BioNtech yang bekerjasama dengan Pfizer diambang sukses luncurkan vaksin Corona pertama di dunia. Tokoh di belakang sukses ini, dua ilmuwan Jerman keturunan Turki, Ugur Sahin dan Özlem Türeci.
Iklan
"Lightspeed", alias kecepatan cahaya, demikian nama proyek perusahaan Jerman BioNtech yang dimulai bulan Januari 2020. Targetnya: mengembangkan vaksin untuk melawan virus coronadalam tempo yang mencatat rekor. Lazimnya pengembangan vaksin memerlukan waktu antara 8 hingga 10 tahun.
Di balik proyek ambisius dari perusahaan bioteknologi Jerman ini ada dua tokoh, suami istri Ugur Sahin dan Özlem Türeci. Kedua ilmuwan ini berlatar belakang migran, orangtua mereka berasal dari Turki.
Ketika wabah corona melanda Cina bulan Januari 2020, dan belum ada satupun di Jerman merasa khawatir akan pecahnya pandemi, kedua pakar kedokteran ini sudah bereaksi positif.
Sahin dan Türeci langsung mengarahkan riset untuk mencari vaksin anti virus corona. Tiga bulan kemudian BioNtech sudah punya kandidat vaksin yang memasuki fase pengembangan klinis.
Berbasis riset perangi kanker
Kedua pakar kedokteran ini sebelumnya memfokuskan riset untuk memerangi kanker. Namun metode yang mereka gunakan berbeda sangat jauh dari terapi kanker konvensional.
Sahin dan Türeci mengetahui, para pasien kanker tidak ada yang mengalami mutasi genetika sel kanker yang persis sama atau identik. Karena itu pasien kanker tidak bisa diterapi dengan tindakan operasi, chemoteraphy atau radiasi yang seragam dan baku. Ini artinya setiap pasien memerlukan terapi yang spesial dirancang buat tiap personal.
Kedua pakar kedokteran itu juga mengetahui, tubuh manusia kebanyakan bisa menolong diri sendiri saat diserang virus atau bakteri. Sasaran Sahin dan Türeci adalah, mengembangkan terapi imunisasi yang merangsang mekanisme penyembuhan diri sendiri dan melepas “polisi“ dari sistem kekebalan tubuh, untuk memerangi dan membasmi sel tumor jahat.
Riset sebagai jalan hidup
“Saya menyadari sejak dini, tertarik pada ilmu pengetahuan dan teknologi“, ujar Sahin saat menerima penghargaan Mustafa 2019. Dilahirkan di Turki 54 tahun silam, Ugur Sahin dibawa orangtuanya bermigrasi ke Jerman pada usia 4 tahun. Ayahnya bekerja di pabrik mobil Ford di Köln.
Dia kuliah jurusan kedokteran di Unversitas Köln. “Saya tertarik pada terapi sistem imunitas“, ujarnya. Pada usia 20 tahun Sahin mulai melakukan riset dan bekerja di laboratorium. “Saat teman kuliah pulang ke rumah setelah usai perkuliahan pukul 16, saya biasanya langsung menuju laboratorium dan bekerja di sana. Biasanya sampai jam 21 atau 22, tapi kadang bisa sampai jam 4 pagi“, ujar Sahin mengenang.
Tahun 1992 Sahin lulus program Doktoral dengan penghargaan "Summa cum laude". Ia kemudian bekerja sebagai dokter ahli penyakit dalam dan hematologi/onkologi di Rumah Sakit Universitas Köln. Ia kemudian pindah ke rumah sakit Universitas Saarland, dimana ia bertemu dengan Özlem Türeci yang jadi istrinya hingga sekarang.
Membidani kelahiran Biontech
Özlem Türeci adalah putri seorang dokter yang bermigrasi dari Istanbul, Turki ke Jerman. Ia kuliah kedokteran di Universitas Saarland, dan kini bekerja sebagai dosen di Universitas Mainz dan dikenal sebagai pionir terapi kanker dengan imunitas.
Eropa Perketat Pembatasan Hadapi Gelombang Kedua COVID-19
Eropa menghadapi situasi serius dengan mencatat rekor tertinggi kasus corona baru sejak wabah menyebar pada awal tahun. Eropa kembali perketat aturan pembatasan, namun berupaya hindari lockdown untuk melindungi ekonomi.
