkuat persahabatan antara Yahudi dan Kristen di "Tanah Suci" dan di seluruh dunia."
Palestina
Pemimpin Palestina Mahmud Abbas mengajukan seruan kepada Paus Leo XIV untuk melanjutkan "upaya perdamaian" yang telah dimulai oleh pendahulunya, Paus Fransiskus.
Ia menekankan "pentingnya peran moral, religius, dan politik "Takhta Suci" dalam membela kepentingan yang berkeadilan."
*Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih
Editor: Yuniman Farid