Seperti apa gaya hidup modern anak muda sekarang? Salah satu yang menarik adalah yang diterapkan anak-anak muda Jerman ini yang juga mulai diterapkan di Indonesia. Opini Feby Indirani.
Iklan
CRCLR house (bisa dibaca Circular House) berlokasi di Neukolln, di antara Jalan Karl-Marx dan Hermann, Berlin, Jerman. Tempat seluas 2000 meter persegi ini tadinya sebuah gudang penyimpanan dan pernah digunakan sebagai pabrik pembuat minuman.
Sejak 2016 tempat ini menjadi pusat kegiatan bagi kaum muda Berlin untuk menggerakkan circular economy atau ekonomi melingkar, berdiskusi dan bereksperimen tentang segala hal terkait dengan model ekonomi yang terbilang baru ini.
Berbeda dengan ekonomi tradisional yang linear dengan urutan take-make-dispose (ambil-buat-buang), ekonomi melingkar berupaya mempertahankan nilai produk selama mungkin agar dapat digunakan berulang-ulang tanpa menghasilkan sampah (zero waste) melalui cara daur ulang (recycling), penggunaan kembali (reuse) atau produksi ulang (remanufacture). Ekonomi melingkar ini lebih ramah lingkungan dan dapat mengatasi berbagai persoalan keterbatasan sumber daya.
"Sejak awal menempati ruangan ini, kami tidak membuang apapun. Kami berusaha memanfaatkan segala barang yang ada dan memaksimalkan kegunaannya,” kata Lars Zimmerman yang menyebut dirinya seniman dan ekonom –suatu perpaduan yang belum lazim-- salah satu aktivis di CRCLR house pada November 2017.
Zimmerman menyambut kami grup wartawan berasal dari negara-negara Asia. Kami berkeliling mengeksplorasi ruangan. Ada kayu bekas meja terpasang di pintu, bertuliskan "I used to be a table.” (Saya dulunya adalah meja). Ada rak terbuat dari bekas tempat minuman. Sebuah ruangan yang ‘dinding'nya dibangun dari baju-baju bekas yang dibundel –agar ruang itu cukup hangat untuk musim dingin.
Desain interior CRCLR House sengaja dibuat lapang, nyaris tidak ada sekat dan struktur permanen. Tempat ini disewakan untuk berbagai event seperti pameran, pertunjukan dan diskusi. Penyewaan ruangan plus pembuatan konsep acara yang unik menjadi cara andalan tim CRCLR House memperoleh pendapatan. Sehari-harinya sebagian kecil dari lokasi dijadikan sebagai co-working space.
Istana dari Botol Plastik Bekas
Sampah plastik adalah masalah global, khususnya bagi lautan. Seorang entrepreneur menunjukkan bagaimana botol bekas bisa didaur ulang untuk membangun rumah bagai istana di kepulauan Karibik, Panama.
Foto: Oliver Ristau
Istana Botol Plastik
Bangunan aneh ini mirip dengan istana abad pertengahan, letaknya di tengah-tengah tanaman tropis di pulau Bocal del Toro di Panama. Sekitar 40.000 botol dari plastik PET digunakan. Tujuannya: meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah sampah plastik.
Foto: Oliver Ristau
Sampah Plastik Ancam Laut
Pada dinding luar "istana" dan di dalam bangunan tampak karya seni yang menggambarkan masalah sampah di lautan dunia. Menurut kelompok peneliti The Future Ocean, setiap tahunnya ada lebih dari 300 juta ton sampah plastik yang diproduksi. Namun hanya sebagian kecil yang didaur ulang. Sebagian besar sampah mendarat di laut.
Foto: Oliver Ristau
Impian Robert
Robert Bezeau, dari Kanada, sebenarnya ingin pensiun saat datang ke Bocas del Toro sembilan tahun yang lalu. Tapi saat ia bekerja sebagai relawan bagi pemerintah lokal untuk menganalisa produksi sampah, ia beralih menjadi aktivis anti sampah plastik.
Foto: Oliver Ristau
Karibik Tujuan Wisata Idaman
Setiap tahunnya, ratusan ribu turis datang ke kepulauan ini. Kebanyakan dari AS dan Kanada. Selain bar dan restoran, kepulauan juga kaya akan keindahan alam. Mulai dari hutan bakau, perairan bersih dan pantai indah. Namun, sampah yang dihasilkan juga tidak kalah banyak.
Foto: Oliver Ristau
Jutaan Botol Plastik
Sekitar 1,5 juta plastik metumpuk setiap tahunnya di pulau seluas 62 kilometer persegi ini. Robert Bezeau mengumpulkannya di lahan miliknya. Hanya botol plastik dari PET yang bisa digunakan - jenis botol lain mengandung terlalu banyak minyak dan mudah terbakar.
