Apakah benar susu sapi dan gandum tidak sehat? Ternyata beberapa mitos tentang makanan tidaklah benar. Seorang ahli nutrisi mengungkap mitos-mitos dan klaim yang salah tentang makanan.
Iklan
7 Mitos Tentang Makanan Yang Perlu Anda Ketahui
Apakah benar produk organik selalu lebih baik? Susu sapi memicu alergi? Banyak mitos yang hanya omong kosong belaka. Ahli nutrisi Martijn Katan membongkar mitos terbesar dan klaim salah tentang makanan.
Foto: picture alliance/dpa
Mitos tentang makanan
Di masyarakat, banyak sekali mitos atau kesalahpahaman yang beredar tentang makanan. Ada yang bilang mengonsumsi banyak vitamin C bisa mencegah kita dari pilek. Selain itu, banyak orang yang beranggapan bahwa makan sayuran lebih baik mentah. Apakah semua anggapan itu benar? Berikut mitos tentang makanan yang dibongkar oleh ahli nutrisi, Martijn Katan.
Foto: Colourbox
Mitos 1: Produk organik lebih baik
Faktanya, produk organik dan produk pertanian konvensional sama saja. Satu-satunya kelebihan produk organik adalah bahwa petani menggunakan lebih sedikit antibiotik dalam peternakan dan itu baik untuk mencegah perkembangan bakteri resisten. Selain itu, produk organik juga baik untuk kesehatan tanah.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Lösel
Mitos 2: Lebih baik makan sayuran mentah
Banyak yang beranggapan sayuran sebaiknya dimakan mentah karena kalau dimasak nutrisinya hilang. Ini adalah anggapan yang salah karena sayuran tidak memiliki nutrisi yang tinggi. Sayuran mengandung vitamin C dan asam folat yang tinggi. Jika dimasak, kandungan vitamin C memang berkurang tapi itu tidak masalah. Sayuran lebih baik dimasak karena bisa membunuh kuman.
Foto: Colourbox
Mitos 3: Susu sapi menyebabkan alergi
1-2 % anak-anak alergi protein susu tapi itu akan hilang ketika mereka tumbuh besar. Lemak susu sapi memang tidak sehat. Disarankan mengonsumsi susu dan produk susu yang rendah lemak. Sebenarnya, susu dan produk susu memiliki banyak manfaat seperti kandungan Vitamin B12, yodium, kalium, seng dan beberapa vitamin B. Susu juga merupakan sumber protein yang baik untuk kaum vegetarian.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Woitas
Mitos 4: Karbohidrat menghambat pembakaran lemak
Ada anggapan bahwa untuk menurunkan berat badan, maka kita tidak boleh mengkonsumsi karbohidrat. Diet dalam berbagai bentuk umumnya akan membawa hasil. Tubuh manusia sudah terlatih untuk tidak kehilangan kalori. Apapun yang kita makan akan digunakan dan dibakar oleh otot atau disimpan. Lemak, karbohidrat atau protein tidak akan dibuang oleh tubuh.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online/Yay
Mitos 5: Gandum harus dihindari
Gluten yang terkandung dalam gandum menyebabkan penyakit celiac pada 1-5 individu dalam 1000 orang. Meskipun begitu, kebanyakan orang tidak punya masalah dalam mencerna gandum. Namun, anggapan bahwa gandum menyebabkan banyak masalah kesehatan telah tersebar luas. Padahal hampir tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ada sesuatu dalam gandum yang membuat banyak orang sakit.
Foto: picture-alliance/dpa/C.Klose
Mitos 6: Banyak minum vitamin C supaya tidak masuk angin
Faktanya, vitamin C tidak melindungi tubuh dari pilek. Jika Anda minum 1.000 mg vitamin C setiap hari, itu tidak sehat. Dua penelitian besar telah menunjukkan bahwa terlalu banyak minum vitamin C dapat menyebabkan masalah batu ginjal karena vitamin C sebagian diubah menjadi oksalat, komponen batu ginjal.
