Tersangka Penembakan Massal di Monterey Park Tewas
23 Januari 2023
Tersangka penembakan massal saat perayaan Imlek di Monterey Park, AS ditemukan tewas akibat luka tembak yang ia lakukan sendiri. Motif penembakan yang menewaskan 10 orang itu belum jelas.
Iklan
Seorang pria yang diyakini sebagai pelaku penembakan masal yang menewaskan 10 orang di Monterey Park, Amerika Serikat, ditemukan tewas di dalam sebuah kendaraan, Minggu (22/01).
Ia diduga tewas akibat luka tembak yang ia lakukan sendiri, yang terjadi setelah terlibat baku tembak dengan polisi selama berjam-jam.
Sheriff Los Angeles County Robert Luna pada awalnya hanya mengatakan kepada para wartawan bahwa operasi polisi 'taktis' sedang berlangsung.
Motif di balik penembakan itu juga belum jelas.
Polisi sebut tersangka penembakan adalah seorang pria Asia
Departemen Sheriff Los Angeles County pada hari Minggu (22/01) menggambarkan tersangka sebagai seorang pria Asia. Mereka juga mengaku telah mengantongi nama tersangka, namun belum bisa mengungkapnya ke publik karena dinilai akan mempersulit upaya penangkapan.
Sebelumnya, polisi menggelar operasi besar-besaran untuk memburu pelaku yang melarikan diri usai membunuh 10 orang di sebuah tempat pesta dansa di Monterey Park, dekat Los Angeles, California.
Tempat dansa itu berada di dekat lokasi perayaan Tahun Baru Imlek yang dihadiri ribuan orang dan merupakan salah satu area terbesar di California Selatan.
Komunitas di Monterey Park yang didominasi orang Asia, hanya berjarak delapan mil dari sebelah timur pusat kota Los Angeles. Mereka terguncang akibat berita penembakan tersebut, sehingga perayaan Tahun Baru Imlek yang rencana akan digelar hari Minggu (22/01) dibatalkan.
Rekam Kasus Penembakan Massal di AS
Aksi penembakan di Sekolah Dasar di Texas yang menewaskan 19 anak sekolah dan dua guru menjadi catatan buruk terakhir dalam rangkaian peristiwa penembakan massal di AS.
Foto: Reuters
Uvalde, Texas 2022
Seorang remaja pria berusia 18 tahun menembak mati sedikitnya 19 anak sekolah dan dua guru setelah menyerbu sebuah sekolah dasar di Texas pada 24 Mei 2022. Inilah serangan terbaru dari rangkaian pembunuhan massal di Amerika Serikat dan merupakan aksi penembakan sekolah terburuk di negara itu dalam hampir satu dekade.
Foto: Marco Bello/REUTERS
Buffalo, New York 2022
10 orang tewas ketika seorang pelaku menembakkan senjata di sebuah supermarket di New York pada 15 Mei 2022. Tiga orang lainnya luka-luka.
Foto: Scott Olson/Getty Images
Oxford Township, Michigan 2021
Seorang remaja pria berusia 15 tahun melakukan penembakan di sebuah sekolah di negara bagian Michigan pada 30 November 2021 dan menewaskan tiga pelajar.
Foto: Todd McInturf/AP Photo/picture alliance
Las Vegas, Nevada 2017
Penembakan yang terjadi pada 1 Oktober 2017 saat konser musik berlangsung di Las Vegas dilaporkan menyebabkan sedikitnya 58 orang meregang nyawa dan lebih dari 400 lainnya terluka.
Foto: Getty Images/D. Becker
Orlando, Florida 2016
Akhir pekan pada pertengahan bulan Juni 2016 menjadi saat paling mencekam bagi para pengunjung kelab malam gay Pulse Orlando, saat Omar Mateen mengarahkan senjata AR-15. Pria yang mengaku kepada 911 sebagai simpatisan ISIS tersebut membunuh 50 orang dan menyebabkan 53 lainnya terluka. Omar Mateen tewas saat baku tembak dengan polisi terjadi.
Foto: Reuters/C. Allegri
San Bernardino, California 2015
Insiden penembakan pada awal Desember 2015 itu terjadi di Inland Regional Center. Saat kejadian ada lebih dari ratusan orang di dalam gedung. Sebanyak 14 orang tewas dan 18 lainnya terluka di tangan pasangan suami istri berlatar belakang Pakistan, Syed Rizwan Farook dan Tashfeen Malik.
Foto: Getty Images/D. McNew
Sandy Hook, Connecticut 2012
Sebanyak 27 orang tewas dalam insiden penembakan di SD Sandy Hook di Newtown, Connecticut, 20 diantaranya anak-anak. Tersangka bernama Adam Lanza (20 tahun) terlebih dulu membunuh ibunya, guru TK di Sandy Hook.
Foto: Reuters
Aurora, Colorado 2012
Seorang pria melepaskan tembakan saat pemutaran perdana tengah malam film The Dark Knight Rises di sebuah bioskop di Colorado. Insiden ini menewaskan 12 orang dan melukai 58 lainnya. Pelaku diketahui bernama James Holmes, pemuda putus kuliah yang berusia 24 tahun. Kasus ini memicu perdebatan kontroversial mengenai kepemilikan senjata api di Amerika.
Foto: picture-alliance/dpa
Binghamton, New York 2009
Seorang pria bersenjata menyandera sedikitnya 40 orang di pusat imigrasi di Binghamton, New York, sebelum akhirnya membunuh 13 orang sanderaannya. Pelaku bernama Jiverly Voong (41 tahun) menembak dirinya ketika dikepung aparat keamanan.
Foto: AP
Virginia Tech, Virginia 2007
Mahasiswa asal Korea Selatan, Cho Seung-Hui, adalah pelaku penembakan di ruang kuliah Insitut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia. Sebelum melakukan penembakan di ruang kelas, pelaku menembak dua mahasiswa di asrama kampus. Sebanyak 32 orang termasuk pelaku dan seorang mahasiwa asal Indonesia, Partahi Lumbantoruan menjadi korban tewas. (ts/vlz/hp/ha)
Foto: AP
10 foto1 | 10
Kronologis penembakan
Penembakan dilaporkan terjadi setelah pukul 22.00 (atau sekitar pukul 06.00 GMT).
Menurut Sheriff Los Angeles County Robert Luna, 10 orang dinyatakan tewas di tempat kejadian.
Sekitar 30 menit setelah penembakan itu, seorang pria bersenjata dilaporkan memasuki Lai Lai Ballroom, yang berjarak sekitar 3 mil (4,8 kilometer) dari lokasi penembakan di Monterey Park.
Polisi meyakini kedua peristiwa tersebut saling berkaitan.
Pengawas Kota Los Angeles Kenneth Mejia mengatakan dalam sebuah cuitan, "Hati kami tertuju pada mereka yang kehilangan orang yang dicintai malam ini di kota tetangga kami, Monterey Park, tempat penembakan massal yang baru saja terjadi."
Tragedi ini menandai pembunuhan massal kelima di Amerika Serikat tahun ini, menurut database The Associated Press/USA Today tentang pembunuhan massal di AS.