1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tiga Wisatawan Jerman di Turki Diculik PKK

10 Juli 2008

Pemberontak Kurdi menculik tiga wisatawan Jerman di Timur Turki. Lima pejuang Partai Buruh Kurdi PKK menyandera anggota rombongan pendaki gunung tersebut Gunung Ararat.

Bendera Partai Buruh Kurdi, PKKFoto: AP

Aksi penculikan yang tampaknya terarah kepada wisatawan Jerman, terjadi bersamaan dengan aksi protes warga Kurdi terhadap Jerman sehubungan larangan bagi siaran televisi berbahasa Kurdi Roj TV oleh Kementerian Dalam Negeri Jerman. Perusahaan produksi siaran dan studio televisi yang terletak di Wuppertal itu ditutup akhir Juni lalu. Roj TV adalah stasiun televisi di Denmark yang diijinkan mengudara untuk Eropa dan Timur Tengah.

Politisi partai Kiri keturunan Kurdi, Evrim Helin Baba kepada Deutsche Welle mengatakan, pemerintah Jerman dipandang oleh gerilyawan Kurdi sebagai perpanjangan tangan politik yang dilancarkan Istanbul

„Misalnya ketika tahun 1993 PKK juga dilarang di Jerman, dan oleh sebab itu semakin banyak penahanan tokoh politik Kurdi yang berada di pengasingan di Eropa. Itulah yang selalu menjadi sasaran kritik. Dan situasi yang aktual dimana pemerintah Jerman melarang stasiun televisi Kurdi Roj TV. Semua ini tentu saja menyebabkan terjadinya ketidakpuasan di kalangan Kurdi di Jerman terhadap pemerintah Jerman."

Roj TV bagi sekitar 800 ribu warga keturunan Kurdi di Jerman merupakan satu-satunya peluang untuk memperoleh informasi otentik tentang situasi di Kurdistan. Demikian disebutkan dalam pernyataan komite solidaritas Kurdistan di Berlin.

Pekan lalu di Jerman terdapat ancaman dari warga Kurdi sehubungan larangan Roj TV di depan kementerian dalam negeri. Hari Kamis pekan ini direncanakan demonstrasi komite solidaritas Kurdistan terhadap penjara-penjara dimana anggota partai buruh Kurdistan PKK ditahan. Sejak tahun 1984 PKK memperjuangkan hak otonomi Kurdistan. Awal tahun 90-an mereka sering menculik wisatawan asing di tenggara Turki. Semua sandera kemudian dibebaskan.

Belakangan ini, menurut tokoh politik Jerman keturunan Kurdi, Evrim Helin Baba, terutama tentara Turki sering menjadi korban penculikan lalu dibebaskan kembali

"Untungnya sampai saat ini tidak sampai terjadi insiden yang menyebabkan jatuh korban. Jadi wisatawan asing, yang dalam kasus ini penangkapan pendaki gunung Jerman merupakan kasus yang baru.“

Di Berlin Kementerian Luar Negeri Jerman menjelaskan, bahwa mereka dan Kedutaan Besar Jerman di Ankara mengantisipasi secepatnya laporan-laporan tentang penculikan tersebut. Kedutaan besar bekerja sama erat dengan pihak berwenang Turki. Kementerian luar negeri Jerman juga membentuk dewan penanggulangan krisis.(dk)