1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tokio Hotel - Salah Satu Band Jerman Paling Sukses

13 April 2011

Penggemar remaja yang histeris, sukses di tangga lagu, dan tiket konser yang selalu ludes. Tokio Hotel sudah menjadi salah satu band Jerman yang paling sukses.

Tom Kaulitz und Tokio Hotel Gustav Schaefer, Tom Kaulitz, Bill Kaulitz und Georg Listing, von links, von der Band "Tokio Hotel" posieren am Sonntag, 25. Maerz 2007, vor der Verleihung der "Echo" Musikpreise in Berlin fuer die Fotografen. (AP Photo/Michael Sohn) ---Gustav Schaefer, Tom Kaulitz, Bill Kaulitz and Georg Listing, from left, of German band "Tokio Hotel" pose for the photographers prior to the Echo music awards ceremony in Berlin, Germany, Sunday, March 25, 2007. (AP Photo/Michael Sohn)
Foto: AP

Empat pemuda dari Loitsche, desa berpenduduk 650 jiwa di dekat Magdeburg, di bekas wilayah Jerman Timur itu, dalam beberapa tahun terakhir bergabung dalam band Tokio Hotel, dan melejit sebagai salah satu band Jerman paling sukses.

Sejak anak-anak, Bill dan kembarannya Tom Kaulitz, bermain musik. Ayah tiri mereka mendukung bakat keduanya dan melepas mereka tampil pada usia 9 tahun. Pada salah satu konser Kaulitz bersaudara berkenalan dengan anggota band mereka sekarang. Mengusung nama "Devilish", mereka bermain di klub lokal dan ikut kompetisi band. Selebihnya adalah kisah spektakuler panggung musik Jerman.

Album Pertama

Vokalis Bill KaulitzFoto: picture alliance/dpa

Setelah Bill di tahun 2003 ikut ajang pencarian bakat di sebuah stasiun televisi swasta, ia ditemukan oleh sebuah tim produser musik. Dua tahun lamanya Tokio Hotel bekerja keras menyiapkan album pertama. Sesaat sebelum dilepas ke pasaran, majalah remaja Bravo menurunkan kisah band beranggota 4 personil itu dengan judul "Superstar Baru Jerman".

Single debut mereka Durch den Monsun mampu meloncat ke puncak tangga lagu Jerman. Mimpi menjadi kenyataan, bagi Bill Kaulitz yang ketika itu berusia 15 tahun. "Tentu ini hal yang sama sekali baru bagi kami. Kami betul-betul beruntung, mengingat kami datang dari Magdeburg, bukan kota besar. Beruntung, karena kami dua tahun lalu di kota tiu, berkenalan dengan produser musik."

Rebut Hati Remaja Perempuan

Para fans yang menunggu kedatangan Tokio Hotel di PerancisFoto: picture alliance/dpa

Dengan campuran suara hentakan gitar dan lagu yang mudah untuk dinyanyikan, Tokio Hotel merebut hati terutama remaja perempuan. Mereka rela tidur di depan hotel tempat band itu menggelar konser, berhari-hari sebelum konser digelar, menjerit-jerit histeris dan jatuh pingsan ketika konser berlangsung. Penyebabnya, idola mereka, Bill sang vokalis. Dengan mata dirias celak hitam dan rambut tegak seperti duri landak, tindik lidah dan busana yang 'cool', penyanyi muda itu mewakili sosok pria idaman mereka.

Bill Kaulitz bercerita, "Itu betul-betul keren. Kami selalu melakukan perjalanan, jadi sering tidak tahu apa yang sebetulnya terjadi. Minggu lalu kami punya waktu luang dan pergi ke Magdeburg dan saya ingin pergi belanja. Setelah satu jam saya harus kabur dari kota itu karena tanggapan yang kami terima betul-betul gila. Saya sih senang, tapi itu keterlaluan, saya sama sekali nggak bisa melihat kemanapun dengan tenang."

Lagu-Lagu dari Kehidupan Nyata

Para penggemar bukan hanya memperhatikan musik mereka, tapi juga liriknya. Lagu-lagu tentang kehidupan nyata, tentang kemarahan, cinta, rasa sakit hati dan perpisahan. Sebagian di antaranya otobiografi. Orangtua Bill dan Tom berpisah ketika mereka masih anak-anak.

Kakak beradik Tom Kaulitz (kiri) dan Bill KaulitzFoto: picture alliance / dpa

"Penggemar kami, saya selalu memakai kata 'intensif'. Mereka tidak peduli di luar turun salju atau apapun kondisi cuaca. Mereka selalu ada di garis start. Konser-konser kami jadi luar biasa, mereka selalu memberi dukungan penuh,“ demikian ujar Bill Kaulitz

Fans yang histeris di satu pihak, penolakan total di pihak lain. Di forum-forum internet selalu muncul kecaman kasar. Para komedian selalu menjadikan band itu bahan olok-olok dan majalah humor satir, Titanic, memberi judul "Empat Alasan Memusuhi Anak-anak". Lima tahun lalu vokalis Bill Kaulitz, dalam sebuah acara di televisi, terpilih sebagai "Orang Jerman Paling Menyebalkan". Tapi dampaknya menguntungkan bagi band mereka. Lebih dari 6 juta album terjual serta penghargaan nasional dan internasional yang tak terhitung jumlahnya.

Terkenal di Dunia

Di Perancis, Tokio Hotel adalah superstar, di Amerika Selatan ada komunitas penggemar mereka berjumlah besar, dan di AS mereka mampu masuk ke Top 40. Sementara di Israel, 5.000 fans menandatangani petisi agar Tokio Hotel manggung di negara mereka.

"Di negara lain juga begitu. Awalnya kami mendapat kabar dari negara dimana fans kami cukup banyak. Mereka menulis, hei kami dengar tentang kalian, datang lah ke sini dan manggung di negara kami. Setelah itu baru perusahaan rekaman mendatangi kami,“ tutur Bill Kaulitz.

Tokio Hotel ketika mendapat penghargaan Echo di Berlin (12/03/2006)Foto: AP


Vokalis Bill Kaulitz dan ketiga rekannya mengembangkan diri dari band remaja ke musik yang sungguh-sungguh. Mereka juga memanfaatkan popularitas Tokio Hotel untuk banyak organisasi amal. Sementara ini Bill dikontrak sebagai model. Tahun lalu ia melenggang di catwalk pada pameran mode di Milan, untuk sebuah label disainer.

Walaupun dalam dua tahun terakhir aktivitas Tokio Hotel agak tenang, akhir sebuah cerita sukses, tampaknya belum akan terlihat. "Jika semua berjalan mirip seperti yang sekarang pun, maka kami adalah orang paling bahagia di muka bumi,“ demikian Bill Kaulitz.

Ralf Kennel / Renata Permadi

Editor: Marjory Linardy