Foto: Getty Images/AFP/M. Medina
Jerman memperketat pembatasan di sejumlah kota
München menjadi kota besar terbaru yang melampaui ambang batas angka kasus virus corona di Jerman. Sementara di Berlin, untuk pertama kalinya dalam 70 tahun terakhir, aturan jam malam kembali diberlakukan. Semua kegiatan bisnis di Berlin harus tutup pukul 11 malam, setidaknya hingga akhir Oktober 2020. Jumlah orang yang diperbolehkan bertemu di luar pada malam hari dibatasi hingga lima orang.
Foto: Fabrizio Bensch/Reuters
Republik Ceko memperketat lockdown
Republik Ceko yang sebelumnya dipuji karena tanggap merespons pandemi, kini tertatih-tatih di ambang lockdown kedua. Pemerintah menetapkan keadaan darurat sejak 5 Oktober. Warga diwajibkan memakai masker dan gereja hanya dibatasi untuk 10 orang. Pusat perbelanjaan telah diinstruksikan untuk mematikan Wi-Fi untuk mencegah kaum muda berkumpul.
Foto: Gabriel Kuchta/Getty Images
Spanyol menetapkan keadaan darurat
Pemerintah Spanyol telah menetapkan keadaan darurat selama 15 hari di Madrid. Namun, langkah yang memungkinkan pemerintah pusat untuk memberlakukan tindakan karantina di seluruh negeri itu memicu protes. Pemerintah pusat memberlakukan tindakan itu karena pemerintah daerah Madrid menolak seruan untuk memberlakukan langkah yang lebih ketat guna mengendalikan penyebaran virus.
Foto: SOPA Images/ZUMA Wire/picture-alliance
Polisi di Prancis patroli menegakkan aturan pembatasan
Bar di Paris ditutup setelah kasus COVID-19 meningkat tajam. Dua kota lainnya, Toulouse dan Montpellier, meningkatkan kewaspadaan ke level paling tinggi. Pada Sabtu 10 Oktober 2020, Prancis mencatat hampir 27.000 kasus COVID-19, yang menjadi angka kasus harian tertinggi. Di Paris dan sekitarnya, polisi melakukan patroli untuk memastikan bar ditutup dan pengunjung restoran mematuhi jarak sosial.
Foto: Kiran Ridley/Getty Images
Polandia terapkan aturan baru, namun tetap membuka sekolah
Polandia menerapkan aturan baru setelah mencatat rekor infeksi selama lima hari berturut-turut. Namun, sekolah di Polandia tetap dibuka. Warga berusia antara 60 hingga 65 tahun memiliki jam belanja khusus dari jam 10 pagi hingga siang hari. Setiap orang diwajibkan memakai masker di ruang publik. Negara berpenduduk 38 juta jiwa itu sejauh ini mencatat 121.638 kasus dan 2.972 kematian.
Foto: Reuters/K. Pempel
Slovakia larang kerumunan lebih dari enam orang
Di Slovakia, aturan baru hanya memperbolehkan maksimal enam orang untuk berkumpul, namun anggota keluarga mendapat pengecualian. Warga diwajibkan memakai masker dan semua acara publik dilarang, termasuk layanan keagamaan di gereja. Pusat kebugaran ditutup, sementara restoran tidak boleh melayani makan di tempat. Foto di atas menunjukkan penggemar hoki di Bratislava yang memprotes aturan baru.
Foto: Pavel Neubauer/dpa/picture-alliance
Inggris gunakan sistem peringatan tiga tingkat
Pemerintah Inggris memperkenalkan sistem peringatan tiga tingkat untuk memberi informasi terkait angka kasus COVID-19. Sistem baru ini mengklasifikasikan area yang memiliki risiko "sedang", "tinggi", atau "sangat tinggi". Liverpool diperkirakan berada di tingkat tertinggi dan akan memperketat aturan pembatasan, seperti menutup pusat kebugaran, pub, dan kasino. (pkp/rap)
Foto: Justin Tallis/AFP/Getty Images
7 foto1 | 7
Türeci juga terkenal sebagai dokter ahli terapi kanker dengan obat imunitas yang sangat memperhatikan kepentingan pasiennya. “Semua itu terbentuk berkat ayah saya yang bekerja sebagai dokter dan sangat memfokuskan pada kepentingan pasien“, ujarnya.
Tahun 2001 bersama Sahin, calon suaminya ketika itu, Türeci mendirikan Ganymed Pharmaceuticals, perusahaan biofarmasi yang mengembangkan obat kanker terapi imunitas. Tahun 2016 perusahaan itu dijual dengan harga 422 juta Euro.
