Trio Astronot Kembali ke Bumi di Tengah Cuaca Buruk
11 Maret 2014Kapsul yang mengangkut astronot Amerika Serikat Mike Hopkins dan astronot Rusia Oleg Kotov serta Sergey Ryazanskiy mendarat di bumi sesuai jadwal di bagian tenggara kota Dzhezkazgan di Kazakhstan hari Selasa (11/3) pukul 03:24 GMT, demikian keterangan NASA.
"Kami telah mendarat!" begitu tulisan pada sebuah layar televisi lebar di luar gedung pusat pengendali misi ruang angkasa Rusia dekat Moskow.
Ketiga astronot melakukan 35 eksperimen selama berada di luar angkasa, selain membawa obor Olimpiade Musim Dingin Sochi ke ISS. Tanggal 9 November lalu, sebuah peristiwa bersejarah terjadi saat mereka membawa obor ke luar stasiun untuk dibawa jalan-jalan di antariksa.
Hampir tertunda
Para astronot kembali dengan selamat setelah menjalani misi 166 hari di ISS meski dihadang hujan salju hebat dan angin kencang saat mendarat. Rusia sempat mempertimbangkan menunda pendaratan hingga hari berikutnya, namun akhirnya memutuskan untuk meneruskan rencana awal.
NASA TV menunjukkan kendaraan penyelamatan dan pemulihan melintasi kawasan stepa di Kazakhstan yang ditutupi salju untuk menjemput kapsul Rusia Soyuz TMA-10M. "Kru dilaporkan dalam keadaan sehat," jelas NASA.
Kondisi cuaca yang buruk berarti kru darat tidak membangun tenda di lokasi pendaratan untuk tes medis rutin. Ketiga astronot hanya menjalani tes singkat sebelum diterbangkan dengan helikopter ke kota Karaganda untuk sebuah upacara penyambutan resmi.
"Begitu banyak salju dan suhu berkisar pada digit tunggal (Fahrenheit)," ujar komentator misi NASA Dan Huot.
Tetap berjalan
Tiga astronot lainnya saat ini tetap menghuni ISS - mereka adalah astronot Jepang Koichi Wakata, Rick Mastracchio dari Amerika Serikat dan astronot Rusia Mikhail Tyurin. Mereka akan mengoperasikan stasiun ruang angkasa itu selama dua pekan sebelum trio kru berikutnya tiba.
Kemitraan antariksa AS-Rusia hingga kini tidak terpengaruh ketegangan terkait Ukraina. Kedua negara tetap memimpin program stasiun antariksa yang melibatkan 15 negara.
Kompleks riset internasional di luar angkasa bernilai 100 miliar Dolar itu mengorbit pada ketinggian geostasioner sekitar 418 kilometer di atas bumi dan secara permanen dihuni bergiliran oleh kru astronot dan kosmonot dari berbagai negara sejak November 2000.
cp/as (rtr, afp)