Tradisi Kuliner Amerika Serikat di Jantung Berlin
Menikmati Kuliner Indonesia di Hotel Bintang Lima Jerman
Siapa tidak kenal asinan Bogor, bumbu rendang dan krupuk? Di hotel bintang lima Traube Tonbach di daerah Schwarzwald, Jerman Selatan tamu gala dinner menikmati semua kuliner lezat Indonesia yang disajikan dengan cantik.
Hotel Bintang Lima di "Hutan Hitam"
Kursus masak dan "gala dinner" diadakan di hotel bintang lima bernama Traube Tonbach, yang terletak di kota Beiersbronn, di daerah Schwarzwald (hutan hitam) di Jerman Selatan. Tepatnya di negara bagian Baden Württemberg. Foto: bangunan paling tua di kompleks hotel, yang dibangun di lereng lembah. Bangunan yang dulunya hanya penginapan kecil, berkembang jadi hotel besar dengan tamu internasional.
Menyantap Makanan Sambil Menikmati Alam
Di ruang restoran Köhlerstube diadakan "gala dinner" masakan Indonesia. Masakan dihidangkan seperti dalam acara makan resmi yang lazim di Eropa. Yaitu dalam lima tahap, mulai dari hidangan pembuka, hidangan utama, sampai penutup. Tamu yang hadir sebagian tamu hotel. Sebagian lagi, tamu yang datang spesial untuk menikmati kuliner Indonesia.
Chef Degan Septoadji Siapkan Hidangan
Koki kenamaan Degan Septoadji bersama timnya mempersiapkan hidangan dari awal hingga akhir di dapur restoran. Salah satu hal yang sangat diperhatikan adalah penampilan tiap hidangan. "Di Eropa mata juga ikut makan," demikian dikatakannya. Jadi bukan rasanya saja yang harus sempurna.
Menanti Hidangan Istimewa
Menjelang malam, para tamu sudah siap menanti hidangan di meja-meja yang sudah ditata apik. Mereka duduk di tempat-tempat yang sudah ditetapkan lewat kartu meja. Sebelum hidangan disajikan, mereka sudah bisa memesan minuman. Mulai dari yang beralkohol seperti anggur merah, sampai air putih. Di akhir makan malam, tamu bisa memesan kopi.
Dengan Krupuk dan Sambal
Salah satu hal yang spesial dalam gala diner ini adalah cara penyajian makanan, yang bagi orang Indonesia kurang lazim. Tetapi makanan yang disajikan adalah makanan yang dikenal luas di masyarakat Indonesia. Tampak di foto: krupuk yang "naik pangkat" dan disajikan dalam wadah cantik. Pendampingnya tiga jenis sambal, yang ditempatkan dalam mangkuk persegi berwarna putih dengan sendok dari perak.
Sate, Lumpia, Wantan Goreng
Ini tiga makanan pembuka, yang dihidangkan dengan masing-masing sausnya. Lezat dan mengundang tamu untuk ingin mencicipi lebih jauh serta menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan makanan-makanan itu. Dari pulau mana asalnya? Bagaimana kebiasaan menyantap makanan di Indonesia? Ini salah satu cara membuat kebudayaan Indonesia makin terkenal di Jerman.
Asinan Bogor Nan Cantik
Agak bingung juga waktu ditanya, apa nama makanan ini. Ternyata ini asinan Bogor. Begini makanan tradisional yang dikenal umum di Indonesia jika disajikan di hotel bintang lima oleh "chef" Degan Septoadji. Dalam variasi ini, asinan dilengkapi dengan daging ikan salmon yang diiris tipis-tipis.
Menikmati Lezatnya Celimpungan di Jerman
Setiap tamu mendapat "sup" ini di mangkuk-mangkuk kecil. Seperti urutan lima hidangan dalam jamuan makan resmi di Eropa, dalam gala dinner ini, ikan jadi sajian ketiga, setelah hidangan pembuka. Di mana letak Palembang? Apa bedanya hidangan di sana dengan di tempat lain di Indonesia? Begitu kira-kira pertanyaan para tamu.
Daging Bebek Indonesia
Seperti ini masakan daging bebek dengan bumbu Bali yang dihidangkan dalam gala dinner. Dilihat dari cara menghidangkannya, ini lebih menyerupai makanan Perancis di restoran mewah Eropa, dan bukan seperti hidangan masakan Indonesia. Tapi jika dirasa dengan bumbunya, ini berasal dari Indonesia.
Rendang atau Bukan Rendang?
Inilah "daging sapi bumbu rendang". Daging "fillet" dipotong dan ditempatkan di atas bumbu rendang. Sehingga setiap orang memotong daging kemudian menyantapnya dengan ikut merasakan bumbu rendang di bawahnya. Daging dan bumbu rendang dinikmati dengan kentang, wortel dan tauge.
Berbincang-Bincang dengan Koki
Setelah lima tahap hidangan berlalu, para koki mendatangi setiap meja. Mereka berbincang-bincang tentang makanan yang baru disajikan, dan menceritakan ide di baliknya. Sebagian tamu juga hadir dalam kursus masak yang juga ditawarkan chef Degan. Ada juga yang sudah pernah ke Asia misalnya Thailand. Itu menambah seru obrolan. Foto dari kiri: Nike Kurnia, Henry Oskar Fried, Degan Septoadji.