Travel ke Napoli di Italia tidak bisa lepas dari napak tilas letusan Vesuvius tahun 79 Masehi. Letusan itu kubur Pompeji dalam abu vulkanik panas. Tapi di Herculaneum, bekas kota dua millenium silam masih utuh.
Iklan
Travel ke Napoli Napak Tilas Letusan Vesuvius
03:39
Napoli, kota metropolitan di kaki gunung api Vesuvius. Pemandangan amat mempesona sekaligus potensi ancaman. Erupsi terakhir terjadi 72 tahun silam. Sejuta penduduk kota Napoli belajar hidup dengan risiko dan ancaman ini.
Gunung Api Paling Berbahaya dan Mematikan
Di seluruh dunia terdapat 1.500 gunung api aktif, yang erupsinya dalam dua abad terakhir menewaskan ratusan ribu orang. Indonesia dengan 130 gunung api aktif, memegang rekor letusan terdahsyat dan korban terbanyak.
Foto: picture-alliance/dpa
Tambora, Indonesia
Letusan gunung Tambora di Sumbawa tahun 1815 memuntahkan jutaan kubik meter material ke atmosfir, yang menyebabkan Eropa pada 1816 mengalami tahun tanpa musim panas. Sedikitnya 92.000 orang tewas akibat erupsi. Sekitar 100.000 korban lain tewas di Eropa dan Amerika akibat kelaparan yang dipicu gagal panen gara-gara abu letusan Tambora menyebabkan musim dingin panjang.
Foto: picture-alliance/AP
Krakatau, Indonesia
Letusan gunung Krakatau 27 Agustus 1883 menyemburkan material ke atmosfir hingga ketinggian 20 km. Debu vulkaniknya tersebar ke seluruh dunia dan erupsi memicu tsunami dahsyat. Dentumannya terdengar hingga ke Mauritius yang jaraknya 4.800 km. Sedikitnya 36.000 orang meninggal akibat letusan tersebut. Kini dari bekas kaldera muncul gunung Anak Krakatau.
Foto: AP
Mt. Pelee, Martinique Perancis
Letusan dahsyat yang terjadi mulai 25 April hingga mencapai puncaknya 8 Mei 1902 menewaskan lebih 40.000 orang di pulau kawasan Antilles Kecil milik Perancis. Gunung api yang diduga sudah mati itu tiba-tiba aktif dan melontarkan isi dapur magmanya. Letusan final tanggal 8 Mei sangat hebat, sehingga meluluhlantakkan kota St. Pierre. Hanya dua orang warga kota yang selamat dari kematian.
Foto: K. Tribouillard/AFP/Getty Images
Vesuvius, Italia
Erupsi yang dicatat sebagai paling dramatis dalam sejarah dunia, adalah letusan gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 Masehi. Akibat letusan, kota-kota Pompeii, Herculaneum dan Stabia hancur dan lebih dari 10.000 orang tewas dilanda awan dan lahar panas. Sementara letusan tahun 1631 tercatat menewaskan lebih 6.000 orang.
Foto: Imago
Kelud, Indonesia
Letusan gunung Kelud 19 Mei 1919 menghancurkan lebih dari 100 desa dan menewaskan sedikitnya 5.000 orang. Saat erupsi, 38 juta kubik meter air dilontarkan dari danau kawah. Letusan terakhir terjadi 2014 yang membuat sengsara warga di sekitar Blitar hingga ke Yogyakarta.
Foto: Reuters
Nevado del Ruiz, Columbia
Gunung api ini sebetulnya sudah melontarkan sinyal akan meletus hebat, dengan tremor dan gempa kecil terus menerus. Tapi pemerintah Columbia mengabaikannya, hingga sebuah erupsi hebat tanggal 13 November 1985 malam, menyemburkan lava, lahar panas serta lahar dingin yang menimbun kota Armero. Sedikitnya 23.000 orang tewas akibat letusan gunung api tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa/Ingeominas
Merapi, Indonesia
Gunung Merapi di dekat Yogyakarta yang berpopulasi padat terkenal sebagai gunung api paling aktif dalam beberapa dekade terakhir ini. Erupsi yang terjadi tahun 1930 tercatat menelan korban terbanyak, 1.300 tewas. Letusan tahun 2010 yang merupakan erupsi terhebat sejak 1872 menewaskan sedikitnya 350 orang.
Foto: picture alliance/dpa
Mount Nyiragongo, Republik Demokrasi Congo
Gunung berapi yang berlokasi di Virunga National Park dekat perbatasan antara Republik Demokrasi Congo dan Ruanda ini terkenal karena danau lava cairnya dengan diameter sekitar 1,2 km. Erupsi yang terjadi 2002 meluluhlantakan kota Goma dengan aliran lava cairnya. Sejarah mencatat erupsi, gunung api Nyiragongo menyumbang kontribusi 40% dari seluruh kasus letusan gunung api di benua Afrika.
Foto: AP
Unzen, Jepang
Erupsi gunung api Unzen pada tahun 1792 dicatat sebagai salah satu bencana alam terhebat dalam sejarah Jepang. Letusan Unzen yang berlokasi dekat kota Nagasaki itu memicu tanah longsor dan tsunami. Sedikitnya 15.000 orang tewas akibat kombinasi bencana alam letusan gunung api, tanah lonsor dan tsunami.
Foto: picture-alliance/dpa
Laki Volcanic System, Islandia
Erupsi berlangsung 8 bulan mulai 8 Juni 1783 hingga Februari 1784 muntahkan lebih dari 14,7 kubik kilometer lava dan sebabkan munculnya retakan sepanjang 27 kilometer. Tapi sekitar 9.500 korban tewas bukan diakibatkan lontaran material vulkanik padat, melainkan akibat dilanda gas beracun yang juga dilontarkan ke atmosfir dan memicu hujan asam, yang membunuh ribuan hewan ternak dan meracuni tanah.
Foto: picture-alliance/Arco/R. Kiedrowski
10 foto1 | 10
Kota tua Napoli ditetapkan sebagai warisan budaya dunia UNESCO. Obyek wisata yang menarik kedatangan satu juta turis setiap tahunnya. Yang paling disukai, musium diantaranya "Museo di Capodimonte" dengan kekayaan karya seni dari abad pertengahan hingga Renaissance.
Mundur lebih jauh ke sejarah kawasan, kunjungan mengarah ke Herculaneum. Hanya setengah jam naik kereta dari Napoli, lokasi kota yang dilanda kiamat pada dua millenium silam. Letusan hebat Vesuvius pada tahun 79 Masehi menimbun seluruh kota dan sekaligus mengawetkannya untuk masedepan.
Monster Pembunuh dari Sumatera
Siapa nyana di balik keindahan danau Toba tersimpan monster pembunuh yang bisa mengamuk setiap saat. Ilmuwan meyakini, Toba adalah gunung supervulkan yang jika meletus bisa mengubah wajah Bumi untuk selamanya.
Foto: flickr/Stuck in Customs
Api di Perut Bumi
Ledakan supervulkan bisa mengubah wajah Bumi dan menyeret manusia kembali ke zaman batu. Tidak cuma perubahan iklim drastis, ledakan supervulkan bisa memangkas populasi manusia menjadi tinggal segelintir saja. Saat ini terdapat 11 gunung api super di seluruh dunia yang bisa meletus setiap saat. Dan salah satunya terdapat di Indonesia.
Foto: Getty Images/AFP/J. Ordonez
Kematian di balik Keindahan
Siapa nyana di balik keindahan danau Toba tersimpan monster pembunuh. Sekitar 75.000 tahun silam langit Bumi menghitam oleh abu vulkanik yang dimuntahkan oleh gunung Toba. Letusan vulkan purba itu diyakini 100 kali lipat lebih besar ketimbang erupsi terbesar dalam sejarah manusia modern, yakni gunung Tambora, yang menyebabkan tahun tanpa musim panas di langit utara pada 1816.
Foto: picture-alliance/dpa/Francis
Hujan Lahar
Letusan Toba adalah erupsi terbesar dalam 2,5 juta tahun terakhir. Jejak abu vulkanik dari ledakan Toba misalnya tersebar di sepanjang Samudera Hindia hingga ke Afrika Timur. Menurut penelitian Michigan Technological University, letusan Toba memuntahkan 2800 kilometer kubik debu vulkanik hingga ketinggian 80 kilometer. Jumlah sebesar itu bisa dipakai buat membangun 19 juta gedung 100 tingkat.
Maut dari Langit
Toba tidak cuma membuat populasi nenek moyang manusia menyusut menjadi tinggal belasan ribu, tetapi juga mengubah iklim Bumi sepenuhnya. Diperkirakan awan vulkanik yang menutupi matahari menyebabkan penurunan suhu global antara 3 hingga 5 derajat Celcius. Ilmuwan mencatat letusan Toba menyebabkan tahun terdingin pada periode glasial terakhir di Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/I.Damanik
Kamar Api
Kamar magma Toba kini diyakini telah kembali terisi penuh. Salah satu buktinya adalah pulau Samosir yang tumbuh setinggi 450 meter sejak erupsi dahsyat 75.000 tahun silam. Selain itu sejumlah gempa bumi di kawasan juga menandai aktivitas di kamar magma, seperti gempa bumi tahun 1987 di pantai selatan danau Toba.
Foto: picture-alliance/dpa/A.Owen
Potensi Ledakan
Ilmuwan meyakini danau Toba saat ini berpotensi menjelma menjadi supervulkan. Pasalnya Toba terletak di tepi Patahan Sumatera. Setiap aktivitas seismik pada patahan itu bisa memicu tekanan terhadap ruang magma di perut Toba. Potensi ledakan bertambah besar lantaran gerak lempeng Australia yang mendesak lempeng Sunda sebanyak 5,5 cm per tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/A.Owen
Semut di Mata Gajah
Ledakan lain yang mengubah Bumi adalah letusan gunung Krakatau. Berkekuatan 200 megaton TNT atau setara dengan 13.000 kali lipat bom Hiroshima, letusan Krakatau terdengar hingga jarak 4800 kilometer dan menyebabkan gelombang tsunami yang membunuh 36.000 orang. Tapi dibandingkan Toba, gunung Krakatau cuma memuntahkan 25 kilometer kubik abu vulkanik, 200 kali lipat lebih sedikit ketimbang Toba
Foto: Getty Images/Hulton Archive
Yellowstone Mengancam
Gunung supervulkan lain yang tak kalah mengancam adalah rantai pegunungan Huckelberry di taman nasional Yellowstone, Amerika Serikat. Serupa Toba, ruang magma di kawasan ini menyimpan batuan cair sebanyak 2.500 kilometer kubik. Ilmuwan menghitung probabilitas ledakan Yellowstone sebesar 1:700.000. Jika meletus, diyakini 90.000 orang akan meninggal dunia sebagai dampak langsung.
Foto: flickr/Stuck in Customs
8 foto1 | 8
Pakar Arkeologi Domenico Camardo pemandu tur di kota yang tertimbun materi letusan Vesuvius itu mengatakan : "Di sini ada bangunan Romawi antik, yang masih utuh dan komplit hingga lantai 3. Elemen dari kayu seperti pintu dan bingkai jendela terawetkan dengan baik. Ini memungkinkan kami merekonstruksi kehidupan 2.000 tahun yang lalu."
Kota tua terawetkan letusan Vesuvius
Berbeda dengan kota Pompei di dekatnya, dimana abu gunung api merusak banyak bangunan, Herculaneum tertimbun arus batuan cair. Karena itu detil seperti mosaik dan fresko terawetkan hingga sekarang, 2000 tahun setelah bencana alam itu.
"Di Herculaneum kita bisa memahami dengan baik kehidupan di era Romawi antik. Ada rumah yang dihias mosaik dan fresko. Kaya dan miskin hidup berdampingan dan berbaur. Tempat pertemuan adalah toko seperti yang dipamerkan. Di sini dijual wine dan juga ´tzempat mengolah gandum. Isi t ko terawetkan hingga sekarang. Toko menjual makanan untuk dibawa pulang atau pengunjung juga makan di toko", papar Domenico Camardo yang arkeolog dan pemandu wisata.
Kenampakan Herculaneum sebelum letusan Vesuvius ditampilkan di musium arkeologi di dekat situs penggalian. Menonton sejarah secara interaktif dan bioskop 3 dimensi membuat letusan gunung api Vesuvius seolah jadi pengalaman nyata.
Ciro Cacciola, direktur musium menjelaskan konsepnya : "Bagi kami musium ini sebuah eksperimen dan ini berfungsi. Terutama bagi remaja, kami dapat menjelaskan kekayaan arkeologi Herculaneum dengan cara bermain."
