Seperti Apa Transportasi Udara di Jerman Setelah Pandemi?
Kristie Pladson
21 Mei 2020
Asosiasi Bandara Jerman telah menerbitkan daftar langkah-langkah yang diharapkan dapat membuat penumpang merasa aman dan memastikan pesawat bisa tetap beroperasi.
Asosiasi Bandara Jerman (ADV) pun menerbitkan pedoman yang menetapkan langkah-langkah kebersihan agar diikuti oleh bandara untuk mengurangi risiko terinfeksinya penumpang dan karyawan saat bepergian dengan pesawat.
Dibandingkan dengan April dan Mei tahun lalu, volume penumpang pesawat di Jerman pada tahun ini turun sebesar 99 persen, demikian menurut asosiasi ADV. “Yang penting adalah memberikan sinyal bagi para calon penumpang dan pengambil kebijakan bahwa bandara telah siap dan memberlakukan semua tindakan yang diperlukan,” kata asosiasi itu.
Persyaratan memakai masker meningkat
Dokumen setebal 17 halaman yang diterbitkan oleh ADV berisi rekomendasi langkah-langkah kesehatan dan keselamatan terkait penyebaran virus corona jenis baru SARS-CoV-2 untuk semua area utama bandara, antara lain termasuk area check-in, naik dan turun pesawat, transfer, dan kontrol perbatasan.
Menurut dokumen tersebut, para pelancong yang berada di semua bandara di Jerman akan diminta untuk mengenakan masker saat check-in, sambil menunggu naik pesawat, dan saat naik, di kontrol perbatasan, dan di area klaim bagasi.
Saat ini, hanya negara bagian Bayern, Berlin, Baden-Württemberg, Nordrhein-Westfalen, dan Niedersachsen yang mewajibkan calon penumpang untuk mengenakan masker di semua bagian bandara. Negara-negara bagian lain di Jerman lain sejauh ini hanya mewajibkan pemakaian masker saat pemeriksaan keamanan dan di tempat penyerahan bagasi.
Untuk memastikan jarak lebih jauh antara setiap individu, pihak bandara juga akan menyediakan lebih banyak loket check-in serta lebih banyak bus untuk mengangkut penumpang dari terminal bandara ke pesawat. Tempat duduk di area tunggu akan diblokir dan penumpang harus menjaga jarak minimal 1,5 meter satu sama lain saat mengantre.
Sewaktu di kontrol perbatasan, penumpang akan diminta melepas masker wajah yang memungkinkan petugas untuk melihat wajah mereka secara menyeluruh. Pelepasan masker ini dilakukan sebelum melangkah ke loket petugas pengawas untuk menghindari melambatnya antrean.
Pemindai sidik jari juga akan lebih sering lagi didisinfeksi. Masing-masing bandara akan memutuskan bagaimana implementasi standar baru ini, misalnya melalui penggunaan kamera keamanan atau pengawasan polisi.
Beroperasi hanya menggunakan separuh kapasitas
Dengan kriteria kesehatan dan keamanan yang direkomendasikan ini, asosiasi mengatakan bandara pada awalnya akan hanya mampu melayani antara 20 hingga dan 50 persen dari kapasitas normal.
Tindakan luar biasa ini bersifat sementara dan akan disesuaikan berdasarkan volume penumpang. “Tujuannya adalah untuk menormalisasi perjalanan udara secara bertahap,” demikian tulis rilis asosiasi ADV.
“Semua penumpang harus mengetahui bahwa mereka tidak terpapar risiko infeksi yang lebih besar daripada jika mereka yang berada di moda transportasi umum lainnya atau di trem,” ujar Direktur Pelaksana ADV, Ralph Beisel. “Pada saat yang sama, setiap orang juga dianjurkan untuk melakukan tugas mereka dan mengikuti peraturan kebersihan dan jarak sosial.”
