Akhirnya, 34 warga negara Indonesia (WNI) korban penyekapan perusahaan operator online scam di Kamboja bisa diselamatkan. Tim Polri pun diterjunkan untuk menjemput mereka.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti. Dia mengatakan ketiganya sudah berada di Kamboja.
"3 orang sementara. Mereka semua sudah di Kamboja," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti kepada detikcom, Minggu (11/12/2022).
Lebih lanjut, Krishna menjelaskan bahwa ketiganya merupakan Sekretaris National Central Bureau (NCB) Brigjen Amur Chandra, Dirkrimum Polda Sulawesi Utara Kombes Gani Siahaan dan Athase Polri di Bangkok AKBP Endon Nurcahyo.
Tujuh Negara Tujuan Favorit TKI
Sebanyak lebih dari 6 juta tenaga kerja Indonesia saat ini bekerja di 146 negara di seluruh dunia. Tujuh di antaranya adalah negara yang paling banyak mempekerjakan buruh asal Indonesia.
Foto: Getty Images
#1. Malaysia
Dari tahun ke tahun Malaysia menjadi tujuan utama tenaga kerja asal Indonesia. Menurut data BNP2TKI, sejak tahun 2012 sudah lebih dari setengah juta buruh migran melamar kerja di negeri jiran itu. Tidak heran jika remitansi asal Malaysia juga termasuk yang paling tinggi. Selama tahun 2015, TKI di Malaysia mengirimkan uang sebesar dua miliar Dollar AS kepada keluarga di Indonesia.
Lebih dari 320.000 buruh Indonesia diterima kerja di Taiwan sejak tahun 2012. Lantaran Taiwan membatasi masa kerja buruh asing maksimal 3 tahun, kebanyakan TKI mendarat di sektor formal. Tahun lalu TKI Indonesia yang bekerja di Taiwan menghasilkan dana remitansi terbesar ketiga di dunia, yakni 821 juta Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Chang
#3. Arab Saudi
Sejak 2011 Indonesia berlakukan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah, terutama Arab Saudi. Namun larangan itu cuma berlaku buat sektor informal seperti pembantu rumah tangga. Sementara untuk sektor formal, Indonesia masih mengrimkan sekitar 150 ribu tenaga kerja ke Arab Saudi sejak tahun 2012. Dana yang mereka bawa pulang adalah yang tertinggi, yakni sekitar 2,5 miliar Dollar AS tahun 2015
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
#4. Hong Kong
Sedikitnya 137 ribu TKI asal Indonesia diterima bekerja di Hongkong sejak 2012. Uang kiriman mereka pun termasuk yang paling besar, yakni sekitar 673,6 juta Dollar AS. Kendati bekerja di negara makmur dan modern, tidak sedikit TKI yang mengeluhkan buruknya kondisi kerja. Tahun 2014 silam ribuan TKW berunjuk rasa di Hong Kong setelah seorang buruh bernama Erwiana dianiaya oleh majikannya.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
#5. Singapura
Menurut BNP2TKI, sebagian besar buruh Indonesia di Singapura bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga. Sejak 2012 sebanyak 130 ribu TKI telah ditempatkan di negeri pulau tersebut. Tahun 2015 saja tenaga kerja Indonesia di Singapura mengirimkan duit remitansi sebesar 275 juta Dollar AS ke tanah air.
Foto: Getty Images
#6. Uni Emirat Arab
Lebih dari 100 ribu tenaga kerja Indonesia ditempatkan di Uni Emirat Arab sejak tahun 2012. Dana remitansi yang mereka hasilkan pun tak sedikit, yakni 308 juta Dollar AS pada tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa
#7. Qatar
Lantaran moratorium, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Timur Tengah banyak menurun. Qatar yang tahun 2012 masih menerima lebih dari 20 ribu TKI, tahun 2015 jumlahnya cuma berkisar 2400 tenaga kerja. Sejak 2012 sedikitnya 46 ribu buruh Indonesia bekerja di negeri kecil di tepi Arab Saudi itu. Hampir 100 juta Dollar AS dibawa pulang oleh TKI Indonesia tahun 2015 silam.
Foto: imago/imagebroker
7 foto1 | 7
Sebelumnya, dilaporkan oleh KBRI Phnom Penh ada sebanyak 34 warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dibebaskan dari penipuan dan penyekapan perusahaan online scam di Poipet, Kamboja. Upaya penyelamatan ini bekerja sama dengan Kepolisian Kamboja.
"KBRI Phnom Penh berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja telah berhasil membebaskan 34 WNI yang mengaku disekap di sebuah perusahaan online scam di Poipet, Kamboja. Mayoritas mereka berasal dari Sulawesi Utara," demikian keterangan KBRI Phnom Penh yang dibagikan Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia Judha Nugraha dilansir dari detikNews, Sabtu (10/12/2022).
Judha mengatakan penyelamatan itu bermula dari pengaduan salah satu WNI yang mewakili 34 WNI kepada KBRI Phnom Penh pada 8 Desember 2022. Setelah mendapat pengaduan itu KBRI Phnom Penh segera berkoordinasi dengan otoritas setempat.
"Tanggal 9 Desember 2022, 34 WNI telah diselamatkan pihak berwenang Kamboja. Ke-34 WNI itu saat ini berada di Kantor Kepolisian Poipet dan sedang menjalani wawancara untuk proses penyelidikan. Proses ini diperkirakan selesai dalam waktu satu minggu, sebelum mereka diserahkan kepada KBRI Phnom Penh untuk proses repatriasi," ucap Judha.
Iklan
Korban online scam terus meningkat
Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, kasus WNI menjadi korban perusahaan online scam di Kamboja terus meningkat. Sejak 2020 hingga Oktober 2022, tercatat 679 WNI berhasil diselamatkan dan dipulangkan, namun kasus baru masih terus bermunculan.
"Diperlukan langkah tegas untuk pencegahan sejak dari hulu oleh pihak-pihak terkait di Indonesia termasuk pemerintah daerah. Pencegahan tersebut antara lain dengan memastikan keberangkatan pekerja migran sesuai prosedur dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai modus penipuan kerja ke luar negeri melalui jaringan social media," tambah Judha.