Foto: Oliver Ristau
Plastik dan Besi
Botol plastik disusun dalam kerangkeng yang terbuat dari rangka baja dan kawat. Fungsinya sebagai elemen fasad "benteng" tersebut. Setiap komponen bisa menampung 120 botol dengan volume 1,5 liter. Hanya bagian tertentu seperti jendela gaya abad pertengahan berbentuk segitiga yang tidak mengikuti pola ini.
Foto: Oliver Ristau
Memberi Ilmu
Konstruksi semacam ini sesuai untuk bungalow yang sederhana. Bezeau ingin mendirikan pusat pelatihan yang mengajarkan warga negara berkekuatan ekonomi baru bagaimana memanfaatkan botol plastik sebagai material bangunan berharga murah. Salah satu keuntungannya adalah udara dalam botol bisa melindungi dari sinar panas matahari.
Foto: Oliver Ristau
Resor Informasi
Benteng atau istana plastik ini masih dibangun. Setelah selesai akan menjadi resor wisata dimana turis bisa belajar mengenai masalah sampah plastik. Pemasukan dari resor akan digunakan Bezeau untuk mengadakan pelatihan. Ia berharap, sampah setidaknya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang berarti. Oliver Ristau (vlz/yf)
Foto: Oliver Ristau
8 foto1 | 8
Memberi napas bahan-bahan bekas
Ketika mulai mempersiapkan CRCLR House untuk musim dingin, persoalan yang tim CLCR berusaha atasi adalah bagaimana membangun sebuah ruang untuk keperluan sementara tanpa perlu membuang struktur atau material apapun setelahnya? Di Jerman, 52 persen sampah berasal dari konstruksi bangunan dan para anak muda ini bercita-cita untuk meminimalisir angka tersebut.
Tujuan mereka adalah menciptakan tempat yang hangat, memberi kehidupan baru kepada bahan-bahan bekas, membuat struktur sementara yang tidak akan menimbulkan sampah baru begitu dibongkar.
Gagasan ekonomi melingkar adalah mengembangkan model produksi dimana setiap komponen dapat dibentuk dan digunakan kembali setelah tahap pertama kehidupan mereka. Ini persis dengan cara kerja organisme di alam di mana produk akan kembali kepada siklus alamiah setelah kematian (abu kembali ke abu). Idealnya : tidak ada yang namanya sampah, semua hal itu bisa diciptakan ulang atau menjadi bagian dari produk lainnya, tak ada yang perlu dibuang.
Ekonomi melingkar bukan sekadar tentang mendaur ulang, melainkan model pendekatan ekonomi yang lebih holistik. Setiap produsen harus memikirkan siklus produk yang diciptakannya. Struktur produk yang diciptakan sedapat mungkin bersifat modular, artinya bisa dicopot, dipadupadankan dengan struktur lainnya.
Sementara dari sisi konsumen sebelum membeli, setiap konsumen sudah mesti bisa membayangkan setidaknya tiga kegunaan sebuah barang baik dalam siklus penggunaan pertama maupun selanjutnya. Dengan model ekonomi seperti ini McKincey Consultant memperkirakan Eropa bisa menghemat biaya produksi hingga 630 juta dollar setiap tahunnya.
Tren Rumah Kecil Ekologis di Eropa
Warga Eropa yang peduli lingkungan mulai picu tren rumah tinggal inovatif yang kecil dan "eco friendly" untuk kurangi jejak karbon. Inilah contoh dari bangunan yang digagas pegiat gerakan rumah kecil ekologis di Eropa.
Foto: Colourbox
Rumah Hobbit
Rumah di Wales ini dibangun dari material yang ada di sekitar dan dari hutan setempat. Dinding, atap dan lantainya diisolasi jerami. Rumah dibangun dengan menggali dinding bukit dan ditutupi dengan rumput serta tanaman. Pembangunannya perlu waktu 4 bulan dan ongkos material senilai 3.000 Poundsterling.
Foto: cc-by-nc-sa/Simon & Jasmine Dale
Rumah Perahu
Mereka yang menyukai tinggal di atas air, rumah perahu seperti di kanal sungai Elbe di Hamburg ini bisa jadi pilihan utama. Dibangun di atas bargas terapung yang mengikuti naik turunnya permukaan air sungai. Rumah perahu ini walau kecil tergolong varian mewah jika dibanding dengan rumah dari perahu sebenarnya yang memenuhi kanal di Belanda.
Foto: picture-alliance/dpa/JOKER
Gerobak Sirkus
Di kalangan kaum gipsi sejak lama mentradisi hidup dalam gerobak sirkus seperti ini. Kini tempat Camping di Münsinger Jerman menawarkan gerobak sirkus sebagai alternatif rumah kecil yang juga ramah lingkungan dan mudah dipindah.
Foto: picture-alliance/dpa
Perumahan Kontainer
Berlin menggagas perumahan bergaya industrial dari kontainer setelah kewalahan menghadapi permintaan pemukiman yang terus meningkat seiring naiknya populasi. Idenya membangun semacam pedesaan dari kontainer bekas terutama untuk kompleks pemukiman mahasiswa di pinggiran ibukota, agar harga sewanya terjangkau dan prinsip daur ulang juga diterapkan.
Foto: Jorg Duske
HomeBox
HomeBox adalah varian lebih mewah dari kontainer yang digagas di Hannover. Ukurannya sama dengan kontainer kapal laut, tapi dibuat dari kayu dan berdiri vertikal hingga seperti rumah berloteng. Kotak ini walau kecil interiornya berisi fasilitas rumah yang sebenarnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Rumah Pohon
Rumah pohon baik yang dibuat dari metal, kayu atau meterial lain mengklaim diri di pasaran sebagai rumah kecil ramah lingkungan atau eco-friendly. Tren membangun rumah pohon makin marak seiring meluasnya lagi hutan di Eropa. Bermukim di rumah pohon bisa "go green" sambil mengamati alam dari perspektif burung.
Foto: Andreas Wenning
Rumah Kubus
LoftCube atau rumah kubus ini buatan desainer Jerman dan bisa dibangun dengan cepat di lahan sempit, baik di atas panggung perancah atau langsung di tanah. Rumah kecil ramah lingkungan ini dibuat dari bahan ringan dengan desain yang amat modern dan menarik.
Foto: picture-alliance/dpa
Rumah Kebun
Secara tradisional rumah kebun di Eropa biasanya hanya digunakan saat musim semi dan musim panas untuk bersantai atau menyimpan peralatan berkebun. Kini rumah desain rumah kebun makin atraktif dengan ukuran beragam dari bahan ramah lingkungan dan bisa dibangun di lahan sempit kebun urban.
Foto: Colourbox
8 foto1 | 8
Di Jerman, model ekonomi sirkular sudah menjadi aktivisme yang berimplikasi pada perubahan gaya hidup yang mendasar Gaya hidup yang pro ekonomi melingkar tampak tumbuh subur di kalangan muda, khususnya para pengusaha start up di Berlin.
Originally Unverpackt (OU) supermarket bebas sampah kemasan yang didirikan Sara Wold dan Milena Glimbovski sejak 2014. Setiap konsumen mesti membawa tempat penyimpanannya sendiri dari rumah dan akan mengambil makanan yang dibutuhkan persis sesuai kebutuhannya (karena kerap membeli makanan yang sudah dipaketkan hanya akan menimbulkan sisa).
Pasta, cereal, kacang diambil dari gravity storage unit langsung ke tempat penyimpanan pribadi, jadi kustomer tidak menyentuh barang sama sekali untuk memperkecil risiko kontaminasi.
Selain menjual berbagai produk makanan seperti daging, produk olahan dari susu, mereka juga menjual produk non makanan seperti shampo dan produk pembersih. OU mengusahakan sebanyak mungkin mendapatkan sumber produk makanan lokal agar memotong biaya bahan bakar untuk mendistribusikan makanan sampai ke kustomer.
Pemodal OU berasal dari investor pribadi bahkan mereka sukses mengumpulkan investasi dari crowd funding. Ide serupa OU sebetulnya pernah muncul di London, Unpackaged yang sayangnya tutup setelah beroperasi 5 tahun.
Kota Besar Eropa "Go Green"
Lingkungan terbuka hijau yang bisa diakses semua orang di kota besar terdengar kontradiktif. Tapi Eropa menjadi "Trendsetter" dalam bidang ini. Beberapa kota besar Eropa "go green" dengan memanfaatkan strategi cerdas.
Foto: Colourbox/Beatrice Preve
Bristol: Ibukota Hijau Eropa 2015
Kota Bristol di Inggris terpilih jadi Ibukota Hijau Eropa 2015. Komisi Eropa setiap tahun memilih kota besar yang mendapat penghargaan itu, dengan kriteria paling baik mengkombinasikan perlindungan lingkungan, pertumbuhan ekonomi dan kualitas kehidupan. Lahan hijau di Bristol mencakup 30 persen luas kota dan 25 persen rumah diubah jadi efisien energi dalam 10 tahun belakangan.