Foto: Colourbox
Mitos 7: Gula membuat anak-anak hiperaktif
Anggapan bahwa gula menyebabkan anak-anak terkena ADHD, gangguan yang menyebabkan anak-anak menjadi hiperaktif, telah terbukti tidak benar. Ada anak-anak yang memang sangat aktif, dan di masyarakat kita semakin sedikit tersedia ruang untuk menyalurkan keaktifan anak. Jika anak-anak tinggal di daerah pertanian, mereka dapat menjadi hiperaktif sejauh yang mereka inginkan, dan itu tidak membahayakan.
Foto: picture-alliance/dpa/Bildagentur-online
Jadi, apa yang harus diwaspadai?
Alkohol, rokok dan obesitas. Jika kita berbicara tentang pola makan di negara industri seperti Jerman, maka masalah terbesarnya adalah orang makan terlalu banyak. Dan kegemukan yang berlebihan menyebabkan banyak penyakit, termasuk kanker. Penulis: Brigitte Osterath (na/vlz)
Foto: picture alliance/dpa
9 foto1 | 9
Orang yang tidak enak badan, biasanya menyalahkan makanan, kata Martijn Katan. "Kita semua makan setidaknya tiga kali sehari. Siapa pun yang merasa tidak enak badan selalu berkata, "Ini pasti karena sesuatu yang tadi saya makan." Selain itu, ada ratusan teori tentang jenis diet apa yang terbaik dan bagaimana melindungi tubuh dari penyakit dan alergi.
Ahli gizi Martijn Katan melihat lebih dekat cerita-cerita horor yang beredar dan kehebohan tentang makanan, dari makanan super, diet terbaik, hingga bahaya terbesar yang ada di rak supermarket.
Memberi Makan Dunia Masa Depan. Apakah Hidroponik Jawabannya?
Jumlah populasi dunia tambah tinggi, itu berarti makanan yang dibutuhkan juga bertambah. Di lain pihak perubahan iklim menyebabkan pertanian di banyak kawasan tambah sulit. Mungkin bertani tanpa tanah jadi solusinya.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Mengatasi kekurangan pangan dengan hidroponik
Tantangan menyediakan makanan bagi planet yang tahun 2050 penduduknya akan bertambah 3 milyar orang, artinya tekanan besar untuk mencari jalan cara memberi makan planet. Jadi pertanian harus lebih produktif dan areal lebih luas harus ditemukan, terlebih di daerah beriklim kering. Salah satu solusi: hidroponik.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Menanam di air
Menanam di lahan sempit tapi hasilnya banyak. Itu bisa dipenuhi hidroponik. Walaupun kedengarannya seperti ide dari masa depan. Sebenarnya bangsa Aztec di Meksiko sudah membuat pertanian mengambang di sekitar kota Tenochtitlan. Hidroponick artinya membesarkan tanaman tanpa tanah, dan hanya menggunakan campuran kaya nutrisi, mineral dan air.
Foto: Getty Images/AFP/P. De Melo Moreira
Memberikan dorongan tumbuh
Dengan hidroponik, tanaman tidak ditanam di tanah, melainkan ditempatkan pada penopang. Nutrisi diberikan ke akar-akar yang menggantung, dengan menggunakan sejumlah metode, termasuk menyemprot. Ditambah cahaya artifisial, pemanas dan peralatan lain, campuran nutrisi membantu tanaman tumbuh lebih cepat, memberi hasil yang lebih banyak, sepanjang tahun.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Hirodroponic efisien
Hidroponik bisa mengolah kembali air. Artinya, air yang digunakan hanya 10% dari air yang digunakan pertanian konvensional. Itu membuatnya jadi opsi ideal untuk kawasan yang kering. Karena sistemnya tertutup, nutrisi tidak menyebar ke tempat lain, melainkan diserap tanaman. Oleh sebab itu pupuk yang dibutuhkan hanya seperempat dari pertanian konvensional.
Foto: Getty Images/AFP/T. Schwarz
Menanam vertikal
Jika menanam secara datar bukan opsi karena lahan sempit, menanam ke atas juga bisa. Baki pembiakan hidroponik bisa ditumpuk satu di atas lainnya. Oleh sebab itu lebih efisien dari segi lahan, daripada ditanam di tanah. Dengan demikian, pertanian hidroponik bisa diadakan di pencakar langit.
Foto: picture-alliance/dpa/ Photoshot
Sisi negatif hidroponik
Pertanian hidropohik bisa rumit, butuh tenaga intensif dan mahal. Tanaman butuh nutrisi esensial dalam jumlah besar, dan pertanian perlu peralatan dalam jumlah besar. Panas dan cahaya diberikan secara bebas dari matahari pada pertanian konvensional. Untuk hidroponik bentuknya artifisial dan mahal. Jika aliran energi terputus, tanaman mungkin rusak sepenuhnya jika terlalu lama tanpa air dan cahaya.
Foto: Imago/View Stock
Hidroponik sedang naik daun
Hidroponik secara teoretis bisa digunakan untuk semua tanaman, walaupun dari segi teknik paling baik untuk tanaman mentimun, selada hijau, tomat, lada dan berbagai rempah-rempah. Sejauh ini hidroponik belum banyak digunakan. Tapi tren mulai berubah. Pertanian hidroponik global diperkirakan bernilai $21.2 milyar 2016. Diperkirakan akan bertambah 7% setiap tahunnya. Penulis: Melanie Hall (ml/ap)
Foto: Getty Images/AFP/S. Kambou
7 foto1 | 7
Mitos 1: Makanan organik lebih sehat daripada makanan yang diproduksi secara konvensional
Pertanian organik sangat baik, misalnya, untuk kesehatan tanah. Namun sayangnya, produk organik tidak lebih sehat daripada makanan yang diproduksi oleh pertanian konvensional. Jumlah pestisida dalam makanan umumnya sangat kecil sehingga tidak menjadi masalah. Sayuran organik mengandung lebih sedikit nitrat daripada sayuran non-organik, tetapi belum jelas apakah ini merupakan suatu keuntungan.
Dulu orang-orang berpikir bahwa nitrat dalam tubuh akan bereaksi terhadap nitrit dan nitrosamin dan oleh karenanya menjadi karsinogenik. Kini kita tahu bahwa hal ini tidak benar. Nitrat mungkin menurunkan tekanan darah, tapi itu bukan merupakan hal yang buruk.
Namun demikian, ada cukup alasan bagi kita untuk mendukung pertanian organik. Sebagai contoh, petani organik menggunakan lebih sedikit antibiotik dalam peternakan dibandingkan petani konvensional. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan perkembangan bakteri resisten, yang bisa berbahaya bagi kita semua.
Mitos 2: Sayuran mentah adalah yang paling sehat karena kalau dimasak nutrisinya hilang
Sayuran tidak mengandung banyak nutrisi tinggi. Namun, sayuran mengandung banyak vitamin C dan asam folat. Kandungan vitamin C berkurang selama memasak, tetapi itu tidak masalah: Kekurangan vitamin C tidak lagi menjadi masalah di masyarakat kita.
Memasak sayuran, di sisi lain, memiliki kelebihan. Jika dimasak, sayuran menjadi lebih padat, jadi Anda bisa makan lebih banyak. Dan selama memasak, kuman apapun bisa mati, misalnya bakteri E.coli O157, yang saat ini menyebabkan masalah pada sayuran mentah dan salad di AS.
Lemak Tidak Seburuk Sangkaan Anda
Lemak adalah penyebab kegemukan. Untuk mengurangi berat badan harus kurangi lemak. Apakah itu semua benar? Atau mungkin ada lemak yang sehat dan yang tidak sehat? Simak di sini!
Lemak yang Anda makan berbeda dari lemak yang disimpan tubuh. Yang menambah berat tubuh adalah makan terlalu banyak, kata dokter Robert Lustig dari University of California, San Francisco School of Medicine. Seperti karbohidrat dan protein, lemak adalah salah satu tipe nutrien, yang juga dibutuhkan tubuh.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Airio
Ada Lemak Baik dan Jahat
Anda pernah dengar tentang lemak jenuh yang jahat, dan tak jenuh yang baik? Sebenarnya tak semudah itu. Ada tujuh kategori lemak. Yang paling baik adalah lemak omega 3 (seperti pada ikan salmon) manfaatnya mengurangi risiko sakit jantung dan alzheimer, juga mendorong fungsi otak. Lemak trans bisa disebut jenis yang paling tidak baik, karena menyebabkan penggumpalan darah dan penyempitan arteri.
