Jauh dari sempurna. Itu penilaian tepat bagi prestasi timnas Jerman dalam pertandingan lawan Swedia. Tapi akhirnya semangat untuk menang kembali menggebu. Toni Kroos dan Marco Reus tantang kritik terhadap tim.
Iklan
Setelah kekalahan Jerman dalam laga lawan Meksiko hari Minggu pekan lalu, hampir tak ada langkah tim Jerman dalam pertandingan, yang tidak dipertanyakan dan dikritik dalam media Jerman.
Sasaran kritik antara lain: taktik, kerap "menghilangnya" pemain gelandang tengah, kurang disiplin dan sebagainya. Ada juga kritik terhadap pelatih dan pemain. Pelatih Joachim Löw dituduh terlalu loyal pada pemain timnas yang menyokong Jerman menjadi pemenang Piala Dunia empat tahun lalu. Mesut Özil kerap jadi sasaran. Bahkan fans yang hadir di stadion ketika itu disebut "terlalu tenang".
Mentalitas pemain juga dikritik. Tepatnya generasi pemain yang sudah merasakan kemenangan di Rio de Janeiro empat tahun lalu, dan tidak haus sukses lagi.
Kekalahan drastis perlu langkah drastis. Sehingga Joachim Löw bertindak tegas, yaitu mengadakan penggantian empat pemain. Jonas Hector, Antonio Rüdiger, Sebastian Rudy dan Marco Reus ikut bermain melawan Swedia.
Tetapi walaupun dalam 10 menit pertama Jerman berhasil menekan tim Swedia ke areal sekitar gawang, gol tidak terjadi, sementara keteledoran yang sudah terjadi sebelumnya kembali muncul. Langkah memalukan Jerome Boateng yang melakukan "foul" terhadap Marcus Berg di kotak penalti tidak berakibat apapun, karena asisten wasit memutuskan untuk tidak campur tangan. Tapi penjagaan tidak ada ketika Toni Kroos secara misterius melepas bola pada menit ke-32, dan Swedia berhasil mencetak gol.
Kejadian hampir sama juga dialami Perancis tahun 2002, Italia tahun 2010 dan Spanyol tahun 2014. Dan itu kini mengancam Jerman. Apakah para kritikus benar, bahwa keinginan menang tidak ada lagi? Mungkin para pemain merasa mereka sangat berkonsentrasi pada permainan. Tapi memotivasi tim yang sudah pernah memenangkan Piala Dunia untuk kembali berlaga, untuk memenangkan piala yang sudah pernah dimenangkan, sangat berat.
23 Pemain Pilihan Pelatih Timnas Jerman Joachim Löw Untuk Piala Dunia 2018
Secara mengejutkan, Leroy Sane tidak dibawa ke Rusia. Dan walau keikutsertaannya sempat diragukan, Manuel Neuer masuk ke dalam daftar skuad akhir.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Meissner
Manuel Neuer
Apakah kiper terbaik Jerman ini dalam kondisi cukup fit untuk bisa bermain? Neuer hampir tidak bermain sepanjang musim karena cidera. Joachim Löw tetap membawa kaptennya dengan harapan Neuer akan pulih tepat waktu.
<br/>
<br/>
Pertandingan internasional: 74 / Gol: 0 / Piala Dunia: 2
Foto: picture-alliance/ZB
Marc-André ter Stegen
Kiper Barcelona ini adalah pilihan kedua Löw, jika Neuer masih cidera.
<br/>
<br/>
Pertandingan internasional: 19 / Gol: 0 / Piala Dunia: 0
Foto: Reuters/G. Dukor
Kevin Trapp
Trapp menjadi cadangan kedua Löw, jika Neuer masih terus cidera. Di Paris Saint Germain ia hanya diturunkan 12 kali musim ini.
<br/>
<br/>
Pertandingan internasional: 3 / Gol: 0 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/SvenSimon/J. Kuppert
Jerome Boateng
Pemain Bayern München ini mungkin adalah pemain belakang terbaik yang dimiliki Jerman. Tapi saat bermain lawan Real Madrid bulan Maret lalu, Boateng terkena cidera paha. Belum jelas apakah ia akan pulih saat Piala Dunia nanti.
<br/> <br/
Pertandingan internasional: 70 / Gol: 1 / Piala Dunia: 2
Foto: picture alliance /Sven Simon
Mats Hummels
Tokoh sentral di pertahanan timnas.
<br/>
<br/>
Pertandingan internasional: 63 / Gol: 5 / Piala Dunia: 1
Foto: picture alliance/sampics/S. Matzke
Antonio Rüdiger
Sepertinya pemain Chelsea ini akan menjadi pendukung utama Boateng dan Hummels di barisan belakang.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 23 / Gol: 1 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/dpa/M. Becker
Niklas Süle
Musim pertamanya bersama Bayern München cukup sukses. Banyak pengamat yang menjagokan pemain 22 tahun ini untuk dipilih sebagai skuad utama Piala Dunia 2018. <br/> <br/> Pertandingan internasional: 9 / Gol: 0 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/AA/A. Nasyrov
Matthias Ginter
Tahun 2014 ia adalah pemain timnas Jerman yang termuda, tapi ia tidak diturunkan sama sekali. Apakah kali ini ia akan berhasil?
