1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiThailand

Thailand Rencanakan Pungutan Turis Asing 9 Dolar AS

12 Januari 2022

Berbagai kiat sudah dilakukan pemerintah Thailand untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata setelah diterpa pandemi Covid-19 selama dua tahun. Thailand menargetkan kedatangan sampai 6 juta wisatawan asing tahun ini.

Turis disambut protokol kesehatan di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, 1 November 2021
Turis disambut protokol kesehatan di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, 1 November 2021Foto: ATHIT PERAWONGMETHA/REUTERS

Thailand berencana memungut biaya sebesar 300 baht (sekitar 9 dolar AS) dari wisatawan asing mulai April mendatang. Dana itu akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan seperti asuransi kesehatan dan  kecelakaan bagi orang asing yang tidak mampu membayar biaya sendiri, kata pejabat senior pemeerintahan hari Rabu (12/1).

"Sebagian dari biaya akan digunakan untuk mengurus turis," dan mengembangkan atraksi-atraksi wisata, kata Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn kepada kantor berita Reuters.

Thailand adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Asia yang terpukul paling parah oleh kemerosotan pariwisata yang disebabkan pandemi Covid-19. Tahun lalu Thailand hanya kedatangan sekitar 200.000 wisatawan asing, dibandingkan dengan hampir 40 juta pada tahun 2019.

Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata, namun terkendala oleh penyebaran varian baru Delta tahun lalu, dan sekarang varian Omicron.

Jalan Khao San Road yang biasanya penuh sesak dengan wisatawan tampak sepi, April 2021Foto: Anusak Laowilas/NurPhoto/picture-alliance

Untuk asuransi perawatan Covid dan pembangunan pariwisata

"Kami punya pengalaman ketika asuransi tidak memiliki cakupan untuk turis ... yang akhirnya menjadi beban kami untuk merawat mereka," kata Yuthasak Supasorn. Dia menambahkan, dana pungutan wisatawan asing juga akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur pariwisata.

Selama ini, wisatawan asing yang ingin masuk ke Thailand sudah diwajibkan membayar dimuka tes COVID-19, akomodasi hotel atau karantina, dan wajib memiliki asuransi dengan cakupan perawatan COVID-19 berjaminan minimal senilai 50.000 dolar AS.

Thailand melonggarkan aturan perjalanan yang ketat bulan November lalu dan menerapkan skema "Test & Go" bagi pendatang yang sudah divaksinasi penuh. Namun kebijakan itu harus ditangguhkan karena penyebaran varian Omicron.

"Biaya baru bagi wisatawan asing itu akan langsung dikenakan pada harga tiket pesawat dan merupakan bagian dari rencana pariwisata berkelanjutan pemerintah", kata juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana. 

Angka infeksi melonjak, angka kematian turun

Thailand mengharapkan kunjungan wisatawan asing tahun ini mencapai antara 5 sampai 15 juta orang. Tapi semuanya juga tergantung pada kebijakan yang diterapkan di negara-negara utama asal wisatawan, kata Thanakorn Wangboonkongchana.

Kedatangan wisatawan asing tahun ini, diharapkan bisa menghasilkan 800 miliar baht Thailand (sekitar 24 miliar dolar), jelas jubir pemerintah di Bangkok itu. Pengamat bisnis memperkirakan, jumlah turis asing untuk tahun ini bisa mencapai 5 sampai 6 juta kedatangan.

Asia Tenggara menjadi kawasan dengan lonjakan terbesar infeksi COVID-19 di dunia, dengan kenaikan kasus infeksi lebih dari 400%. Angka infeksi baru tertinggi dilaporkan dari India, Timor-Leste, Thailand, dan Bangladesh. Sedangkan angka kematian di kawasan ini turun sekitar 6%.

hp/as (rtr)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait