1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaTaiwan

Topan Haikui Melanda Taiwan, Ribuan Warga Dievakuasi

4 September 2023

Jadwal penerbangan dibatalkan hingga pasukan militer Taiwan diminta bersiaga untuk menghadapi badai besar pertama yang menghantam pulau ini dalam empat tahun terakhir.

Topan Haikui di Taiwan
Presiden Taiwan meminta warga untuk selalu waspada, saat negara itu tengah dihantam Topan HaikuiFoto: CTI/REUTERS

Topan Haikui menghantam Taiwan wilayah timur sejak Minggu (03/09), disertai hujan lebat dan angin kencang. Awalnya topan ini diprediksi akan meninggalkan Taiwan, tetapi ternyata mendarat untuk kedua kalinya pada Senin (04/09) pagi di barat daya Kaohsiung.

Banyak pohon-pohon yang tumbang, banjir besar, dan curah hujan lebat, setelah Topan Haikui menyapu pulau itu sepanjang malam. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa, tetapi kerusakan hebat terlihat di pesisir Taitung, sebuah daerah pegunungan di Taiwan timur yang berpenduduk lebih sedikit.

"Saya telah tinggal di sini begitu lama dan saya tidak pernah melihat hembusan angin seperti itu," kata Chen Hai-feng, 55 tahun, seorang Kepala Desa di Donghe, Taitung, di mana dia bersama warga lainnya terpaksa bekerja pagi-pagi sekali untuk menyingkirkan pohon tumbang dari jalan.

Sekitar 4.000 warga telah dievakuasi dari rumah merekaFoto: I-HWA CHENG/AFP

Ribuan orang mengungsi

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen meminta masyarakat untuk terus berhati-hati dan mengatakan bahwa Topan Haikui "akan menjadi topan besar pertama yang mendarat di Taiwan dalam empat tahun terakhir."

Sekitar 4.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka sejak hari Minggu (03/09), bersamaan dengan otoritas Taiwan yang tengah bersiap menghadapi kedatangan badai kedua di Kaohsiung.

Ribuan rumah warga terpaksa tidak mendapatkan asupan aliran listrik. Sekitar 75.000 rumah kehilangan listrik untuk sementara waktu di Taitung dan Hualien, daerah sepanjang pantai timur.

Selain itu, Taiwan membatalkan lebih dari 200 jadwal penerbangan, meliburkan sekolah, dan menetapkan hari libur bagi para pekerja. Warga diminta untuk tetap tinggal di rumah, selagi semua layanan transportasi umum dihentikan operasionalnya, termasuk kereta api dan kapal feri.

Taiwan juga telah mengerahkan pasukan tentara dan armada, seperti kendaraan amfibi dan perahu karet untuk bersiaga.

Haikui dianggap sebagai badai yang lebih lemah dari Saola

Menurut pelacak Risiko Badai Tropis, Topan Haikui diperkirakan akan menjadi topan kategori 1 atau 2 saat menghantam Taiwan. Badai ini dianggap sebagai badai yang jauh lebih lemah dibandingkan dengan Topan Saola yang menghantam Hong Kong dan Cina wilayah selatan pada hari Sabtu (02/09).

Topan Haikui diperkirakan akan menyeberangi Selat Taiwan menuju Cina. Pihak berwenang di Shantou, Provinsi Guangdong, Cina, telah menyarankan warganya untuk terus waspada.

Sekitar 90.000 orang dan 80.000 kapal penangkap ikan juga telah dievakuasi ke tempat yang aman. Sebagian besar Hong Kong dan sebagian daratan pesisir pantai menangguhkan kegiatan perdagangan, transportasi, dan juga sekolah.

Sebelumnya, akibat terjangan Topan Saola, para pekerja di Cina terpaksa diliburkan dan tahun ajaran baru para siswa sekolah juga harus ditunda, sejak Jumat (01/09) hingga hari Senin (04/09).

Taiwan terakhir kali dihantam badai besar pada tahun 2019 oleh Topan Bailu yang merenggut satu korban jiwa.

kp/ha (Reuters, AFP, AP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait