1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Thaksin Kembali ke Thailand

27 Februari 2008

Terkait spekulasi kembalinya Thaksin Shinawatra, pemerintah Thailand sejak beberapa hari mengingatkan para aktivis untuk tidak berunjukrasa. Rencananya mantan Perdana Menteri itu pulang, menghadapi tuntutan korupsi.

Thaksin ShinawatraFoto: AP

Spekulasi itu berakhir juga. Hari Kamis mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra akan tiba di Bangkok. Demikian diumumkan pemerintahan Thailand. Dua pejabat pemerintahan mengatakan bahwa pesawat Thai Airways dari Hong Kong yang ditumpanginya akan mendarat pukul 09.40 pagi.

Hal itu juga dikonfirmasi kantor Perdana Menteri Thailand. Sementara seorang petugas imigrasi di lapangan udara Bangkok mengatakan, bahwa sebuah ruang khusus sudah dipersiapkan untuk menyerahkan bekas Perdana Menteri Thailand itu langsung ke pihak kepolisian.

Dari bandara, Thaksin Shinawatra akan dibawa ke Mahkamah Agung Thailand untuk mendengarkan tuntutan korupsi terhadapnya. Tuntutan itu diajukan pemerintah militer Thailand, sebelum dikalahkan dalam pemilu tahun ini. Partai PPP yang dianggap mendukung Thaksin dan dipimpin Perdana Menteri Thailand saat ini, Samak Sundaravej memenangkan pemilu itu.

Menurut Menteri Luar Negeri Thailand, Noppadon Pattama, Thaksin kembali sebagai orang biasa. Ia mengatakan, “Thaksin akan kembali sebagai orang biasa tanpa menarik perhatian besar. Di pihak lain tidak pantas, bila rakyat tidak diberitahu lebih dulu.”

Pattama juga memperkirakan, ribuan orang akan muncul di bandara. Situs internet Hi-Thaksin sejak pekan lalu menyerukan agar para pendukung bekas Perdana Menteri itu menyambutnya di bandara. Thaksin Shinawatra memang masih memiliki banyak pendukung di Thailand. Khususnya di pedalaman Thailand Utara. Pemerintahan Thaksin dulu menyalurkan banyak dana untuk ekonomi lokal di wilayah itu.

Sementara itu, kubu Aliansi untuk Demokrasi yang anti Thaksin menyatakan, mungkin akan menggelar demonstrasi saingan. Sondhi Limthongkul, pemimpin gerakan anti Thaksin menjelaskan, “Artinya, kami bisa menyerukan demonstrasi, tapi kami tidak melakukannya.”

Kubu anti Thaksin ini baru akan turun ke jalan bila pemerintahan baru Thailand campur tangan dalam kasus terhadap Thaksin. Sementara, Perdana Menteri Samak Sundaravej mengancam akan menuntut para demonstran dengan pasal menghambat hukum, apabila perjalanan Thaksin menuju pengadilan dihalang-halangi.

Baik Thaksin maupun istrinya, Pojaman, menghadapi hukuman penjara selama 13 tahun bila terbukti bersalah. Diperkirakan Thaksin Shinawatra akan minta dibebaskan dengan jaminan. Istrinya mendapatkan kemudahan itu ketika ia kembali ke Thailand bulan lalu. Namun sebagai bekas Perdana Menteri Thailand, Thaksin menghadapi sejumlah masalah hukum lainnya. Selain asetnya dibekukan, Thaksin dilarang untuk berpolitik selama lima tahun.

Bagaimana proses yang akan dihadapi oleh Thaksin, masih belum jelas. Yang pasti, Perdana Menteri, Samak Sundaravej dalam kampanye pemilihannya dulu mengatakan akan berusaha secepatnya memulihkan hak politik Thaksin Shinawatra.(ek)