Tren rumah pasif kian marak di Eropa. Salah satunya sebuah hunian di utara Italia yang mampu memproduksi energi sendiri. Arsiteknya berhasil membangun rumah lintas generasi yang menggabungkan desain dan efisiensi energi
Iklan
Tren Rumah Pasif Hemat Energi di Eropa
03:41
Bangunan modern di Pfitsch, Tirol Selatan, milik keluarga Pichler sejak 2009, adalah bangunan yang disebut Passivhaus. Artinya, di rumah seluas 180 meter persegi ini tidak ada pemanas ruangan. Rumah mendapat kehangatan dengan cara menyimpan energi matahari.
Arthur Pichler yang berprofesi Arsitek merancang rumah tersebut untuk keluarga besarnya. Dua lantai pertama seluas 110 meter persegi ditempatinya bersama istri dan tiga anaknya. Orangtuanya tinggal di lantai atas. Ruang terpenting adalah ruang tamu dengan dapur terbuka.
Christine Marsoner-Pichler mengisahkan gagasan dasarnya: ."Kami menginginkan sebuah ruangan besar dimana seluruh keluarga bisa berkumpul. Karena itu di rumah ini sebenarnya hanya kamar tidur atau kamar mandi yang memiliki pintu."
Rumah Ramah Lingkungan Abad 21
Terutama energi yang berasal dari fosil memenuhi kebutuhan rumah dengan kehangatan dan listrik. Tapi ada jalan lain. Gedung dengan energi efisien semakin jadi tren dan penting bagi perlindungan iklim.
Foto: picture-alliance/dpa
Perumahan Tenaga Surya di Freiburg
Rumah-rumah ini diisolasi dengan baik. Jendela berukuran besar dan kualitas kaca yang baik memungkinkan energi surya masuk. Panas dari udara yang telah terpakai menghangatkan udara segar, dan atap menghasilkan listrik yang diperlukan. Sejak tahun 2000 perumahan ini kerap dikunjungan arsitek dari seluruh dunia.
Foto: Rolf Disch Solararchitektur
Lebih Nyaman tapi Sedikit Biaya
Ruangannya lebih terang, kualitas udara lebih baik, dan suhu stabil baik di musim dingin maupun panas. Pembangunan 'rumah pasif', atau rumah yang tidak perlu pemanas karena terisolasi baik, perlu biaya hingga 5 atau 6% dari rumah biasa. Tapi energi bagi pemanas bisa dihemat. Jika dibandingkan, tinggal dengan cara ini lebih murah.
Foto: Rolf Disch Solararchitektur
Renovasi Juga Ada Gunanya
Rumah bertingkat ini didirikan 1968 di Freiburg, dan 2011 direnovasi. Ini adalah rumah bertingkat pasif pertama di dunia yang direnovasi. Kebutuhan energi bagi 140 apartemen jadi bisa dikurangi sekitar 80%.
Foto: PresseCompany GmbH Stuttgart/DW Fotomontage
Hotel Dibangun Hemat Energi
Hotel Explorer yang punya beberapa bangunan di kawasan pegunungan Alpen mendirikan hotel sesuai standar rumah pasif dan dengan demikian menghemat biaya. Karena diisolasi baik, ketika musim dinginpun hotel-hotel itu tidak perlu pemanas tambahan. Sebuah instalasi tenaga surya yang berada di atap jadi sumber listrik terbesar bagi bangunan.
Foto: 2014 Oberstdorf Event
Sedikit Energi di Musim Dingin
Dibanding bangunan yang sudah tua, rumah pasif hanya perlu sekitar sepersepuluh energi. Jika dibanding dengan bangunan baru, hanya sekitar seperlima. Rumah-rumah yang didirikan badan perumahan sosial Finlandia ini terisolasi sangat baik. Jendelanya memiliki kaca berlapis empat.
Foto: Kimmo Lylykangas Architects
Biaya Berkurang bagi Penyewa
Rumah nol energi yang terdiri dari tiga apartemen ini adalah salah satu rumah pasif di Philadelphia. Ini dianggap contoh bangunan sosial yang baik, baik orang, yang tidak mampu lagi membayar biaya energi yang makin tinggi.
Foto: Sam Oberter Photography
Pionirnya Jerman dan Austria
Gedung bertingkat pertama di dunia yang bersifat rumah pasif menghiasi ibukota Austria, Wina. Di Austria dan Jerman sekarang terkumpul banyak 'know how' di bidang ini. Selain itu penghematan biaya dan perlindungan iklim membuat orang tambah giat melaksanakannya. Di dunia ada sekitar 50.000 rumah pasif. Lebih dari separuhnya berdiri di Austria dan Jerman.
Cara efisien untuk membangun menimbulkan keingintahuan dari seluruh dunia. Artsitek ini menjelaskan kepada kolega cara renovasi beberapa kompleks tempat tinggal di Frankfurt. Kota ini ingin merenovasi sekolah, taman kanak-kanak, perkantoran dan sekitar 80.000 apartemen milik pemerintah kota menjadi rumah pasif.
Foto: DW/G. Rueter
Cina Juga Ikut
Beberapa pioner Jerman dan Cina sedang mendiskusikan model sebuah pabrik, yang akan didirikan dengan standar rumah pasif di Harbin, Cina. Perusahaan Cina Sayyas sudah memproduksi jendela untuk rumah pasif dan termasuk penggagas di Cina.
Foto: Benjamin Wünsch
Model bagi Eropa
Perkantoran pertama yang bersifat nol energi milik pemerintah Jerman diresmikan pertengahan tahun 2013 di Berlin. Instalasi tenaga surya di bagian atap jadi sumber energi bagi seluruh bangunan. Perkantoran ini juga jadi model bagi masa depan. Di Uni Eropa, mulai 2019 semua bangunan baru akan jadi apa yang disebut 'Nearly Zero-Energy Buildings' atau bangunan hampir nol energi.
Foto: picture-alliance/dpa
10 foto1 | 10
Di dalam serasa di luar
Tinggi langit-langit di ruang tamu mencapai 5,6 meter. Jendela sangat besar dan memungkinkan banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan. Lagipula pemadangan indah di luar, bisa dinikmati dari dalam rumah. Balok kayu juga bagian yang unik dan ada fungsinya.
"Saat ini balok kayu kesannya hanya hiasan. Tapi keuntungannya, jika kelak jumlah anggota keluarga bertambah, kami bisa menambah ruangan tanpa harus mengubah isolasi pemanas atau dinding luar rumah," ujar Arthur Pichler.
Rumah ini banyak memanfaatkan material kayu. Seperti misalnya, balkon di dalam rumah alias mezzanine. "Ruangan di atas tangga biasanya tidak dimafaatkan. Kami ingin menggunakannya sebagai tempat ngobrol. Awalnya, tempat untuk saya pribadi. Sekarang jadi tempat bermain anak-anak. Dari sini kami bisa melihat langsung ke arah dapur dan ke ruangan terpenting di rumah ini, tambah sang arsitak yang juga pemilik rumah pasif itu.
Kota-Kota Hijau Inovatif di Eropa
Lebih dari sepertiga warga Uni Eropa kini tinggal di kota. Melalui konferensi ‘Cities of Tomorrow,' kota-kota di Eropa diajak untuk memenuhi target kawasan. Berikut wujud inovasi kehidupan urban yang berkelanjutan.
Foto: CC/Negu
Kopenhagen yang Hijau
Skandinavia adalah rumah bagi beberapa kota terbersih dan paling inovatif di Eropa. Kopenhagen didapuk sebagai "Ibukota Hijau Eropa 2014". Ibukota Denmark ini menuju netral karbon pada tahun 2025. Transportasi publik ditingkatkan, emisi dibatasi dan warga didorong untuk bersepeda.
Foto: CC/Negu
Energi Terbarukan untuk Transportasi Publik Stockholm
Stockholm menjadi salah satu yang terdepan di Eropa kalau menyangkut udara bersih dan transportasi ramah lingkungan. 75 persen jaringan transportasi kota memanfaatkan energi terbarukan dan pajak kemacetan membantu mendorong warga untuk memakai transportasi publik. Tahun 2007, udara Stockholm memiliki tingkat partikulat terendah di Eropa, dan kualitas udaranya sejak itu terus meningkat.
Foto: picture-alliance/dpa/Paul Eckenrot
Siena: Kota Netral Karbon Pertama di Eropa
Setahun lebih awal dari jadwal, kota Siena di Italia menjadi kota netral karbon pertama di Uni Eropa. Bagaimana caranya? Dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, melindungi hutan, beralih ke biomassa dan memproduksi energi panas bumi. Siena juga memberlakukan perencanaan energi baru yang fokus pada pengurangan konsumsi energi kalangan warga dan bisnis.
Foto: cc-by-sa/Massimo Catarinella
Bus-Bus Hidrogen di Islandia
Berkat lokasinya yang dikelilingi gunung berapi dan sumber air panas, Reykjavik kaya akan opsi energi terbarukan. Kota ini mentargetkan 100 persen bebas dari bahan bakar fosil pada tahun 2050 dan akan sepenuhnya bergantung pada tenaga hidrogen dan panas bumi. Bus-bus hidrogen menjadi transportasi warga di sekitar pulau, dan 90 persen lebih bangunan di ibukota memanfaatkan energi panas bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
Trem-Trem di Nantes
Kota terbesar keenam di Perancis, Nantes, memiliki kebijakan transportasi hijau yang fokus pada transportasi publik dan sepeda. Bahkan, Nantes adalah kota pertama di Perancis yang memperkenalkan kembali trem, yang secara dramatis mengurangi polusi udara dan emisi CO2.
Foto: imago/McPHOTO
Menghirup Udara Segar di Vilnius
Meski lalu lintas semakin padat di pusat ibukota Lituania, Vilnius mempunyai salah satu kualitas udara terbaik di Eropa. Kunci suksesnya tidak banyak berpangku pada inovasi namun tradisi lama yakni pepohonan. Hutan-hutan besar, taman dan kebun mengelilingi kota dan politisi setempat bekerja keras untuk memelihara ruang hijau.
Foto: Fotolia/Aleksandr Volkov
Kotoran Manusia Menghangatkan Rumah
Warga kota Didcot di Oxfordshire adalah yang pertama di Inggris yang menghangatkan rumah mereka dengan gas yang terbuat dari tinja mereka sendiri. Butuh sekitar tiga pekan untuk memproses limbah mentah dan menyediakan bahan bakar hayati bagi rumah tangga. Tidak berbau, berkelanjutan dan pasokannya berlimpah.
Foto: Getty Images
Percikan Berkelanjutan di Berlin
Pemerintah ibukota Jerman telah menciptakan ‘waterscape kota’ untuk menarik perhatian warga terhadap pentingnya penggunaan air yang berkelanjutan. Sistem atap hijau dan kolam-kolam yang menampung air hujan kemudian digunakan untuk mengairi kanal-kanal di Potsdamer Platz dan menyuplai baik kamar mandi maupun sistem pemadaman api di gedung-gedung terdekat.
Foto: imago/Schöning
Tantangan Masa Depan
Kota-kota Eropa yang sedang booming menghadapi tantangan besar selain perlindungan lingkungan. Penurunan populasi, polarisasi sosial, dan kerentanan beragam tipe kota akan semakin mempengaruhi pembangunan perkotaan. Isu-isu ini juga menjadi bahasan utama dalam konferensi Cities of Tomorrow di Brussel.
Foto: picture-alliance/dpa
9 foto1 | 9
Tanpa pemanas buatan
Selain ofen kecil untuk mendapatkan air panas, tidak ada pemanas ruangan lainnya. Rumah ini dihangatkan oleh energi matahari. Berkat isolasi yang baik, suhu hangat tidak bisa keluar lagi. Bangunan ini bisa dibilang kedap udara. Supaya penghuninya memperoleh cukup oksigen, ada ventilasi udara segar.
Arthur Pichler menuturkan, "Disini kadang suhu di musim panas bisa mencapai 30 derajat. Dan tidak boleh dilupakan, isolasi udara panas yang berguna di musim dingin, saat musim panas juga menjamin kesejukan di dalam."
Di lantai dua terdapat kamar tidur orang tua, kamar mandi dan kamar tidur anak. Sementara orang tua Arthur Pichler tinggal di lantai tiga. Mereka memiliki pintu masuk terpisah bagi apartemen seluas 70 meter persegi lengkap dengan teras.
Sang arsitek memaparkan rahasia terpenting rumah pasif rancangannya, "Yang sangat penting adalah letak rumah mengarah ke selatan agar mendapat sinar matahari. Geometri rumah kami juga sangat tenang. Pas dengan pemandangan sekitar yang ramai."
Arsitek ini berhasil membangun rumah untuk beberapa generasi yang menghubungkan tema lingkungan berkelanjutan dengan arsitektur modern.
Kota Besar Eropa "Go Green"
Lingkungan terbuka hijau yang bisa diakses semua orang di kota besar terdengar kontradiktif. Tapi Eropa menjadi "Trendsetter" dalam bidang ini. Beberapa kota besar Eropa "go green" dengan memanfaatkan strategi cerdas.
