1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Car Sharing Makin Populer di Jerman

22 Februari 2019

Tahun 2018, perusahaan jasa carsharing di Jerman mencatat 350 ribu pelanggan baru. Saat ini ada lebih 20 ribu kendaraan yang dioperasikan lewat fasilitas car sharing, antara lain oleh BMW, Mercedes, VW dan Volvo.

Deutschland Carsharing-Unternehmen car2go
Foto: picture-alliance/dpa/P. Zinken

Jumlah orang yang menggunakan layanan car sharing di Jerman pada tahun 2018 meningkat sekitar 350.000 lebih dari tahun sebelumnya, kata asosiasi Jerman Bundesverband Carsharing hari Rabu (20/02).

Menurut data Bundesverband Carsharing tahun 2018 ada sekitar 20.200 kendaraan car sharing yang saat ini beroperasi di Jerman, dengan peningkatan sekitar 12 persen per tahun. Sedangkan jenis layanan yang disukai pelanggan Jerman adalah sistem "free floating", artinya pengguna bebas memarkir mobil di suatu tempat dan pengguna berikutnya dapat menemukan mobil itu lewat aplikasi di telepon seluler.

Namun peningkatan terbesar terjadi pada jenis layanan "station based", artinya pengguna hanya bisa meninggalkan dan mengambil mobil di tempat-tempat parkir yang telah ditentukan. Pada layanan jenis ini tahun 2018 terjadi peningkatan 21,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, layanan car sharing menunjukkan kenaikan 14,5 persen.

"Pada pengguna layanan 'station based', 70 sampai 80 pengguna sudah tidak memiliki mobil sendiri," kata Gunnar Nehrke, Direktur Pelaksana Bundesverband Carsharing. "Kota-kota bisa mendukung layanan ini, khususnya dengan menyediakan dan memperluas fasilitas stasiun car sharing di tempat-tempat umum," tambahnya.

Dua operator carsharing di Jerman: Car2Go milik Daimler/Mercedes dan DriveNow milik BMW/MiniFoto: picture-alliance/dpa/K. Weissbrod

Kendaraan listrik masih jarang

Hingga kini, belum banyak mobil listrik digunakan dalam sistem car sharing. Sekalipun potensinya besar untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

"Para pemasok sebenarnya ingin beralih ke kendaraan bebas emisi," kata Gunnar Nehrke, tetapi harga kendaraan listrik masih terlalu mahal.

Ferdinand Dudenhöffer, pakar industri otomotif dari Universitas Duisburg-Essen mengatakan, sekalipun car sharing makin meningkat, tetapi layanan ini baru menyerap sekitar 0,04 persen dari total jumlah mobil penumpang di Jerman. Jadi dampaknya terhadap lingkungan masih sangat terbatas.

"Masih ada banyak ruang untuk perbaikan," kata Dudenhöffer. "Car sharing adalah ide yang bagus, tetapi angka-angkanya menunjukkan bahwa jalannya masih sangat panjang dan dampaknya saat ini (bagi lingkungan) hampir tidak terlihat," katanya.

Dia menambahkan, seandainya armada kendaraan perusahaan penyewaan mobil seperti Sixt dan Europcar diganti menjadi lebih ramah lingkungannya, dampaknya saat ini masih jauh lebih besar daripada sistem car sharing.

hp/ts (dpa, afp, ap)