Tiga Mantan Petinggi Gafatar Divonis Penjara 3-5 Tahun
7 Maret 2017
Pengadilan Negeri Jakarta Timur menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara kepada Mahful Muis Tumanurung dan Ahmad Mussadeq alias Abdus Salam. Andri Cahya divonis 3 tahun penjara.
Iklan
Pengadilan Negeri Jakarta Timur menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada dua mantan pemimpin Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Anak Musadeg, Andri Cahya, dijatuhkan hukuman tiga tahun penjara. Ketiganya dinyatakan bersalah atas dakwaan penistaan agama. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Hakim Muhammad Sirad dalam sidang putusan yang digelar hari Selasa (7/3).
Menurut majelis hakim, ketiga orang itu melanggar Pasal 110 ayat 1, Pasal 55 ayat 1 dan Pasal 64 ayat 1 KUHP. Namun, ketiganya tidak terbukti bersalah melakukan perbuatan makar sebagaimana dakwaan jaksa. Ketiga orang yang dijatuhi vonis masih bisa melakukan naik banding.
Sebelumnya, jaksa menuntut Mahful dan Musadeq dengan hukuman 12 tahun penjara, sementara Andri Cahya dituntut 10 tahun penjara. Gafatar menyatakan pembubaran dirinya Agustus 2015. Saat itu jumlah anggotanya mencapai sekitar 50.000 orang. Jumlah simpatisan jauh lebih banyak lagi.
Ahmad Moshaddeq sudah pernah dipenjara atas perkara penistaan pada agama tahun 2007. Ketika ia dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena menyatakan dirinya seorang nabi.
Pada Januari 2016, massa melakukan aksi pembakaran rumah-rumah pengikut Gafatar di Mempawah Timur, Kalimantan Barat (foto artikel), setelah anggota pemerintahan saat itu menyatakan organisasi tersebut menyebarkan ajaran terlarang dan bermaksud melakukan makar. Sekitar 1500 pengikut Gafatar kemudian dievakuasi, kebanyakan dikembalikan ke Pulau Jawa.
Ahmad Musadeg membantah bahwa Gafatar adalah aliran sesat. Dia mengatakan, mereka hanya membentuk sebuah komunitas yang kemudian bercocok tanam. Kelompok hak asasi manusia mendesak Indonesia untuk mencabut UU penistaan agama dengan alasan UU telah digunakan secara tidak adil dan selama ini hanya ditujukan untuk mengadili kelompok minoritas agama. Indonesia secara resmi mengakui enam agama, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Konfusianisme, Buddha dan Hindu.
Masa Depan Agama di Dunia
Sebuah penelitian oleh Pew Research Centre 2015 silam mencatat Islam sebagai agama dengan tingkat pertumbuhan populasi tertinggi di dunia. Secara umum pemeluk agama Samawi masih mendominasi pada 2050.
Foto: picture alliance /Godong/Robert Harding
1. Kristen
Umat Kristen pun mengalami lonjakan populasi pada 2050, kendati tidak sebesar kaum Muslim. Pertumbuhan umat Kristen mencapai 35% menjadi 2,9 miliar manusia atau 31% dari total populasi dunia. Menurut hasil penelitian PEW, pada tahun 2050 populasi pemeluk dua agama terbesar di dunia itu akan berimbang, untuk pertamakalinya dalam sejarah.
Foto: Getty Images
2. Islam
Mengacu pada tingkat kesuburan perempuan Muslim yang saat ini mencapai 3,1 bayi per perempuan, jumlah populasi kaum Muslim di dunia pada 2050 akan meningkat sebanyak 70%, menjadi 2,8 miliar orang atau 30% dari penduduk Bumi. Jumlah tersebut sekaligus menyamai populasi umat Kristen di dunia. Selain itu kaum Muslim juga akan mewakili sebanyak 10% dari total populasi penduduk Eropa.
Foto: Getty Images/AFP
3. Hindu
Pertumbuhan populasi pemeluk Hindu terutama dimotori perkembangan demografi di India. Serupa Kristen, umat Hindu akan tumbuh sebanyak 34% pada 2050 menjadi 1,3 miliar manusia atau sekitar 15% dari total populasi dunia.
Foto: picture-alliance/AP Photo
4. Ateisme & Agnostisisme
Kendati bertambah dalam jumlah populasi, prosentase kelompok yang tidak memiliki agama terhadap jumlah penduduk Bumi berkurang dari 16% pada 2010 menjadi 13% pada 2050. Peningkatan terbesar tercatat di Amerika Utara dan Eropa. Pada 2050 sebanyak 26% penduduk AS diyakini tidak memiliki agama. Secara umum jumlah kaum non-agamis di dunia akan meningkat menjadi 1,2 miliar manusia.
Foto: Imago/imagebroker
5. Buddha
Semua pemeluk agama di dunia akan bertambah, kecuali umat Buddha. Populasi pemeluk Buddha di seluruh dunia tidak banyak berubah menyusul tingkat kesuburan yang rendah dan populasi yang menua di Cina, Thailand dan Jepang. Menurut studi PEW, populasi umat Buddha menurun sebanyak 0,3% dari 487 juta pada 2010 menjadi 486 juta pada 2050 atau 5,2% dari total populasi dunia.
Foto: Getty Images/AFP
6. Aliran Kepercayaan
Jumlah pemeluk kepercayaan tradisional saat ini banyak bergantung pada perkembangan demografi di Cina dan Afrika. Pertumbuhannya mencapai 11% dari 405 juta manusia pada 2010 menjadi 450 juta pada 2050 atau sekitar 4,8% dari penduduk Bumi.
Foto: Klaus Bardenhagen
7. Yahudi
Kelompok terkecil agama Samawi adalah Yahudi yang saat ini tercatat memiliki 14 juta pemeluk di seluruh dunia. Dengan tingkat kesuburan sebesar 2,3 bayi per perempuan, pemeluk Yahudi diyakini akan tumbuh sebanyak 14% pada 2050 menjadi 16 juta manusia. Namun prosentasenya hanya sebartas 0,2% dari total penduduk Bumi.