'Iron Man' Dari Jerman, Götz von Berlichingen si Tangan Besi
Mike Stuchbery
25 April 2019
Film terbaru dari sekuel The Avengers "Endgame" sekarang sedang menghebohkan dunia film. Salah satu tokoh utamanya adalah "Iron Man" Tony Stark. Terinspirasi kisah ksatria Jerman dari abad ke-16?
Iklan
500 tahun sebelum "Iron Man" Tony Stark beraksi di layar lebar, seorang ksatria kaya dari Jerman punya gagasan serupa: menggunakan besi untuk mengatasi cedera yang dideritanya dalam perang. Götz von Berlichingen mengalami cedera dalam perang sehingga tangan kanannya harus diamputasi. Dia lalu menggantinya dengan tangan besi.
Dilahirkan tahun 1480 dari keluarga bangsawan di selatan Jerman, Götz von Berlichingen lahir ketika Eropa sedang bergejolak dipenuhi konflik antara kaum bangsawan dan kota-kota yang saling berperang.
Tidak heran, kehidupan Götz muda sebagian besar didedikasikan untuk peperangan. Sebelum berusia 18 tahun, dia sudah berjuang untuk Kekaisaran Romawi Suci melawan pasukan Swiss. Tapi dia ternyata tidak suka menerima perintah orang lain. Dia lalu meninggalkan dinas ketentaraan di kekaisaran dan membentuk pasukan tentara bayarannya sendiri, sebuah fenomena yang biasa pada masa itu.
Awal sebuah legenda
Peristiwa yang menentukan sejarah kehidupan Götz von Berlichingen terjadi selama awal karirnya sebagai tentara bayaran. Saat mengepung kota Landshut pada 1504, tembakan meriam mengenai pedang yang sedang dihunusnya. Pedang itu kemudian menembus lengan kanannya. Lengan dan tangannya tidak dapat diselamatkan dan harus diamputasi.
Kehilangan lengan kanan tidak membuat dia putus asa atau meninggalkan karirnya sebagai pemimpin tentara bayaran. Dia lalu menugaskan pandai besi lokal untuk membuat tangan palsu yang mampu memegang pedang.
Film-film yang Tergunting Sensor Malaysia
Beauty and the Beast bukan film pertama yang dipaksa menyerah pada gunting sensor di Malaysia.
Foto: picture alliance/dpa/Disney
Schindler's List (1993)
Film ini dianggap mencerminkan "hak istimewa dan kebajikan dari ras tertentu saja" dan "propaganda dengan tujuan meminta simpati serta menodai ras lainnya." Larangan itu kemudian dibatalkan dan versi DVD film garapan sutradara Steven Spielberg tersebut kemudian dirilis, namun beberapa adegan kekerasan dan telanjang dipotong.
Foto: picture alliance/United Archives
Babe (1995)
Film ini awalnya dilarang karena berkisah tentang petualangan protagonis babi yang dianggap mempengaruhi kepekaan penduduk mayoritas Muslim Malaysia, yang menganggap babi sebagai hal tabu. Sebutan “babe“ atau "sayang" terdengar sangat mirip dengan kata “babi“. Film ini kemudian disetujui untuk dirilis hanya dalam format DVD.
Foto: picture alliance/dpa/United Archives
Daredevil (2003)
Selain mengaggap aksi dalam film sebagai "terlalu keras," pemerintah Malaysia mengatakan film ini mungkin bisa mendorong anak-anak untuk ingin menjadi pahlawan atas nama yang terdengar seperti setan.
Foto: Imago
Zoolander (2001)
Menggambarkan Malaysia sebagai negara miskin dan industrinya yang melanggar hak pekerja, film ini dianggap lembaga sensor film Malaysia: "tidak pantas“. Plot film, yang juga memperlihatkan bagaimana karakter Ben Stiller dalam film itu,Derek Zoolander, dibujuk untuk membunuh perdana menteri Malaysia, dipandang bukan hal yang baik.
Foto: picture-alliance/United Archiv
Bruce Almighty (2003)
Film ini dilarang karena dianggap menampilkan manusia (Morgan Freeman) sebagai Tuhan, yang dilarang dalam agama Islam. Ujung-ujungnya, film itu akhirnya disetujui untuk beredar dalam bentuk DVD.
Foto: picture-alliance/United Archives
The Passion of the Christ (2004)
Awalnya film ini dilarang karena dianggap "sensitif". Pembenaran lain untuk sensor tersebut adalah bahwa film ini menggambarkan nabi di layar yang juga disebutkan dalam Al-Quran. Ia kemudian diizinkan untuk dirilis dalam bentuk DVD dan secara khusus diberi label, "untuk pemirsa Kristen saja dan tontonan pribadi."