Dussmann Haus di Berlin sejak 2012 dijadikan taman hutan tropis. Taman vertikal "Mur Végétal" atau dinding vegetsi dirancang ahli botani Perancis Patrick Blanck. Lebih 6,000 tanaman tropis memenuhi dinding seluas 270 meter persegi, yang ditunjang sistem irigasi cerdas tanpa medium tanah untuk tumbuhan.
Foto: picture-alliance/dpa
Hamburg: Rumah Alga
Rumah ganggang di Hamburg diresmikan April 2013 dalam rangka International Architecture Exhibition, dan menjadi rumah hijau pertama dari kategori ini. Fasad yang terdiri dari kaca terus memproduksi energi. Dua sisi dinding bangunan berupa elemen kaca berisi air yang ditumbuhi alga yang memproduksi energi untuk kebutuhan seluruh bangunan.
Foto: picture-alliance/dpa
London: Atap Hijau
Green Roof Map di London (klick tanda + di kanan untuk info lebih lanjut) mencakup 700 atap hijau yang luasn keseluruhannya sekitar 175,000 meter persegi atau setara 25 lapangan sepakbola di tengah ibukota Inggris itu. Peta online interaktif menunjukkan lokasi dan spesifikasi masing-masing taman di atap, misalnya taman sayuran, cafe di atap atau taman untuk jalan-jalan.
Foto: Getty Images/O. Scarff
Darmstadt: Hutan Spiral Hundertwasser
Hutan berbentuk spiral di kompleks pemukiman ini tuntas dibangun tahun 2000. bangunan merupakan mahakarya seniman Austria,Friedensreich Hundertwasser. Lahan untuk dereten pohon dan tumbuhan di luar jendela dirancang mengelilingi 100 blok apartemen Pohon dan tanaman bukan hanya terliha indah tapi juga menjadi sumber oksigen serta membuat iklim kota lebih nyaman.
Foto: picture-alliance/dpa
Barcelona: Park Güell
Park Güell yang dirancang Antoni Gaudí pembangunannya disponsori pengusaha industri Eusebi Güell antara tahun1900 hingga 1914. Gaudí mendesain taman kota yang dilengkapi 60 vila. Tapi pembangunan taman tidak tuntas karena kekurangan biaya. Yang tuntas dibangun adalah rumah Güell's-kini jadi sekolah, rumah Gaudí yang jadi musium sejak 1963, dan rumah milik teman arsitek yang hingga kini kosong.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Lang
Madrid: Parque Madrid Río
Proyek konstruksinya cukup rumit dan desain tamannya juga tIdak sederhana. Sebuah lahan hijau sepanjang 8 kilometer di sepanjang bantaran sungai Manzanares. Demi pembangunan taman ini jalan bebas hambatan direlokasi ke bawah tanah, ratusan pohon ditanam dan 33 jembatan untuk pejalan kaki dibangun atau direkonstruksi. Jembatan Arganzuela ini amat atraktif baik siang maupun di malam hari.
Foto: Colourbox/Beatrice Preve
Paris: Sabuk Hijau René-Dumont
Sabuk hijau René-Dumont di Paris adaah taman yang dirancang bangun di bekas jalur kereta api yang nonaktif sejak 1965. Inilah taman pertama yang dibangun di jalur kereta layang yang tidak digunakan lagi. Taman di bekas jalur kereta yang terkenal di New York mengambil contoh dan inspirasi dari sabuk hijau di Paris ini.
Foto: Spencer Platt/Getty Images
Nantes: Ibukota Hijau Eropa 2013
Nantes, kota keenam terbesar di Perancis adalah ibukota hijau Eropa 2013. Yang menonjol adalah taman botani di tengah kota serta kios penjaja makanan atau "stations gourmands" yang tersebar di seluruh kota. Di sini warga bebas memetik buah-buahan yang tumbuh seperti stroberi, chery, apel, tomat dan buah apapun yang tumbuh di taman.
Masa depan ekonomi Eropa adalah ekonomi melingkar yang diyakini akan memberikan keuntungan lebih bagi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Ekonomi sirkular ini dapat meningkatkan efisiensi sumber daya di Uni Eropa sebesar 30% pada tahun 2030. Hal ini akan meningkatkan produk domestik bruto Uni Eropa hampir 1% dan menciptakan tambahan dua juta pekerjaan.
