TKW Indonesia Divonis 7 Tahun Penjara Usai Membunuh Bayi
22 November 2018
Maryani Usman harus mendekam selama tujuh tahun di penjara lantaran terbukti memukuli seorang bayi berusia satu tahun sampai meninggal dunia. Selama persidangan terpidana terungkap mengalami gangguan depresi.
Iklan
Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura dijebloskan ke penjara lantaran terbukti menyebabkan kematian bayi yang berada dalam asuhannya. Atas dasar itu Maryani Usman Utar harus mendekam selama tujuh tahun di balik jeruji besi
Kematian bayi perempuan bernama Richelle Teo Yan Jia yang berusia satu tahun ironisnya terjadi pada hari ibu. Dalam dakwaan, Maryani disebut mencekik bagian belakang leher dan memukuli korban hingga berhenti menangis. Terpidana dianggap mengetahui betul tindakannya itu bisa menyebabkan kematian.
Saat membacakan putusan, Hakim Hoo Sheau Peng, menegaskan betapa Singapura membutuhkan Undang-undang yang melindungi balita dan anak-anak dari pengasuh yang jahat. Vonis terhadap Maryani dibuat untuk memberikan efek jera pada pengasuh lain untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Selama persidangan terpidana mengaku sakit hati karena sempat dipermalukan oleh majikannya di depan umum. Tiga bulan setelah mulai bekerja untuk keluarga Teo, dia berulangkali menghubungi agennya dan meminta dipindahkan ke keluarga lain. Namun permintaannya itu ditolak.
Tujuh Negara Tujuan Favorit TKI
Sebanyak lebih dari 6 juta tenaga kerja Indonesia saat ini bekerja di 146 negara di seluruh dunia. Tujuh di antaranya adalah negara yang paling banyak mempekerjakan buruh asal Indonesia.
Foto: Getty Images
#1. Malaysia
Dari tahun ke tahun Malaysia menjadi tujuan utama tenaga kerja asal Indonesia. Menurut data BNP2TKI, sejak tahun 2012 sudah lebih dari setengah juta buruh migran melamar kerja di negeri jiran itu. Tidak heran jika remitansi asal Malaysia juga termasuk yang paling tinggi. Selama tahun 2015, TKI di Malaysia mengirimkan uang sebesar dua miliar Dollar AS kepada keluarga di Indonesia.
Lebih dari 320.000 buruh Indonesia diterima kerja di Taiwan sejak tahun 2012. Lantaran Taiwan membatasi masa kerja buruh asing maksimal 3 tahun, kebanyakan TKI mendarat di sektor formal. Tahun lalu TKI Indonesia yang bekerja di Taiwan menghasilkan dana remitansi terbesar ketiga di dunia, yakni 821 juta Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Chang
#3. Arab Saudi
Sejak 2011 Indonesia berlakukan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah, terutama Arab Saudi. Namun larangan itu cuma berlaku buat sektor informal seperti pembantu rumah tangga. Sementara untuk sektor formal, Indonesia masih mengrimkan sekitar 150 ribu tenaga kerja ke Arab Saudi sejak tahun 2012. Dana yang mereka bawa pulang adalah yang tertinggi, yakni sekitar 2,5 miliar Dollar AS tahun 2015
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
#4. Hong Kong
Sedikitnya 137 ribu TKI asal Indonesia diterima bekerja di Hongkong sejak 2012. Uang kiriman mereka pun termasuk yang paling besar, yakni sekitar 673,6 juta Dollar AS. Kendati bekerja di negara makmur dan modern, tidak sedikit TKI yang mengeluhkan buruknya kondisi kerja. Tahun 2014 silam ribuan TKW berunjuk rasa di Hong Kong setelah seorang buruh bernama Erwiana dianiaya oleh majikannya.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
#5. Singapura
Menurut BNP2TKI, sebagian besar buruh Indonesia di Singapura bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga. Sejak 2012 sebanyak 130 ribu TKI telah ditempatkan di negeri pulau tersebut. Tahun 2015 saja tenaga kerja Indonesia di Singapura mengirimkan duit remitansi sebesar 275 juta Dollar AS ke tanah air.
