1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

TNI AL Akan Lapor Kemlu Soal Seaglider Misterius di Selayar

4 Januari 2021

TNI AL menemukan seaglider misterius di Laut Selayar, Sulawesi Seatan, yang belum diklaim oleh pihak manapun. TNI AL akan melaporkannya kepada Kementerian Luar Negeri.

Foto ilustrasi seaglider
Foto ilustrasi seagliderFoto: U.S. Navy/L. Daniels

Temuan seaglider yang awalnya diduga 'drone' di Laut Selayar, Sulawesi Selatan, masih misterius lantaran tidak ada negara lain yang mengklaim kepemilikan seaglider tersebut. Untuk itu, TNI AL akan melapor kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

"Sampai saat ini juga tidak ada negara yang mengklaim ini punya siapa. Sehingga nanti akan kami laporkan melalui Kemlu untuk penemuan ini," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidrosal) TNI AL, Ancol, Jakarta Utara, Senin (04/01).

Laksamana Yudo mengatakan TNI AL belum mengkomunikasikan dengan negara lain soal temuan seaglider misterius ini. Tetapi, ia meyakini negara pemilik benda ini sudah tahu informasi penemuan seaglider dari pemberitaan.

"Belum kita komunikasikan (dengan negara lain) ya. Tapi kemarin dari publikasi media, saya yakin negara lain sudah tahu itu punya siapa, dan sebagainya. Pasti sudah nyampe ke negara yang memiliki peralatan seperti ini," ujar Yudo.

Yudo menerangkan TNI AL akan menunggu negara mana yang mengklaim seaglider tersebut. Tetapi, kata Yudo, temuan seaglider di Laut Selayar menjadi tanggung jawab TNI AL karena berada di wilayah perairan Indonesia.

"Tentunya nanti kita tunggu, apakah ada melalui Kemlu yang mengklaim ini. Tapi karena ini berada dan kita temukan di perairan teritorial kita, sehingga menjadi tanggung jawab kita. Atau kita kembangkan untuk riset atau kita hancurkan, ini kewenangannya kita karena berada di laut teritorial kita," ujar Yudo.

Tentang seaglider

KSAL kemudian memerinci karakteristik seaglider itu. KSAL menegaskan alat tersebut masih persis seperti saat pertama kali ditemukan nelayan di Selayar.

"Ini bentuknya masih persis seperti yang ditemukan. Jadi ini asli yang ditemukan nelayan tersebut pada tanggal 26 Desember pukul 07.00, di mana saat itu nelayan memancing alat tersebut muncul kemudian ditemukan, dilaporkan pada Babinsa dan dibawa ke Koramil. Kemudian atas persetujuan ataupun kerja sama dengan Dandim Selayar, alat tersebut karena ada hubungannya dengan Angkatan Laut dan penelitian, yang akan diteliti tentang fungsi alat tersebut yang berada di laut, sehingga kita bawa ke sini," sebut KSAL.

KSAL menyebut benda itu terbuat dari aluminium dengan dua sayap dan propeller serta antena belakang. Terdapat instrumen mirip kamera di badan seaglider itu.

"Data-datanya, badan terbuat dari aluminium dengan dua sayap 50 cm, panjang bodi 225 cm, kemudian propeller 18 cm di bawah, panjang antena yang belakang 93 cm. Kemudian terdapat instrumen mirip kamera terletak di bodi, ini yang di atas sini. Kemudian tidak ditemukan ciri-ciri perusahaan negara pembuat. Ini dia, tidak ada tulisan apa pun di sini, dari awalnya demikian. Kita tidak merekayasa, masih persis seperti yang ditemukan nelayan," jelas KSAL.

KSAL memberi gambaran soal seaglider. KSAL menyebut seaglider biasa digunakan untuk keperluan survei dan data oseanografi.

"Sekilas tentang seaglider. Bahwasanya alat ini banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan. Ini bisa diakses melalui website oleh semua yang bisa mengakses data. Alat ini bisa digunakan untuk industri maupun digunakan untuk pertahanan. Tergantung siapa yang memakai," katanya. (Ed: pkp/rap)

 

Baca selengkapnya di: detiknews

TNI AL Akan Lapor Kemlu soal Temuan Seaglider Misterius di Selayar

KSAL soal 'Drone' di Selayar: Itu Seaglider

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait