Topan Biparjoy Mendekat, India dan Pakistan Evakuasi Warga
14 Juni 2023
Ribuan orang di India dan Pakistan telah dievakuasi sebelum badai dahsyat menerjang dalam waktu dekat. Para ilmuwan memperingatkan badai tersebut dapat semakin parah akibat pemanasan global.
Iklan
Lebih dari puluhan ribu warga India dan Pakistan telah meninggalkan rumah mereka saat Topan Biparjoy mulai mendekati Laut Arab. Pemerintah juga telah memperingatkan bahwa topan tersebut berpotensi membawa angin kencang berkecepatan 150 kilometer per jam ke arah pesisir pantai padat penduduk di kedua negara tersebut.
Biparjoy atau "bencana" dari bahasa Bengali, diprediksi bakal menyentuh daratan sebagai "badai siklon yang sangat parah", kata pemantau cuaca pemerintah.
Empat anak laki-laki dilaporkan tenggelam di lepas pantai Mumbai, India barat, saat India dan Pakistan mulai mengevakuasi orang-orang di bagian pesisir, tepat dua hari sebelum topan menerjang.
"Empat anak tenggelam di Pantai Juhu pada Senin (12/06) malam. Sejauh ini, kami baru menemukan dua jenazah dan pencarian masih bakal terus dilakukan untuk melacak keberadaan dua anak lainnya," ungkap petugas polisi di Mumbai, Gujarat.
Tahun 2022: Krisis Iklim Melanda Seluruh Dunia
Tahun 2022 seluruh dunia dilanda cuaca panas yang ekstrem, kekeringan, kebakaran, badai dan banjir yang terkait dengan perubahan iklim. Berikut sejumlah peristiwa cuaca yang terjadi tahun 2022.
Foto: Peter Dejong/AP Photo/picture alliance
Eropa: Lebih panas dan lebih kering dari sebelumnya
Musim panas di Eropa ditandai cuaca panas ekstrem dan kekeringan terburuk dalam 500 tahun. Lebih 500 orang tewas akibat gelombang panas di Spanyol, dengan suhu hingga 45 derajat Celsius. Di Inggris, cuaca panas juga mencapai lebih 40 derajat Celsius. Sebagian benua Eropa jadi wilayah paling kering selama lebih dari satu milenium, sehingga banyak daerah terpaksa menjatah air.
Foto: Thomas Coex/AFP
Kebakaran hutan melanda seluruh Eropa
Mulai dari Portugal, Spanyol, Prancis, Italia, Yunani, Siprus, hingga Siberia, dilanda kebakaran hutan. Bencana itu telah menghanguskan 660.000 hektar lahan pada pertengahan tahun 2022 — kebakaran terbesar sejak pencatatan iklim dimulai pada tahun 2006.
Hujan monsun yang ekstrem menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan. Banjir itu menewaskan lebih dari 1.100 orang, menyebabkan 33 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan memicu penyebaran penyakit. Hujan lebat juga melanda Afganistan. Banjir besar menghancurkan ribuan hektare lahan, memperburuk bencana kelaparan yang sudah akut di negara itu.
Foto: Stringer/REUTERS
Gelombang panas ekstrem dan topan terjang Asia
Sebelum dilanda banjir, Afganistan, Pakistan, dan India alami panas dan kekeringan ekstrem. Cina juga alami kekeringan terburuk dalam 60 tahun dan gelombang panas terburuk sejak pencatatan dimulai. Awal musim gugur, 12 topan telah mengamuk di seluruh Cina. Badai besar juga melanda Filipina, Jepang, Korea Selatan, dan Bangladesh. Perubahan iklim membuat Intensitas badai semakin kuat.
Foto: Mark Schiefelbein/AP Photo/picture alliance
Krisis iklim memperburuk kondisi Afrika
Afrika memanas lebih cepat dibanding rata-rata global. Itu sebabnya benua ini secara tidak proporsional dilanda perubahan pola curah hujan, kekeringan, dan banjir. Somalia sedang menghadapi kekeringan terparah dalam 40 tahun. Krisis itu telah memaksa lebih dari satu juta orang meninggalkan kawasan mereka.
Foto: ZOHRA BENSEMRA/REUTERS
Bencana kelaparan di Afrika
Banjir dan kekeringan telah membuat pertanian dan peternakan praktis tidak mungkin dilakukan di beberapa bagian Afrika. Akibatnya, 20 juta orang mengalami kelaparan. Banyak yang meninggal karena kelaparan di Etiopia, Somalia, dan Kenya.
Foto: Dong Jianghui/dpa/XinHua/picture alliance
Kebakaran dan banjir di Amerika Utara
Badai dahsyat menerjang sejumlah negara bagian AS, seperti California, Nevada, dan Arizona. Gelombang panas menghanguskan ketiga negara bagian dengan suhu mencapai lebih dari 40 derajat Celsius di akhir musim panas. Sebaliknya, hujan lebat di awal musim panas menyebabkan banjir parah di Taman Nasional Yellowstone dan di negara bagian Kentucky.
Foto: DAVID SWANSON/REUTERS
Badai menghancurkan Amerika
Pada September lalu, Badai Ian menghancurkan Florida. Otoritas setempat menggambarkan kerusakan itu sebagai "peristiwa bersejarah." Sebelumnya, badai itu melewati Kuba, di mana penduduknya hidup tanpa listrik selama berhari-hari. Badai Fiona juga menjadi topan tropis terburuk yang melanda Kanada setelah pertama kali menghantam Amerika Latin dan Karibia, mengakibatkan kerusakan parah.
Foto: Giorgio Viera/AFP/Getty Images
Badai tropis dahsyat landa Amerika Tengah
Badai Fiona bukan satu-satunya badai yang melanda Amerika Tengah. Pada Oktober lalu, Badai Julia menghantam Kolombia, Venezuela, Nikaragua, Honduras, dan El Salvador, menyebabkan kehancuran yang meluas. Pemanasan global meningkatkan suhu permukaan laut yang memperkuat intensitas badai.
Foto: Matias Delacroix/AP Photo/picture alliance
Kekeringan ekstrem di Amerika Selatan
Kekeringan yang terus-menerus melanda hampir seluruh Amerika Selatan. Cile, mengalami merosotnya curah hujan ekstrem sejak 2007. Di banyak daerah, sungai-sungai menyusut antara 50 dan 90%. Meksiko juga hampir tidak pernah mengalami hujan selama beberapa tahun berturut-turut. Argentina, Brasil, Uruguay, Bolivia, Panama, sebagian Ekuador, dan Kolombia pun mengalami kekeringan.
Foto: IVAN ALVARADO/REUTERS
Selandia Baru dan Australia tenggelam
Curah hujan yang intens menyebabkan rangkaian banjir ekstrem di Australia. Antara Januari dan Maret, pantai timur negara itu menerima curah hujan sebanyak yang dialami Jerman dalam setahun. Selandia Baru tidak luput dari banjir. Fenomena cuaca La Nina berada di balik peristiwa ekstrem tersebut. Atmosfer yang lebih hangat menyerap lebih banyak air, membuat curah hujan lebih deras. (ha/as)
Foto: Jenny Evans/Getty Images
11 foto1 | 11
Gelombang tinggi di Laut Arab yang diikuti dengan hujan deras dan angin kencang menghantam kawasan pesisir Gujarat, menumbangkan sejumlah pohon dan menyebabkan sebuah tembok runtuh hingga mengakibatkan tiga orang tewas di Distrik Kutch dan Rajkot, berdasarkan laporan pihak berwenang.
Topan yang diperkirakan bakal menghantam daratan pada Kamis (15/06) ini dipercaya bakal menjadi topan terkuat yang akan menghantam bagian barat India dan Pakistan sejak tahun 2021.
Sebelumnya pada tahun 2021, Topan Taukte menghantam daerah yang sama, menewaskan 174 korban, meskipun sudah ada persiapan ekstensif menjelang topan tiba. Sementara pada tahun 1998, topan menewaskan 4.000 orang di Gujarat.
Topan Biparjoy diikuti dengan banjir bandang yang menghancurkan Pakistan pada tahun lalu menyebabkan 1.739 orang tewas.
Iklan
Ke mana warga dievakuasi?
Pemerintah di Gujarat menyebut telah memindahkan sedikitnya 20.000 warga ke tempat yang aman dari daerah pantai, sementara pihak berwenang Provinsi Sindh, di tenggara Pakistan, mengaku telah mengevakuasi penduduk dengan jumlah yang sama.
Sekitar 100.000 orang bakal dievakuasi pada Rabu (14/06) pagi, kata Ketua Badan Nasional Manajemen Bencana Pakistan.
Sementara itu di Islamabad, Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif juga memimpin rapat persiapan menjelang kedatangan topan ini. Dia meminta pihak berwenang untuk menyediakan makanan, tempat berlindung, hingga bantuan untuk keluarga yang mengungsi dan menyelesaikan evakuasi terhadap warga yang tinggal di daerah berisiko.
Aktivitas nelayan telah dilarang di sepanjang pantai nelayan, yang mana pemerintah menyebut setidaknya 1,6 juta orang bakal terdampak badai ini. Pemerintah juga melarang warga untuk berkumpul di sepanjang pantai dan garis pantai selama topan melanda. Seluruh pelabuhan, termasuk Mundra dan Kandla, yang merupakan dua pelabuhan terbesar di India telah ditutup sebagai bentuk pencegahan.
Kota Besar Terancam Naiknya Muka Air Laut dan Tanah Amblas
04:11
Topan terparah
Para ahli mewanti-wanti bahwa intensitas topan tropis ini bakal meningkat seiring pemanasan iklim karena aktivitas manusia.
Laporan milik Panel Antarpemerintah Perubahan Iklim PBB tahun 2019 menyebut pada tahun tersebut pihaknya menemukan bahwa sejak tahun 1950-an, pemanasan permukaan laut tercepat terjadi di Samudera Hindia.
Artinya, topan yang selalu menjadi ancaman terbesar bagi puluhan juta orang yang tinggal di pesisir Samudera Hindia bagian utara bakal semakin parah, oleh karena itu sebuah persiapan menjadi hal yang penting untuk dilakukan.