Tokoh Oposisi India Rahul Gandhi Dilarang Masuk Parlemen
24 Maret 2023
Sehari setelah dijatuhi hukuman penjara karena pencemaran nama baik, tokoh India Rahul Gandhi didiskualifikasi dari parlemen India, Lok Sabdha. Pendukung Partai Kongres berkumpul untuk melakukan protes.
Iklan
Tokoh oposisi India, Rahul Gandhi, pewaris politik keluarga besar Gandhi, didiskualifikasi dari parlemen pada hari Jumat (24/3). Sehari sebelumnya dia diganjar hukuman dua tahun penjara karena pencemaran nama baik, saat bertarung dengan Perdana Menteri Narendra Modi dalam pemilu 2019.
Rahul Gandhi telah "diskualifikasi dari keanggotaan Lok Sabha" - majelis rendah India, kata sebuah pernyataan parlemen.
Keputusan parlemen India atas mantan Ketua Umum Partai Kongres itu, sontak memancing reaksi dari para pendukungnya yang berkumpul di beberapa bagian negara. Mereka memprotes vonis dua tahun penjara terhadap politisi yang punya latar belakang nama besar India.
Rahul Gandhi yang berusia 52 tahun adalah anak dari Sonia Gandhi dan cucu Indira Gandhi (yang tidak punya hubungan keluarga dengan tokoh besar Mahatma Gandhi). Ayahnya Rajiv Gandhi pernah menjabat sebagai perdana menteri dan tewas dalam serangan gelap tahun 1991.
Pukulan bagi Partai Kongres
Rahul Gandhi dinyatakan bersalah atas pencemaran nama baik dalam pidato kampanye pada tahun 2019, ketika dia mengatakan bahwa orang-orang dengan nama belakang Modi berakhir sebagai pencuri.
Anggota Partai Kongres mengatakan bahwa hukuman terhadap Rahul Gandhi bermotivasi politik dengan menunjuk pada Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di bawah Narendra Modi.
Situs berita India Today memberitakan, Rahul Gandhi setelah divonis hukuman tidak dapat mengikuti pemilu selama delapan tahun, sebuah kemunduran besar bagi partai oposisi.
"Saya terkejut dengan tindakan ini, dan dengan kecepatannya, dalam waktu 24 jam setelah putusan pengadilan dan saat proses banding diketahui sedang berjalan," kata Shashi Tharoor, anggota parlemen dari Partai Kongres. "Ini pertanda buruk bagi demokrasi kita."
7 Pembunuhan yang Guncang Dunia
Berlatar belakang rasisme, kefanatikan, kebencian, ambisi, berikut beberapa kasus pembunuhan yang dicatat oleh sejarah serta juga mengubah sejarah.
Foto: Fotolia
Julius Caesar
Sekelompok senator, yang diperkirakan berjumlah 50 sampai 60 orang, menjalankan rencana mereka untuk menghabisi kaisar Romawi, Julius Caesar. 23 tusukan belati menghujam tubuh, menewaskan diktator Romawi ini pada 15 Maret 44 SM. Marcus Junius Brutus dianggap sebagi pemimpin konspirasi pembunuhan, yang menyebabkan meletusnya perang saudara sampai tahun 30 SM.
Foto: Hulton Archive/Getty Images
Franz Ferdinand
Pewaris Kekaisaran Austria-Hongaria ini tewas ditembak saat mobilnya melintasi Jembatan Latin di Sarajevo pada 28 Juni 1914. Aksi pembunuhan yang dilancarkan oleh Gavrilo Princip, anggota kelompok nasionalis Serbia, Mlada Bosna, dianggap sebagai salah satu pemicu pecahnya Perang Dunia I.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Abraham Lincoln
Presiden AS ke-16 ini dianggap sebagai salah satu tokoh yang memiliki andil besar untuk mengakhiri perang saudara yang berlangsung antara tahun 1861 dan 1865. Di bawah pemerintahannya, praktek perbudakan di Amerika Serikat dihapuskan. Lincoln tewas dibunuh pada 14 April 1865, menjadikannya tercatat sebagai presiden Amerika Serikat pertama yang meninggal akibat pembunuhan.
Foto: National Archives/Newsmakers
Martin Luther King Jr
Penerima Nobel Perdamaian termuda yang memperjuangkan persamaan hak warga kulit hitam di Amerika Serikat ini meninggal pada usia 39 tahun. 4 April 1968, sebutir peluru menerjang kepalanya saat ia sedang berdiri di balkon lantai 2 Lorraine Motel di Memphis. Pidatonya yang masih terus dikenang: Saya memiliki impian, pidato 17 menit yang menyerukan kesetaraan ras dan diakhirinya diskriminasi.
Foto: William H. Alden/Evening Standard/Getty Images
John Lennon
Musisi Inggris yang bersama The Beatles telah mencatatkan sejarah musik ini tewas dibunuh oleh Mark David Chapman pada 8 Desember 1980. Empat dari lima tembakan yang dilepaskan Mark David Chapman bersarang ditubuh John Lennon saat pentolan The Beatles itu memasuki gedung tempat tinggalnya di Manhattan, New York.
Foto: Keystone Features/Getty Images
Mahatma Gandhi
Dianggap sebagai pemimpin terbesar India, memperjuangkan kemerdekaan negaranya dengan gerakan tanpa kekerasan serta aksi demonstrasi damai. Bapak Nasional India ini tewas dibunuh oleh Vinayak Godsa Nathuram pada 30 Januari 1948. Sejak 1934, Mahatma Gandhi luput dari lima upaya pembunuhan.
Foto: AP
John F. Kennedy
22 November 1963, dunia dikagetkan oleh berita kematian John F. Kennedy. Presiden Amerika Serikat ke-35 ini ditembak oleh Lee Harvey Oswald, saat melakukan parade dengan mobil kap terbuka di Dallas.
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Narendra Modi menuju masa jabatan ketiga
Rahul Gandhi sebenarnya bermaksud menghadapi Narendra Modi di pemilu tahun depan, di mana Narendra Modi bermaksud meneruskan kekuasaannya memasuki masa jabatan ketiga.
Meskipun Partai Kongres mendominasi politik India pasca-kemerdekaan, jumlah kursi mereka di parlemen terus turun dan sekarang menjadi kurang dari 10%, kalah jauh dari BJP dalam dua pemilihan terakhir.
Bahkan sebelum Rahul Gandhi didiskualifikasi, Narendra Modi diperkirakan akan memenangkan pemilihan umum mendatang dan tetap menjadi politisi paling populer di India.