1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikRusia

Tokoh Oposisi Rusia Alexei Navalny Diberitakan Meninggal

16 Februari 2024

Alexei Navalny, pemimpin oposisi paling terkenal di Rusia, meninggal hari Jumat (16/2) setelah kehilangan kesadaran di penjara, demikian pernyataan dari penjara Rusia.

Alexei Navalny
Alexei NavalnyFoto: Pavel Golovkin/AP Photo/picture alliance

Alexei Navalny, 47, menjadi terkenal lebih dari satu dekade lalu karena mengecam Presiden Vladimir Putin dan elite Rusia yang dituduhnya melakukan korupsi besar-besaran dan hidup dalam kemewahan.

Lembaga Pemasyarakatan Federal Distrik Otonomi Yamalo-Nenets mengatakan dalam sebuah pernyataan, Navalny "merasa tidak enak badan" setelah berjalan-jalan di koloni hukuman IK-3 di Kharp, sekitar 1.900 km di timur laut Moskow. Dia disebut segera kehilangan kesadaran.

"Semua tindakan yang diperlukan telah dilakukan, namun tidak membuahkan hasil positif. Dokter jaga menyatakan kematian terpidana," kata pernyataan dari penjara. Penyebab kematianyan sedang diselidiki. Putin telah diberitahu tentang kematian Navalny, kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Pendukung Navalny: Dia dibunuh

Para pendukung Navalny mengatakan mereka tidak dapat memastikan bahwa dia telah tewas. Namun jika dia memang meninggal, maka mereka yakin dia telah terbunuh.

"Pihak berwenang Rusia menerbitkan pengakuan bahwa mereka membunuh Alexei Navalny di penjara," tulis mitra Navalny, Leonid Volkov, di media sosial. "Kami tidak punya cara untuk memastikannya atau membuktikan bahwa ini tidak benar."

Kecaman dengan cepat mengalir dari pemerintahan Barat. "Berita mengerikan tentang Alexei Navalny… Jika laporan tentang kematiannya di penjara Rusia benar, maka ini merupakan kejahatan mengerikan lainnya yang dilakukan rezim Putin,” kata Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom di platform X.

"Kekejaman terhadap Navalny sekali lagi menunjukkan mengapa kita perlu terus berjuang melawan otoritarianisme," tulisnya.

Kembali ke Rusia setelah dirawat di Jerman

Pengacara Navalny sedang dalam perjalanan ke penjara di Kharp. Sedangkan televisi Rusia tidak segera memberitakan kasus itu. Editor surat kabar Rusia dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian Dmitry Muratov mengatakan kepada kantor Reuters hari Jumat, kematian Alexei Navalny adalah "pembunuhan”, dan menyatakan dia yakin perlakuan kasar telah menyebabkan kematiannya.

"Keyakinan saya yang tulus adalah bahwa kondisi penahananlah yang menyebabkan kematian Navalny… Hukumannya ditambah dengan pembunuhan,” kata Muratov, yang segera menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya.

Alexei Navalny menjadi sorotan di dalam dan luar negeri, setelah dia secara sukarela kembali ke Rusia dari Jerman  pada tahun 2021. Dia dirawat di Berlin setelah diracun dengan zat pelumpuh saraf Novichok di Rusia, yang hampir menewaskannya.

hp/yf (rtr, afp, dpa)

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait