Kanselir Jerman untuk pertama kali sejak pecah perang di Ukraina, berkunjung ke Kyiv. Kunjungan itu dilakukan bersama Presiden Prancis dan PM Italia. Zelenskyy dalam pidato videonya memuji bantuan internasional.
Iklan
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi sudah tiba di ibukota Ukraina Kyiv dalam kunjungan ke negara yang sedang dilanda perang itu. Scholz mengatakan, "kunjungan trio pimpinan negara di Eropa itu bertujuan menunjukkan solidaritas dan dukungan terhadap Ukraina dan rakyatnya.”
"Namun kami tidak hanya ingin menunjukkan solidaritas, melainkan juga ingin memastikan bantuan yang kami organisir, baik bantuan kemanusiaan, finansial dan juga bantuan senjata, akan terus berlanjut. Bantuan akan terus diberikan selama itu diperlukan untuk perang kemerdekaan Ukraina”, kata kanselir Jerman Scholz saat dalam perjalanan ke Ukraina.
Trio pimpinan negara terpenting di Eropa itu melakukan perjalanan menggunakan kereta api khusus dari Polandia ke ibukota Ukraina Kyivv. Ini kunjungan pertama trio pimpinan Eropa itu ke Kyiv setelah pecahnya perang dan menjelang dua pertemuan puncak penting KTT NATO serta KTT G7 bulan Juni ini.
Kunjungan itu sudah dirancang cukup lama. Tapi sejauh ini apa agenda pembicaraan trio itu di Kyiv masih dirahasiakan.
Jerman suplai lebih sedikit senjata
Pemerintah Jerman menyatakan, berbeda dengan janjsi sebelumnya, Berlin akan mereduksi jumlah pengiriman senjata ke Ukraina. Menteri pertahanan Jerman, Christine Lambrecht mengatakan; "Hanya akan memasok tiga unit peluncur roket canggih tipe Mars II, dari empat unit yang dinjanjikan sebelumnya."
Iklan
Sebagai alasannya, Jerman menyebut negara lain seperti AS dan Inggris juga sudah menyuplai peluncur roket multi yang canggih untuk Ukraina. AS siap kirim empat unit dan Inggris tiga unit system pelontar roket yang memiliki presisi tinggi dan sagat efektif itu.
Negara Pemasok Senjata ke Ukraina
Perang yang dilancarkan Rusia di Ukraina terus berkobar. PBB berusaha medorong dialog damai. Namun, sejumlah negara NATO mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Senjata apa yang sudah dan akan disuplai ke Ukraina?
Foto: Thomas Imo/photothek/picture alliance
Amerika Serikat, Beragam Senjata
Pentagon memasok beragam persenjataan ke Ukraina senilai 2,5 miliar USD. Antara lain peluru kendali anti pesawat terbang Javelin buatan Inggris (foto). Selain itu, AS merencanakan pengiriman 300 kendaraan lapis baja dan sejumlah meriam artileri yang bisa dikendalikan lewat GPS lengkap dengan amunisinya. Juga Washington akan kirim 11 helikopter transport tipe MI-17 buatan Uni Sovyet.
AS juga mengirim sekitar 300 Drone Switchblade yang dipuji gampang dikendalikan dan tidak perlu stasiun peluncur canggih di darat. Dengan bobot hanya beberapa kilogram Switchblade bisa diangkut dengan ransel dan punya daya jelajah hingga 10 km. Drone sekali pakai ini bisa dikendalikan secara presisi untuk diledakkan menghancurkan target musuh.
Foto: AeroVironment/abaca/picture alliance
Jerman, Tank Gepard
Pemerintah Jerman sudah menyetujui pengiriman senjata berat, berupa tank anti serangan udara jenis Gepard. Dikembangkan tahun 1970-an, tank ini selama tiga dekade jadi tulang punggung sistem pertahanan anti serangan udara Jerman. Dilengkapi meriam kaliber 23mm yang mampu menembus lapis baja, dulu terutama dirancang untuk melumpuhkan helikopter tempur MI-24 buatan Rusia.
Foto: Carsten Rehder/dpa/picture alliance
Turki, Drone Bayraktar
Turki sudah memasok 20 drone tempur Bayraktar TB2 ke Ukraina. Penjualan drone ini pada tahun 2021 mulanya tidak ada kaitannya dengan perang yang dilancarkan Rusia. Tapi seiring perkembangan situasi di Ukraina, drone buatan Turki ini jadi salh satu senjata berat yang dikirim ke Ukraina dari salah satu anggota NATO.
Foto: Mykola Lararenko/AA/picture alliance
Republik Ceko, Tank T-72 M4
Republik Ceko menjadi negara pertama anggota NATO yang mengirim senjata berat ke Ukraina. Bulan Januari 2022 seiring penguatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, Praha mengirim amunisi dan granat anti panser. Setelah invasi Rusia, Republik Ceko mengirimkan tank tipeT-72 M4 buatan Uni Sovyet (foto) dan panser tipe MBP.
Foto: Jaroslav Ozana/CTK/dpa/picture alliance
Polandia, MIG-29
Polandia merencanakan pengiriman sejumlah pesawat tempur tipe MIG-29 buatan Rusia ke Ukraina lewat negara ketiga. Namun NATO menolak rencana ini, karena dengan itu berarti pakta pertahanan Atllantik Utara akan dianggap terlibat secara langsung dalam perang di Ukraina. Warsawa akhirny hanya mengirim senjata tempur dan amunisinya.
Foto: Cuneyt Karadag/AA/picture alliance
Negara NATO Lain, Akan Kirim Senjata Taktis
Anggota NATO lainnya seperti Inggris, Prancis, Belanda, Belgia dan Kanada sudah menjanjikan pengiriman bantuan persenjataan ke Ukraina. PM Inggris Boris Johnson sesumbar akan mengirim rudal anti armada laut, sementara PM Belanda Mark Rutte menjanjikan akan mengirim panser tempur. Namun sejauh ini belum ada yang melakukan pengiriman senjata (as/yf)
Foto: U.S. Army/Zuma/imago images
7 foto1 | 7
Zelenskyy terutama puji bantuan AS
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video terbarunya menyatakan, ada kemajuan terkait bantuan internasional untuk negaranya. Dia menyinggung undangan untuk menghadiri KTT G7 di Jerman dan KTT NATO di Spanyol akhir bulan Juni ini.
Secara khusus, Zelenskyy menyapaikan ucapan terima kasihnya kepada Amerika Serikat, terkait bantuan paket militer senilai satu miliar US Dolar yang dijanjikan presiden Joe Biden belum lama ini. "Bantuan ini sangat penting untuk pertahanan di Donbas", ujarnya.
Presiden Ukraina itu juga berteimaksaih pada AS yang memegan peranan pimpinan dalam mobilisasi bantuan dari semua mitra untuk Ukraina. Washington sejak invasi Rusia di Ukraina telah menaikan janji bantuan senjatanya ke Ukraina senilai 5,6 miliar Dolar.