Foto: AP
The Wolf of Wall Street (2013)
Seks, obat-obatan dan 506 kali menyebutkan kata F**K, membuat film yang satu ini jadi kandidat sensor di negeri jiran. Film ini diproduksi Red Granite Pictures, perusahaan film Amerika yang didirikan dan diketuai oleh Riza Aziz, anak tiri dari Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Foto: picture alliance / ZUMA Press
Noah (2014)
"Ttidak Islami bagi siapa pun untuk bertindak, dalam bentuk menggambarkan seorang nabi. Jika menggambar nabi dilarang, mengapa di film aturannya berbeda? Tentu saja hal ini dilarang, itu dilarang dalam Islam," ujar kepala badan sesnsor film Malaysia. Alasan serupa juga dikemukakan untuk pelarangan film musik animasi Dreamworks , The Prince of Egypt, tahun 1998.
Foto: Niko Tavernise/MMXIII Paramount Pictures Corporation and Regency Entertainment
The Danish Girl (2015)
Tidak ada alasan resmi yang dikemukakan Malaysia saat menyensor sebuah film yang menceritakan operasi pergantian kelamin. Keputusan itu mirip dengan yang diambil di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim lain seperti Qatar, Oman, Bahrain, Yordania, Kuwait dan Uni Emirat Arab, di mana film ini dianggap “penuh kebobrokan" dan menuai protes.
Ed: Brenda Haas (ap/yf)
Foto: picture alliance/Zuma Press/Focus Features
9 foto1 | 9
Pandai besi menyelesaikan dua versi tangan besi. Tangan besi yang kedua bisa digerakkan sehingga mampu memegang dan menahan obyek yang berat. Kedua tangan palsu itu sekarang dipajang di Kastil Jagsthausen dekat kota Heilbronn, tempat Berlichingen dibesarkan.
Götz berlatih keras untuk bisa menggunakan tangan besinya dengan cepat dan efektif. Dia lalu kembali ke medan perang. Pada tahun-tahun berikutnya, brigade tentara bayaran yang dipimpinnya malang melintang di kawasan Jerman Selatan dan berperang untuk siapa saja, yang mampu membayar harga tertinggi.
Menjadi Iron Man
Selain berperang, Götz von Berlichingen juga tampil dalam berbagai perang tanding melawan sesama kstaria bangsawan. Karena ketrampilan dan keampuhan tangan besinya, dia menjadi makin tersohor di kalangan bangsawan dengan julukan si "Tangan Besi". Tapi banyak juga ksatria yang membencinya karena kalah populer atau karena pernah dikalahkan di ajang perang tanding.
Tahun 1512, dia mendapat sanksi kekaisaran dan mendapat status sebagai tahanan rumah. Pada masa itu, status ini juga berarti bahwa dia dapat dibunuh oleh siapapun, dan pembunuhnya berhak mendapatkan hadiah.
Tahun 1514, Götz von Berlichingen membayar sejumlah emas untuk pembebasannya dan bersumpah tidak akan menyebabkan masalah lagi. Tapi dua tahun kemudian, si Iron Man Götz von Berlichingen kembali membuat pelanggaran dengan menyandera seorang bangsawan. Tahun 1518, dia lagi-lagi terkena sanksi tahanan rumah dari kekaisaran.
10 Film Tersukses Sepanjang Sejarah
Film Marvel 'Black Panther" baru saja masuk 10 besar box-office sepanjang masa. Apa saja 10 film tersukses hingga kini?
Foto: picture-alliance/dpa/Marvel Studios
Avatar (2009)
Peringkat teratas diduduki film Avatar besutan sutradara James Cameron, dengan penghasilan box office senilai 2,79 miliar dolar. Dibintangi oleh Sam Worthington, Zoe Saldana, dan aktris kawakan Sigourney Weaver, film epik fiksi sains ini becerita tentang koloni penambangan pada abad ke-22 di bulan yang disebut Pandora, dan menggambarkan konflik dengan penduduk asli Na'vi.
Foto: AP
Titanic (1997)
Film James Cameron yang lain juga menjadi pemecah rekor dan menduduki peringkat 2: Titanic. Penghasilannya mencapai 2,2 miliar dolar. Dalam foto di atas, Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet mengadopsi pose ikonik kisah tenggelamnya kapal raksasa yang dipuji sebagai ikon teknologi mutakhir dalam bidang pelayaran di jamannya, namun tenggelam dalam pelayaran perdana setelah menabrak gunung es.