Foto: Fotolia/joemakev
Lemak Trans Berbahaya
Menurut Dr. Robert Lustig, lemak ini berbahaya karena tidak bisa dicerna bakteri di dalam tubuh. Akibatnya lemak ini menempel di dinding arteri juga di hati, dan akhirnya menyebabkan penyempitan serta gangguan fungsi. Dalam industri pangan lemak ini banyak digunakan sebagai pengawet produk. Dr. Lustig menyebutnya racun yang bisa dimakan.
Foto: picture alliance/PIXSELL
Makin Sedikit Lemak Tak Jenuh, Makin Sehat?
Itu salah kaprah, kata Dr. Robert Lustig. Lemak tak jenuh lebih sehat. Juga tidak menyebabkan gangguan jantung atau mencegahnya. Tapi jika Anda tidak memakan bacon saat sarapan melainkan memakan cereal manis, karena ingin menghindari lemak, maka Anda sebenarnya mengganti satu faktor bahaya dengan faktor bahaya lain.
Foto: Fotolia/manla
Minyak Zaitun Adalah Minyak Paling Sehat
Minyak zaitun sangat sehat. Tapi paling sehat jika tidak Anda panaskan. Demikian Dr. Robert Lustig. Dalam suhu tinggi, lemak tak jenuh pada minyak zaitun bisa berubah jadi lemak jenuh atau lemak trans. Untuk menggoreng dan dipanaskan lebih baik gunakan minyak dari kacang, alpukat atau minyak wijen.
Foto: Colourbox
Mentega Dukung Diet Sehat
Sebaliknya, menurut studi yang dipublikasikan dalam "American Journal of Clinical Nutrition", mentega dalam jumlah moderat bisa membantu menyokong diet yang sehat. Namun demikian, jangan memakan mentega secara berlebihan, walaupun dinikmati bersama sayuran. Demikian ungkap Michelle Babb, penulis buku "Anti-Inflammatory Eating Made Easy".
Foto: Colourbox/MichaelJay
6 foto1 | 6
Mitos 3: Susu sapi tidak sehat dan memicu alergi
Lemak susu sapi memang tidak terlalu sehat karena meningkatkan kolesterol dalam darah dan risiko penyakit kardiovaskular. Lebih baik mengonsumsi susu dan produk susu yang rendah lemak. Susu dan produk susu sebenarnya mengandung banyak manfaat: Vitamin B12, yodium, kalium, seng, dan beberapa vitamin B. Susu juga merupakan sumber protein yang baik untuk kaum vegetarian.
Satu hingga dua persen anak-anak alergi terhadap protein susu, tetapi ini biasanya hilang dengan sendirinya saat mereka tumbuh besar. Dan laktosa kadang-kadang tidak bisa dikonsumsi oleh orang-orang dari Afrika, Asia dan Eropa selatan, tetapi ini biasanya hanya ketahuan jika mereka minum susu dalam jumlah besar.
Namun, susu memiliki satu kelemahan. Ada kemungkinan susu membantu perkembangan kanker prostat pada pria. Meskipun demikian, ada bukti yang lebih kuat bahwa susu menghambat kanker usus.
Mitos 4: Jika Anda ingin menurunkan berat badan, Anda tidak boleh mengkonsumsi karbohidrat. Karbohidrat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan pelepasan insulin, yang menghambat pembakaran lemak.
Setiap diet dapat berfungsi dengan baik apapun bentuknya. Baik itu diet dengan mengkonsumsi lebih sedikit karbohidrat, lebih sedikit lemak atau lebih sedikit makanan yang namanya dimulai dengan huruf A sampai L. Dengan melakukan diet, Anda makan lebih sedikit karena Anda tidak bisa langsung makan apa yang Anda inginkan. Oleh karena itu, diet menurunkan asupan kalori normal kita.
Selama tiga miliar tahun kehidupan, manusia telah menjadi spesialis untuk tidak kehilangan kalori tubuh. Apa pun yang masuk ke mulut dapat digunakan dan dibakar oleh otot atau disimpan.
Tidak ada yang dibuang, baik itu karbohidrat, protein atau lemak. Ini seperti rekening tabungan: Tidak ada bedanya di bank mana saya menyetor uang, bedanya hanya pada berapa banyak jumlahnya. Semuanya berakhir di rekening tabungan atau di perut.
Roti Putih Lebih Jahat?
Di Jerman, roti hampir selalu ada di setiap rumah tangga. Namun, roti jenis apakah sebenarnya yang sehat? Roti gandum atau roti tawar putih? Berikut penjelasannya dari jurnal authoritynutrition dan healthmeup.com.
Foto: Zbyszek Nowak/Fotolia
Tinggi karbohidrat dan gula darah
Roti gandum biasanya tidak terbuat "seluruhnya" dari biji-bijian. Produk ini bisa dicerna perut dengan cepat. Pati dalam roti bisa diuraikan dengan cepat di saluran pencernaan dan memasuki aliran darah sebagai glukosa. Hal ini menyebabkan lonjakan cepat gula darah dan insulin. Gula darah naik dengan cepat, namun cenderung turun dengan cepat pula. Ketika gula darah turun, kita menjadi lapar.
Foto: Zbyszek Nowak/Fotolia
Gandum mengandung sejumlah besar gluten
Ketika kita makan roti yang mengandung gluten, sistem kekebalan tubuh dalam saluran pencernaan mendapat serangan protein gluten. Gluten menyebabkan respon imun pada saluran pencernaan, yang menyebabkan orang terkena masalah nyeri pada pencernaan dan kembung. Sensitivitas pada gluten juga terkait dengan beberapa kasus skizofrenia dan gangguan otak.
Foto: Fotolia/Picture-Factory
Roti putih rendah nutrisi penting
Selama proses produksinya, tepung yang digunakan untuk membuat roti tawar kehilangan vitamin B6, vitamin E. Mengonsumsi roti putih mengurangi penyerapan nutrisi lain seperti zat besi, zink dan kalsium. Asam amino dan protein yang terkandung tidak terlalu banyak, dan menyebabkan kurangnya vitamin D.
Foto: DW
Mengandung zat berbahaya
Sebagian roti putih yang dijual mengandung gula jagung fruktosa tinggi. Biji-bijian dalam roti putih juga mengandung asam fitat anti gizi, yang mencegah terserapnya kalsium, zat besi dan zink.
Foto: picture alliance/empics
Meningkatkan kolesterol jahat
Roti yang dibuat dari gandum utuh sedikit lebih baik dari pada yang dihaluskan, seperti pada roti putih. Makan gandum utuh, meningkatkan kolesterol 8 persen dan 60 persen LDL kecil padat, yang merupakan kolesterol berkaitan dengan penyakit jantung.
Foto: picture-alliance/dpa
5 foto1 | 5
Mitos 5: Gandum harus dihindari karena tidak sehat.
Ada orang yang tidak tahan dengan gluten dan menjadi sangat sakit karenanya. Penyakit karena gluten disebut penyakit celiac. Dalam setiap 1.000 orang, penyakit serius ini mempengaruhi sekitar satu hingga lima individu. Meskipun begitu, kebanyakan orang tidak punya masalah dalam mencerna gandum.
Namun, gagasan bahwa gandum bertanggung jawab untuk banyak masalah kesehatan kita telah tersebar luas. Tentu saja, kita semua memiliki masalah kesehatan. Kita pernah mengalami sakit, lelah, lemas atau depresi. Jutaan wanita menderita sindrom iritasi usus besar, suatu kondisi yang sangat rentan terhadap efek plasebo.
Hal ini menyebabkan orang yang sakit perut berpikir bahwa gandum lah penyebabnya. Padahal hampir tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ada sesuatu dalam gandum yang membuat banyak orang sakit.
Mitos 6: Vitamin C mencegah masuk angin. Lebih baik minum vitamin C terlalu banyak daripada terlalu sedikit.
Teori ini telah diuji secara ekstensif. Hasilnya menunjukkan bahwa vitamin C tidak melindungi tubuh dari pilek. Jika Anda minum sejumlah besar vitamin C setiap hari sebelum Anda terkena pilek, pilek berikutnya tidak bertahan 5 hari, tetapi 4,5 hari. Dan untuk hal itu Anda harus minum 1.000 mg vitamin C setiap hari. Tentu itu tidak sehat. Dua penelitian besar telah menunjukkan bahwa terlalu banyak konsumsi vitamin C dapat menyebabkan masalah batu ginjal karena vitamin C sebagian diubah menjadi oksalat, komponen batu ginjal.