(ed.: ae/pkp)
Fenomena Masker Semenjak Wabah Corona
Beberapa negara di Eropa mewajibkan warga untuk mengenakan masker pada saat di ruang publik atau di supermarket. Ada juga warga yang menunjukan kreativitas dengan menghias masker yang mereka gunakan.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Zucchi
Wajib pakai masker?
Masker secara sistematis telah digunakan untuk mengurangi penyebaran virus corona di Asia, dan sekarang Robert Koch Institute di Jerman merekomendasikan masker untuk dipakai di Jerman. Jena adalah kota pertama Jerman yang mewajibkan pemakaian masker. Mulai 6 April, warga dilarang berada di ruang publik dan supermarket tanpa mengenakan masker.
Foto: Imago Images/Sven Simon/F. Hoermann
Perlengkapan bagi penolong pertama
Tutorial membuat masker sangat mudah ditemukan di YouTube dan Twitter. Salah satu orang yang dapat Anda temukan online adalah Kerstin Bochow, perancang pakaian utama di teater kota Cottbus, Jerman. Tetapi masker yang dibuat di studio miliknya hanya bagi para petugas pemadam kebakaran dan Palang Merah Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Senyum!
Seniman Mansha Friedrich juga turut melawan virus corona. Masker buatan tangannya menampilkan wajah tersenyum, wajah binatang dan motif cerah lainnya - kain dalam masker juga dapat diganti-ganti. Friedrich yang tinggal di Hanover mengatakan dia tidak ingin membiarkan virus merusak semangat positifnya.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte
Warna masker dan baju
Republik Ceko dan Slovakia selangkah lebih maju. Kedua negara tersebut memproduksi masker dan mewajibkan warga untuk mengenakan masker di semua ruang publik sejak pertengahan Maret. Presiden Slovakia Zuzana Caputova dan Perdana Menteri Igor Matovic memberikan contoh yang baik di sini. Austria juga mengikuti langkah tersebut dengan mewajibkan warga mengenakan masker saat berbelanja.
Foto: Reuters/M. Svitok
Musim semi di Cina
Masker untuk mencegah penyebaran virus telah menjadi gaya hidup di Cina selama bertahun-tahun, dan mereka juga diperingatkan sejak dini mengenai informasi wabah virus corona terbaru. Pasangan di Shenyang ini tampaknya bertekad untuk menjaga romansa meskipun adanya wabah virus corona - menari dengan penuh semangat di bawah sinar matahari musim semi dan mengabaikan dunia di sekitar mereka.
Foto: AFP
Israel: Tidak ada pengecualian
Israel adalah negara yang mempunyai aturan ketat. Polisi dan militer Israel mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memberlakukan jam malam. Orang Yahudi ortodoks tidak dikecualikan dalam aturan tersebut. Di sini, di kawasan Mea Shearim di Yerusalem, seorang perwira polisi memerintahkan seorang pria untuk masuk ke dalam rumah.
Foto: picture-lliance/dpa/I. Yefimovich
Seni di Gaza
Di Jalur Gaza yang padat penduduknya, para seniman berusaha memotivasi tetangga mereka untuk memakai masker, dengan cara melukis masker mereka. Pihak berwenang di Gaza telah mengeluarkan jam malam dan melarang acara-acara publik: Bahkan Hari Tanah (Land Day) yaitu protes massa tahunan di perbatasan dengan Israel pada 30 Maret juga dibatalkan.
Foto: Imago Images/ZUMA Wire/A. Hasaballah
Prancis kekurangan masker
Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat mengunjungi pabrik yang memproduksi pakaian pelindung dan masker di Saint-Barthelemy-d'Anjou. Ratusan dokter Prancis telah mengajukan tuntutan terhadap pemerintah Perancis karena gagal memberi mereka peralatan keselamatan yang memadai saat memerangi pandemi. Banyak dokter yang memutuskan untuk tetap merawat tanpa APD, daripada mengabaikan pasien. (fs/vlz)