71 jenazah pengungsi, diantaranya empat anak-anak, ditemukan di truk pengangkut barang di jalan tol Austria. Truk itu ditinggal di tepi jalan, sekitar 50 km di sebelah tenggara ibukota Wina.
Iklan
Pihak berwenang masih berusaha menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan, antara lain apa penyebab kematian mereka dan kapan. Sejauh ini diduga mereka meninggal dua hari lalu. Polisi juga sedang menyelidiki asal mereka dan orang yang bertanggungjawab meninggalkan mereka di dekat Parndorf.
Truk yang bisa mengangkut muatan 7,5 ton tersebut ditemukan perusahaan pengoperasi jalan tol Asfinag. Truk kemudian dibawa ke sebuah institut medis yang memiliki fasilitas pendingin. Pakar forensik bekerja sepanjang malam untuk memindahkan dan menghitung jumlah jenazah.
Menurut keterangan polisi Austria, kendaraan yang ditinggal di jalur darurat di jalan tol dicurigai juga karena bau busuk dan cairan yang merebak dari bagian dalamnya. Ketika dibuka, tampak sejumlah jenazah yang ditumpuk di satu tempat, yang terletak di antara sejumlah besar bagian tubuh. Demikian keterangan juru bicara kepolisian, Hans Peter Doskozil.
Pada bagian luar truk tercantum merek perusahaan daging ayam Slovakia, dan memiliki nomor mobil dari Hongaria.
"Hari ini adalah hari gelap"
Kanselir Jerman Angela Merkel yang kebetulan berada di Austria untuk menghadiri pertemuan bersama politisi puncak dari negara-negara Balkan menyatakan "terkejut" akibat berita "mengerikan" tersebut. Merkel menyatakan, "Ini jadi peringatan bahwa kita harus segera mengatasi masalah imigran." Ia menambahkan, ini harus dilaksanakan dalam jiwa bersama Eropa, yang artinya berdasarkan solidaritas dan juga untuk mencari solusi bersama.
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui Tentang Pengungsi
Badan PBB urusan pengungsi, UNHCR melaporkan sekarang di dunia ada 51 juta orang yang terpaksa meninggalkan daerah asal mereka dan jadi pengungsi. Mereka kerap lari dari penganiayaan di negara sendiri.
Foto: picture alliance/abaca
Definisi Pengungsi
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengungsi adalah: seseorang yang meninggalkan rumah atau negaranya akibat “perasaan takut karena termasuk ras, kelompok agama, nasionalitas, kelompok sosial tertentu, atau punya opini tertentu”. Definisi juga mencakup orang-orang yang lari akibat bencana alam dan bencana yang disebabkan manusia. Foto: seorang anak pengungsi Suriah di Turki.
Foto: Getty Images/AFP/B. Kilic
Akibat Kekerasan dan Konflik
Menurut badan urusan pengungsi PBB, UNHCR lebih dari 51 juta orang terpaksa lari dari tempat tinggal mereka akibat kekerasan dan konflik. Jumlah ini mencakup orang yang jadi pengungsi di negara sendiri, yang terpaksa tinggalkan negaranya, juga pencari suaka. Foto: warga Republik Demokrasi Kongo yang lari akibat pertempuran antara militer dan pemberontak (2013) tiba di kota Rutshuru.
Foto: Getty Images/AFP/J. D. Kannah
Pencari Suaka
Pencari suaka adalah orang yang lari ke negara lain dan ingin dapat status pengungsi, tetapi permintaannya belum dievaluasi. Sebagian besar orang jadi pengungsi akibat alasan yang jelas, tetapi hanya sedikit dari mereka memenuhi persyaratan ketat yang diperlukan untuk mendapat status pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt
Jumlah Besar Persulit Penanganan
Krisis pengungsi sulit diselesaikan dan perlu waktu lama. Salah satu penyebabnya, karena jumlah pengungsi amat banyak. Sebagai perbandingan: jumlah pengungsi di dunia lebih besar daripada jumlah penduduk Spanyol, atau Canada atau Korea Selatan. Gambar simbol: seorang migran berdiri di pagar yang mengelilingi tempat penampungan pengungsi Temporary Permanence Centre (CPT) di Lampedusa, Italia.
Foto: Getty Images/AFP/A. Pizzoli
Nasionalitas Pengungsi
Hingga Juni 2014, jumlah pengungsi paling banyak berasal dari Afghanistan, Suriah dan Somalia. Jika disatukan, jumlah pengungsi dari tiga negara itu lebih dari 50% jumlah pengungsi di seluruh dunia. Foto: sebuah keluarga pengungsi Afghanistan di Pakistan.