8 Langkah Selamatkan Ginjal Anda
Ginjal menyaring zat beracun dari darah, mengontrol kadar air dalam tubuh dan membantu pembentukan hormon. Jika tidak berfungsi normal lagi, ginjal akan mengalami kerusakan. Berikut 8 langkah melindungi ginjal anda.
Foto: Colourbox
Tetaplah Bugar dan Aktif
Olahraga penting untuk menjaga tekanan darah pada level normal dan mencegah penyakit Diabetes melitus. Penyakit tersebut adalah penyebab terbesar gagal ginjal kronis. Menurut statistik, 30 persen pasien cuci darah menderita Diabetes.
Foto: picture-alliance/dpa/Julian Stratenschulte
Perhatikan Kadar Gula Darah
Upayakan agar gula darah anda berada dalam level yang stabil. Karena diabetes merusak pembuluh. Ginjal terdiri atas ribuan pembuluh yang memastikan zat beracun dikeluarkan dari tubuh. Fungsi ginjal berkurang drastis ketika pembuluh di dalamnya mulai mengalami kerusakan.
Foto: Colourbox/E. Wodicka
Ukur Tekanan Darah Anda secara Rutin!
Tekanan darah tinggi adalah penyebab terbesar kedua kegagalan ginjal. Jika pembuluh darah mendapat tekanan tinggi dalam waktu lama, ia akan mengalami kerusakan. Untuk mempertahankan kesehatan ginjal, tekanan darah yang optimal berkisar di bawah 140/90 mm Hg. Jadi upayakan agar tekanan darah anda selalu stabil, kalau perlu dengan obat-obatan sekalipun.
Foto: Colourbox
Makanan Sehat
Makanan yang sehat dengan buah-buahan, sayur dan serat pangan mencegah kegemukan dan dengan begitu kerusakan ginjal. Penyakit kegemukan biasanya dibarengi dengan tekanan darah tinggi dan Diabetes. Salah satu yang paling penting adalah mengurangi konsumsi garam demi menghindari tekanan darah tinggi.
Foto: Colourbox
Cukup Minum
Cairan berupa air mineral dibutuhkan agar ginjal bisa menyaring zat beracun dari tubuh manusia. Jumlah ideal adalah 1,5 hingga 2 liter per hari. Jika terlalu banyak, konsumsi air malah bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Jumlah tersebut dianjurkan untuk manusia dengan ginjal yang sehat. Pasien cuci darah sebaliknya harus mengurangi konsumsi air mineral.
Foto: Colourbox
Berhenti Merokok
Rokok adalah pembunuh pembuluh nomer wahid. Karena pembuluh di dalam ginjal bertanggungjawab menyaring zat beracun, rokok tidak cuma merusak pembuluh tetapi juga membunuh ginjal anda.
Foto: Colourbox
Hindari Pain Killer!
Ginjal manusia bereaksi sensitif terhadap "konsumsi berlebihan" obat-obatan penahan rasa sakit. Pada ginjal yang pernah bermasalah, konsumsi pain killer dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Jika anda pernah mengalami sakit ginjal, upayakan mengkonsumsi obat penahan sakit yang ramah pada ginjal.
Foto: Colourbox/J. Pavlinec
Periksakan Ginjal Anda Secara Rutin
Terutama jika anda memiliki risiko terkena gagal ginjal. Seperti misalnya berusia di atas 60 tahun, menderita Diabetes, tekanan darah tinggi atau kegemukan. Atau jika salah seorang anggota keluarga terdekat pernah menderita kerusakan ginjal. Melalui tes urin dan darah, dokter dapat mendeteksi pelemahan fungsi ginjal secara dini.
