Tokoh Atheis Dawkins Dikecam di Twitter ihwal Pemerkosaan
30 Juli 2014 Ilmuwan Richard Dawkins menuai "tsunami kebencian" menyusul kicauannya di media sosial, ihwal derajat kejahatan sebuah delik pemerkosaan. Pengarang buku "Delusi Tuhan" itu memprovokasi amarah khalayak Twitter karena mengurutkan berbagai jenis pemerkosaan sesuai tingkat kerusakan yang ditimbulkan.
"Pemerkosaan saat kencan memang buruk," katanya, "Tapi pemerkosaan oleh orang tak dikenal lewat ancaman senjata lebih buruk. Jika anda mengira itu bentuk dukungan buat pemerkosaan kencan, silahkan pergi dan belajarlah cara berpikir."
"Pedofilia ringan (Mild pedophilia) buruk, tapi prilaku pedofilia dengan kekerasan lebih buruk lagi. JIka anda mengira itu bentuk dukungan buat pedofilia ringan, silahkan pergi dan belajarlah cara berpikir."
Dimusuhi Aktivis Perempuan
Ia lantas berkicau, "Pemerkosaan ringan saat kencan adalah buruk, pemerkosaan kencan disertai kekerasan lebih buruk lagi." Padahal logika yang Dawkins gunakan cukup sederhana. Jika X buruk dan Y lebih buruk lagi, maka itu bukan berarti dukungan untuk X.
Kicauannya itu mendulang hujan kritik.
"Kalau anda ingin membahas kesesatan dalam berlogika, kenapa menggunakan pemerkosaan sebagai contoh? Untuk korban, ini bukan permainan akademis," tulis seorang feminis dan jurnalis Inggris, Laurie Penny.
Sementara pengguna lain meninggalkan komentar bernada sindiran. "Saya lega Richard Dawkins ada disini untuk memberitahukan kepada kita secara objektif dan komparatif ihwal seberapa buruk delik pemerkosaan. Pergilah dan belajar berempati."
Pembelaan di Blog
Dawkins sebelumnya juga pernah bersitegang dengan kelompok feminis usai mengomentari pengalaman seorang aktivis perempuan yang digoda di dalam lift hotel. Waktu itu ia meminta korban untuk tidak berlebihan, sembari mengingatkan nasib perempuan muslim di negara lain yang terenggut haknya.
Sontak ratusan komentar bernada negatif mengarah pada Dawkins.
Dalam kasus terakhir Dawkins lantas meretweet pesan beberapa pengguna yang mendukung sikapnya. Tidak lama kemudian dalam blognya, ia menggambarkan insiden tersebut sebagai "badai twitter yang aneh."
"Saya bahkan tidak mengatakan bahwa membandingkan derajat kejahatan sebuah pemerkosaan adalah hal yang benar," tulisnya. "Saya cuma bicara soal logika. Tidak ada hasrat saya untuk menerangkan betapa seriusnya berbagai bentuk kejahatan pemerkosaan atau Pedofilia."
rzn/ab (afp,rtr)