Terungkap, Taktik dan Strategi Jokowi Redam Anjloknya Rupiah
29 September 2015
Pemerintahan Jokowi menggulirkan Paket Stimulus II untuk menopang nilai tukar Rupiah yang terus melemah. Mampukah Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, bangkit lagi?
Iklan
Indonesia hari Selasa akan mengumumkan Paket Stimulus II yang ditujukan untuk meredam anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar. Situasi itu menyulitkan banyak pengusaha industri dan manufaktur Indonesia, karena mereka mengimpor sebagian besar bahan mentah dan material dari luar negeri.
Kelalaian Indonesia membangun industri dalam negerinya selama 70 tahun merdeka membuat perekonomian Indonesia sangat rentan terhadap gerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Karena hampir semua cabang industri dan manufaktur mengimpor sebagian besar bahan mentah dan material dari luar negeri, membubungnya nilai tukar dolar AS membuat mereka kewalahan.
Presiden Joko Widodo dan tim ekonominya bertekad menanggulangi situasi ini dengan memperkenalkan langkah-langkah terbarunya, demikian disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution.
Pengawasan pasar dan pelonggaran transaksi dolar
Salah satu bagian penting dari Paket Stimulis II adalah memonitor pasar uang dan gerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Pemerintah ingin melonggarkan persyaratan transaksi dolar dan memberi insentif baru bagi para eksportir yang mau menyimpan dana dolarnya di bank-bank lokal.
Selain itu, pemerintahan Jokowi juga akan meninjau lagi daftar bidang-bidang sektor industri yang selama ini diregulasi dan tidak bisa dikuasai investor asing. Daftar itu dikenal sebagai "negative investnment list" atau daftar investasi negatif.
Dalam dua tahun terakhir, kalangan investor bersikap makin ragu-ragu menanamkan modalnya di Indonesia, sementara Presiden Joko Widodo juga menghadapi penentangan keras dari partainya sendiri, PDIP.
Pedagang mulai kewalahan
"Saya tidak berhap banyak", kata seorang pedagang saham di Jakarta. "Beberapa kebijakan memang menjanjikan insentif untuk mendongkrak pemasukan devisa, mungkin juga ada pembebasan pajak. Tapi ini hanya akan berdampak dalam jangka panjang."
Indeks saham di pasar bursa Jakarta turun 21 persen sepanjang tahun ini, sementara nilai tukar Rupiah turun sekitar 16 persen. Ini adalah angka terburuk di kawasan Asia, selain Ringgit Malaysia..
Sebelumnya pemerintahan Jokowi telah meluncurkan Paket Stimulus I, antara lain lewat penyederhanaan prosedur perijinan dan perdagangan, pemotongan birokrasi dan berbagai kemudahan bagi investor yang mau menanam modal di Indonesia. Kebijakan itu juga mempermudah warga asing untuk membuka rekening bank di Indonesia.
Inilah Raja Bangkrut di Dunia
Indonesia pernah empat kali alami kebangkrutan, terutama sejak 1998. Tapi negara lain pernah mengalaminya hingga 11 kali. Inilah negara-negara yang paling sering bangkrut di dunia menurut catatan mingguan Der Spiegel.
Foto: Fotolia/Stefan Delle
Venezuela
Bersama Ekuador, Venezuela adalah negara yang paling sering alami kebangkrutan. Pertama kali karena perang 1826, negeri kaya minyak ini dinyatakan pailit sebanyak sepuluh kali. Terakhir Venezuela bangkrut tahun 2004 lantaran jatuhnya harga minyak, situasi politik di bawah Hugo Chavez dan tingginya arus dana keluar menyusul rendahnya kepercayaan investor.
Foto: REUTERS
Ekuador
Serupa dengan negeri jirannya, Ekuador bangkrut pertama kali saat perang kemerdekaan tahun 1926. Sejak itu negara yang banyak bergantung dari ekspor minyak dan produk pertanian ini mengalami pailit sebanyak sembilan kali. 2008 silam perekonomian Ekuador menyusut berkat krisis keuangan yang berkecamuk di dunia.
Sembilan kali dalam sejarahnya perekonomian Brasil ambruk. Tahun 1930-an negeri ini bangkrut dua kali akibat revolusi dan situasi politik yang bergolak. Pada dekade 1960an perekonomian Brasil juga dua kali ambruk lantaran situasi politik, kudeta militer dan kebijakan ekonomi nasionalistik yang menjadi bumerang. Terakhir negeri samba pailit pada tahun 1983 sebagai buntut resesi global.
Foto: AFP/Getty Images/Y. Chiba
Chile
Chile yang telah sembilan kali bangkrut banyak bereksperimen dengan perekonomiannya selama satu abad terakhir. Ada masanya ketika industrialisasi yang dipaksakan memukul sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi. Sejak dekade 1960- hingga 1980an, Chile mengalami enam kali pailit, hingga terakhir tahun 1983 sebagai buntut reformasi neoliberal yang dijalankan oleh rejim militer.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Trueba
Costa Rica
Negara kecil di tepi laut Karibia ini pernah sembilan kali bangkrut sepanjang sejarahnya. Pada dekade 1980an, Kosta Rika bahkan tiga kali menyatakan diri pailit. Amerika Serikat dan Dana Moneter Internasional saat itu menyuntikkan tiga miliar US Dollar buat memompa perekonomian. Setelah melalui berbagai reformasi, Kosta Rika kini termasuk negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di Amerika
Foto: picture alliance/Robert Harding World Imagery
Spanyol
Perekonomian Spanyol ambruk sebanyak delapan kali selama abad ke-19. Pemicunya adalah berakhirnya era kolonialisme. Spanyol yang kehilangan wilayah jajahannya, kewalahan menghadapi pengeluaran negara yang melonjak. Pada krisis zona Euro, Spanyol pun nyaris menghadapi kebangkrutan. Namun berbeda dengan Yunani, pemerintah di Madrid sukses menjalankan program pengetatan anggaran.
Foto: picture alliance/Bildagentur-online/Ohde
Jerman
Tidak ada negara lain yang lebih sering bangkrut karena perang ketimbang Jerman. Sepanjang sejarahnya negara di jantung Eropa ini pernah delapan kali mengalami pailit. Pengecualian muncul tahun 1932, ketika Jerman mengaku pailit menyusul depresi besar yang mendekap Eropa.