Foto: Colourbox/Beatrice Preve
Bristol: Ibukota Hijau Eropa 2015
Kota Bristol di Inggris terpilih jadi Ibukota Hijau Eropa 2015. Komisi Eropa setiap tahun memilih kota besar yang mendapat penghargaan itu, dengan kriteria paling baik mengkombinasikan perlindungan lingkungan, pertumbuhan ekonomi dan kualitas kehidupan. Lahan hijau di Bristol mencakup 30 persen luas kota dan 25 persen rumah diubah jadi efisien energi dalam 10 tahun belakangan.
Dussmann Haus di Berlin sejak 2012 dijadikan taman hutan tropis. Taman vertikal "Mur Végétal" atau dinding vegetsi dirancang ahli botani Perancis Patrick Blanck. Lebih 6,000 tanaman tropis memenuhi dinding seluas 270 meter persegi, yang ditunjang sistem irigasi cerdas tanpa medium tanah untuk tumbuhan.
Foto: picture-alliance/dpa
Hamburg: Rumah Alga
Rumah ganggang di Hamburg diresmikan April 2013 dalam rangka International Architecture Exhibition, dan menjadi rumah hijau pertama dari kategori ini. Fasad yang terdiri dari kaca terus memproduksi energi. Dua sisi dinding bangunan berupa elemen kaca berisi air yang ditumbuhi alga yang memproduksi energi untuk kebutuhan seluruh bangunan.
Foto: picture-alliance/dpa
London: Atap Hijau
Green Roof Map di London (klick tanda + di kanan untuk info lebih lanjut) mencakup 700 atap hijau yang luasn keseluruhannya sekitar 175,000 meter persegi atau setara 25 lapangan sepakbola di tengah ibukota Inggris itu. Peta online interaktif menunjukkan lokasi dan spesifikasi masing-masing taman di atap, misalnya taman sayuran, cafe di atap atau taman untuk jalan-jalan.
Foto: Getty Images/O. Scarff
Darmstadt: Hutan Spiral Hundertwasser
Hutan berbentuk spiral di kompleks pemukiman ini tuntas dibangun tahun 2000. bangunan merupakan mahakarya seniman Austria,Friedensreich Hundertwasser. Lahan untuk dereten pohon dan tumbuhan di luar jendela dirancang mengelilingi 100 blok apartemen Pohon dan tanaman bukan hanya terliha indah tapi juga menjadi sumber oksigen serta membuat iklim kota lebih nyaman.
Foto: picture-alliance/dpa
Barcelona: Park Güell
Park Güell yang dirancang Antoni Gaudí pembangunannya disponsori pengusaha industri Eusebi Güell antara tahun1900 hingga 1914. Gaudí mendesain taman kota yang dilengkapi 60 vila. Tapi pembangunan taman tidak tuntas karena kekurangan biaya. Yang tuntas dibangun adalah rumah Güell's-kini jadi sekolah, rumah Gaudí yang jadi musium sejak 1963, dan rumah milik teman arsitek yang hingga kini kosong.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Lang
Madrid: Parque Madrid Río
Proyek konstruksinya cukup rumit dan desain tamannya juga tIdak sederhana. Sebuah lahan hijau sepanjang 8 kilometer di sepanjang bantaran sungai Manzanares. Demi pembangunan taman ini jalan bebas hambatan direlokasi ke bawah tanah, ratusan pohon ditanam dan 33 jembatan untuk pejalan kaki dibangun atau direkonstruksi. Jembatan Arganzuela ini amat atraktif baik siang maupun di malam hari.
Foto: Colourbox/Beatrice Preve
Paris: Sabuk Hijau René-Dumont
Sabuk hijau René-Dumont di Paris adaah taman yang dirancang bangun di bekas jalur kereta api yang nonaktif sejak 1965. Inilah taman pertama yang dibangun di jalur kereta layang yang tidak digunakan lagi. Taman di bekas jalur kereta yang terkenal di New York mengambil contoh dan inspirasi dari sabuk hijau di Paris ini.
Foto: Spencer Platt/Getty Images
Nantes: Ibukota Hijau Eropa 2013
Nantes, kota keenam terbesar di Perancis adalah ibukota hijau Eropa 2013. Yang menonjol adalah taman botani di tengah kota serta kios penjaja makanan atau "stations gourmands" yang tersebar di seluruh kota. Di sini warga bebas memetik buah-buahan yang tumbuh seperti stroberi, chery, apel, tomat dan buah apapun yang tumbuh di taman.