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 17 / Gol: 0 / Piala Dunia: 1
Foto: Lars Baron/Bongarts/Getty Images
Joshua Kimmich
Pemain Bayern ini tidak hanya salah satu yang terbaik Jerman, tapi mungkin juga di dunia. Löw akan membutuhkannya di Piala Dunia 2018.
Pertandingan internasional: 27 / Gol: 3 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/GES/T. Eisenhuth
Jonas Hector
Musim depan klubnya FC Köln 'hanya' akan bermain di liga dua Bundesliga. Tapi Löw tampaknya akan tetap mempercayakan posisi tetap di timnas Jerman bagi Hector.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 36 / Gol: 3 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/Gladys Chai von der Laage
Marvin Plattenhardt
Pemain 26 tahun ini bisa menjadi cadangan, jika ada yang terjadi dengan Jonas Hector.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 6 / Gol: 0 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/sampics/S. Matzke
Toni Kroos
Pemain tengah yang posisinya tidak mungkin tergeserkan.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 82 / Gol: 12 / Piala Dunia: 2
Foto: picture-alliance/GES/T. Eisenhuth
Sami Khedira
Usianya sudah 31 tahun. Ia tidak lagi yang tercepat. Tapi Löw membutuhkan karakter kepemimpinannya.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 73 / Gol: 7 / Piala Dunia: 2
Foto: picture alliance/dpa/M. Becker
Sebastian Rudy
Rudy hampir selalu dimainkan dalam Piala Konfederasi 2017. Peluangnya cukup besar untuk dibawa Löw ke Rusia.<br/> <br/> Pertandingan internasional: 24 / Gol: 1 / Piala Dunia: 0
Foto: picture alliance/dpa/GES/M. I. Güngör
Ilkay Gündogan
Pemain tengah Manchester City akhirnya pulih setelah tidak ikut dalam dua turnamen besar Jerman.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 24 / Gol: 4 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/GES-Sportfoto
Mesut Özil
Disebut-sebut sebagai salah satu playmaker terbaik di dunia. Namun, performa Özil tidak stabil, khususnya saat bermain untuk klubnya Arsenal.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 89 / Gol: 22 / Piala Dunia: 2
Foto: picture-alliance/dpa/D. Maurer
Thomas Müller
Tahun 2010 Müller menang sepatu emas (pencetak gol terbanyak), dan sepatu perak di Piala Dunia 2014.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 90 / Gol: 38 / Piala Dunia: 2
Foto: picture-alliance/S. Simon
Marco Reus
Pemain 29 tahun ini akhirnya bermain juga di Piala Dunia. Sebelumnya ia selalu cidera.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 29 / Gol: 9 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/Rauchensteiner
Julian Draxler
Di Piala Konfederasi tahun lalu, Draxler yang dipilih Löw untuk menjadi kapten. Di klubnya PSG ia jarang diturunkan musim ini. Mungkin performa gemilang di Piala Dunia 2018 bisa membantunya.<br/> <br/> Pertandingan internasional: 42 / Gol: 6 / Piala Dunia: 1
Foto: picture-alliance/GES/M. I. Güngör
Leon Goretzka
Calon pemain Bayern ini bermain gemilang bersama klubnya Schalke musim ini. Tapi sepertinya masih akan sulit bagi Goretzka untuk bisa menempati posisi utama di timnas Jerman.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 14 / Gol: 6 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Probst
Julian Brandt
Musim ini, Brandt (22 tahun) mendapat kepercayaan lebih banyak di klubnya Leverkusen.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 14 / Gol: 1 / Piala Dunia: 0
Pemain Leipzig ini bertubuh kecil tapi cepat. Tidak seperti kebanyakan striker Jerman lainnya. Di Piala Konfederasi tahun lalu, Werner memenangkan sepatu emas.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 12 / Gol: 7 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/GES/M. Ibo
Mario Gomez
Di usianya yang sudah 32 tahun pun, ia masih salah satu pencetak gol yang bisa diandalkan.
<br/> <br/>
Pertandingan internasional: 73 / Gol: 31 / Piala Dunia: 1
Foto: Reuters/M. Rehle
23 foto1 | 23
Mentalitas yang perlu untuk menang
Tapi kembali lagi, itu bukan mentalitas yang sudah mendorong pemain seperti Kroos untuk menang tiga gelar Bundesliga, tiga Piala Jerman, sebuah gelar La Liga dan empat Piala Eropa.
Itu juga bukan sikap yang dimiliki Marco Reus yang berkali-kali mengalami cedera hingga akhirnya baru bisa ikut berlaga untuk pertama kali dalam Piala Dunia di usia 29 tahun. Tidak mengherankan jika ia berhasil mencetak gol yang menyamakan posisi Jerman dengan Swedia, segera setelah babak ke dua dimulai.
Baru setelah itulah Jerman mulai benar-benar "bermain".
Saat Kroos dan Reus berdiri berhadapan ketika Jerman mendapat tendangan bebas di sudut ruang penalti hanya semenit sebelum pertandingan berakhir, timnas Jerman sudah berkurang menjadi 10 orang. Boateng sebelumnya mendapat kartu merah. Piala Dunia hampir terampas dari tangan tim Jerman begitu dini.
Tetapi pemain seperti Kroos dan Reus sudah belajar banyak tentang hal yang disebut "nasib" dalam beberapa tahun terakhir. Setelah bola digulirkan ke arah Reus, Reus menempatkan kakinya untuk menghentikan bola, Kroos melepas tendangan handal yang memutar bola dan menempatkannya ke sudut atas gawang. Jerman menang 2:1 terhadap Swedia.
Orang harus punya nyali untuk bermain seperti itu setelah melakukan kesalahan besar. Demikian dikatakannya kepada media Jerman ARD.
"Pasti banyak orang yang senang jika kita tersisihkan dari turnamen," katanya. Hal serupa juga dikatakan Reus. "Tapi kami tidak akan membuatnya semudah itu bagi mereka."
Penulis: Matt Ford (ml/vlz)
Kreativitas Fans Sepakbola di Piala Dunia 2018
Fans dari berbagai negara meramaikan Piala Dunia 2018 di Rusia dengan cara dan gayanya masing-masing. Dari Sombrero Mexiko sampai topi Viking. Inilah ulah kreatif mereka untuk mendukung timnasnya.
Foto: Reuters/S. Pivovarov
Jerman
Fans Jerman menggunakan warna bendera nasionalnya: hitam, merah dan emas. Sayangnya, dukungan mereka tidak cukup untuk menyelamatkan tim nasional Jerman dari kekalahan mengejutkan saat tampil perdana di Rusia. Jerman dikalahkan Meksiko 1:0.
Foto: Getty Images/AFP/P. Stollarz
Meksiko
Seorang fan Meksiko memakai kostum superhero yang dikombinasikan dengan sombrero, topi tradisionalnya. Sementara temannya memakai kostum gulat tradisional Meksiko Lucha Libre.
Foto: Reuters/K. Pfaffenbach
Islandia
Pria Islandia ini memakai helm Viking ketika mengompori timnasnya. Dan timnas Islandia tidak mengecewakannya. Secara mengejutkan Islandia menahan imbang tim favorit Argentina yang dikomandoi pemain kaki emas Lionel Messi 1-1. Hasil ini saja sudah bersejarah bagi negara pulau es itu.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Cortez
Perancis
Seorang fan Perancis mengambil motif komik kartun terkenal Asterix dan mengenakan pakaian Obelix, salah satu figur utamanya. Perancis berhasil mengalahkan Australia 2-1 pada penampilan pertamanya.
Foto: Reuters/J. Silva
Mesir
Fans kesebelasan Mesir datang ke Rusia dengan motif Firaun. Mereka berharap, sang "Firaun Sepakbola" Mohamed Salah bisa lekas pulih dari cederanya dan mampu merintis jalan menuju putaran berikutnya. Tapi setelah kalah dua kali dalam babak penyisihan, peluang Mesir sudah sangat tipis.
Foto: Getty Images/AFP/M. Zmeyev
Nigeria
Seroang perempuan Nigerian memakai kostum hijau, warna Nigeria, dan menari hampir sepanjang pertandingan ketika tim nasionalnya berhadapan dengan Kroasia.
Foto: Getty Images/AFP/O. Kose
Peru
Fan dari Peru ini memakai kostum satria Inka. Peru untuk pertama kalinya kembali lagi ke ajang turnamen Piala Dunia sepakbola setelah 36 tahun.
Foto: Getty Images/AFP/F. Monteforte
Argentina
Seorang fan Argentina memegang figur Bunda Maria dari Lujan dengan foto sang "Dewa Sepakbola" Lionel Messi. Namun sang Dewa pun tidak mampu menolong timnas Argentina yang pada penampilan pertamanya di Rusia hanya mampu bermain seri 1-1 melawan Islandia.
Foto: Getty Images/AFP/A. Pagni
Brasil
Seorang fan Brasil memakai penghias kepala bulu dengan warna negaranya selama pertandingan Brasil melawan Swiss. Tim favorit Brasil yang sudah menjuarai Piala Dunia lima kali dipaksa berbagi poin dengan Swiss 1-1.