Foto: Getty Images
#6. Uni Emirat Arab
Lebih dari 100 ribu tenaga kerja Indonesia ditempatkan di Uni Emirat Arab sejak tahun 2012. Dana remitansi yang mereka hasilkan pun tak sedikit, yakni 308 juta Dollar AS pada tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa
#7. Qatar
Lantaran moratorium, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Timur Tengah banyak menurun. Qatar yang tahun 2012 masih menerima lebih dari 20 ribu TKI, tahun 2015 jumlahnya cuma berkisar 2400 tenaga kerja. Sejak 2012 sedikitnya 46 ribu buruh Indonesia bekerja di negeri kecil di tepi Arab Saudi itu. Hampir 100 juta Dollar AS dibawa pulang oleh TKI Indonesia tahun 2015 silam.
Foto: imago/imagebroker
7 foto1 | 7
Meski demikian terpidana mengaku tidak pernah mendapat perlakuan kasar dari majikan dan selalu mendapat makanan yang pantas. Hanya saja Maryani mengaku takut dengan ibu rumah tangga keluarga Teo yang disebutnya sering mengawasi dan mengritik cara dia bekerja. Keluarga Teo juga melarangnya menggunakan telepon seluler agar bisa berkonsentrasi saat bekerja.
"Dia digerakkan oleh amarah, frustasi dan rasa letih ketika menganiaya Richelle," kata Mohamed Muzammil Mohamed, kuasa hukum Maryani, seperti dikutip oleh The Straits Times.
Meski mengakui kondisi mental terpidana ikut mempengaruhi keputusannya, Wakil Jaksa Penuntut Umum, Bhajanvir Singh dan Kelly Ho, dalam dakwaannya menulis "depresi tidak bisa dijadikan alasan untuk membunuh manusia lain." Maryani dituduh menyimpan motif balas dendam. "Terpidana tidak berhenti (menganiaya) bahkan ketika Richelle berhenti menangis," kata Ho menurut laporan Channel News Asia.
Kuasa hukum terpidana, Muzammil, menilai vonis yang dijatuhkan hakim sudah cukup adil. "Maryani secara bersungguh-sungguh meminta maaf kepada keluarga Teo karena menyebabkan kematian bayi Richelle," kata dia. "Rasa bersalah akan menghantuinya seumur hidup bahkan setelah pulang ke desanya nanti untuk bertemu dengan keluarga," imbuhnya.
Muzammil memastikan Maryani hanya ingin menuntaskan masa hukumannya dan pulang ke Indonesia.
rzn/hp (the straits times, channel news asia)
Campak dan Kurang Gizi Renggut Nyawa Balita Papua
Diperkirakan sekitar 100 orang terutama bayi dan balita meninggal dunia akibat campak dan kekurangan gizi yang melanda Asmat dan kabupaten lainnya di Papua.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Muhammad
Kurang gizi dan campak
Wabah campak dan kekurangan gizi, serta terjadi di Kabupaten Asmat, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan lainnya. Sudah sekitar 100 orang terutama balita meninggal dunia akibat komplikasi ini.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Muhammad
Penanganan lintas sektor
Menindaklanjuti bencana rawan pangan dan kejadian luar biasa campak di Papua, pemerintah mengirimkan bantuan lintas sektor. Pangan dan relawan diterjunkan.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Muhammad
Akses dalam menjangkau lokasi bencana terbatas
Lokasi wilayah yang sukar diakses menyulitkan penyaluran bantuan. Posko bantuan dipusatkan di ibukota Kabupaten Asmat, Agats. bantuan berupa makanan dan obat-obatan juga dikirim dengan menggunakan perahu ke desa-desa terpencil.
Foto: Getty Images/AFP/M. Aidi
Fasilitas medispun terbatas
Foto yang diambil pada bulan Januari 2018 ini menunjukkan seorang dokter di dinas militer tengah menangani pasien, seorang balita di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan.
Foto: Getty Images/AFP/M. Aidi
Beberapa kali tertimpa tragedi kemanusiaan
Masalah malnutrisi bukan pertama kalinya terjadi di Bumi Cendrawasih ini. Sebelumnya juga terjadi berkali-kali bencana kelaparan di Papua. (ap/ml)