Foto: Colourbox
8 foto1 | 8
Mitos No. 7: Gula menyebabkan ADHD pada anak-anak
ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan yang menyebabkan anak-anak menjadi hiperaktif. Gula dipercaya menjadi penyebab ADHD pada anak-anak. Teori ini dikembangkan di AS 50 tahun yang lalu, tetapi terbukti tidak benar. Kemudian ada teori bahwa bukan gula melainkan pewarna buatan yang memicu ADHD. Tidak ada bukti kuat untuk mendukung teori ini. Bisa jadi sejumlah kecil anak-anak memang hiperaktif, tetapi mereka hanyalah anak-anak: Mereka sangat aktif, dan di masyarakat kita semakin sedikit tersedia ruang untuk menyalurkan keaktifan anak. Jika anak-anak tinggal di daerah pertanian, mereka dapat menjadi hiperaktif sejauh yang mereka inginkan, dan itu tidak membahayakan.
Jadi apa yang harus kita waspadai?
Bahaya sesungguhnya adalah rokok, alkohol dan obesitas. Jika kita berbicara tentang pola makan di negara industri seperti Jerman, maka masalah terbesarnya adalah orang makan terlalu banyak. Dan obesitas menyebabkan banyak penyakit, termasuk kanker.
Martijn Katan adalah Profesor Emeritus Ilmu Gizi di Vrije Universiteit, Amsterdam, Belanda. Dia menulis kolom untuk harian Belanda NRC Handelsblad dan menulis buku, "Mengapa roti tidak berbahaya untuk kita dan microwave tidak menghancurkan vitamin."
Brigitte Osterath (na/vlz)
Larangan Alkohol Picu Konsumsi Miras?
Larangan alkohol seringkali menguntungkan kelompok kriminal yang mendulang harta lewat produksi miras oplosan tanpa pengawasan kesehatan. Ironisnya korban terbesar adalah penduduk miskin
Foto: AFP/Getty Images/R. Gacad
Larangan Memicu Dahaga
Studi di banyak negara membuktikan ketika peredaran alkohol dibatasi atau dilarang, konsumsi minuman keras di pasar gelap justru melonjak. Larangan alkohol dinilai tidak serta merta menurunkan angka permintaan atas minuman memabukkan. Akibatnya, minuman keras oplosan yang berbahaya bagi nyawa sering menjadi satu-satunya pilihan bagi penduduk miskin.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Zucchi
Musim Kering di Amerika
Amerika Serikat termasuk negara yang paling pertama menerapkan larangan alkohol di era modern. Pada 1920 pemerintah melarang semua penjualan dan produksi alkohol. Akibatnya organisasi kriminal mendulang harta tak terhingga lewat penjualan minuman oplosan secara gelap. Banjir rejeki buat mafia juga secara tidak langsung membuat korupsi di kepolisian merajalela.
Foto: picture-alliance/akg-images
Ghujarat Tanpa Miras
Pada 1961 giliran negara bagian Ghujarat di India yang melarang minuman memabukkan. Namun kebijakan tersebut gagal melumat perdagangan minuman oplosan karena dilindugi oleh oknum kepolisian. Akhirnya pada 2009 silam sebanyak 136 orang tewas setelah mengkonsumsi minuman oplosan yang mengandung Methanol.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Adhikary
Iran Dalam Pasungan Alkohol
Pengalaman serupa dicatat Iran yang melarang alkohol sejak Revolusi Islam 1979. Meski rajin melakukan penggerebekan dan menerapkan hukuman berat terhadap pedagang alkohol, polisi tidak mampu mencegah peredaran minuman keras. Menurut data statistik yang dipublikasikan pemerintah 2017 silam, sebanyak 10% populasi Iran rajin mengkonsumsi alkohol secara berkala.
Foto: MEHR
Korban Berjatuhan
Setiap tahun Iran mencatat angka kematian akibat konsumsi minuman alkohol oplosan. Kasus paling mencolok adalah ketika 135 orang meninggal dunia akibat minuman keras pada 2013. Terutama embargo barat memaksa penduduk Iran memilih minuman keras dari industri rumahan yang dilakukan tanpa pengawasan kesehatan.
Foto: FARS
Indonesia Melarang
Di Indonesia setiap tahun ratusan orang ditengarai tewas akibat mengkonsumsi alkohol. Menurut studi Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), sejak maraknya pembatasan alkohol pada 2010 konsumsi miras melonjak 75%. Sementara lebih dari 58 persen penduduk yang mengkonsumi miras oplosan mengaku memilih minuman berbahaya ini karena murah dan mudah ditemui. (rzn/hp - nytimes, vice, HT, Iran Daily)