Metode tes darah terbaru ini mampu deteksi lebih 50 tipe kanker serta lokasi tumor dalam tubuh. Tes itu juga bisa identifikasi jenis tumor berbahaya pada stadium dini.
Iklan
Tes darah yang mampu mendeteksi 50 jenis kanker itu akan membantu para dokter mengobati pasien pada stadium lebih dini, demikian ditunjukkan riset terbaru. Metode tersebut sudah digunakan melacak 50 jenis kanker, termasuk varian mematikan seperti kanker pankreas, kanker rahim, kanker usus dan kanker otak.
Para ilmuwan mengatakan, metodenya bahkan dapat mendeteksi mutasi kanker sebelum gejalanya muncul. Juga bisa melacak tumor yang sangat berbahaya, yang biasanya tidak terdeteksi. Tes itu melacak indikator, berupa perubahan pada DNA sel kanker yang mati yang masuk ke dalam darah disaat selubung luar penyakit itu terurai.
Temuan yang dilaporkan dalam Annals of Oncology itu menurut para ilmuwan, prosedurnya sangat bagus untuk mendeteksi kanker pada stadium perkembangan lebih lanjut. Akan tetapi, penulis laporan ilmiah itu juga menegaskan, penelitian lebih lanjut bisa menunjukan hasil metode tes yang dapat mendiagnosa kanker pada stadium yang jauh lebih dini.
Rahasia Lawan Kanker dengan Bumbu Tepat
Indonesia punya banyak rempah-rempah yang membuat makanan jadi enak. Di samping itu sejumlah rempah-rempah mengandung rahasia berupa manfaat untuk melawan kanker, dan mengurangi sakit selama terapi.
Foto: Imago/Science Photo Library
Jahe
Jahe sudah lama digunakan untuk mengobati flu sampai sakit perut. Jahe bisa digunakan dalam bentuk segar atau dikeringkan, atau juga bubuk. Menambahkan jahe pada makanan atau menikmati produk mengandung jahe, bisa menenangkan perut saat pengobatan dan terapi untuk melawan kanker, di samping menggunakan obat anti mual dari dokter.
Foto: Fotolia/kostrez
Kunyit
Kunyit membuat warna kuning dan menyumbangkan aroma serta rasa istimewa pada makanan. Sejauh ini sudah ada riset yang membuktikan, kunyit bisa mencegah dan membantu perawatan beberapa jenis kanker seperti kanker usus dan kanker kulit. Tapi penelitian lebih menyeluruh masih harus dilakukan.
Foto: picture-alliance/Arco Images GmbH
Cabe Merah
Cabe merah mengandung capsaicin, yang bisa membantu mengatasi nyeri. Jika capsaicin digunakan pada kulit, ia menyebabkan terbentuknya molekul kecil yang disebut "substance P". Jika digunakan teratur, molekul yang digunakan sel saraf untuk berkomunikasi ini bisa bertambah jumlahnya dan berefek mengurangi nyeri. Tapi untuk penggunaan secara tepat sebaiknya berkonsultasi dengan dokter pakar kanker.
Foto: Colourbox
Bawang Putih
Bawang putih mengandung kadar belerang atau sulfur dalam jumlah besar juga sejumlah kandungan unsur lain yang baik bagi kesehatan. Menurut sejumlah riset, konsumsi bawang putih bisa kurangi risiko kanker pada usus, perut, pankreas dan payudara. Bawang putih bisa dorong pencegahan kanker dengan cegah infeksi, kurangi pembentukan zat yang menguntungkan sel kanker dan mendorong regenerasi sel.
Foto: Colourbox/Nataliya Hora
Pepermin
Menurut catatan sejarah, khasiat pepermin sudah diketahui sejak ribuan tahun lalu. Tumbuhan ini terutama membantu mengatasi masalah pada pencernaan, keram pada perut dan diare. Jika pengobatan terhadap kanker atau terapi kanker menyebabkan gangguan pada perut, minum teh pepermin bisa membantu mengurangi gangguan itu. Foto: secangkir teh dengan daun pepermin (kanan).
Foto: Fotolia/Heike Rau
Camomile
Khasiat camomile bagi kesehatan juga sudah lama diketahui. Camomile bisa menolong orang yang mengalami gangguan tidur, jika dimium menjelang tidur. Jika dikumur, camomile juga bisa mengobati luka atau gangguan lain pada mulut akibat kemoterapi dan terapi dengan radiasi. Walaupun kesuksesan bisa berbeda pada tiap pasien, mencoba dan mengkonsultasikan pada dokter tidak ada salahnya.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Rosemary
Rempah ini adalah bumbu khas makanan yang berasal dari negara-negara di kawasan Laut Tengah. Di Indonesia, ini bisa dibeli dalam bentuk bubuk atau dikeringkan. Rosemary bisa membantu tubuh mengeluaran racun, mengurangi rasa tak enak di lidah akibat obat kanker, mencerna makanan, dan mengatasi masalah pencernaan lain yang muncul selama pengobatan kanker, juga atasi hilangnya nafsu makan.
7 foto1 | 7
Melacak mutasi molekul sel sehat
Tes darah terbaru yang dikembangkan Dana-Faber Cancer Institute dan Mayo Clinic itu, melacak molekul yang dikenal sebagai group methyl yang menyebabkan mutasi pada sel yang sehat dan memicunya menjadi sel kanker. Metode itu menandai perubahan dari metode yang lebih tradisional yang melibatkan sekuensi DNA.
“Riset kami sebelumnya mengindikasikan tes berbasis methylasi, mengalahkan pendekatan tradisional yang menggunakan sekuensi DNA, untuk mendeteksi beragam bentuk kanker dalam sampel darah,“ ujar Geoffrey Oxnard, salah satu penulis laporan hasil riset itu dari Dana-Farber.
Oxnard menambahkan, hasil penelitian ini menunjukkan pelacakan molekul semacam itu, merupakan cara paling memungkinkan untuk memindai beragam jenis kanker pada manusia. Penelitian melibatkan sampel dari sekitar 7.000 responden. Dalam 96 persen tes, sampelnya diidentifikasi secara akurat dari jaringan apa kankernya berasal.
“Hasil ini menunjukkan, pendekatan test tanpa DNA sel dalam darah, dapat mendeteksi spektrum luas dari jenis-jenis kanker, secara virtual pada setiap tahapan penyakitnya, dengan pendekatan spesifik maupun kepekaan yang diperlukan untuk test pada level populasi,“ kata Oxnard lebih lanjut. Tes terbaru itu dapat menjadi bagian penting dalam uji klinik untuk deteksi kanker secara dini.
Namun para peneliti menyebutkan, masih diperlukan riset lebih lanjut. Saat ini, kemungkinan tes tidak mendeteksi kanker pada stadium lebih dini, atau dengan hasil tidak akurat, masih terlalu tinggi. (as/vlz)