Foto: AP/Paramount Pictures
Star Wars Episode VII: The Force Awakens (2015)
Sekuel ketujuh dari saga Star Wars ini meraup 2,06 miliar dolar setelah dirilis tahun 2015. Diproduksi dan disutradarai oleh J J Abrams, ini adalah film Star Wars pertama yang tidak melibatkan penciptanya, George Lucas. Perusahaan produksi Lucasfilm diakuisisi oleh Disney tahun 2012.
Foto: Disney/Lucasfilm
Jurassic World (2015)
Film lain yang dirilis tahun 2015 juga menembus rekor box office dan emenmpati peringkat 4: Jurassic World. Sekuel dari film Steven Spielberg "Jurassic Park" ini cukup lama dinanti penonton dan menghasilkan hampir 1.7 miliar dolar di seluruh dunia. Sekuel terbaru "Jurassic World: Fallen Kingdom" diharapkan bakal dirilis Juni 2018.
Foto: picture alliance/AP Photo/C. Zlotnick
The Avengers (2012)
Film yang dirilis tahun 2012 ini membawa beberapa nama besar dari dunia komik Marvel: - dari Captain America sampai Hulk (foto di atas). The Avengers disambut penonton dan meraup lebih dari 1,5 miliar dolar dan bertengger di peringkat 4 film-film tersukses sepanjang masa.
Foto: picture-alliance/Everett Collection/Walt Disney Studios Motion Pictures
Furious 7 (2015)
Sekuel ketujuh film "Fast and Furious" berhasil menembus angka 1,52 miliar dolar AS dalam pemutaran setelah dirilis tahun 2015. Setelah aktor Paul Walker (kiri) tewas dalam kecelakaan mobil, saudara-saudaranya mengambil tempatnya di set sehingga syuting akhirnya bisa selesai.
Foto: picture-alliance/Universal Pictures
The Avengers: Age of Ultron (2015)
Satu lagi sekuel The Avengers yang mampu menembus box office dan menempati peringkat ke tujuh film tersukses. Kali ini tokoh-tokoh superhero yang tampil adalah Iron Man, Captain America, Black Widow (foto di atas, diperankan Scarlett Johansson) dan Thor. Film "The Avengers: Age of Ultron" meraup 1.4 miliar dolar AS.
Foto: picture alliance/dpa/Jay Maidment/Marvel
Harry Potter and the Deathly Hallows, Part 2 (2011)
Buku Harry Potter karya J K Rowling sudah terjual lebih dari 500 juta eksemplar. Tidak heran kalau sekuel terakhir dari dunia Harry Potter ini juga menyedot penonton ke gedung bioskop. Harry Potter and the Deathly Hallows terdiri dari dua bagian. Sekuel bagian kedua ini meraup 1,34 miliar dolar.
Foto: picture-alliance/Itar-Tass
Star Wars: The Last Jedi (2017)
Sekuel dari trilogi Star Wars yang disutradarai oleh Rian Johnson ini dirilis tahun 2017. Kali ini dibintangi oleh Carrie Fisher, Adam Driver dan Daisy Ridley (foto di atas). "The Last Jedi" hingga kini menghasilkan 1,32 miliar dolar dan berada di peringkat sembilan film-film paling sukses. Sekuel baru yang sedang direncanakan kembali akan dibesut sutradara JJ Abrams dan bakal dirilis tahun 2019.
Foto: picture-alliance/dpa
Black Panther (2018)
Pendatang terbaru di 10 besar film-film tersukses adalah "Black Panther" yang baru dirilis tahun 2018. Inilah film superhero pertama dari Hollywood yang menampilkan tokoh utama kulit hitam. Film ini sudah menghasilkan 1.28 miliar dolar sejak masuk gedung bioskop Februari lalu. (Teks:Rachel Stewart/hp/yf)
Foto: picture-alliance/dpa/Marvel Studios
10 foto1 | 10
Tahun 1540, Kaisar Jerman membebaskan Götz yang sudah berusia 60-an dari status tahanan rumah, karena pengalaman dan kelihaiannya dibutuhkan dalam perang melawan Turki. Di samping Kaisar Karl V dia juga ikut berperang melawan Prancis.
Pada masa tuanya, sudah setengah buta, Götz von Berlichingen masih mendikte kisah kehidupannya kepada para penulisnya. Tentu saja dia mengisahkan kehidupan yang penuh heroisme dan pengorbanan.