Foto: Majeed/AFP/Getty Images
Yang Mengungsi di Negara Sendiri Lebih Banyak
Kita sering mendengar berita tentang pengungsi yang lari ke negara lain. Sesungguhnya, orang yang mengungsi di negara sendiri jumlahnya jauh lebih besar. Tahun 2013 misalnya, 16,7 juta orang mengungsi ke negara lain, sedangkan 33,3 juta orang mengungsi di negara sendiri. Grafik: jumlah pengungsi intern di beberapa negara.
Tidak Tinggal di Kamp Pengungsi
Secara umum pengungsi sering dianggap tinggal di kamp pengungsi. Sebenarnya, lebih dari dua pertiga pengungsi tinggal di luar kamp pengungsi. Mereka bermukim di kota-kota atau desa-desa, dan kerap di apartemen kecil yang penuh sesak karena digunakan beberapa keluarga. Foto: seorang perempuan dan anak-anaknya yang mengungsi dari Sudan Selatan di kamp pengungsi Kule, Ethiopia.
Foto: Getty Images/AFP/Z. Abubeker
Separuhnya Anak-Anak
Sekitar 46% dari pengungsi sedunia adalah anak-anak. Mereka terpaksa berhenti sekolah. Oleh sebab itu, UNHCR dan International Rescue Committee prioritaskan pendidikan. Sayangnya, sebagian anak tidak diizinkan orang tuanya bersekolah, karena harus membantu keluarga atau menjaga adik. Foto: Seorang ibu warga Suriah memeluk anak perempuannya setelah tiba di pulau Lesbos, Yunani.
Foto: Getty Images/AFP/L. Gouliamaki
Korban Penyiksaan
Sekitar 35% pengungsi di dunia adalah orang-orang yang selamat dari penyiksaan. Selain harus mengatasi cedera fisik, mereka kerap mengalami cedera mental akibat trauma. Ini menyebabkan penyembuhan sangat sulit, terutama selama masih dalam pengungsian.
Foto: JAMES LAWLER DUGGAN/AFP/GettyImages
Mencari Tempat Pemukiman Jangka Panjang
Jika pengungsi tidak bisa kembali ke negara asal, dan tidak bisa menetap di negara tempat mereka mengajukan permintaan suaka, UNHCR berusaha mengalihkan mereka ke negara ketiga. Tetapi jumlahnya sedikit, hanya sekitar 1%. Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak menerima pengungsi, setelah dialihkan dari tempat mereka mengajukan suaka. Foto: pengungsi Rohingya di Aceh.
Foto: Reuters/D. Whiteside
10 foto1 | 10
"Hari ini adalah hari gelap, dan tragedi ini berdampak besar bagi kami." Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri Austria, Johanna Mikl-Leitner dalam sebuah konferensi pers. Mikl-Leitner bersumpah akan mengungkap jaringan yang mengantongi uang banyak dengan mengorganisir pengangkutan imigran ke Eropa, dan kemudian membiarkan mereka terdampar di perjalanan. Pemerintah Hongaria menyatakan akan ikut dalam investigasi tragedi tersebut.
Perjalanan berbahaya bagi imigran
Berita menyedihkan dari Austria menunjukkan bagaimana berbahayanya perjalanan imigran lewat Eropa timur dan tenggara, setelah mereka berhasil menyeberangi Laut Tengah. Tahun ini saja, lebih dari 2.300 orang pria, wanita dan anak-anak telah tenggelam di Laut Tengah, setelah kapal bobrok yang disediakan penyelundup manusia karam.
Sekitar 2.500 pengungsi yang lari dari perang di Suriah dan negara-negara lain di Timur Tengah dibawa dengan bus dari Serbia ke Hongaria. Sekitar 50 bus dilaporkan telah pergi, atau akan pergi dari Beograd menuju perbatasan dengan Hongaria. Negara di Eropa tenggara tersebut tahun ini sudah kedatangan sekitar 100.000 pengungsi.
Sejauh ini, para pemimpin Eropa sudah beberapa kali jadi sasaran kecaman karena gagal menangani masalah kedatangan ratusan ribu imigran yang lari dari kawasan krisis seperti Suriah, Irak dan Afghanistan. Semua peristiwa tragis menunjukkan bahwa politik imigrasi Uni Eropa gagal. Demikian pernyataan Partai Fidesz yang berkuasa di Hongaria.