Desa Hantu di Kaki Sinabung
Letusan dahsyat gunung Sinabung lima tahun silam menyisakan desa hantu tak bertuan. Inilah rekaman mengenai detik-detik terakhir kehidupan penduduk sebelum bencana melanda.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Rumah Tuhan
Hampir tidak ada yang tersisa dari desa Simacem di Sumatera Utara. Kecuali sebuah gedung gereja yang remuk redam dihajar awan panas, hampir semua rumah penduduk rata dengan tanah
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Rekaman Kengerian
Puncak Sinabung menjulang dari balik jendela rumah penduduk di desa Simacem. Kondisi di desa-desa sekitar gunung api ini merekam detik-detik terakhir ketika kehidupan penduduk terhenti secara tiba-tiba menyusul letusan tahun 2010 silam.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Alam Merebut Kembali
Rumah-rumah penduduk di desa Sibintun yang kini ditinggalkan mulai ditumbuhi tanaman liar. Sejak letusan besar 2010 silam, penduduk yang tinggal di radius tujuh kilometer dari gunung Sinabung tidak diizinkan kembali ke desanya. Mereka direlokasi secara permanen
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Terbangun Lalu Binasa
Geliat Sinabung setelah lelap selama 400 tahun mengejutkan ilmuwan. Sejak letusan terbesar 2010 silam, gunung setinggi 2460 meter itu berulangkali memuntahkan awan panas. Awal tahun lalu sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat debu vulkanik. Sedikitnya delapan desa terpaksa ditinggalkan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Sisa Eksodus
Penduduk tidak punya waktu untuk mengosongkan seisi rumah ketika evakuasi. Kebanyakan cuma membawa benda-benda berharga. Sebanyak 30.000 orang dipindahkan dari kampung halamannya saat letusan pertama tahun 2010.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Bahaya di Ufuk
Kendati tidak hancur oleh abu vulkanik, desa Sukanulu juga terpaksa dikosongkan karena tingginya potensi erupsi. Sinabung bisa meletus setiap saat tanpa peringatan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Tertinggal dan Dilupakan
Proses evakuasi yang berlangsung cepat tidak mengizinkan pemilik rumah membawa serta perlengkapan elektronik di rumahnya. Salah satunya adalah tape recorder yang hangus dilumat abu panas.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Saksi Bisu
Rongsokan mobil di desa Simacem ini menjadi saksi bisu keganasan sebuah letusan gunung berapi. Tapi lima tahun setelah letusan Sinabung, ribuan penduduk masih bertahan di penampungan sementara. Mereka dijanjikan rumah permanen oleh pemerintah yang sayangnya hingga kini belum juga terwujud
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Tembok Tanpa Atap
Gereja di desa Kuta Gugung ini cuma tersisa tembok tanpa atap. Sinabung meletus berulangkali pada tahun 2010. Awalnya penduduk yang dievakuasi diizinkan kembali saat ada letusan kecil di bulan Agustus. Tapi sebulan berselang Sinabung mengamuk dan penduduk tidak lagi punya waktu untuk berkemas.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
9 foto1 | 9
Stonehenge 'Tersembunyi' Terungkap
Stonehenge ternyata hanyalah 'pucuk gunung es.' Periset menggunakan teknologi pemetaan digital untuk mengungkap sejumlah monumen kuno yang signifikan di bawah formasi bebatuan tersebut.
Foto: SAUL LOEB/AFP/Getty Images
Melihat yang Tak Terlihat
Apa yang terlihat menyerupai sel di bawah mikroskop sebenarnya adalah peta digital monumen-monumen ritual yang baru ditemukan seputar wilayah Stonehenge.
Foto: University of Birmingham
Teknologi Bertemu Sejarah
Proyek selama 4 tahun ini tergolong yang terbesar. Pada foto terlihat seorang periset tengah menggunakan magnetometer bermotor yang memberikan representasi ruang bawah tanah.
Foto: University of Birmingham
Stonehenge Besar
Pada situs Dinding Durrington, Stonehenge dalam ukuran besar atau yang disebut super henge turut ditemukan. Ini adalah monumen ritual besar, dengan lingkar mencapai lebih dari 1,5 kilometer. Pakar mengatakan ada 60 batu yang menyusunnya berukuran hingga 3 meter, serupa dengan Stonehenge. Masih ada batu-batu yang utuh di bawah tanah.
Foto: University of Birmingham
Sisa-Sisa Kayu
Sebuah bangunan kayu kuno berukuran besar ditemukan dan dipetakan secara detail. Bangunan ini diperkirakan digunakan untuk upacara pemakaman.
Foto: University of Birmingham
Lebih Tua Lagi
Bangunan kayu untuk pemakaman, yang kerangkanya terlihat pada foto di atas, diperkirakan usianya lebih tua dari Stonehenge. Pakar mengatakan bahwa bangunan itu dibangun antara 3.000 hingga 2.000 SM.
Foto: University of Birmingham
Riset Non-Invasif
"Mengembangkan metode non-invasif untuk mendokumentasikan warisan budaya adalah salah satu tantangan terbesar," ujar Wolfgang Neubauer, direktur Institut Ludwig Boltzmann. Menurutnya hanya teknologi terbaru yang memungkinkan. Pada foto terlihat seorang peneliti sedang mengoperasikan radar bawah tanah.
Foto: University of Birmingham
Misteri Kuno
Presiden Barack Obama mengunjungi Stonehenge tanggal 5 September 2014. Situs ini diduga dipakai sebagai lokasi pemakaman dan upacara religius. Tanpa dokumen tertulis dari periode Neolitik dan Zaman Perunggu, tidak banyak yang diketahui tentang monumen kuno ini. Beragam teori pun bermunculan, termasuk yang berbau gaib.