Götz von Berlichingen meninggal Juli 1562 di kediamannya di Burg Homberg pada usia 82 tahun. Kisah hidupnya jadi terkenal, setelah penulis dan penyair Wolfgang von Goethe tahun 1773 menulis sebuah lakon teater "Götz Von Berlichingen," yang kemudian menjadi karya klasik. (hp/vlz)
Lokasi Shooting di Jerman Dalam Film-Film Hollywood
Kota Berlin paling sering menjadi lokasi shooting film-film Hollywood, terutama yang berkisah tentang kegiatan para agen dan spion selama era perang dingin. Inilah beberapa lokasi di Jerman dalam film-film box office.
Foto: Fotolia/Bruder Jakob
Berlin, kota inspiratif
Sebagai ibukota, Berlin sejak masa sebelum Perang Dunia II jadi lokasi utama pembuatan film-film Jerman. Tahun 1927, Walter Ruttmann merilis film "Berlin - Symphony of a Metropolis" yang menjadi sangat terkenal. Setelah perang, tahun 1987 sutradara top Jerman Wim Wenders merilis film "Der Himmel über Berlin" (Wings of Desire").
Foto: Fotolia/Marcus Klepper
Warisan era perang dingin dan tirai besi
Berlin juga menarik karena sejarahnya. Selama era perang dingin, spion dari berbagai negara aktif di Berlin. Steven Spielberg membuat film spionase perang dingin "Bridge of Spies" (2015) dengan pemeran utama Tom Hanks. Jembatan Glienicke di Potsdam menjadi lokasi pertukaran agen antara AS dan Rusia.
Foto: imago/Camera4
Film Jerman yang merebut Piala Oscar tahun 2006
Film Jerman "The Lives of Others" (Das Leben der Anderen) tahun 2006 memenangkan Piala Oscar. Film arahan sutradara Florian Henckel von Donnersmarck ini menceritakan pengintaian yang dilakukan dinas rahasia Jerman Timur STASI terhadap warganya sendiri. Film ini berhasil menggambarkan suasana sehari-hari di negara sosialis Jerman Timur dulu.
Foto: picture-alliance/dpa/ Jens Kalaene
Restoran Moskau di Berlin
Berlin tidak hanya menjadi lokasi shooting, tapi di sekitarnya banyak juga studio dan kompleks produks, seperti di Babelsberg. Dalam Film "The Bourne Supremacy," (2004) banyak adegan dibuat di Berlin, termasuk adegan-adegan yang menceritakan suasana kehidupan kota Moskow.
Foto: picture-alliance/dpa/Jens Kalaene
Tempat menginap agen 007 James Bond
Tidak hanya Berlin, kota-kota lain di Jerman juga sering jadi lokasi syuting film Hollywood. Misalnya kota Hamburg. Tahun 1997 Pierce Brosnan memerankan James Bond dalam film "Tomorrow Never Dies". Salah satu lokasi shooting adalah atap hotel "Atlantic" ini. Tahun 2014, hotel ini juga jadi lokasi film spionase "A Most Wanted Man".
Foto: picture alliance/Arco Images GmbH/R. Erl
Berburu harta karun ke Halberstadt
Kota kecil Halberstadt di negara bagian Sachsen Anhalt menjadi lokasi shooting film "Monuments Men" (2014) yang dibintangi dan diproduksi oleh bintang Hollywood George Clooney. Kehadirannya sempat membuat kegemparan di kota kecil itu. Film ini menceritakan upaya penyelamatan karya-karya seni terkenal yang dirampok dan disembunyikan para petinggi NAZI selama Perang Dunia II.
Foto: picture-alliance/dpa/K. Dietmar
Kota Film Görlitz
Kota Görlitz adalah kota paling timur di Jerman yang memiliki banyak gedung bersejarah yang tidak hancur selama perang. Banyak film internasional yang menjadikan Görlitz sebagai lokasi shooting, antara lain film "The Grand Budapest Hotel," yang menjadi film pembuka pada festival fim berlin "Berlinale" tahun 2014.
Foto: DW/M. Gundlach
Biara yang jadi terkenal karena film "The Name of the Rose"
Produser Jerman Bernd Eichinger and sutradara Jean-Jacques Annaud memilih biara di Eberbach sebagai lokasi utama film "The Name of the Rose," yang disadur dari buku Umberto Eco. Biara ini dipilih karena lokasi dan konstruksinya yang khas. Ed: Andreas Kichhof (hp/vlz)