Di Indonesia, percakapan tentang ekonomi melingkar juga sudah dimulai. Pada Indo Waste 2017 yang berlangsung di Jakarta Juli 2017, topik ekonomi melingkar mendapat sorotan khusus. Para pembicara dan peserta rata-rata berasal kalangan korporasi, pemerintah dan LSM.
Masih cukup jauh sepertinya untuk membayangkan gaya hidup ekonomi melingkar dipraktikkan –terlebih hingga menjadi tren-- di-kota kota besar Indonesia. Kebijakan untuk membayar plastik yang sempat berlangsung Februari-Mei 2016 saja kini tidak jelas bagaimana kelanjutannya, karena pelaksanaannya memang diserahkan kepada masing-masing peritel yang tampaknya tidak berani mengambil risiko meski hanya menagihkan Rp 200 per selembar plastik kepada kustomer.
Dibutuhkan perubahan yang mendasar pada pola pikir individual agar mau lebih peduli dan merasa bertanggung jawab secara sosial dan ekologis dengan mulai mengadopsi gaya hidup yang pro ekonomi melingkar ini. Arus perubahan biasanya dipimpin kaum muda. Dengan pertumbuhan start up di Indonesia yang mencapai 2000 per tahun (data 2016) diharapkan lebih banyak juga yang tertarik untuk merintis bisnis yang menggunakan konsep ekonomi melingkar ini.
Penulis:
Penulis: Feby Indirani (ap/vlz) adalah penulis sejumlah buku fiksi dan nonfiksi. Ia menginisiasi gerakan Relaksasi Beragama (Relax, It's Just Religion).Buku terbarunya adalah Bukan Perawan Maria (Pabrikultur, 2017), 69 things to be Grateful about being Single (GPU, 2017) dan Made in Prison (KPG, 2017)
*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWnesia menjadi tanggung jawab penulis.
Tren Mobil Listrik
Keunggulan utama mobil listrik adalah tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Namun, sulit untuk menembus pasar otomotif.
Foto: dapd
BMWi3 - Mobil Listrik Pertama BMW
29 Juli 2013 BMWi3 secara resmi diluncurkan. Mobil ini mengusung konsep mobil untuk perkotaan. Selain bertenaga listrik, BMWi3 dilengkapi mesin 2 silinder sebagai generator penambah daya listriknya.
Foto: picture-alliance/dpa
BYD e6 Jadi Taksi di Hongkong
Mobil listrik buatan Cina BYD e6 diluncurkan tahun 2011 untuk penggunaan pribadi di Cina dan Amerika Serikat. Pertengahan tahun ini, Asosiasi Taxi & Public Hongkong menyewa 45 unit e6 senilai 1.000 Dolar AS per bulan untuk digunakan sebagai taksi di Hongkong.
Foto: picture-alliance/dpa
Produk Bersama Daimler dan BYD
Denza menjadi merek mobil listrik hasil pengembangan Shenzhen BYD Daimler New Technology (BDNT). Mobil-mobil listrik Denza rencananya akan dijual untuk pasar Cina mulai pertengahan tahun 2014. Denza dalam bahasa Cina artinya "potensi kemenangan".
Foto: Getty Images
Mobil Sistem Hibrid
BMW i8 adalah mobil sport yang menggunakan sistem hibrid. Ini satu-satunya mobil berseri yang bisa dipesan dengan aksesori tambahan lampu laser yang 1000 kali lebih terang dari LED. Namun, harganya juga sangat mahal. Yakni 126.000 Euro. Seri i8 pertama kali ditampilkan ke publik bulan September 2013.
Foto: picture alliance/dpa
Carsharing Mobil Listrik di Paris
Autolib' adalah pelayanan carsharing mobil listrik yang dimulai di Paris Desember 2011. 3000 Bolloré Bluecars dikerahkan untuk kegunaan publik dengan sistem pembayaran langganan. Kota dilengkapi dengan jaringan lapangan parkir yang sesuai dan tempat isi ulang baterai mobil.
Foto: picture-alliance/dpa
Kemewahan Mobil Listrik Tesla Model S
Mobil Listrik dari Tesla Motors dipasarkan sejak 22 Juni 2012. Tesla S dikatakan sebagai konsep mobil listrik pertama dengan 5 penumpang plus dua kursi yang bisa bergerak di jalan tol yang berhasil direalisasikan. Model S ini mendapat beberapa penghargaan sebagai "mobil tahun ini".
Foto: picture alliance/landov
Reli Mobil Listrik "E-Miglia"
Mobil listrik juga merambah dunia reli. E-Miglia adalah reli terbuka bagi setiap orang yang memiliki kendaraan listrik dengan 2, 3 atau 4 roda. Jarak tempuh mencapai 560 km yang melewati tiga negara.