Tahun 2008 Sahin dan Türeci mendirikan sebuah perusahaan bio teknologi lainnya, yang namanya kini mencatatkan sejarah: BioNtech. Perusahaan ini terutama mengembangkan teknologi dan obat untuk terapi imunitas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
Iklan
Harapan perangi Covid-19
Vaksin pertama virus corona dari proyek "Lightspeed" diharapkan mendapat izin edar cepat di AS pada pertengahan November 2020. Untuk itu mitra BioNtech di AS, Pfizer akan mengajukan izin penggunaan darurat.
Juga komisi pengawas farmasi Eropa- EMA awal Oktober lalu sudah mengumukan proses pemberian izin bagi vaksin corona dari BioNtech dan Pfizer. Vaksin saat ini sedang dites dalam fase ketiga uji klinis pada sekitar 10.000 relawan.
Untuk mempercepat pemberian izin, hasil tes yang sedang berjalan terus dikaji, hingga dihimpun cukup pengetahuan untuk menarik keputusan memberikan dokumen perizinannya, demikian diumumkan EMA.
BioNtech saat ini memiiki 1.300 pegawai dari 60 negara. Separuh pegawai adalah perempuan dan sekitar 30 persen dari seluruh pegawai memiliki gelar Doktoral. Bulan Oktober lalu, BioNtech menembus lantai bursa teknologi Nasdaq di AS, dan perusahaan terus berkembang.
Insa Wrede (as/gtp)
Berlomba Mencari Vaksin Corona
Pandemi Covid-19 menerjang cepat dan sudah tewaskan 450.000 jiwa kurang dari enam bulan. Hal ini pun picu lomba pembuatan vaksin yang efektif dan aman. Dari 100 potensi vaksin, inilah yang sudah uji klinis pada manusia.
Foto: picture-alliance/dpa/J.-P. Strobel
BioNTech dari Jerman dan Pfizer dari AS
Perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech menjadi yang pertama mendapat rekomendasi dari Paul Ehrlich Institut untuk uji klinis pada manusia. Fase pertama dilakukan tes pada manusia dengan 12 relawan pada bulan April lalu. Bersama perusahaan farmasi AS Pfizer akan di lakukan uji klinis berikutnya untuk calon vaksin BNT162 dengan 360 relawan di AS.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Albrecht
CureVac dari Jerman
Perusahaan Jerman CureVac juga telah mendapat izin dari otoritas Jerman, dan siap melakukan uji klinis vaksin virus corona. Bulan Juni ini perusahaan dari kota Tübingen itu akan menguji calon vaksinnya pada 168 relawan. Pemerintah Jerman juga menanam investasi senilai 300 juta Euro di perusahaan bioteknologi ini.
Foto: picture-alliance/Geisler-Fotopress/S. Kanz
Moderna dari AS
Perusahaan bioteknologi AS, Moderna Inc adalah yang pertama di dunia yang mengumumkan uji klinis calon vaksin mRna-1273 pada manusia. CEO Moderna bertemu Presiden Trump Maret lalu untuk melaporkan perkembangan positif. Pemerintah AS mendukung dengan dana 483 juta US Dolar. Akhir Mei, fase kedua uji klinis dimulai dengan 600 relawan. Moderna bisa produksi hingga 500 juta dosis vaksin per tahun.
Foto: picture-alliance/CNP/AdMedia/K. Dietsch
AstraZeneca Swedia/Inggris dan Oxford Inggris
Perusahaan farmasi Swedia/Inggris AstraZeneca bersama Oxford University lakukan uji klinis vaksin eksperimental pada manusia di Inggris dan Brasil. Calon vaksin berasal dari virus adeno simpanse ChAdOx1. Bulan Mei dilakukan uji fase dua dengan 10.000 relawan. Produksi vaksin diharap bisa dimulai akhir tahun 2020, dengan kapasitas hingga dua miliar dosis. Uni Eropa sudah memesan 400 juta dosis.
Foto: picture-alliance/AP Photo/University of Oxford
Kaiser Permanente AS
Kaiser Permanente Washington Health Research Institute (KPWHRI) sudah melakukan uji klinis vaksin corona pada manusia dengan sampel kecil Maret lalu. Uji coba juga dilakukan pada manula. Riset dibiayai oleh jawatan kesehatan federal AS dengan vaksin yang dikembangkan moderna. (as/gtp)